Sebanyak 9 item atau buku ditemukan

Manusia 250 tahun

sebuah kompilasi pesan, pidato dan tulisan tentang perjuangan para iamam ahlulbait

Buku ini terdiri dari 17 bagian dan bentuk penyusunan setiap bagian adalah berdasarkan pada urutan sejarah kehidupan para Imam Maksum as sejak masa sepeninggal Nabi saw, hingga masa kehidupan Imam Muhammad Jawad as, Imam Ali Hadi as dan Imam Hasan Askari as. Penjelasan Rahbar tentang ketiga Imam Maksum as ini dimuat dalam satu bagian tersendiri. Pada bagian pertama berisi pembahasan secara ringkas tentang kehidupan politik Nabi saw. Dengan memerhatikan berbagai peristiwa yang terjadi pada masa kehidupan Nabi saw ini maka kita dapat memiliki suatu gambaran tentang seluruh kehidupan para Imam Maksum as serta dapat menjadi sebagai neraca dan tolok ukur untuk mengenal pergerakan asli Islam sepanjang 250 tahun.

Buku ini terdiri dari 17 bagian dan bentuk penyusunan setiap bagian adalah berdasarkan pada urutan sejarah kehidupan para Imam Maksum as sejak masa sepeninggal Nabi saw, hingga masa kehidupan Imam Muhammad Jawad as, Imam Ali Hadi as dan ...

Tauhid

Hadis-Hadis Tematis Tentang Akidah (1)

Kebesaran dan keagungan Syekh Shaduq, menjadikan pemimpin kota Rey, yakni Rukn al-Dawlah al-Dailami meminta Syekh Shaduq untuk menetap di Rey dan menjadi pemimpin para pengikut Syi’ah. Akhirnya ia pun tinggal di Rey hingga wafatnya pada tahun 381 H. Syekh Shaduq hidup ketika masyarakat Syi’ah secara umum memiliki kebebasan yang relatif luas sehingga ia dapat mengadakan kunjungan ke berbagai daerah dengan leluasa dalam rangka menyebarkan ajaran-ajaran Ahlulbait as dan meluruskan segala isu miring tentang Syi’ah yang berkembang di tengah-tengah masyarakat saat itu. Untuk itu, Syekh Shaduq menulis sebuah sebuah buku yang diberi judul Al-I’tiqadat. Kitab ini memerikan dengan jernih tentang keyakinan-keyakinan Syi’ah. Misalnya tuduhan tentang tahrif al-Quran, Syekh Shaduq dalam kitabnya Al- I’tiqadat halaman 83-84 membantah dengan tegas hal ini dan menjelaskan: “Keyakinan kami tentang al-Quran, adalah Kalam Allah, wahyu-Nya, frman dan kitab suci-Nya. Ia tidak didatangi kebatilan dari depan maupun belakang. Ia diturunkan dari Zat Yang Mahabijak dan Maha Mengetahui. Ia mengandung kisah-kisah yang benar, ucapan pemutus, dan bukan senda gurau… Sungguh, keyakinan kami bahwa al-Quran yang diturunkan Allah kepada Nabi-Nya, Muhammad saw adalah apa yang termuat di antara dua sampul (mushaf ) yang sekarang beredar di tengah-tengah manusia. Tidak lebih dari itu. Jumlah surahnya adalah 114 surah… Dan barang siapa menisbahkan kepada kami bahwa kami meyakini al-Quran lebih dari itu, maka ia adalah pendusta.” Pendapat Syekh Shaduq ini merupakan pedapat muktabar Syi’ah hingga saat ini. Hal itu diterangkan lebih jauh oleh murid-murid beliau kelak. Sebagai orang yang memiliki kualitas keilmuan dan akhlak yang mulia, maka banyaklah orang yang menimba ilmu darinya. Di antara murid-murid Syekh Shaduq kemudian menjadi ulama-ulama papan atas dalam mazhab Ahlulbait adalah Syekh Mufd, Muhammad bin Muhammad bin Nu’man, Husain bin Abdillah, Harun bin Musa al-Tal’akburi, Husain bin Ali bin Babawaih al-Qommi, Hasan bin Husain bin Babawaih al-Qommi, Hasan bin Muhammad al-Qommi (pengarang kitab Tarikh-e Qom, sejarah kota Qom), Ali bin Ahmad bin Abbas al-Najasyi yang merupakan ayah penulis kitab Rijal al-Najasyi, dan Sayid Murtadha Alamul Huda yang merupakan penulis banyak buku dan ulama besar Syi’ah di zamannya

Kebesaran dan keagungan Syekh Shaduq, menjadikan pemimpin kota Rey, yakni Rukn al-Dawlah al-Dailami meminta Syekh Shaduq untuk menetap di Rey dan menjadi pemimpin para pengikut Syi’ah.

Narasi Sejarah Asyura

Kisah Kesyahidan Sayidina Husain Cucunda Nabi

Keceriaan pribadi yang meyakini alam abadi- Nya tampak di wajah mereka. Kecemasan orang yang takut akan bahaya yang menghadang kala berjumpa dengan-Nya terlihat jelas di raut muka mereka. Kerinduan mereka pada apa yang dikehendaki-Nya kian bertambah. Sikap mereka terhadap apa yang berasal dari-Nya sama dengan sikap mereka terhadap apa yang kembali kepada-Nya. Telinga mereka dengan saksama mendengar rahasia-rahasia Ilahi. Hati mereka selalu riang dengan kelezatan zikir-Nya. Karenanya, Dia dekatkan mereka kepada-Nya sesuai dengan ketaatan mereka tersebut, dan Dia berikan kepada mereka karunia dari sisi-Nya, seperti seorang arif nan penyayang.

Berita kematianmulah, wahai Hani, yang dapat aku sampaikan,” batinnya. Berita terbunuhnya Hani segera tersebar dan sampai ke telinga Amr57 bin Hajjaj. Ruwaihah58, putri Amr adalah istri Hani, Amr bersama dengan seluruh kabilah Bani ...

FIKIH KEDOKTERAN

Fatwa-Fatwa Terkini Dunia Medis

Buku ini adalah jilid ketiga dari tema-tema buku fkih tematik sesuai fatwa Imam Khamenei Hf yang diterbitkan oleh Penerbit Feqhe Rooz. Tidak lama lagi penerbit juga akan me-launching buku-buku fkih tematik jilid-jilid selanjutnya seperti tema haji, safar dan lain-lain. Di dalam buku ini, selain akan dipaparkan apa yang ada di dalam kitab Ajwibat al- Istifta’at, juga akan ditambahkan paparan fatwa terbaru beliau. Di dalam jilid ini berisi beberapa pembahasan seperti masalah operasi, hukum pendidikan kedokteran, hukum-hukum wudu, salat dan puasa orang yang sedang sakit, hukum- hukum setelah melahirkan, hukum terkait pengguguran janin, hukum pemberian vaksin dan lain sebagainya.

Buku ini adalah jilid ketiga dari tema-tema buku fkih tematik sesuai fatwa Imam Khamenei Hf yang diterbitkan oleh Penerbit Feqhe Rooz.

Fikih Muamalah

Kumpulan Fatwa Kontemporer

Agar dapat diakses dengan mudah oleh para mukalidnya serta mengingat adanya karakteristik tersendiri jika fatwa-fatwa tersebut terhimpun dalam versi cetak, maka Penerbit Nur Al-Huda menerbitkan risalah amaliah beliau ini dengan tajuk Fikih Muamalah Kumpulan Fatwa Kontemporer. Dalam risalah ini, ada 328 soal yang diajukan. Sebagian soal substansinya mirip dengan soal-soal yang terhimpun dalam Fatwa-Fatwa 2 ini, sebagian lagi memang terhitung baru. Oleh karena itu, boleh dikata buku ini sebagai pelengkap (sementara, mengingat persoalan fikih terus berkembang) atas risalah-risalah fikih beliau yang sudah kami terbitkan sebelumnya (Fatwa-Fatwa 1 & 2, dan Daras Fikih Ibadah). Akhirulkalam, semoga buku ini dapat dimanfaatkan sebagaimana tujuan yang dimaksud.

Agar dapat diakses dengan mudah oleh para mukalidnya serta mengingat adanya karakteristik tersendiri jika fatwa-fatwa tersebut terhimpun dalam versi cetak, maka Penerbit Nur Al-Huda menerbitkan risalah amaliah beliau ini dengan tajuk Fikih ...

FIKIH PEREMPUAN

Semula buku ini adalah terjemahan dari “Ah- kâm Bânuwân,” yaitu kumpulan fatwa Imam Kho- meini yang diambil dari beberapa kitab; Tahrir al- wasilah, Urwah al-wutsqa dan Taudhih al- masa’il. Kemudian kami menyelaraskannya dengan fatwa- fatwa Imam Ali Khamenei dalam buku Ajwibah al-istiftaat, dengan demikian, buku ini memuat dua fatwa Imam Khomeini ra dan Imam Khamenei. Karenanya, isi buku ini hanya berlaku atas para muqallid salah satu dari marja’ tersebut. Meski demikian, buku ini dapat dibaca dan ditelaah oleh siapapun yang ingin mengetahui logika hukum yang bersumber dari ajaran Ahlul-Bait Nabi saw.

Semula buku ini adalah terjemahan dari “Ah- kâm Bânuwân,” yaitu kumpulan fatwa Imam Kho- meini yang diambil dari beberapa kitab; Tahrir al- wasilah, Urwah al-wutsqa dan Taudhih al- masa’il.

Fikih Al-Quran

Ayat-Ayat Hukum dalam Pandangan Imamiyah dan Ahlusunnah

Salam sejahtera bagi Nabi Muhammad saw yang diutus kepada seluruh manusia dan kepada keluarganya yang suci dan disucikan dari noda-noda dan dosa, para penafsir (sejati) firman Allah, khususnya ayat- ayat yang berkaitan dengan hukum. Di antara pembahasan penting dalam khazanah keislaman yang memiliki akar di dua disiplin ilmu-ilmu Islam adalah kajian ayat-ayat hukum atau yang sering kali diungkapkan dengan Fiqih al-Quran. Dari satu sisi ia adalah bagian dari khazanah al-Quran karena mengkaji tentang ayat-ayatnya, tapi dari sisi yang lain dia termasuk dalam kajian fikih mengingat kupasannya tentang hukum-hukum praktis Islam.

Dari satu sisi ia adalah bagian dari khazanah al-Quran karena mengkaji tentang ayat-ayatnya, tapi dari sisi yang lain dia termasuk dalam kajian fikih mengingat kupasannya tentang hukum-hukum praktis Islam.

15 Permasalahan Fikih yang Hangat dan Kontroversial

Umumnya ulama Islam membagi ajaran Islam menjadi tiga dimensi: akidah, syariat, dan akhlak. Jika dimensi pertama berbicara permasalahan ketuhanan, dua dimensi berikutnya membahas persoalan konsekuensi dari kebertuhanan itu sendiri yakni menjalankan fikih, sebagai produk syariat, dan melakoni moral Islam. Sebagai produk pemahaman atas syariat, setiap muslim sangat berkemungkinan untuk mengamalkan mazhab fikih yang berbeda- beda. Sebut saja mazhab Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hambaliyah. Malangnya, tak banyak tahu bahwa selain mazhab yang empat tersebut, ada juga mazhab lainnya, yang justru lebih tua dari para pendiri mazhab fikih yang empat ini, yakni mazhab Ja’fariyah, yang “didirikan” oleh Imam Ja’far Shadiq, cicitnya Rasulullah saw dan guru dari para pemuka mazhab yang empat. Untuk lebih memahami “logika” dari mazhab tersebut, Penerbit Nur Al-Huda merasa perlu menerbitkan kembali karya fikih perbandingan susunan Prof. J. Subhani—sebagai wakil otoritatif dari mazhab Ja’fari—ini sehingga diharapkan kaum muslim yang “berseberangan” pendapat dengan penyusun dapat bertoleransi dengan semangat ukhuwah Islamiyah. Lima belas permasalahan fikih yang didedah dalam buku ini, insya Allah akan membawa pencerahan kepada kaum muslimin. Mengikuti suatu mazhab merupakan pilihan setiap individu, tetapi memahami dan bertoleransi atas perbedaan merupakan kewajiban. Selamat menyimak.

... Muhammad adalah Rasul-Nya yang Dia utus untuk menyampaikan risalahNya
dan menyebarkan dakwah-Nya.22 Pada akhir bagian tersebut, dari persaksian
beralih kepada ajakan untuk mengerjakan salat fardu.23 Salat menghubungkan
 ...

Ulumul Quran

Al-Quran merupakan sandaran Islam yang senantiasa dinamis dan mukjizat abadi, yang mampu mengalahkan dan senantiasa dapat mengalahkan kekuatan manusia manapun sepanjang sejarah kehidupan umat manusia. Ia merupakan aturan Islam yang mencakup seluruh aspek dasar kehidupan umat manusia yang sesuai dengan fitrah manusia dan bersumber dari kedalaman hati nurani manusia. Al-Quran sendiri memiliki kewibawaan yang tak tertandingi jika dibandingkan dengan kewibawaan umat manusia. Ia sama sekali tidak tunduk terhadap kekuatan yang batil, dan sebaliknya, mampu menjadikan mereka tunduk dan menerima kepemimpinan al-Quran yang adil dan bijaksana. Pada akhirnya, dengan mempelajari al-Quran, mereka dapat menerima al-Quran dengan rasa cinta, kerinduan, dan kesucian.

... hadis - hadis mereka , terdapat perkara yang muhkam dan yang mutasyâbih , seperti yang akan kami jelaskan pada pembahasan selanjutnya . 7. Hanya terfokus pada teks - teks ayat dan memisahkan antara satu dengan yang lainnya . 8 ...