Keharmonisan yang terbangun lama di negeri Indonesia ini jangan sampai pudar dan hilang apalagi punah. Keharmonisan harus tetap dijaga, dipelihara dan dirawat untuk masa depan Indonesia yang lebih indah. Kemajemukan agama yang ada di Indonesia jangan jadikan sebuah alasan untuk berfatwa kebenaran. Penekanan yang paling krusial pada titik dimana semua mengakui diri sebagai agama yang paling benar. Sisi tersebut di aras Nasional (Indonesia) jangan sampai tumbuh, karena itu sifat teologis-sentris, padahal pada sisi humanislah yang mampu merangkul bersama seluruh lapisan masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dengan jajaran agama, budaya, etnis dan bahasa. Pilar-pilar keharmonisan yang harus tertanam di kehidupan antar umat beragama harus menjadi fatwa utuh dalam merumuskan kehidupan yang indah antar umat beragama di Indonesia. Ditangan anda lah ini, merupakan buku yang mencoba memilah dan memilih pilar-pilar keharmonisan Nusantara. Semoga buku ini menjadi sebuah literatur yang menginspirasi, menginovasi pada kalangan literasi dan akademisi maupun non-akademisi
Buku bunga rampai yang diterbitkan mahasiswa Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga ini menarik untuk dibaca. Pertama, buku ini ditulis oleh mahasiswa-mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi baik itu di Jawa, Sumatera, hingga Sulawesi, dan bahkan aktivis LSM. Dari tema tulisan yang sangat bervariasi fokus kajian dan perspektifnya. Hal ini membuktikan bahwa sejarah Islam Indonesia tidak hanya Java-centris karena mencakup banyak aspek dalam kajian sejarah lokal. Buku yang merupakan hasil lomba tulisan di kalangan mahasiswa ini juga bagus dari aspek lokalitasnya. Tema artikel di buku ini berbicara tentang budaya lokal baik Islam maupun umum seperti bagaimana integrasi Islam dengan nilai-nilai lokal di Jawa maupun Sumatera. Etnis Tionghoa sebagai minoritas juga sebuah objek studi yang menarik karena selama ini banyak kajian lebih pada masyarakat mayoritas.