Sebanyak 636 item atau buku ditemukan

Bunga Rampai: Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam

Kurikulum merupakan salah satu komponen penting yang sangat menentukan dalam satuan sistem pendidikan, dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan. Oleh karena itu, pelaksana di sekolah harus mengelola kurikulum dengan baik, agar hasil pembelajarannya akan lebih efektif, untuk mewujudkan itu, maka memerlukan manajemen yang baik. Manajemen kurikulum pendidikan Islam ini dimaksudkan supaya proses pendidikan yang akan berlangsung di sekolah atau madrasah dapat terarah dan terkoordinasi dengan sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam pengelolaan kurikulum sangat dipentingkan tinjauan-tinjauan teoritis dan praktis agar kurikulum yang dikelola dapat selalu sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan pribadi subyek didik.

Siti Yumnah dkk. 1. Kegiatan Guru PAI sebagai Implementer kurikulum Guru diharapkan berperan untuk melaksanakan kurikulum yang telah disusun, misalnya Kurikulum yang diberlakukan seperti Kurikulum 2013 atau Kurikulum Merdeka, maka guru PAI ...

MODEL PENGEMBANGAN KARYA ILMIAH BIDANG PENDIDIKAN ISLAM

Buku ini diharapkan dapat memberikan petunjuk secara umum, sehingga pola pikir dalam melaksanakan rangkaian kegiatan penulisan proposal tesis dapat lebih terarah sehingga dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan jadwal akademik yang telah ditetapkan.

Bagaimanakah strategi Pengawas Pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kompetensi Pedagogik guru PAI Di SMPIT Al-Azhar ... Untuk mengetahui bentuk peranana pengawas terhadap Mutu Pembelajaran PAI SMPIT AL-Azhar Jaya Indonesia 305 ...

GUGUSAN IDE-IDE PENDIDIKAN ISLAM KH. HASYIM ASY’ARI

Penulis : Dr. Syamsu Nahar, M.Ag,Dr. Suhendri, M.A. Ukuran : 23 cm x 15,5 cm Tebal : 160 Halaman ISBN : 978-623-68720-4-8 blurb : Pendidikan Islam harus memiliki pijakan yang jelas. Pijakan yang paling kokoh adalah Alquran dan Hadis --- perkataan kata, sikap, perbuatan, dan pengakuan Nabi Saw. Kemudian daripada itu, pijakan pendidikan Islam lainnya adalah praktik pendidikan Islam itu sendiri sepanjang kehidupan kaum Muslimin dari masa ke masa hingga sekarang, dan praktik saat ini akan menjadi pijakan di kemudian hari. Itu berarti bahwa, yang paling utama tidak boleh dilupakan dalam membersamai perbaikan dan penyiapan formula pendidikan itu adalah praktik baik pendidikan sepanjang sejarah kehidupan umat Islam. Dengan demikian, pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang mampu menjadikan praktik pendidikan masa lalu --- dengan kelebihan dan kekurangannya sebagai pijakan lalu dijadikan potret untuk memformulasikan pendidikan masa depan. Buku Gugusan Ide Pendidikan Islam KH. Hasyim Asy’ari ini hadir di tangan pembaca sekalian untuk memberikan informasi, bukan saja tentang pemikiran KH. Hasyim Asy’ari tentang pendidikan Islam, tapi juga tentang praktik baik pendidikan Islam yang telah dilakukan beliau. Banyak pesan dan praktik baik pendidikan KH. Hasyim Asy’ari yang dikemas dengan apik dalam buku ini, yang dapat dijadikan alternatif panduan dalam pengelolaan pendidikan, antara lain: Pertama, antara ilmu dan agama tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan seorang Muslim. Sebab, menuntut ilmu adalah perintah agama dan agama adalah bagian ilmu yang harus dituntut. Kedua, pendidikan harus berisi nilai-nilai adab-sufistik, yang didasari niat yang bersih dan lurus, yaitu lillahi ta’ala, karena Allah Swt. semata. Ketiga, dalam praktik pendidikan harus menjunjung nilai-nilai ahlussunnah wal jama’ah, yaitu nilai-nilai moderasi antara lain: tawazun (seimbang), tawasuth (moderat), ta’addul (lurus), dan tasamuh (toleransi). Buku ini penting dimiliki dan dibaca bagi pengelola lembaga pendidikan, pembuat kebijakan pendidikan, praktisi pendidikan (guru dan dosen), dan pegiat kajian pendidikan Islam (mahasiswa) serta masyarakat Islam secara umum. Apatah lagi di saat arah pendidikan sudah mulai menjauh dari tujuan. Wallahu a’lam.

Penulis : Dr. Syamsu Nahar, M.Ag,Dr. Suhendri, M.A. Ukuran : 23 cm x 15,5 cm Tebal : 160 Halaman ISBN : 978-623-68720-4-8 blurb : Pendidikan Islam harus memiliki pijakan yang jelas.

Kesadaran Moderasi Beragama dalam Dunia Pendidikan Islam

Kesadaran Moderasi Beragama dalam Dunia Pendidikan Islam Penulis : Ririn Kamilatul Farihah, Dra. Hj. Denna Ritonga, M. Si., Dr. Masykur, M. Hum. Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-294-643-9 Terbit : Oktober 2020 www.guepedia.com Sinopsis : Tentang istilah moderasi beragama jadi memang perlu dipahami bahwa yang di moderasi itu bukan agamanya, ini seringkali ada pandangan muncul pertanyaan mengapa agama di moderasi? Bukankah agama itu sesuatu yang sempurna yang datang dari dzat yang Maha Segala dan yang Maha Sempurna Tuhan yang Maha Kuasa. Jangan sampai manusia yang terbatas berani untuk memoderasi agama yang sempurna itu. Itulah kenapa istilahnya bukan moderasi agama tapi moderasi baragama. Cara kita beragama itulah yang harus di moderasi, cara memahami, cara mengamalkan ajaran-ajaran agama. Ada pertanyaan, mengapa harus di moderasi? Sebelum menjawab mengapa, jadi yang dimoderasi itu adalah semua agama, semua pemahaman dan pengamalan keagamaan kita dan karena dalam konteks Indonesia tidak hanya Islam yang dipeluk oleh warga bangsa ini maka tidak hanya Islam, tidak hanya cara kita ber-Islam yang harus dimoderasi tapi juga cara kita ber-Kristen, ber-Hindu, ber-Katholik, dan seterusnya. Jadi semua agama yang dianut oleh seluruh warga bangsa. Moderat sebagai generasi millenial, kita dapat mengimplementasikan moderasi beragama melalui banyak cara. Salah satunya adalah dengan dunia literasi dalam penyerapan informasi yang kita dapat dari berabagai macam sumber. Selain itu kita juga harus bijak menggunakan media sosial sebagaimana nilai-nilai Islam yang moderat. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys #penerbitan#penerbitanonline#bikinbuku#penulis#menjadipenulis#novel#buku#bukuonline#bikinbukugratis#writer#percetakan#percetakanonline#percetakanmurah#penerbitanmurah#puisi #sajak #quotes#poem#poetry

Kesadaran Moderasi Beragama dalam Dunia Pendidikan Islam Penulis : Ririn Kamilatul Farihah, Dra. Hj. Denna Ritonga, M. Si., Dr. Masykur, M. Hum.

STUDI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA DARI ERA KLASIK HINGGA ERA KONTEMPORER

Dalam tempat mulia ini (masjid) bertemulah segala jenis ilmu pengetahuan yang bermacam ragamnya, di mana para pelajar mendiskusikan dan mengkaji ilmu-ilmu tersebut bersama-sama dengan guru-guru besar mereka yang terkenal pada zamannya. Maka dari itu masjid adalah sebagai tempat sembahyang, madrasah, universitas, majelis nasional, dan pusat-pusat pemberian fatwa serta tempat penggemblengan para pejuang dan patriot bangsa dari zaman-zaman. Dengan demikian, maka masjid berperan besar dalam siklus kehidupan umat Islam, bahkan sampai sekarang masjid menjadi markas yang penting untuk penyebaran Islam. Di D 2 Muhammad Basyrul Muvid, S.Pd.I., M.Pd. samping itu masjid juga memegang peranan penting dalam penyelenggaraan pendidikan Islam, karena itu masjid atau surau merupakan sarana yang pokok dan mutlak keperluannya bagi perkembangan masyarakat Islam. Di sini masjid dapat dianggap sebagai lembaga ilmu pengetahuan yang tertua dalam Islam.

Dengan diberlakukannya undang-undang nomor 20 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional, maka untuk mengatur lembaga pendidikan yang beragam di Indonesia dikeluarkan pula peraturan pemerintah yaitu hasil pendidikan nonformal dapat ...

Tasawuf Al-Ghazali Perspektif Pendidikan Islam

Tasawuf Al-Ghazali Perspektif Pendidikan Islam Penulis : Subhan Hi Ali Dodego ISBN : 978-623-6429-02-0 Terbit : Juli 2021 Sinopsis : Imam al-Ghazali adalah tokoh intelektual muslim yang sangat berpengaruh di dunia. Wawasan keilmuan dan keislamannya melampaui zaman. Hal ini terlihat dari pengembaraannya selama hidup mulai dari melintasi samudra ilmu fiqih, ushul fiqih, ilmu filsafat, ilmu kalam, ilmu kebatinan, dan puncaknya menetap pada ilmu tasawuf dan menyepi menjadi sufi. Dari kemasyhuran dalam multi keilmuannya, beliau lebih dikenal sebagai tokoh tasawuf. Al-Ghazali merupakan satu-satunya ilmuan muslim yang mampu mengintegrasikan antara tasawuf dan syari’ah. Oleh karenanya, di tangannyalah tasawuf mudah dipahami dan diterima di tengah-tengah umat Islam. Karena ia adalah seorang pemikir besar Islam sehingga dia dianugerahi gelar hujatul Islam (bukti kebenaran agama) dan zayn ad-din (perhiasan agama). Di sisi yang lain, tokoh sehebat al-Ghazali seringkali mengundang kontroversi dan polemik oleh para lawannya. Ini berangkat dari melihat banyak orang menulis dan memuji pemikiran al-Ghazali dan tidak sedikit juga orang menulis dan mengkritik serta menghujat karya-karyanya karena dianggap bertentangan dengan sunah. Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Tasawuf Al-Ghazali Perspektif Pendidikan Islam Penulis : Subhan Hi Ali Dodego ISBN : 978-623-6429-02-0 Terbit : Juli 2021 Sinopsis : Imam al-Ghazali adalah tokoh intelektual muslim yang sangat berpengaruh di dunia.

Studi Komprehensif Pendidikan Islam

Dalam buku ini dijelaskan secara komprehensif tentang makna pendidikan Islam, hakikat pendidik dan peserta didik dalam perspektif pendidikan Islam, kurikulum pendidikan Islam, metode pendidikan Islam, serta sejarah pertumbuhan dan perkembangan lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Buku ini sangat bermanfaat bagi para mahasiswa yang sedang menempuh program studi pendidikan agama Islam, dan tentunya dapat dijadikan referensi bagi para policy-maker dunia pendidikan.

sampai Perguruan Tinggi yang tersebar di wilayah Indonesia.20 Ijtihad dalam dunia pendidikan adalah sebuah keniscayaan, mengingat zaman terus berkembangan yang dampaknya terjadi perubahan peradaban dan tatanan sosial manusia.

studi tentang metode pendidikan Islam pada zaman Nabi Muhammad SAW

ABSTRAK Buku ini adalah tesis yang ditulis penulis ketika mengambil master pendidikan Islam di Universitas Muhammadiyah sidoarjo Pendidikan adalah suatu hal yang lazim ada di antara kaum muslimin. Karena Islam adalah agama yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Hal itu terbukti pada surat pertama yang turun dalam Al-Qur`an dengan kata “iqra’”. Di samping itu agama Islam bertumpu kepada ilmu dan amal secara bersamaan. Karenanya kaum muslimin diwajibkan membaca surat Al-Fatihah, minimalnya tujuh belas kali dalam sehari semalam. Demikian itu karena dalam surat Al-Fatihah terdapat doa yang berbunyi: “Tunjukkan kami kepada jalan yang lurus. Yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan tersesat.” Orang-orang yang dimurkai adalah kaum Yahudi. Sebab mereka mempunyai ilmu tetapi tidak mau mengamalkan. Sedangkan orang-orang yang tersesat adalah kaum Nashrani karena suka beribadah tanpa dasar ilmu, sehingga mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak diperintahkan. Maksud dari doa ini agar kaum muslimin senantiasa beribadah berdasarkan ilmu. Berhubung menyampaikan Islam tidak mudah dipahami oleh penerima dengan baik, maka harus ada metode dan teknik agar materi yang disampaikan bisa dipahami dan diterima dengan maksimal. Dalam masyarakat kita banyak kaum muslimin kurang memahami agamanya. Hal itu mungkin karena beberapa pengajar yang kurang menguasai metodenya. Karena itu penelitian ini membahas tentang metode pendidikan Islam pada zaman Nabi SAW. Demikian itu karena tujuannya agar penulis dan kaum muslimin yang bergerak dalam bidang pendidikan mengetahui metode-metode tersebut kemudian mempraktekkannya dalam pengajarannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Jenis studi adalah kajian pustaka karena khusus meneliti metode-metode Nabi SAW ketika mendidik para sahabat. Dan hal itu tidak mungkin diketemukan kecuali pada kitab-kitab turats yang mengumpulkan Hadis-Hadis beliau. Metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah meneliti langsung pada sumber-sumber penelitian baik dari buku-buku referensi maupun melalui online dengan membuka www.google.com dan situs-situs lainnya. Berdasarkan hasil penelitian penulis menemukan dua puluh tiga metode. Di antaranya: 1.Mendidik melalui qudwah hasanah dan akhlak mulia. 2.Mengajarkan syariat Islam secara bertahap. 3.Senantiasa memperhatikan vitalitas dan kesiapan anak didik. 4.Memperhatikan perbedaan standar keilmuan (furuuq fardiyyah) pada anak didik. 5.Mengajar dengan cara dialog dan diskusi. 6.Menggunakan media-media pengajaran (educational aids) yang membantu datangnya pemahaman. 7.Menggunakan kata pengantar sebelum memulai pengajaran. 8.Menggunakan metode Istinbath ketika mengajar. Dan lain sebagainya. DAFTAR ISI PENGESAHAN TESIS. 3 PERNYATAAN KEASLIAN TESIS. 4 PERSETUJUAN PEMBIMBING.. 5 MOTTO.. 6 ABSTRAK.. 7 ABSTRACT.. 8 KATA PENGANTAR.. 9 BAB I. 11 PENDAHULUAN.. 11 A. Latar Belakang Masalah: 11 B. Rumusan Masalah. 19 C. Tujuan Penelitian: 20 D. Kegunaan penelitian: 20 BAB II. 22 KAJIAN PUSTAKA.. 22 A. Pengertian Metode Pendidikan. 22 1. Pendekatan (al-madkhal/approach). 24 2. Teknik/strategi. 24 B. Definisi Pendidikan Islam.. 26 C. Dasar Pendidikan Islam.. 29 D. Tujuan Pendidikan Islam.. 29 E. Landasan Teori Pendidikan. 35 1. Pendekatan Sains. 36 2. Pendekatan Filosofi 37 3. Pendekatan Religi 40 F. Teknologi pendidikan. 43 G. Tinjauan Hasil Penelitian Terkait 46 BAB III. 50 METODE PENELITIAN.. 50 A. Pendekatan dan Jenis penelitian. 50 B. Jenis dan sumber data: 50 C. Metode pengumpulan data: 52 D. Metode Analisis data. 55 BAB IV.. 61 HASIL PENELITIAN.. 61 A. Gambaran umum pendidikan Islam pada zaman Nabi Muhammad SAW... 61 1. Gambaran sekilas tentang pendidikan Islam pada zaman Nabi Muhammad SAW... 71 2. Sedikit gambaran tentang materi pendidikan Islam yang diajarkan Nabi Muhammad SAW 81 B. Metode yang digunakan Nabi Muhammad SAW dalam pendidikan Islam pada waktu itu 146 2.1. Mendidik melalui qudwah hasanah dan akhlak mulia. 146 2.2. Mengajarkan syariat Islam secara bertahap. 149 2.3. Senantiasa memperhatikan vitalitas dan kesiapan anak didik. 150 2.4. Memperhatikan perbedaan standar keilmuan (furuuq fardiyyah) pada anak didik. 151 2.5. Mengajar dengan cara dialog dan diskusi 154 2.6. Menggunakan media-media pengajaran (educational aids) yang membantu datangnya pemahaman 158 2.7. Menggunakan kata pengantar sebelum memulai pengajaran. 162 2.8. Menggunakan metode Istinbath ketika mengajar 163 2.9. Membiasakan para anak didik mengetahui alasan suatu perkara, serta keterkaitannya dengan hukum 164 2.10. Memberikan tasyji` (support) dan pujian kepada anak didik sewaktu mengajar 166 2.11. Mengarahkan anak didik kepada spesialisasi yang sesuai kapasitas dirinya. 168 2.12. Menggabungkan antara ta`lim fardi (personal teaching) dengan ta`lim jama`i (collective teaching) 169 2.13. Menggunakan metode hafalan dan murajaah (evaluasi) 172 2.14. Menggunakan metode tasywiq (stimulation) dan tanwi` (diversification) dalam menyampaikan materi 173

... anak didik disuruh membaca ayat ini : امين الشوك بما أنزل إليه من ربه والمؤمنون كل امن بالله وملتبكي وبير وشيء لا فرق بين أكبر من شلاء قالوا سمعنا وأطعنا غفرانك ربنا وإليك صلے ج المصير ۲۸e “ Rasul telah beriman kepada Al - Quran ...

ANTOLOGI FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM; STUDI TERHADAP PEMIKIRAN IBNU SINA

Buku yang ada di tangan pembaca ini adalah hasil karya dari teman-teman mahasiswa Program Doktor Pendidikan Islam kelas PEDI-A tahun akademik 2021-2022 pada mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam (Lanjutan). Pendidikan dan filsafat adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, sebagai ibu dari semua ilmu (mother of knowledge)filsafat dipakai menjadi kerangka teori dasar dalam pengembangan disiplin ilmu pengetahuan. Itulah mengapa dalam pendidikan dikenal cabang ilmu Filsafat Pendidikan, belakangan pendidikan Islam terutama Perguruan Tinggi Kegaman Islam (PTKI) juga menggunakannya sebagai sebuah disiplin ilmu baru yaitu Filsafat Pendidikan Islam dan ini menjadi mata kuliah wajib di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK).

Tugas kekholifahaan menuntut manusia itu berilmu pengetahuan. Sedangkan manusia sebagai hamba Allah menunjukkan dan membuktikan baktinya kepada Allah SWT. Kajian tentang manusia tidak bisa dipisahkan dengan pendidikan.