Sebanyak 79 item atau buku ditemukan

Pembentukan Produk Hukum Daerah: Segi-segi Teoretik, Dinamika, dan Pergumulan dalam Praktik

Buku ini mengawali pembahasannya dengan menguraikan kedudukan norma hukum dalam kehidupan masyarakat dan bagaimana norma hukum tersebut menjadi norma tertulis yang mengejawantah dalam beberapa bentuk instrumen hukum, seperti peraturan perundang-undangan, legislasi semu, putusan pengadilan, keputusan dan Tindakan Badan/Pejabat Tata Usaha Negara, serta perjanjian. Dan untuk mendapatkan gambaran mengenai aspek historis, pada Bab Dua dijelaskan bagaimana perkembangan peraturan perundang-undangan sejak masa Hindia Belanda sampai dengan saat ini termasuk hierarki peraturan perundang-undangan yang ada saat itu dan siapa yang berwenang untuk menyusunnya. Bab Tiga buku ini menjelaskan tentang kewenangan dan aspek pembentukan produk hukum daerah, serta bentuk norma yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan. Selanjutnya diuraikan mengenai asas, prosedur, dan partisipasi masyarakat dalam pembentukan produk hukum daerah, urgensi naskah akademik dalam penyusunan rancangan peraturan daerah, serta bagaimana pelaksanaan evaluasi terhadap produk hukum daerah, terutama peraturan daerah. Pada Bab berikutnya dikemukakan mengenai kedudukan, fungsi dan materi muatan produk hukum daerah yang berbentuk pengaturan dan penetapan. Penjelasan penting dalam bab ini adalah uraian tentang bagaimana mengidentifikasi masalah yang akan diatur, tujuan yang ingin dicapai, peraturan perundang-undangan yang terkait (baik vertikal maupun horizontal), termasuk pembahasan tentang bagaimana merumuskan ruang lingkup pengaturan, elemen pengaturan, dan sistematika produk hukum daerah. Selanjutnya Bab Lima menjelaskan mengenai ragam bahasa peraturan perundang-undangan, termasuk apa yang menjadi ciri khasnya sebagai ragam bahasa hukum. Untuk melengkapi pemahaman dalam merumuskan norma hukum dalam redaksi pasal. Bab ini juga menguraikan kategori, relasi, wujud dan sifat norma dalam peraturan perundang-undangan. Selain itu, bab ini mengemukakan dua bahasan penting yang kerap terlewatkan dalam penyusunan peraturan perundang-undangan, yaitu kesalahan teknis penulisan (clerical error) dan pemakaian tanda baca. Buku ini ditutup dengan penjelasan mengenai pengarusutamaan beberapa isu yang harus menjadi dasar dalam penyusunan norma, seperti hak asasi manusia, tujuan pembangunan berkelanjutan dan kesetaraan gender. Dalam bab ini, diuraikan mengapa ketiga hal tersebut harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari penyusunan produk hukum daerah.

Buku ini mengawali pembahasannya dengan menguraikan kedudukan norma hukum dalam kehidupan masyarakat dan bagaimana norma hukum tersebut menjadi norma tertulis yang mengejawantah dalam beberapa bentuk instrumen hukum, seperti peraturan ...

Sejarah Kebudayaan Islam di Asia Barat Jilid I

Buku Sejarah Kebudayaan Islam di Asia Barat ini adalah tentang Sejarah Islam Klasik (622 M-1250 M). Bahasan buku ini adalah pusat kekuasaan Islam yang sangat berperan dalam perkembangan sejarah kebudayaan Islam. Akan tetapi bahasan buku juga menjangkau wilayah di luar Asia Barat seperti Madinah, Damaskus, dan Baghdad, karena berada di bawah kekuasaan Islam yang berpusat di Asia Barat

... Islam , Frasindo , Jakarta , 2002 , h.85-86 . 21 Ibid 22Didin Saefuddin , op.cit . , h.156 . 13 Ibid . , h.89 . 14Jirzi Zaidan , History of Islamic Civilization Kitab Bhavan , NewDelhi , 1978 , h.202 . 15Lihat Badri Yatim , op.cit . , h ...

ULUMUL HADIS

Allah mengutus Nabi Muhammad SAW dengan membawa agama yang benar dan petunjuk yang lurus. Dia menurunkan kepada beliau Al-Kitab dan Hikmah. Al-Kitab adalah Al-Qur'an dan Al-Hikmah adalah Sunnah. Agar beliau menjelaskan kepada manusia apa yang diturunkan Allah kepada mereka, sehingga mereka memikirkan, mendapat hidayah, dan beruntung. Al-Kitab dan As-Sunnah adalah dua dasar yang dengan keduanya hujjah Allah menjadi tegak atas hamba. Dengan keduanya pula hukum-hukum Islam baik I'tiqadi maupun amali menjadi terbangun. Sehingga tiada suatu amal ibadah pun, tiada suatu keyakinan pun, kecuali harus ada dalilnya baik dari Al-Qur'an maupun Sunnah Rasulullah SAW. Jadi pada setiap gerak-gerik kita, kita mesti mencari dalilnya dari dua sumber hukum ini. Jika ada maka kita amalkan. Jika tidak ada maka jangan membuat-buat dalil. Karena sesuatu yang tidak ada dalilnya, ketika kita mengamalkannya maka hanya kerugian yang kita dapatkan. Maka siapa pun dari kita yang mengambil dalil dari Al-Qur'an, dia hanya perlu melihat satu aspek saja. Yaitu aspek dalalah nash atau kandungan hukum yang ditunjukkan dalil tersebut. Kita tidak perlu melihat kepada sandaran dalil itu. Karena Al-Qur'an sudah benar secara qath'i tanpa perlu diragukan keabsahannya. Sebab Allah berfirman: "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (QS. Al-Hijir: 9) Sedangkan jika mengambil dalil dari Hadis, kita masih membutuhkan dua aspek. Aspek pertama: Adalah sisi kebenaran dalil itu sendiri, apakah benar dari Nabi SAW. Kemudian aspek kedua: Adalah sisi kandungan hukum yang ditunjukkan oleh dalil. Karena kita diperintah melihat keabsahan Hadis yang datang dari Nabi SAW, maka para ulama' menetapkan kaidah-kaidah. Dengan kaidah-kaidah itu kita bisa mengetahui apakah yang disandarkan kepada Nabi SAW ini, diterima atau ditolak. Karena itulah kita mempelajari ilmu musthalah Hadis atau ilmu Hadis. Tujuannya agar bisa menyaring mana Hadis yang sahih dari yang dhaif. Sehingga jika sahih maka kita amalkan. Dan jika dhaif maka kita tinggalkan. Ketika kami diamanahi mengampu mata kuliah ini di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo sejak tahun 2005, rasanya tiada hasil kalau tidak ada buku pegangan yang bisa dijadikan acuan oleh mahasiswa. Karena itu pada tahun ini, tahun 2012, kami berusaha –dengan segala keterbatasan kami- untuk menyusun buku ilmu Hadis I ini. Mudah-mudahan bisa menjadi pegangan yang berguna bagi para mahasiswa. Pada buku ilmu Hadis ini, kami menggabungkan antara teori dengan Hadisnya. Jadi setelah satu bab membahas tentang musthalah, pada bab selanjutnya kami mengupas tentang Hadis Nabi SAW berikut hukum dan penjelasannya. Kami memilih ini, karena ilmu Hadis adalah ilmu yang tergolong sulit dipahami oleh para mahasiswa. Apalagi mahasiswa yang ikut kelas kami adalah gabungan. Sebagian mengambil mata kuliah ilmu Hadis, sementara yang lain mata kuliah yang diambilnya adalah Al-Hadis, tapi dijadikan satu dalam satu kelas bersama kami. Inilah yang mendorong kami menggabung dalam buku ini antara ilmu Hadis dengan Hadis-Hadis Nabi SAW. Menurut kami, lebih baik mengedepankan sesuatu yang bermanfaat bagi mahasiswa daripada teori yang hanya hilang dan tidak diaplikasikan. Karena itu dalam buku ini kami berusaha memberikan materi-materi yang tidak terlalu sulit dan mudah dipahami. Mudah-mudahan dengan usaha ini menjadikan materi lebih bermanfaat bagi mahasiswa dan lebih mudah dipahami. Karena itu kami tidak terlalu fokus pada buku ini untuk menyebut Takhrij Hadis, macam-macam Hadis dhaif dan lain sebagainya. Insya Allah materi-materi ini kami jelaskan pada buku kedua, yaitu Ilmu Hadis II, yang mudah-mudahan Allah memudahkan untuk kami penyusunannya. Akhirnya, ini adalah jeripayah makhluk lemah yang tidak mempunyai ilmu. maka sudah barang tentu banyak terdapat ketidaksempurnaan di dalamnya seperti ketidaksempurnaan manusia. Hanya Allah-lah yang Maha sempurna dan tersucikan dari segala kekurangan: إِنْ تَجِدْ عَبْيًا فَسُدَّ الْخَلَلَا *** جَلَّ مَنْ لَا عَيْبَ فِيْهِ وَعَلاَ "Jika anda menemukan suatu kekurangan maka tutupilah kekurangan itu…. Hanya Allah Maha tinggi dan Maha luhur yang tidak mempunyai kekurangan." Karena itu kepada para pembaca secara umum, dan para mahasiswa secara khusus untuk tidak sungkan memberikan masukan dan kritik yang membangun bagi kebaikan buku ini. Jika ada benarnya maka itu dari Allah semata, dan jika ada kekurangan maka itu dari kami secara pribadi. Semoga Allah segera menyempurnakan yang kurang dan membenarkan yang salah-salah. Inilah buku Ilmu Hadis I, mudah-mudahan Allah menjadikannya bermanfaat bagi kami baik dalam kehidupan dunia maupun Akhirat. Juga bagi para pembaca dan siapa pun yang turut membantu dalam kemunculan buku ini. Semoga kami diberi keikhlasan dalam penyusunannya, sehingga menjadi tabungan yang memberatkan timbangan amal kami pada Hari berbangkit kelak. Amin.

... Hadis Qudsi ! ( 2 ) Sebutkan perbedaan mendasar antara Hadis Qudsi dengan Hadis Nabawi . ( 3 ) Sebutkan dua dari perbedaan mendasar antara Al - Qur'an dengan Hadis Nabawi . ( 4 ) Apa makna Hadis menurut istilah ? ( 5 ) Apa makna Qudsi ...

Modernisasi Pendidikan Agama Islam

Judul : Modernisasi Pendidikan Agama Islam Penulis : Dr. Zubairi, M.Pd.I Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 175 Halaman ISBN : 978-623-497-086-9 Sinopsi Buku Buku ini merupakan pengantar atau kajian awal bagi siapapun yang hendak mengembangkan pendidikan agama Islam (PAI) dari berbagai sudut pandang, tujuannya adalah agar Pendidikan Agama Islam dapat berkembang secara dinamis di tenggah krisis kebangsaan yang mutlidimensi. Dalam usaha mengatasi persoalan-persoalan pendidikan Islam di era modern, penulis mencoba memberikan tawaran-tawara gagasan tentang pengembangan pendidikan agama Islam dari berbagai perspektif. Selain itu, penulis berharap buku ini bisa menjadi titik tolak dan landasan yang kokoh bagi pelaksana Pendidikan Agama Islam, pengembangan dan menyelenggaraan program pendidikan agama Islam harus sejalan dengan pekembangan era, dimana era saat ini adalah era revolusi industry 4.0, dan sekolah atau madrasah begitu pula perguruan tinggi harus mampu beradaptasi dengan perkembangan tersebut. Buku ini sangat penting dibaca oleh mahasiswa, guru dan dosen untuk dijadikan salah satu sumber referensi dalam pengembangan pendidikan agama Islam baik secara praktis maupun konsep. Serta tentunya amat bermanfaat bagi kepala madrasah dan pengelola lembaga pendidikan berbasis Islam di antaranya sebagai pedoman dalam pengambilan kebijakan pendidikan Islam. Adapun bagi mahasiswa selain sebagai referensi dalam menyelesaikan tugas kuliahnya, buku ini dapat menjadi bahan dalam pengembangan potensi dan wawasan dalam bidang pendidikan Islam Seiring dengan pekembangan zaman, tantangan yang dihadapi umat Islam semakin kompleks. Modernisasi dan globalisasi memaksa pendidikan Islam untuk merekonstruksi ulang agar SDM yang dihasilkan tetap survive dalam kehidupan global. Lebih dari sekadar pendidikan Islam dalam pengertian normatif, buku ini mencakup sejumlah gagasan tentang isu-isu kontemporer yang dihadapi umat Islam di era global. Beberapa tema buku ini, yaitu: Kompetensi kepribadian pendidik, pendidikan multicultural dalam Al-Quran, etika belajar dalam Al-Quran, konsep pendidikan dalam pespektif A-Quran, dan tema-tema menarik lainnya. Tema tersebur bersumber dari pengalaman penulis yang menjadi pemikir sekaligus praktisi pendidikan Islam, buku ini menawarkan ide-ide baru yang orisinal dan membumi untuk menghadapi era modernisasi.

... sekolah. Sejalan dengan pendapat di atas, Dedy S. menjelaskan bahwa usia dini disebut pula dini usia adalah umur atau waktu tertentu seorang anak sebelum sampai pada usia sekolah dalam pendidikan dasar.97 Melihat hal tersebut, bahwa ...