Buku ini merupakan hasil penelitian BOPTN yang mengangkat judu tentang Kehidupan Moderasi Beragama (Tinjauan Potensi Adat dan Budaya). Keberagaman dan kemajemukan bangsa Indonesia merupakan fakta sosial dan keniscayaan yang harus diterima dan disikapi dengan bijaksana oleh segenap bangsa Indonesi dan harus dijadikan sebagai potensi untuk membangun kehidupan sosial bangsa Indonesia. Keberagamaan itu harus dijadikan diolah menjadi modal dan potensi kemajuan bangsa dan harus disukuri sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia. Seiring perkembangan jaman tentu bangsa Indonesia terus menghadapi berbagai tantangan, munculnya gesekan, bibit konflik tidak bisa dihindarkan, oleh karena itu harus terus dilakukan upaya utnuk merawatnya dan mengantisipasi gesekan dan lahirnya bibit konflik yakni dengan gerakan moderasi beragama. Kondisi adat dan budaya yang heterogen dalam masyarakat harus dirawat dengan baik dalam bingkai moderasi sehingga dapat terbangun kerukunan dan keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari. Buku persembahan penerbit Bypass #PenerbitBypass
Sejatinya, perbedaan gender (gender diffrentiation) tidaklah menjadi masalah sepanjang tidak melahirkan ketidakadilan gender (gender inequalities). Namun, faktanya perbedaan jenis kelamin seringkali berujung ketidakadilan yang umumnya dialami oleh kaum perempuan terutama dalam hal kedudukan, fungsi, peran dan tanggungjawab mereka. Kondisi ini rentan terjadi terutama pada masyarakat yang menganut sistem kekerabatan patriarkhi, di mana kaum laki-laki dominan atas kaum perempuan. Kaum perempuan Kabupaten Padang Lawas Utara Provinsi Sumatera Utara saat ini sedang berjuang meruntuhkan”tembok kokoh” yang mengurung mereka dalam kurungan ”sistem patriarkhi”. Perjuangan yang mereka lakukan nampaknya mulai memperoleh momentum meskipun belum pada semua aspek. Pada hari ini, mereka telah memiliki akses pendidikan yang setara dan bahkan melebihi kaum lak-laki; terutama dengan kesadaran anak do boru, boru do anak (anak laki-laki sama dengan anak perempuan). Mereka juga memiliki kebebasan dalam menentukan pasangan hidup mereka dalam pernikahan; tidak terikat lagi dengan adat manyunduti. Namun di sisi lain, mereka masih mengalami diskriminasi pada bidang warisan; memperoleh bagian yang kecil atau bahkan hanya pangalehenan (pemberian), dan mereka masih mengalami marginalisasi dalam bidang ekonomi. Buku persembahan penerbit ByPass
Seolah - olah Engels mengatakan bahwa keunggulan laki - laki atas perempuan adalah hasil keunggulan kaum kapitalis atas kaum pekerja . Penurunan status perempuan mempunyai korelasi dengan perkembangan produksi perdagangan .
Buku ini merupakan hasil pengembangan pengetahuan persepsi dan sikap pengurus masjid terhadap perbankan syariah. Ide ini berawal dari ditemukannya pengurus sebuah Masjid yang tidak menyimpan kas masjid di bank syariah. Padahal, para pengurusnya berlatar belakang pendidikan pesantren yang notabene telah mengetahui keharaman riba. Dalam buku ini akan dideskripsikan sejauh mana sebenarnya pengetahuan para pengurus masjid tersebut terhadap bank syariah. Selanjutnya akan dideskripsikan tentang persepsi mereka terhadap produk dan jasa bank syariah. Berdasarkan persepsi dan pengetahuan para pengurus masjid tersebut memunculkan sikap mereka terhadap produk dan jasa bank syariah. Buku ini berguna sebagai masukan bagi stake holder perbankan syariah di negeri ini sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam pengembangan strategi pemasaran bank syariah di masa depan.Dengan membaca buku ini kita akan mengetahui bagaimana realita yang terjadi di tengah-tengah masyarakat seputar perbankan syariah.Akhirnya berdasarkan realita tersebut dapat disusun langkah-langkah konkrit untuk pengembangan bank syariah di masa depan. Buku persembahan penerbit ByPass