Sebanyak 21320 item atau buku ditemukan

Narasi Negeri Jilid 1

Narasi Negeri berisi kumpulan tulisan tentang perenungan, refleksi, komentar, kritik dan kontra pandangan terhadap banyak peristiwa yang saya temui, saya lihat, dan saya dengar. Ada 3 topik besar yang ditulis dalam buku ini yaitu pendidikan, realitas sosial, dan wisata Indonesia plus 1 bab khusus tentang opini yang merupakan tulisan-tulisan dari blog pribadi. Membaca buku ini akan membuat kita semua merenungi tentang kondisi pendidikan Indonesia saat ini. Betapa masih banyaknya problematika yang belum selesai. Lalu, kita akan dibawa pada kenyataan bahwa zaman sudah bergerak terlalu cepat dan menyuguhkan banyak realitas sosial yang bagi sebagian kita, mungkin cukup dekat namun kita belum mampu mencernanya. Bab wisata Indonesia akan menjadi bab paling ringan dalam buku ini sebab akan membawa kita pada penggambaran-penggambaran tentang perjalanan. Sedangkan bab khusus opini akan menjadi bab yang cukup menarik untuk memantik dialektika kita tentang kerelawanan, politik dan sastra. Semoga buku ini dapat menjadi sedikit oase bagi dahaga intelektualitas dan refleksi para pembacanya.

Kita digelontor ribuan berita setiap harinya dan tanpa tenaga dan metode berpikir yang memadai, kita mudah sekali tersulut emosi atau malah menjadi apatis. Afutami memaparkan bahwa ternyata dalam ilmu psikologi, otak manusia itu bekerja ...

MINORITAS DALAM PANDANGAN SYARIAH DAN HAM Narasi Kaum Muda Muslim

Melalui penerbitan buku ini, Pusat Studi Agama dan Multikulturalisme (PUSAM) Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak, dalam hal ini patutlah kami sebut, yaitu Kemenristek/BRIN yang sudi mendanai seluruh proses penerbitan buku ini, serta pihak The Oslo Coalition on Freedom of Religion or Belief, International Center for Law Religion Studies (ICLRS) Brigham Young University (BYU) Amerika Serikat, Norwegian Centre for Human Rights (NCHR) University of Oslo (UiO) Norwegia, serta The Asia Foundation (TAF). Buku ini dimulai dengan proses kolaborasi yang panjang di antara berbagai pihak di atas. Mulai dari penyelenggaraan Master Level Course (MLC) pada 2017, lalu dilanjutkan dengan The Most Significant Change (MSC) di tahun yang sama, yang kemudian lahirlah banyak naskah dari para penulis muda dengan latarbelakang profesi yang beragam. Di antara mereka ada yang bekerja sebagai dosen, guru, pegiat sosial, advokat, peneliti, dan aktivis mahasiswa. Namun, akibat beberapa hal, naskah yang dikumpulkan dari kegiatan MLC tersebut baru bisa kami publikasikan di tahun ini. Meski begitu, tidak akan mengurangi dari substansi yang mendalam naskah-naskah berkualitas ini. Apalagi, artikel yang ditulis para aktivis muda ini menyoroti berbagai problem minoritas dan kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia dengan perspektif interseksi Syariah dan HAM. Sebab itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para penulis muda ini, semoga produktifitasnya dalam berkarya bisa terus tumbuh dan turut memperkaya khazanah keilmuan di negeri ini. Penting diketahui, program MLC telah diadakan setiap tahun sejak 2009 hingga yang terakhir pada 2019. Di setiap tahun itu, kegiatan ini dihadiri lebih dari 30 aktivis muda dari latarbelakang profesi dan daerah yang beragam. Program ini dimaksudkan untuk mencari titik perjumpaan antara hukum Islam dan HAM Internasional, sehingga problem-problem kekinian yang mengemuka bisa diintrepretasikan secara progresif dan memberi manfaat bagi keadaban sosial dan keumatan. Selain itu, program ini juga bertujuan pemahaman yang utuh mengenai interseksi, harmoni, konflik antara Shari’ah dan HAM dari perspektif multidiipliner, termasuk sejarah, filsafat, hukum dan sosiologi. Dalam implementasinya, kegiatan ini berjalan melalui tiga fase: Pertama, In House Training. Fase pertama ini berbentuk workshop yang mempelajari topik-topik HAM dan Syariah selama lima hari bertuut-turut; Kedua, Riset HAM dan Syariah. Fase kedua ini adalah kerja riset mengenai topik-topik HAM dan Syariah yang akan dikerjakan oleh peserta selama dua bulan pasca in house training; Ketiga, Kelas Seminar. Fase ketiga ini merupakan bagian inti dari acara ini karena semua peserta mempresentasikan hasil risetnya selama dua bulan.

... janganlah kamu menjadikan musuh-Ku dan musuh kamu sebagai auliya',kamu menyampaikan kepada mereka (berita-berita Nabi Muhammad), karena rasa cinta kasih; padahal ssungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, ...

MURAL, Menguak Narasi Visual dari Berbagai Perspektif Ilmu

Menguak Narasi Visual dari Berbagai Perspektif Ilmu

... https://news.detik.com/foto-news/d-5278895/muralprotokol-kesehatan-hiasi-100-tiang-di-jakarta-timur. https://berita.depok.go.id/pemerintahan/balai-kota-depokdihiasi-mural-bermuatan-pesan-protokol-kesehatan-5239.

Narasi Perdamaian Membangun Keharmonisan Antar Pemeluk Agama di Indonesia

Keharmonisan yang terbangun lama di negeri Indonesia ini jangan sampai pudar dan hilang apalagi punah. Keharmonisan harus tetap dijaga, dipelihara dan dirawat untuk masa depan Indonesia yang lebih indah. Kemajemukan agama yang ada di Indonesia jangan jadikan sebuah alasan untuk berfatwa kebenaran. Penekanan yang paling krusial pada titik dimana semua mengakui diri sebagai agama yang paling benar. Sisi tersebut di aras Nasional (Indonesia) jangan sampai tumbuh, karena itu sifat teologis-sentris, padahal pada sisi humanislah yang mampu merangkul bersama seluruh lapisan masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dengan jajaran agama, budaya, etnis dan bahasa. Pilar-pilar keharmonisan yang harus tertanam di kehidupan antar umat beragama harus menjadi fatwa utuh dalam merumuskan kehidupan yang indah antar umat beragama di Indonesia. Ditangan anda lah ini, merupakan buku yang mencoba memilah dan memilih pilar-pilar keharmonisan Nusantara. Semoga buku ini menjadi sebuah literatur yang menginspirasi, menginovasi pada kalangan literasi dan akademisi maupun non-akademisi

Oktober.2017.09:00 (Diakses, Februari 2020). http://m.detik.com/news/berita-jawa-timur/d-3323472/ ini-ritual-syukur-larung-sesaji-dipantai-selatan- jember.15,November-2017.20:28. Https://id.m.wikipedia.org/wiki/Radikalisme_(sejarah), ...

Seni Narasi Biblika

Setiap suku bangsa, ras, kaum manusia, laki-laki perempuan dan tua muda begitu akrab, asyik, menyukai, tertarik, menggandrungi, menggemari, menikmati, terpesona, tergugah, terhanyut, “terbius” dan terinspirasi dengan sebuah cerita atau kisah (drama). Mereka masing-masing juga memiliki cerita rakyat atau legenda sendiri sebagai tradisi lisan (oral) yang dilestarikan dan diteruskan serta sering diceritakan dari satu generasi ke generasi selanjutnya sebagai pelajaran moral dan etika serta pembentukan karakter bagi mereka. Alkitab juga kaya dan penuh dengan narasi yang begitu indah dan tidak ternilai harganya. Hal ini terjadi karena Tuhan sendiri menyukai cerita dan telah menggunakannya dalam menyatakan isi hati dan kehendak-Nya kepada manusia. Oleh karena itu, mengapa kita tidak mempelajari dan menemukan harta karun kekayaan rohani dari sebuah narasi biblika yang ingin diberikan Allah kepada kita? Dengan menemukannya, kita akan semakin mengerti isi hati dan kehendak Tuhan, mengalami perubahan hidup dan hidup semakin serupa dengan Kristus, mendapatkan berkat dan akhirnya juga dapat menjadi berkat bagi orang lain. Kita sebagai pengkhotbah pun dapat menyampaikan suatu khotbah yang berbentuk narasi dengan lebih hidup, menarik, menyentuh hati dan menjadi berkat bagi jemaat, dan sebagai guru agama Kristen atau guru Sekolah Minggu pun dapat mengajar dan menyampaikan cerita dengan lebih kreatif, hidup dan menarik kepada anak-anak Sekolah Minggu yang kita layani. Untuk itu, kita perlu mengetahui dan memahami apa itu pendekatan atau analisis naratif beserta berbagai unsur narasi yang ada. Karena itu, dalam buku ini penulis akan membahas secara detail, terperinci, komprehensif dan mendalam disertai contoh-contoh tentang apa itu pendekatan naratif, pengarang (bayangan) dan pembaca (bayangan), berbagai unsur-unsur narasi yang ada (hubungan intratekstual, desain literer, latar (setting), narator dan sudut pandang, tokoh dan penokohan, plot dan tafsir implisit), dan tema dan pesan teologis serta efek-efek narasi bagi pendengar historis, pembaca asli atau pertama dan pembaca kontemporer atau masa kini.

Untuk itu, kita perlu memerhatikan struktur kalimat dan fungsi bahasa yang para pengarang (bayangan) gunakan, seperti subjek, predikat, objek, pelengkap, keterangan; membedakan ciri-ciri kalimat pernyataan, berita, seru, tanya, ...

Narasi Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 2

Pengalaman menjadi pengajar muda sebagai penghargaan paling momentum bagi mahasiswa di masa kegiatan akademiknya. Dengan terpilihnya mahasiswa menjadi bagian kampus merdeka dalam kampus mengajar angkatan 2, memberikan makna penting secara individu. Dengan mendorong mahasiswa beraktivitas di luar kampus, tentu dibutuhkan optimalisasi bagi mahasiswa dalam mengembangkan diri lebih spesifik di bidang pendidikan. Tantangan dari kampus mengajar memungkinkan mahasiswa berkolaborasi dengan guru-guru di sekolah membuat program yang akseleratif. Empat hal yang dapat dipartisipasikan oleh mahasiswa dalam kampus mengajar yaitu beradaptasi teknologi, penguatan pembelajaran literasi dan numerasi, serta membantu administrasi sekolah. Namun kreativitas mahasiswa dapat dikembangkan dengan program yang dibuat secara kolektif.

mencari-cari informasi mengenai Program Kampus Merdeka dari internet, menurutku pasti ada berita atau artikel yang membahas program pemerintah. Tanpa berpikir panjang, aku buka laptop dan menyalakan internet dari Handphone-ku agar bisa ...

Narasi keluguan binatang

Budaya goblok di sini dilanggengkan oleh orang-orang yang goblok pula. Mereka berkumpul dan bekerja sama demi sebuah ketololan. Sebenarnya saya tidak ingin terlalu menjelekkan tokoh yang berada dalam cerita ini. Namun –dilihat dari sudut manapun—mereka memang jelek, tolol, goblok, dan barbar mirip hewan liar. ~Kegoblokan Hakiki Pada saat itu petikan gitar makin garang! Suara memekik pada kesunyian, dunia hilang dan masalah-masalah yang hampir membikin bunuh diri permisi. Kita bebas, kawan, dalam angan dan mabuk semalaman. ~Cerita pada Satu Malam di Ruangan itu

Namun ada juga pikiran jernih, nasib baik buat tetangga. Mungkin orang tuaku membangun tembok terlalu tinggi. Diingatkan alam. Alam selalu baik. Radio mobil memutar lagu Ebiet G. Ade, Berita kepada Kawan.

Kepingan Narasi Tionghoa Indonesia

The Untold Histories

Ada banyak kisah tentang masyarakat Tionghoa Indonesia yang telah menjadi sejarah maupun yang masih berlangsung yang tidak diketahui banyak orang. Menyatukan kepingan-kepingan fakta yang terserak, tak berbentuk lagi, bahkan nyaris raib menjadi kerja akademik yang digali dan dihadirkan dalam buku ringan ini. Untuk memperkaya, beberapa kisah sejarah keluarga turut diangkat. Harus diakui, keluarga (diperkuat dengan adanya marga dan sistem patrilineal) menjadi embrio penulisan sejarah Tionghoa Indonesia. Dari segi penyajian, buku ini sengaja disuguhkan dalam bentuk narasi-narasi lepas yang tidak memaksa pembaca untuk menyimaknya runtut dari A sampai Z agar mengerti isinya. Pembaca dapat menjelajah setiap topik yang mana saja dengan nyaman. Penjelajahan masa demi masa dalam buku ini membeberkan rekaman gairah perjuangan orang-orang Tionghoa untuk mewujudkan keluhuran martabat kemanusiaan tak pernah padam. Lantas bagaimana dengan generasi muda Tionghoa saat ini? Masihkah merasa sebagai Tionghoa Indonesia? Apabila kita cermati dewasa ini pascareformasi, kebebasan budaya Tionghoa mengalami euforia. Akan tetapi, upaya genosida budaya Tionghoa selama tiga dekade telah memotong mata rantai generasi. Sekarang ini banyak kaum muda Tionghoa yang kehilangan identitas budayanya. Secara fisik masih tampak ciri ketionghoaan, namun tidak lagi kenal dengan budaya dan adat istiadatnya. Dalam kehampaan budaya itulah, kaum muda Tionghoa lebur dengan budaya setempat, atau malahan mengambil budaya baru sebagai identitas dirinya. Untuk itulah adagium tak kenal maka tak sayang kiranya tepat untuk menggambarkan situasi yang melatarbelakangi hadirnya buku ini. Kesadaran sejarah akan menggerakkan siapa saja orang Indonesia untuk mulai memungut keping demi keping sejarah yang terserak. Pun halnya bagi generasi muda Tionghoa perlu menemukenali (kembali) identitas diri yang sempat hilang. Tentu saja identitas diri ini harus ditempatkan sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Sementara bagi yang lain seyogianya dapat membuka mata dan hati untuk mengenal lebih jauh tentang masyarakat Tionghoa dan menerima secara terbuka sebagai saudara sebangsa dan setanah air. Inilah harmoni Nusantara yang sejak dahulu ada dan harus dirawat bersama.

Sayang teori masuknya Islam dari Tiongkok selama ini masih dianggap aneh dan mustahil. Berita Ming Shi dan Ying-yai Sheng-lan yang ditulis oleh Ma Huan (1416) sewaktu pelayaran Cheng Ho mencatat ...

Refleksi, Diskresi, dan Narasi

Sejarah Perjumpaan dengan Psikologi

Dalam usia 25 tahun dan situasi dunia yang demikian ambang, barangkali menjadi kesempatan komunitas Psikologi Universitas Sanata Dharma — atau katakanlah paguyuban widyani yang (asumsinya) berisi cendekiawan — untuk mempraktikkan diskresi dan merefleksikan dirinya dengan jeli melalui pertanyaan: (a) Bagaimana awal mula mempelajari Psikologi?, (b) Bagaimana seseorang berubah, diubah, serta berupaya mengubah apa yang selama ini dipelajarinya, yakni Psikologi?, (c) Perkara dan kompleksitas macam apa yang selama ini dihadapi saat berjumpa dengan Psikologi?, (d) Siasat macam apa yang digunakan dalam menghadapi kompleksitas termaksud?, dan (e) Keilmuan dan pendekatan macam apa yang perlu digagas demi sebuah dunia yang dibayangkan dan terarah pada kesejahteraan bersama (common-good)? Toh, kondisi reflektif dan diskretif hanya mungkin dilakukan kalau seseorang berada dalam suatu ambang. Perkara lebih mendasar dari pembuatan refleksi, diskresi, dan narasi dalam buku ini adalah: Bagaimana segala kisah naratif pengalaman masing-masing ditempatkan dalam sebuah konteks historis yang lebih besar? Horizon sejarah dalam narasi termaksud otomatis menjadikan isi tulisan ini sebagai sebuah data historiografis — dengan demikian, mestinya juga bicara soal sejarah suatu keilmuan. Perlu dipahami sejak awal bahwa rentang dan dedikasi waktu yang dicurahkan dalam keilmuan Psikologi akan berbeda antar-generasi. Justru, perbedaan dan pertemuan antargenerasi inilah yang hendak ditekankan. Singkat kata, setiap generasi memiliki narasinya sendiri.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. https://bnpb.go.id/berita/presiden-tetapkancovid19-sebagai-bencana-nasional Yamaguchi, K., Takebayashi, Y., Miyamae, M., Komazawa, A., Yokoyama, C., & Ito, M. (2020).

Narasi Cinta di Balik Ujian-Nya

Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah: 155) اوملعٱو امنأ نأو ةنتف مكدلوأو مكلومأ للّٱ ۥهدنع ميظع رجأ ٢٨ “Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya ...