Sebanyak 41598 item atau buku ditemukan

Kehidupan Moderasi Beragama

Tinjauan Potensi Adat dan Budaya

Buku ini merupakan hasil penelitian BOPTN yang mengangkat judu tentang Kehidupan Moderasi Beragama (Tinjauan Potensi Adat dan Budaya). Keberagaman dan kemajemukan bangsa Indonesia merupakan fakta sosial dan keniscayaan yang harus diterima dan disikapi dengan bijaksana oleh segenap bangsa Indonesi dan harus dijadikan sebagai potensi untuk membangun kehidupan sosial bangsa Indonesia. Keberagamaan itu harus dijadikan diolah menjadi modal dan potensi kemajuan bangsa dan harus disukuri sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia. Seiring perkembangan jaman tentu bangsa Indonesia terus menghadapi berbagai tantangan, munculnya gesekan, bibit konflik tidak bisa dihindarkan, oleh karena itu harus terus dilakukan upaya utnuk merawatnya dan mengantisipasi gesekan dan lahirnya bibit konflik yakni dengan gerakan moderasi beragama. Kondisi adat dan budaya yang heterogen dalam masyarakat harus dirawat dengan baik dalam bingkai moderasi sehingga dapat terbangun kerukunan dan keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari. Buku persembahan penerbit Bypass #PenerbitBypass

Buku ini merupakan hasil penelitian BOPTN yang mengangkat judu tentang Kehidupan Moderasi Beragama (Tinjauan Potensi Adat dan Budaya).

Praktik Baik Moderasi Beragama Di Madrasah

Judul : Praktik Baik Moderasi Beragama Di Madrasah Penulis : Risna, Dharma Harfin, Nurdin, Isbawahyudin, Ihdiana, Sampara Halik, Nur Asti Sari, Kasmawati, Dina Maryani Z, Dian Fitri Nurmalasari, Sitti Aisyah Ona, Muh. Nurdin A.N., dan Irham Said Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 189 Halaman Cover : Soft Cover No. ISBN : 978-623-162-528-1 SINOPSIS Buku yang bertajuk “Praktik Baik Moderasi Beragama Di Madrasah” ini sebagai bentuk refleksi ide dan pelaksanaan moderasi beragama pada lingkup Bidang Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi, merupakan suplemen tambahan dari sekian banyaknya buku-buku yang membahas tentang “Moderasi Beragama”, terutama yang secara resmi diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Buku ini dimaksudkan sebagai referensi tambahan yang bersifat lebih praktikal bagi segenap pembaca, utamanya yang bekerja dalam lingkup pendidikan madrasah. Buku ini menyajikan bacaan yang lebih ringkas dan praktis dalam memahami pelaksanaan moderasi beragama di madrasah. Agar semakin mudah untuk dipahami oleh para pembaca, maka pada beberapa bagian dari buku ini, sengaja ditampilkan contoh-contoh kasus yang dikemas secara naratif namun mudah untuk dipahami. Sangat diharapkan buku ini dapat memberi penguatan pemahaman bagi guru tentang moderasi beragama dan bagaimana mengimplementasikannya dimadrasah. Penjelasan atau ulasan terkait semua itu, secara lebih mendalam tentang apa itu moderasi beragama, mengapa ia penting dalam konteks Indonesia, serta bagaimana strategi penguatan dan implementasinya secara khusus dimadrasah, dapat dibaca dalam buku ini.

Judul : Praktik Baik Moderasi Beragama Di Madrasah Penulis : Risna, Dharma Harfin, Nurdin, Isbawahyudin, Ihdiana, Sampara Halik, Nur Asti Sari, Kasmawati, Dina Maryani Z, Dian Fitri Nurmalasari, Sitti Aisyah Ona, Muh.

Moderasi Beragama: Konstruksi Media Massa - Jejak Pustaka

Buku ini mneggali kajian tentang moderasi beragama dengan menguraikan konstruksi yang terjadi melalui media massa. Melalui analisis mendalam, pembaca diundang untuk menjelajahi bagaimana narasi agama dibentuk, dipertahankan, atau bahkan dipertentangkan dalam ranah media modern. Buku ini menjadi panduan penting bagi siapa pun yang ingin memahami dan mempromosikan dialog antarkepercayaan yang bermakna.

Buku ini mneggali kajian tentang moderasi beragama dengan menguraikan konstruksi yang terjadi melalui media massa.

Moderasi Beragama Melalui Intellectual Humility Perspektif Kaum Muda Muslim Milenial

Moderasi beragama di Indonesia telah menjadi pilihan kebijakan dalam aspek keagamaan dengan pilar akomodatif terhadap budaya lokal, anti kekerasan dan komitmen kebangsaan. Pada buku ini, ketiga pilar moderasi beragama akan sangat bermakna jika dimediasi oleh intellectual humility sebagai salah satu karakter positif yang memungkinkan individu terbuka terhadap potensi kesalahan dalam setiap pendapat dan sikap, dan kemudian merevisi sikapnya. Terdapat empat kesimpulan penting: pertama, komitmen kebangsaan memiliki pengaruh terhadap sikap toleransi; kedua, anti kekerasan memiliki hubungan dengan sikap toleransi; ketiga, akomodasi terhadap budaya lokal memiliki hubungan dengan sikap toleransi; keempat, intellectual humility memoderasi komitmen kebangsaan, anti kekerasan dan akomodasi terhadap budaya lokal terhadap sikap toleransi, semua telah diuji dan diterima. Tema buku ini memiliki kontribusi penting untuk membangun optimisme tentang masa depan pluraritas di Indonesia melalui pelembagaan sikap kelembagaan yang moderat. Moderasi sikap keagamaan kaum muda muslim di Indonesia dimungkinkan oleh kuatnya kelembagaan sistem norma Pancasila sebagai keyakinan bersama (common belief) titik temu, titik tumpu dan titik tuju dalam pembentukan perilaku dan karakter mereka.

Moderasi beragama di Indonesia telah menjadi pilihan kebijakan dalam aspek keagamaan dengan pilar akomodatif terhadap budaya lokal, anti kekerasan dan komitmen kebangsaan.

Implementasi Moderasi Beragama di Madrasah

Buku ini memberikan kontribusi positif dan membangun bangsa yang plural di negara Indonesia, dimana moderasi beragama salah satu pilar terdepan dalam menciptakan kerukunan dan kedamaian. Ditengah- tengah keberagaman agama dan suku serta budaya kita mampu mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa.

Buku ini memberikan kontribusi positif dan membangun bangsa yang plural di negara Indonesia, dimana moderasi beragama salah satu pilar terdepan dalam menciptakan kerukunan dan kedamaian.

Motivasi Moderasi Beragama

Sikap keras dan kaku dalam beragama merupakan fenomena lama, tetapi pada dekade terakhir ini terasa membesar dan berubah menjadi bahaya yang tidak boleh disepelekan atau dipandang dengan sebelah mata, inilah yang memotivasi penulis dalam upaya menyadarkan masyarakat akan pentingnya hidup bermoderasi dalam beragama. Dengan hadirnya buku ini penulis berharap dapat memotivasi pembaca dalam menerapkan moderasi beragama dalam kesehariannya, sehingga tidak ada lagi konflik dalam beragama yang dapat memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sikap keras dan kaku dalam beragama merupakan fenomena lama, tetapi pada dekade terakhir ini terasa membesar dan berubah menjadi bahaya yang tidak boleh disepelekan atau dipandang dengan sebelah mata, inilah yang memotivasi penulis dalam ...

Moderasi Beragama dalam Pandangan Penyuluh Agama Islam

Indonesia merupakan negara multikultural terdiri dari berbagai agama dan budaya. Keberagaman di satu sisi adalah anugerah itu menguatkan kejayaan bangsa, tapi keberagamaan juga dapat mengancam keutuhan bangsa. Oleh karena itu keragaman memerlukan pendekatan yang tepat agar harmoni sosial dapat tercipta. Dalam rangka membangun harmoni sosial Kementerian Agama mencanangkan program dan gerakan moderasi beragama. Salah satu unsur Kementerian Agama adalah Penyuluh Islam (Penyuluh Agama Islam/PAI), yang secara otomatis memiliki tanggung jawab mensukseskan program moderasi beragama. PAI merupakan garda terdepan Kementerian Agama yang bersinggungan langsung dengan masyarakat tingkat bawah, di tingkat kecamatan hingga desa. Mereka bekerja langsung di garis depan melaksanakan program di masyarakat karena mereka bekerja dan bertemu langsung dengan Komunitas. Para penyuluh dianggap sebagai ujung tombak kementerian agama dalam penanaman nilai-nilai keagamaan di masyarakat. Mereka memiliki peranan penting dan strategis untuk menanamkan faham dan nilai keagamaan Islam yang rahmatan lil alamiin bagi pemeluknya. Dengan demikian, kinerja dan keberhasilan PAI sangat penting bagi keberhasilan program moderasi beragama Kementerian Agama.

Indonesia merupakan negara multikultural terdiri dari berbagai agama dan budaya.

Implementasi Moderasi Beragama

Moderasi beragama merupakan konsepsi yang dapat membangun sikap toleran dan rukun guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, menguraikan tentang beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan guna menciptakan keberagaman yang inklusif. Secara umum, terdapat alasan penting untuk menghubungkan antara Mahasiswa dengan moderasi, yaitu terkait penguatan pemahaman tentang moderasi dan paham keagamaan dalam pendidikan Mahasiswa. Alasan penguatan pemahaman keagamaan ini memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahkan dengan upaya untuk menanggulangi munculnya pemikiran keagamaan konservatif dikalangan mahasiswa yang masih enggan menerima realitas keragaman dan perbedaan. Pemahaman keagamaan tersebut secara umum lebih cenderung mengarah pada upaya memunculkan identitas baru dalam mengekspresikan sikap keagamaannya yang resisten terhadap budaya dan kearifan lokal, bahkan mengarah pada sikap enggan untuk menerima dasar negara.

Moderasi beragama merupakan konsepsi yang dapat membangun sikap toleran dan rukun guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, menguraikan tentang beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan guna menciptakan keberagaman yang inklusif.