Sebanyak 679 item atau buku ditemukan

Inner and Outer Meanings of Koran (Quran)

In this translation of Koran all the verses have been rearranged subject wise . The Koran has been divided into two parts( a) The divine and infallible Koran (b) The human and fallible Koran (due to absence of the hidden meanings ). Suggestions :-Follow the following rule :- an eye for an eye, an eye for a nose, an eye for an ear , an eye for a teeth . Collect the eyes and give these to the eye bank . Do not cut of the hand of the thief . Take out an eye of the thief and give to the blind man . By this system an error of justice can be rectified by returning the eye back to the man who has been wrongly declared as a thief . Do not stone the adulterer to death . Take out an eye, kidney and other organs out of the body of the adulterer or rapist and collect the money by selling these organs and give this money to the victim of rape etc .A constructive punishment is better than a destructive punishment

In this translation of Koran all the verses have been rearranged subject wise .

Pendidikan Kewarganegaraan

Projek Penyelarasan Materi Ajar Kepribadian Mahasiswa 2018

Buku ajar yang dihasilkan ini akan digunakan sebagai salah satu acuan pembelajaran bagi seluruh dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan pada semua program. Hal ini dimaksudkan sebagai suatu bentuk standarisasi proses pendidikan dan pembelajaran dalam rangka menjaga mutu dan meningkatkan kualitas lulusan Politeknik Keuangan Negara STAN. Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk membangun karakter (character building) bangsa indonesia yang bercirikan antara lain: 1. Membentuk kecakapan partisipatif warga negara yang bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; 2. Menjadikan warga negara yang cerdas, aktif, kritis, dan demokratis, namun tetap selalu menjaga persatuan dan integritas bangsa; 3. Membentuk kesadaran bela negara dan berpikir komprehensif integral di kalangan mahasiswa dalam rangka Ketahanan Nasional sebagai Geostrategi Indonesia yang didasari dengan: kecintaan kepada tanah air; kesadaran berbangsa dan bernegara; memupuk rasa persatuan dan kesatuan; keyakinan akan ketangguhan Pancasila; dan rela berkorban demi bangsa dan negara. Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, warga negara Indonesia diharapkan mampu memahami, menganalisa dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa dan negara secara berkesinambungan dan konsisten terhadap cita-cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan dalam Pembukaan UUD 1945.

Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, warga negara Indonesia diharapkan mampu memahami, menganalisa dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa dan negara secara berkesinambungan dan konsisten terhadap cita-cita dan ...

Ilmu Kewarganegaraan (Civics)

Buku ini merupakan buku yang dikembangkan lebih lanjut dari buku penulis yang berjudul ”Kewarganegaraan Republik Indonesia: Tinjauan Historis”. Setelah lebih dari 10 tahun buku ini diterbitkan dipandang perlu melakukan penambahan dan penyempurnaan beberapa materi seiring dengan perkembangan keilmuan dan kebutuhan masyarakat. Penambahan dan penyempurnaan materi ini dimaksudkan untuk semakin memperkaya kajian dan pembahasan sehingga para pembaca lebih dapat memahami maksud penulisan buku ini secara lebih baik. Ada 2 (dua) bab baru yang ditambahkan yaitu pada Bab 1 yang membahas tentang Ilmu Kewarganegaraan dalam Beberapa Perspektif dan Bab VIII yang membahs hubungan negara dan agama di Indonesia. Tambahan bab ini dipandang penting dengan pertimbangan hubungan negara dan agama dalam kurun waktu 5 tahun terakhir menunjukkan dinamika yang patut mendapatkan perhatian terutama dalam konteks mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kehadiran buku ini sungguh merupakan hal yang sangat membahagiakan, karena dapat dipakai sebagai referensi dalam memahami Ilmu Kewargangeraan dan seluk beluk kewarganegaraan Indonesia, termasuk relasi negara dan agama.

Buku ini merupakan buku yang dikembangkan lebih lanjut dari buku penulis yang berjudul ”Kewarganegaraan Republik Indonesia: Tinjauan Historis”.

PENGANTAR DASAR STATISTIKA BERBASIS MASALAH

Modul ini disusun berdasarkan kerangka kerja pemecahan masalah. Di mana disajikan masalah serta scaffolding berupa masalah-masalah rutin yang membantu peserta didik untuk menyelesaikan masalah utama. Selain pemecahan masalah, modul ini juga bermuatan penalaran statistis sehingga dengan belajar menggunakan modul ini penalaran peserta didik akan terlatih. Buku ini berisikan materi dasar statistika yaitu pengertian statistika, macam-macam data, pengumpulan data, penyajian data serta ukuran data. Materi- materi tersebut dipelajari mulai tingkat SMP, SMA, maupun perguruan tinggi. Untuk lebih mempermudah mempelajari materi statistika dasar, modul ini menyajikan uraian materi, contoh soal, latihan soal, serta tes formatif untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep. Tujuan penulisan modul ini adalah agar pembaca secara mandiri dapat mempelajari materi statistika dasar serta mampu memahami konsep-konsep yang ada pada statistika sehingga peserta didik tidak lagi mengalami hambatan belajar dan hanya mengetahui prosedur saja tetapi mengetahui maknanya juga.

Modul ini disusun berdasarkan kerangka kerja pemecahan masalah.

MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Buku ini disusun oleh tim dosen dari beberapa perguruan tinggi dengan penulis BAB I dan BAB II oleh Iwan Aprianto, S.Pd.I., M.Pd., BAB III dan BAB IV oleh Muhammad Roihan Alhaddad, S.Pd.I., M.Pd.I, BAB V dan BAB VI oleh Hairul Fauzi, S.Pd.I., M.Pd, VII dan BAB VIII oleh Maisarah Gusvita, S.Pd.I., M.Pd, BAB IX dan BAB X oleh Sahroni, M.Pd.I, BAB XI dan BAB XII oleh Fitri Nasution, S.Pd.I., M.Pd.I, BAB XIII dan BAB XIV oleh Ahmad Sopian, S.Pd.I., M.SI. Buku dengan judul MANAJEMEN PESERTA DIDIK merupakan tema pokok yang mengkaji tentang bagaimana manajemen peserta didik di sekolah, apa saja ruang lingkup manajemen peserta didik. Apa hanya sebatas menjalankan administrasi disekolah dan atau ada aspek yang lebih luas tentang manajemen peserta didik. Buku ini hadir sebagai khazana pengembangan ilmu pengetahuan tentang manajemen peserta didik.

Nusantara Batang Hari PENGALAMAN MENGAJAR Mata Kuliah Program Pendidikan Tahun ... 2018 Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Ahmad Sopian, S.Pd.I., M.Pd.I.

PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH UNTUK SISWA SMA

Keterampilan menulis karya ilmiah sangat penting artinya bagi siswa dalam rangka mengerjakan tugas-tugas riset di sekolah maupun dalam rangka persiapan memasuki dunia kerja. Selama mengikuti pendidikan di sekolah, mereka sering diberikan tugas menulis karya ilmiah berupa makalah atau artikel yang berkaitan dengan kegiatan riset yang diikutinya. Lebih dari itu, menulis karya ilmiah harus dipenuhi oleh siswa sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan studi di sekolah. Di samping itu, berbagai lomba atau kompetisi menulis karya ilmiah dilaksanakan oleh berbagai instansi, baik instansi pemerintah maupun instansi swasta yang melibatkan pihak sekolah. Hal ini tentu merupakan kesempatan emas bagi siswa untuk mengadu kemampuannya dalam menulis karya ilmiah. Mereka yang benar- benar memiliki keterampilan dalam menulis karya ilmiah akan mampu memenangkan lomba yang bergengsi tersebut. Siswa memiliki ruang tersendiri untuk menulis karya ilmiah. Karya ilmiah tersebut sering menjadi masalah tersendiri bagi siswa. Permasalahannya bukan terletak pada sedikit banyaknya tugas menulis yang diberikan oleh guru, namun bagaimana tata cara penulisan karya ilmiah yang baik dan benar. Di antara karya ilmiah yang harus ditulis oleh siswa selama proses pembelajaran di sekolah diantaranya makalah, essay, artikel, laporan penelitian, proposal penelitian, tugas akhir riset dan sebagainya. Sebagaimana diketahui bahwa kegiatan menulis karya ilmiah merupakan bagian yang tidak terpisahkan di dalam seluruh proses pembelajaran yang dialami oleh setiap siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Pada setiap semester, siswa harus menulis karya ilmiah dalam berbagai bentuk di setiap bidang keilmuan yang mereka tempuh. Dengan demikian, mereka diharapkan akan memiliki wawasan yang lebih luas dan mendalam mengenai apa yang disebut dengan karya tulis ilmiah dan bagaimana tata cara penulisannya. Namun, keterampilan menulis bagi sebagian besar orang, tidak terkecuali siswa, bukan pekerjaan yang mudah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling tinggi tingkatannya dibandingkan keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menyimak (mendengarkan). Hal ini mudah dipahami, karena dilihat dari segi tahapan pemerolehan bahasa, keterampilan menulis dilakukan pada tahapan terakhir setelah pemerolehan keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca. Akhadiah (1997) menyatakan bahwa berbeda dengan kemampuan menyimak dan berbicara, kemampuan menulis tidak diperoleh secara alamiah. Dari keempat keterampilan berbahasa yang ada yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, keterampilan menulis khususnya menulis karya ilmiah dianggap paling sulit. Untuk menguasainya, sungguh diperlukan proses yang memerlukan keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order thinking skills). Menulis bukan merupakan aktivitas tunggal, melainkan kompleks karena didahului oleh aktivitas-aktivitas berbahasa yang lain, seperti membaca dan menyimak. Oleh karena itu, sudah selayaknya setiap siswa memiliki keterampilan yang memadai dalam menulis karya ilmiah, baik berupa laporan hasil penelitian maupun artikel atau jurnal penelitian. Untuk menunjang harapan tersebut, perlu adanya sebuah buku pedoman yang bisa dijadikan sebagai panduan oleh siswa dalam melaksanakan penelitian sekaligus melaporkannya menjadi laporan penelitian yang berupa Tugas Akhir Penelitian.

Keterampilan menulis karya ilmiah sangat penting artinya bagi siswa dalam rangka mengerjakan tugas-tugas riset di sekolah maupun dalam rangka persiapan memasuki dunia kerja.

Pendidikan Kewarganegaraan : Civic Education

Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dikembangkan diseluruh dunia, meskipun dengan berbagai macam istilah dan nama. Mata kuliah tersebut sering disebut sebagai civic education, citizenship education dan bahkan ada yang menyebut sebagai democracy education. Mata kuliah ini memiliki peranan yang strategis dalam mempersiapkan warganegara yang cerdas, bertanggung jawab dan berkeadaban. Berdasarkan rumusan “Civic Internation” pada tahun 1995, disepakati bahwa pendidikan demokrasi penting untuk pertumbuhan civic culture, Untuk keberhasilan pengembangan dan pemeliharaan pemerintah demokrasi Semangat perjuangan bangsa yang telah ditunjukkan pada kemerdekaan 17 Agustus 1945 tersebut dilandasi oleh keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan keikhlasan untuk berkorban. Landasan perjuangan tersebut merupakan nilai-nilai perjuangan Bangsa Indonesia. Semangat inilah yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Republik Indonesia dalam mengisi kemerdekaan. Selain itu nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia masih relevan dalam memecahkan setiap permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta terbukti keandalannya. Tetapi nilai–nilai perjuangan itu kini telah mengalami pasang surut sesuai dengan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dikembangkan diseluruh dunia, meskipun dengan berbagai macam istilah dan nama.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Konsep Dasar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Indonesia

Ikhtisar dalam Memahami Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Suatu Pendekatan yang Bersifat Holistik

Sistem Pendidikan di Indonesia mengamanatkan salah satunya pembangunan kepribadian pendidikan yang berdasarkan kepada Pancasila dan UUD NRI 1945. Buku ini sebagai ikhtisar dalam memahami Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menguraikan berbagai aspek dari sudut pandang nilai-nilai instrumental Pancasila, Kewarganegaraan, Negara Hukum, HAM, Pertahanan Negara dan Wawasan Nusantara. Penerbit Deepublish, Deepublish, Pendidikan Pancasila

Buku ini sebagai ikhtisar dalam memahami Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menguraikan berbagai aspek dari sudut pandang nilai-nilai instrumental Pancasila, Kewarganegaraan, Negara Hukum, HAM, Pertahanan Negara dan Wawasan Nusantara.

Auditing 1: Dasar-dasar Pemeriksaan Akuntansi

Buku ini secara keseluruhan membahas tentang standar audit; laporan audit; tingkatan dan keputusan mengenai materialitas; tanggung jawab manajemen; tanggung jawab auditor dalam menemukan salah saji yang material dan menemukan tindakan ilegal; asersi manajemen; tujuan audit atas transaksi, saldo, penyajian dan pengungkapan; jenis bukti audit; dokumentasi audit; perencanaan audit; prosedur analitis; dan diakhiri dengan audit atas pengendalian internal. -PrenadaMedia-

Buku ini secara keseluruhan membahas tentang standar audit; laporan audit; tingkatan dan keputusan mengenai materialitas; tanggung jawab manajemen; tanggung jawab auditor dalam menemukan salah saji yang material dan menemukan tindakan ...