Sebanyak 3 item atau buku ditemukan

TAFSIR AYAT-AYAT PILIHAN JILID 1

اَلْحَمْدُ للهِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَبَعْدُ: Pada zaman ini kaum muslimin sangat perlu memahami Al-Qur'an dan berpegang padanya, terlebih dalam era globalisasi yang materialisme sudah mengalahkan segalanya. Sehingga manusia tenggelam dalam kubangan materi dan menyimpang dari hidayah Allah Ta’ala, padahal di antara mereka terdapat kitab suci yang merupakan cahaya ilahi, yang bisa menyelamatkan mereka dari kesengsaraan. Karena itu menjadi kewajiban para thalib ilm syar'i untuk mengembalikan umat Islam kepada kejayaan dan kemuliaannya. Hal itu dengan mempererat hubungan mereka dengan kitab Tuhannya yang di dalamnya terdapat kebahagiaan dunia Akhirat. Juga dengan memudahkan kaum muslimin memahami kitab sucinya. Dan menjadi kewajiban dosen yang mengajarkan agama Islam untuk memperdalam pengetahuan tentang Islam pada jiwa mahasiswanya. Dan tiada jalan untuk itu kecuali mendekatkan mereka kepada sumber Islam yaitu Al-Qur'an dan Sunnah Rasulillah Shallallahu Alahi Wasallam. Betapa banyak mahasiswa Islam zaman ini yang tidak mengenal Islam. Dan betapa banyak dari mereka yang jauh dari akhlaq-akhlaq Islami. Padahal Al-Qur'an adalah cahaya yang bisa menyinari kehidupan mereka di dunia maupun Akhirat. "Sungguh telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaanNya kepada jalan keselamatan, dengan kitab itu pula Allah mengeluarkan orang-orang dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizinNya, dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus." (QS. Al-Maidah: 15-16) Karena itu kami sebagai dosen tafsir, berusaha menyusun buku tafsir I untuk kalangan mahasiswa dan umum dengan tujuan mendekatkan mereka kepada Al-Qur'an, mencintainya, dan bisa memahaminya dengan cara yang mudah. Pada edisi ini tafsir yang kami susun, dimulai dari surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek lainnya yang terdapat dalam juz Amma. Kami berusaha menyajikannya dengan bahasa yang mudah dipahami, penafsiran yang tidak bertele-tele, dan memberikan kesimpulan pada setiap akhir penafsiran. Dan perlu diketahui, pada tafsir ini kami berusaha tidak menyebutkan Hadis dhaif. Andaikan ada Hadis yang lemah, tentu kami menjelaskan kedhaifannya. Karena mengamalkan Hadis dhaif sama dengan mengerjakan perbuatan yang bukan dari ajaran Rasulillah SAW. Mudah-mudahan buku tafsir ini menjadi amal yang mengharumkan nama kami di sisi Allah Ta’ala, sesuai sabda NabiNya: ((إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ اْلـمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا نَشَرَهُ)) "Sesungguhnya di antara amal dan kebaikan yang diikutkan seorang mukmin setelah dia meninggal, adalah ilmu yang disebarkannya.” (Sahih Al-Jami’, no. 2231) Ya Allah jadikan amal kami ini amal yang ikhlas untuk menggapai wajahMu semata. Perbaiki dan tutupilah segala kesalahan kami, dan sempurnakan segala yang kurang. Sesungguhnya Engkau semata yang mampu melakukannya. Jadikan amal kami diterima semua kalangan, jadikan ia bermanfaat bagi setiap muslim. Dan shalawat beriring salam semoga senantiasa tersampaikan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, keluarga beliau, dan para sahabat hingga Hari Kiamat. Amin. Anggaswangi, 11 Muharram 1434 H/25 November 2012 Daftar Isi Daftar Isi... 3 Mukaddimah..... 8 Bab (1): Tafsir Surat Al-Fatihah..... 11 Tafsir Basmalah: 20 Tafsir Al-Hamdulillahi Rabbil Alamin: 25 Tafsir Ar-Rahman Ar-Rahim: 28 Tafsir Maaliki Yaumiddiin: 30 Tafsir Iyyaaka Na'budu Wa Iyyaaka Nasta'in: 35 Tafsir Ihdinash Shiraathal Mustaqim: 50 Tafsir Shiraathal Ladziina An'amta 'Alaihim: 63 Tafsir Ghairil Maghdhuubi 'Alaihim Waladh Dhaalliin: 69 Separuh Al-Fatihah Adalah Wala` Dan Bara`: 89 Ucapan Amin Atas Doa Al-Fatihah.. 90 Bab (2): Memohon Perlindungan Dari Keburukan Setan..... 92 Penamaan Surat An-Naas: 92 Kandungan surat An-Naas: 93 Tafsir surat An-Naas: 93 Pelajaran yang diambil dari surat An-Naas: 101 Bab (3): Memohon Perlindungan Dari Keburukan Makhluk..... 105 Penamaan surat Al-Falaq: 105 Hubungan dengan surat sebelumnya: 106 Kandungan surat Al-Falaq: 107 Keutamaan surat Al-Falaq dan An-Naas: 108 Sabab nuzul surat Al-Falaq dan surat An-Naas: 112 Tafsiran surat Al-Falaq: 113 Pelajaran yang diambil dari surat Al-Falaq: 115 Bab (4): Memurnikan Ibadah Hanya Kepada Allah..... 120 Nama-nama surat Al-Ikhlash: 120 Hubungan surat ini dengan surat sebelumnya: 121 Kandungan umum surat Al-Ikhlas: 121 Keutamaan surat Al-Ikhlas: 122 Sabab nuzul Surat Al-Ikhlas: 123 Tafsir surat Al-Ikhlas: 125 Makna Al-Ikhlash secara ringkas: 129 Pelajaran yang diambil dari ayat: 130 Bab (5): Balasan Abu Lahab Dan Istrinya.... 132 Penamaan surat: 132 Hubungan dengan surat sebelumnya: 133 Kandungan surat Al-Masad: 133 Sabab nuzul ayat: 134 Tafsiran ayat: 140 Faidah dan pelajaran dari surat Al-Masad: 152 Bab (6): Penaklukan Kota Makkah..... 158 Penamaan surat An-Nashr: 158 Hubungan dengan surat sebelumnya: 159 Kandungan surat An-Nashr: 159 Keutamaan surat An-Nashr: 160 Sabab nuzul surat An-Nashr: 161 Waktu turunnya surat An-Nashr: 163 Tafsiran surat: 165 Pelajaran yang diambil dari surat An-Nashr: 168 Bab (7): Kewajiban Membebaskan Diri Dari Syirik, Kekufuran, Dan Perbuatan Orang Kafir..... 176 Makna mufradat: 177 Penamaan surat: 178 Keutamaan surat Al-Kafirun: 178 Kandungan surat Al-Kafirun: 180 Sabab nuzul ayat: 181 Tafsiran surat: 183 Pelajaran yang diambil dari surat Al-Kafirun: 188 Bab (8): Nikmat Besar Yang Diberikan Kepada Nabi Saw...... 193 Penamaan Surat: 193 Hubungan dengan surat sebelumnya: 194 Kandungan surat Al-Kautsar: 195 Keutamaan surat Al-Kautsar: 196 Sabab nuzul surat Al-Kautsar: 198 Tafsiran surat: 200 Faidah dan pelajaran dari surat Al-Kautsar: 202 Bab (9): Balasan Orang Kafir Dan Munafik..... 205 Makkiyah atau Madaniyah: 206 Penamaan surat Al-Maa’un: 206 Hubungan dengan surat sebelumnya: 207 Kandungan surat Al-Maa’un: 208 Sabab nuzul ayat (1): 209 Sabab nuzul ayat (4): 210 Tafsiran Ayat: 211 Faidah dan pelajaran dari surat Al-Maa’un: 224 Bab (10): Berbagai Nikmat Allah Yang Diberikan Kepada Kaum Quraisy.... 229 Penamaan surat Quraisy: 229 Hubungan dengan surat sebelumnya: 230 Kandungan surat Qurasiy: 231 Keutamaan surat Quraisy: 232 Tafsir surat Quraisy: 233 Faidah dan pelajaran yang diambil dari ayat: 241 Bab (11): Kisah Pasukan Bergajah..... 243 Penamaan surat: 244 Hubungan dengan surat sebelumnya: 244 Kandungan surat Al-Fiil: 245 Kisah pasukan bergajah: 246 Tafsir Surat Al-Fiil: 252 Hukum dan pelajaran dari surat Al-Fiil: 257 Bab (12): Balasan Bagi Yang Suka Mencela Manusia.... 261 Penamaan surat Al-Humazah: 262 Hubungan dengan surat sebelumnya: 262 Kandungan surat Al-Humazah: 262 Tafsir surat Al-Humazah: 263 Faidah dan pelajaran dari surat Al-Humazah: 282 Bab (13): Kondisi Orang Mukmin Dan Kafir..... 286 Penamaan surat: 286 Hubungan dengan surat sebelumnya: 287 Kandungan surat Al-Ashr: 288 Keutamaan surat Al-Ashr: 288 Tafsir surat Al-Ashr: 291 Faidah dan pelajaran dari surat Al-Ashr: 297 Bab (14): Berbangga Dengan Dunia.... 300 Penamaan At-Takatsur: 301 Hubungan dengan surat sebelumnya: 301 Kandungan surat At-Takatsur: 302 Sabab nuzul ayat: 303 Tafsir surat At-Takatsur: 305 Pelajaran yang diambil dari surat At-Takatsur: 314 Bab (15): Kondisi Hari Kiamat Yang Sangat Menakutkan..... 317 Penamaan surat Al-Qari’ah: 318 Hubungan dengan surat sebelumnya: 318 Kandungan surat Al-Qari’ah: 319 Tafsiran surat Al-Qari’ah: 320 Faidah dan pelajaran dari surat Al-Qari’ah: 329 Bab (16): Mengingkari Nikmat, Pelit, Dan Lalai Bersiap Untuk Akhirat.... 333 Penamaan surat Al-Aadiyat: 334 Hubungan dengan surat sebelumnya: 335 Kandungan surat Al-Aadiyaat: 336 Tafsir surat Al-Aadiyaat: 337 Faidah dan pelajaran dari surat surat Al-Aadiyaat: 347 Bab (17): Tanda-Tanda Kiamat Dan Balasan Amal Perbuatan Masing-Masing Orang..... 350 Penamaan surat Az-Zalzalah: 351 Hubungan dengan surat sebelumnya: 351 Kandungan surat Az-Zalzalah: 352 Sabab Nuzul Ayat: 353 Keutamaan surat Az-Zalzalah: 354 Tafsir Surat Az-Zalzalah: 359 Ibrah dan pelajaran dari surat Az-Zalzalah: 370 Bab (18): Surat Al-Bayyinah..... 372 Penamaan surat Al-Bayyinah: 373 Hubungan dengan surat sebelumnya: 374 Kandungan surat Al-Bayyinah: 375 Keutamaan surat Al-Bayyinah: 376 Tafsir Ayat 1-5: 379 Tafsir ayat 6-8 Al-Bayyinah: 397 Daftar Referensi... 412 Tentang penulis: 414

اَلْحَمْدُ للهِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَبَعْدُ: Pada zaman ini kaum muslimin sangat perlu memahami Al-Qur'an dan berpegang padanya, terlebih dalam ...

ULUMUL HADIS

Allah mengutus Nabi Muhammad SAW dengan membawa agama yang benar dan petunjuk yang lurus. Dia menurunkan kepada beliau Al-Kitab dan Hikmah. Al-Kitab adalah Al-Qur'an dan Al-Hikmah adalah Sunnah. Agar beliau menjelaskan kepada manusia apa yang diturunkan Allah kepada mereka, sehingga mereka memikirkan, mendapat hidayah, dan beruntung. Al-Kitab dan As-Sunnah adalah dua dasar yang dengan keduanya hujjah Allah menjadi tegak atas hamba. Dengan keduanya pula hukum-hukum Islam baik I'tiqadi maupun amali menjadi terbangun. Sehingga tiada suatu amal ibadah pun, tiada suatu keyakinan pun, kecuali harus ada dalilnya baik dari Al-Qur'an maupun Sunnah Rasulullah SAW. Jadi pada setiap gerak-gerik kita, kita mesti mencari dalilnya dari dua sumber hukum ini. Jika ada maka kita amalkan. Jika tidak ada maka jangan membuat-buat dalil. Karena sesuatu yang tidak ada dalilnya, ketika kita mengamalkannya maka hanya kerugian yang kita dapatkan. Maka siapa pun dari kita yang mengambil dalil dari Al-Qur'an, dia hanya perlu melihat satu aspek saja. Yaitu aspek dalalah nash atau kandungan hukum yang ditunjukkan dalil tersebut. Kita tidak perlu melihat kepada sandaran dalil itu. Karena Al-Qur'an sudah benar secara qath'i tanpa perlu diragukan keabsahannya. Sebab Allah berfirman: "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (QS. Al-Hijir: 9) Sedangkan jika mengambil dalil dari Hadis, kita masih membutuhkan dua aspek. Aspek pertama: Adalah sisi kebenaran dalil itu sendiri, apakah benar dari Nabi SAW. Kemudian aspek kedua: Adalah sisi kandungan hukum yang ditunjukkan oleh dalil. Karena kita diperintah melihat keabsahan Hadis yang datang dari Nabi SAW, maka para ulama' menetapkan kaidah-kaidah. Dengan kaidah-kaidah itu kita bisa mengetahui apakah yang disandarkan kepada Nabi SAW ini, diterima atau ditolak. Karena itulah kita mempelajari ilmu musthalah Hadis atau ilmu Hadis. Tujuannya agar bisa menyaring mana Hadis yang sahih dari yang dhaif. Sehingga jika sahih maka kita amalkan. Dan jika dhaif maka kita tinggalkan. Ketika kami diamanahi mengampu mata kuliah ini di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo sejak tahun 2005, rasanya tiada hasil kalau tidak ada buku pegangan yang bisa dijadikan acuan oleh mahasiswa. Karena itu pada tahun ini, tahun 2012, kami berusaha –dengan segala keterbatasan kami- untuk menyusun buku ilmu Hadis I ini. Mudah-mudahan bisa menjadi pegangan yang berguna bagi para mahasiswa. Pada buku ilmu Hadis ini, kami menggabungkan antara teori dengan Hadisnya. Jadi setelah satu bab membahas tentang musthalah, pada bab selanjutnya kami mengupas tentang Hadis Nabi SAW berikut hukum dan penjelasannya. Kami memilih ini, karena ilmu Hadis adalah ilmu yang tergolong sulit dipahami oleh para mahasiswa. Apalagi mahasiswa yang ikut kelas kami adalah gabungan. Sebagian mengambil mata kuliah ilmu Hadis, sementara yang lain mata kuliah yang diambilnya adalah Al-Hadis, tapi dijadikan satu dalam satu kelas bersama kami. Inilah yang mendorong kami menggabung dalam buku ini antara ilmu Hadis dengan Hadis-Hadis Nabi SAW. Menurut kami, lebih baik mengedepankan sesuatu yang bermanfaat bagi mahasiswa daripada teori yang hanya hilang dan tidak diaplikasikan. Karena itu dalam buku ini kami berusaha memberikan materi-materi yang tidak terlalu sulit dan mudah dipahami. Mudah-mudahan dengan usaha ini menjadikan materi lebih bermanfaat bagi mahasiswa dan lebih mudah dipahami. Karena itu kami tidak terlalu fokus pada buku ini untuk menyebut Takhrij Hadis, macam-macam Hadis dhaif dan lain sebagainya. Insya Allah materi-materi ini kami jelaskan pada buku kedua, yaitu Ilmu Hadis II, yang mudah-mudahan Allah memudahkan untuk kami penyusunannya. Akhirnya, ini adalah jeripayah makhluk lemah yang tidak mempunyai ilmu. maka sudah barang tentu banyak terdapat ketidaksempurnaan di dalamnya seperti ketidaksempurnaan manusia. Hanya Allah-lah yang Maha sempurna dan tersucikan dari segala kekurangan: إِنْ تَجِدْ عَبْيًا فَسُدَّ الْخَلَلَا *** جَلَّ مَنْ لَا عَيْبَ فِيْهِ وَعَلاَ "Jika anda menemukan suatu kekurangan maka tutupilah kekurangan itu…. Hanya Allah Maha tinggi dan Maha luhur yang tidak mempunyai kekurangan." Karena itu kepada para pembaca secara umum, dan para mahasiswa secara khusus untuk tidak sungkan memberikan masukan dan kritik yang membangun bagi kebaikan buku ini. Jika ada benarnya maka itu dari Allah semata, dan jika ada kekurangan maka itu dari kami secara pribadi. Semoga Allah segera menyempurnakan yang kurang dan membenarkan yang salah-salah. Inilah buku Ilmu Hadis I, mudah-mudahan Allah menjadikannya bermanfaat bagi kami baik dalam kehidupan dunia maupun Akhirat. Juga bagi para pembaca dan siapa pun yang turut membantu dalam kemunculan buku ini. Semoga kami diberi keikhlasan dalam penyusunannya, sehingga menjadi tabungan yang memberatkan timbangan amal kami pada Hari berbangkit kelak. Amin.

... Hadis Qudsi ! ( 2 ) Sebutkan perbedaan mendasar antara Hadis Qudsi dengan Hadis Nabawi . ( 3 ) Sebutkan dua dari perbedaan mendasar antara Al - Qur'an dengan Hadis Nabawi . ( 4 ) Apa makna Hadis menurut istilah ? ( 5 ) Apa makna Qudsi ...

studi tentang metode pendidikan Islam pada zaman Nabi Muhammad SAW

ABSTRAK Buku ini adalah tesis yang ditulis penulis ketika mengambil master pendidikan Islam di Universitas Muhammadiyah sidoarjo Pendidikan adalah suatu hal yang lazim ada di antara kaum muslimin. Karena Islam adalah agama yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Hal itu terbukti pada surat pertama yang turun dalam Al-Qur`an dengan kata “iqra’”. Di samping itu agama Islam bertumpu kepada ilmu dan amal secara bersamaan. Karenanya kaum muslimin diwajibkan membaca surat Al-Fatihah, minimalnya tujuh belas kali dalam sehari semalam. Demikian itu karena dalam surat Al-Fatihah terdapat doa yang berbunyi: “Tunjukkan kami kepada jalan yang lurus. Yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan tersesat.” Orang-orang yang dimurkai adalah kaum Yahudi. Sebab mereka mempunyai ilmu tetapi tidak mau mengamalkan. Sedangkan orang-orang yang tersesat adalah kaum Nashrani karena suka beribadah tanpa dasar ilmu, sehingga mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak diperintahkan. Maksud dari doa ini agar kaum muslimin senantiasa beribadah berdasarkan ilmu. Berhubung menyampaikan Islam tidak mudah dipahami oleh penerima dengan baik, maka harus ada metode dan teknik agar materi yang disampaikan bisa dipahami dan diterima dengan maksimal. Dalam masyarakat kita banyak kaum muslimin kurang memahami agamanya. Hal itu mungkin karena beberapa pengajar yang kurang menguasai metodenya. Karena itu penelitian ini membahas tentang metode pendidikan Islam pada zaman Nabi SAW. Demikian itu karena tujuannya agar penulis dan kaum muslimin yang bergerak dalam bidang pendidikan mengetahui metode-metode tersebut kemudian mempraktekkannya dalam pengajarannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Jenis studi adalah kajian pustaka karena khusus meneliti metode-metode Nabi SAW ketika mendidik para sahabat. Dan hal itu tidak mungkin diketemukan kecuali pada kitab-kitab turats yang mengumpulkan Hadis-Hadis beliau. Metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah meneliti langsung pada sumber-sumber penelitian baik dari buku-buku referensi maupun melalui online dengan membuka www.google.com dan situs-situs lainnya. Berdasarkan hasil penelitian penulis menemukan dua puluh tiga metode. Di antaranya: 1.Mendidik melalui qudwah hasanah dan akhlak mulia. 2.Mengajarkan syariat Islam secara bertahap. 3.Senantiasa memperhatikan vitalitas dan kesiapan anak didik. 4.Memperhatikan perbedaan standar keilmuan (furuuq fardiyyah) pada anak didik. 5.Mengajar dengan cara dialog dan diskusi. 6.Menggunakan media-media pengajaran (educational aids) yang membantu datangnya pemahaman. 7.Menggunakan kata pengantar sebelum memulai pengajaran. 8.Menggunakan metode Istinbath ketika mengajar. Dan lain sebagainya. DAFTAR ISI PENGESAHAN TESIS. 3 PERNYATAAN KEASLIAN TESIS. 4 PERSETUJUAN PEMBIMBING.. 5 MOTTO.. 6 ABSTRAK.. 7 ABSTRACT.. 8 KATA PENGANTAR.. 9 BAB I. 11 PENDAHULUAN.. 11 A. Latar Belakang Masalah: 11 B. Rumusan Masalah. 19 C. Tujuan Penelitian: 20 D. Kegunaan penelitian: 20 BAB II. 22 KAJIAN PUSTAKA.. 22 A. Pengertian Metode Pendidikan. 22 1. Pendekatan (al-madkhal/approach). 24 2. Teknik/strategi. 24 B. Definisi Pendidikan Islam.. 26 C. Dasar Pendidikan Islam.. 29 D. Tujuan Pendidikan Islam.. 29 E. Landasan Teori Pendidikan. 35 1. Pendekatan Sains. 36 2. Pendekatan Filosofi 37 3. Pendekatan Religi 40 F. Teknologi pendidikan. 43 G. Tinjauan Hasil Penelitian Terkait 46 BAB III. 50 METODE PENELITIAN.. 50 A. Pendekatan dan Jenis penelitian. 50 B. Jenis dan sumber data: 50 C. Metode pengumpulan data: 52 D. Metode Analisis data. 55 BAB IV.. 61 HASIL PENELITIAN.. 61 A. Gambaran umum pendidikan Islam pada zaman Nabi Muhammad SAW... 61 1. Gambaran sekilas tentang pendidikan Islam pada zaman Nabi Muhammad SAW... 71 2. Sedikit gambaran tentang materi pendidikan Islam yang diajarkan Nabi Muhammad SAW 81 B. Metode yang digunakan Nabi Muhammad SAW dalam pendidikan Islam pada waktu itu 146 2.1. Mendidik melalui qudwah hasanah dan akhlak mulia. 146 2.2. Mengajarkan syariat Islam secara bertahap. 149 2.3. Senantiasa memperhatikan vitalitas dan kesiapan anak didik. 150 2.4. Memperhatikan perbedaan standar keilmuan (furuuq fardiyyah) pada anak didik. 151 2.5. Mengajar dengan cara dialog dan diskusi 154 2.6. Menggunakan media-media pengajaran (educational aids) yang membantu datangnya pemahaman 158 2.7. Menggunakan kata pengantar sebelum memulai pengajaran. 162 2.8. Menggunakan metode Istinbath ketika mengajar 163 2.9. Membiasakan para anak didik mengetahui alasan suatu perkara, serta keterkaitannya dengan hukum 164 2.10. Memberikan tasyji` (support) dan pujian kepada anak didik sewaktu mengajar 166 2.11. Mengarahkan anak didik kepada spesialisasi yang sesuai kapasitas dirinya. 168 2.12. Menggabungkan antara ta`lim fardi (personal teaching) dengan ta`lim jama`i (collective teaching) 169 2.13. Menggunakan metode hafalan dan murajaah (evaluasi) 172 2.14. Menggunakan metode tasywiq (stimulation) dan tanwi` (diversification) dalam menyampaikan materi 173

... anak didik disuruh membaca ayat ini : امين الشوك بما أنزل إليه من ربه والمؤمنون كل امن بالله وملتبكي وبير وشيء لا فرق بين أكبر من شلاء قالوا سمعنا وأطعنا غفرانك ربنا وإليك صلے ج المصير ۲۸e “ Rasul telah beriman kepada Al - Quran ...