Sebanyak 73 item atau buku ditemukan

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

Psikologi industri dan organisasi memiliki peran yang penting dalam mengembangkan sumber daya manusia dan organisasi. Psikologi industri dan organisasi melakukan penilaian dan penyusunan hal-hal dibawah ini: rekrutmen dan releksi, sikap kerja, training dan pengembangan dan penilaian kinerja. Terdapat beberapa kajian yang berada dalam ruang lingkup psikologi industri dan organisasi, ini diantaranya psikologi industri dan organisasi sebagai ilmu, psikologi industri dan organisasi mempelajari perilaku manusia, perilaku manusia dalam perannya sebagai konsumen dan tenaga kerja, perilaku manusia dipelajari secara perorangan dan kelompok. Obyek kajian psikologi industri meliputi tiga komponen yaitu organisasi, kelompok dan individu. Kemudian aspek dari psikologi industri dan organisasi ini mengenai personel, organisasI dan faktor manusia. Dalam pendekatan psikologi industri dan organisasi terdapat dua pendekatan untuk mencapai tujuan psikologi industri dan organisasi. Pendekatan tersebut adalah industri dan organisasi. Pendekatan industri berfokus pada penentuan kompetensi yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan organisasi kepegawaian. Industri juga dimaksudkan pada kompetensi yang dimiliki karyawan dan bagaimana kompetensi karyawan dapat ditingkatkan melalui training. Pendekatan organisasi menciptakan struktur organisasi dan budaya yang memotivasi karyawan untuk melakukan pekerjaan. Organisasi juga memberi informasi yang diperlukan karyawan untuk untuk melakukan pekerjaan mereka. Organisasi juga memberikan situasi kerja yang aman. Manfaat dari psikologi industri dan organisasi yang berperan positif dan penting bagi organisasi. Psikologi industri dan organisasi bermanfaat untuk: • Membantu organisasi dan perusahaan dalam mencapai tujuan • Menjembatani kebutuhan individu dan kebutuhan organisasi • Meningkatkan kemampuan individu dalam setting kerja sehingga bukan saja • Meningkatkan kompetensi individu tapi juga mengembangkan perusahaan • Menjamin kesejahteraan tenaga kerja dengan memperhatikan kepuasan kerja

... industri perlu memenuhi empat tantangan di abad 21 ini. Jelaskan mengenai empat tantangan tersebut! DAFTAR. PUSTAKA. Aamodt, M. G. (2010). Industrial Organizational Psychology: An Applied Approach (J.-D. Hague, T. Tom, R. Guzman, & R ...

HUKUM PERDATA

Manusia merupakan makhluk sosial, makhluk yang selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Tentunya, dalam menjalani kehidupan sosial, menimbulkan suatu hukum untuk mengatur kehidupan itu. jenis hukum tersebut disebut hukum perdata. Hukum perdata juga sering disebut hukum sipil, karena kata 'sipil' umumnya merupakan lawan kata dari 'militer', maka istilah yang sering digunakan adalah 'perdata'. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hukum perdata, Hukum perdata di Indonesia sampai saat ini masih beraneka ragam (pluralistis). Di mana masing-masing golongan, penduduk mempunyai hukum perdata sendiri-sendiri kecuali bidang-bidang tertentu yang sudah ada unifikasi misalnya di bidang hukum perkawinan, hukum agraria. Tetapi apabila ditinjau lebih mendalam tampaklah bahwa unifikasi di bidang hukum tersebut belumlah tercapai 100 % (sepenuhnya). Dengan kata lain, bahwa tujuan mewujudkan unifikasi di bidang hukum perdata belum tercapai sepenuhnya (100%). Kondisi keanekaragaman tersebut telah berlangsung lama, bahkan sejak tahun 1900-an di mana pada waktu itu kaula Hindia Belanda di bagi menjadi tiga golongan berdasarkan Pasal 163 IS (Indische Staatsregeling) : golongan Eropa, golongan Bumi Putra, dan golongan Timur Asing. Pembagian golongan tersebut diikuti dengan pembagian kuasa hukum yang berlaku masing-masing golongan tersebut berdasarkan pasal 131 IS. Maka dari itu Hukum merupakan alat atau seperangkat kaidah. Perdata merupakan pengaturan hak, harta benda dan sesuatu yang berkaitan antara individu dengan badan hukum. Hukum perdata adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban seseorang dalam masyarakat. Hukum perdata ialah hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang/badan hukum yang satu dengan orang/badan hukum yang lain di dalam masyarakat dengan menitikberatkan kepada kepentingan perseorangan (pribadi/badan hukum). Hukum perdatalah yang mengatur dan menentukan, agar dalam pergaulan masyarakat orang dapat saling mengetahui dan menghormati hak-hak dan kewajiban-kewajiban antar sesamanya sehingga kepentingan tiap-tiap orang dapat terjamin dan terpelihara dengan sebaik-baiknya.

... Keluarga Keluarga sedarah adalah pertalian kekeluargaan antara orang-orang di mana yang seorang adalah keturunan dan yang lain atau ... keluarga semenda dihitung dengan cara yang sama dengan derajat keluarga Pembagian Hukum Perdata | 35.

Manajemen Sumber Daya Manusia

Ruang lingkup manajemen Sumber Daya Manusia, Tujuan dan manfaat manajemen Sumber Daya Manusia, Fungsi manajemen Sumber Daya Manusia, Kebijakan dan kegiatan manajemen Sumber Daya Manusia, Perencanaan manajemen Sumber Daya Manusia, Pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia, Pengembangan melalui pelatihan dan pendidikan, Manajemen karir, Promosi dan pengembangan karir, Penilaian prestasi kerja, Kompensasi dan kepuasan kerja, Hubungan Serikat pekerja dan perusahaan, Rekrutmen dan seleksi, Manajemen Entitas, Etika, Hak Dan Kewajiban Sumber Daya Manusia

Ruang lingkup manajemen Sumber Daya Manusia, Tujuan dan manfaat manajemen Sumber Daya Manusia, Fungsi manajemen Sumber Daya Manusia, Kebijakan dan kegiatan manajemen Sumber Daya Manusia, Perencanaan manajemen Sumber Daya Manusia, ...

MANAJEMEN PENDIDIKAN

“Tinjauan Teori & Praktis di Lembaga Pendidikan Formal”

Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk mampu menghadapi segala tantangan yang mungkin akan dihadapi di depan. Suatu pendidikan dipandang bermutu-diukur dari kedudukannya untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kebudayaan nasional adalah pendidikan yang berhasil membentuk generasi muda yang cerdas, berkarakter, bermoral dan berkepribadian. Untuk itu perlu dirancang suatu sistem pendidikan yang mampu menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang menyenangkan, merangsang dan menantang peserta didik untuk mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Manajemen pendidikan adalah proses yang perlu diterapkan dalam dunia pendidikan agar tujuan dari pendidikan bisa tercapai yang secara umum merupakan suatu proses perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, dan pengawasan, dalam mengelola segala sumber daya yang berupa manusia, uang, material, metode, mesin, market, waktu, dan informasi, untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien dalam bidang pendidikan. Manajemen bidang pendidikan dalam suatu bisnis atau perusahaan dilaksanakan secara langsung oleh manajer pendidikan untuk mewujudkan pelaksanaan aktivitas pendidikan yang sesuai target. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan keteraturan pelaksanaan sumber daya perusahaan. Lebih jauh tentang manajemen pendidikan dan fungsinya dalam sebuah bisnis atau perusahaan akan dibahas dalam artikel ini. Berdasarkan hal tersebut maka, buku ini menyajikan segala yang dibutuhkan oleh para pengelola pendidikan dalam mengelola pendidikan agar dapat menciptakan kualitas dan kuantitas pendidikan yang baik. Oleh sebab itu buku ini hadir kehadapan sidang pembaca sebagai bagian dari upaya diskusi sekaligus dalam rangka melengkapi khazanah keilmuan dibidang Manajemen pendidikan, sehingga buku ini sangat cocok untuk dijadikan bahan acuan bagi kalangan intelektual dilingkungan perguru tinggi ataupun praktisi yang berkecimpung langsung dibidang Manajemen pendidikan.

Manajemen pendidikan adalah proses yang perlu diterapkan dalam dunia pendidikan agar tujuan dari pendidikan bisa tercapai yang secara umum merupakan suatu proses perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, dan pengawasan, dalam mengelola segala ...

Dampak Perkembangan Transportasi di Berbagai Sektor

Buku ini diharapkan dapat hadir memberi kontribusi positif dalam ilmu pengetahuan khususnya terkait dengan Dampak Perkembangan Transportasi. Sistematika buku Dampak Perkembangan Transportasi di Berbagai Sektor dalam Berbagai Aspek Kehidupan Masyarakat ini mengacu pada pendekatan konsep teoritis dan contoh penerapan. Buku ini terdiri atas 12 bab yang dibahas secara rinci, diantaranya: Sektor Ekonomi, Sektor Lingkungan Hidup, Sektor Pariwisata, Sektor Pertanian, Sektor Pertahanan dan Keamanan Negara, Sektor Industri, Sektor Keselamatan Lalulintas, Sektor Komunikasi, Sektor Sosial dan Budaya, Sektor Pendidikan, Sektor Perdagangan, dan Sektor Kesehatan.

PERUBAHAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI PADA TEKNOLOGI TRANSPORTASI Profil Penulis Vivi Iswanti Nursyirwan Penulis lahir di ... yakni menjadi seorang bankir di salah satu BUMN selama 7 1⁄2 tahun, dan ex bankir di perbankan swasta selama 3 tahun.

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK (TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIS)

Seorang anak tidak langsung bisa bicara saat baru lahir. Tidak ada juga manusia yang langsung bisa mengendarai mobil tanpa terlebih dahulu belajar. Proses belajar membantu manusia menguasai pengetahuan dan keterampilan. Penguasaan pengetahuan dan keterampilan juga perlu dilakukan secara bertahap. Tahapan tersebut disesuaikan dengan tingkat Perkembangan peserta belajar. Oleh sebab itu mengetahui dengan baik karakteristik perkembangan peserta didik sangat penting. Pengetahuan tersebut dapat membantu para fasilitator proses belajar untuk merancang dan menerapkan cara-cara yang tepat untuk mendukung tercapainya keberhasilan hasil belajar yang maksimal. Buku ini ditulis melalui kolaborasi para pendidik di Indonesia dengan pendekatan teoritis dan praktis. Tujuannya untuk menyajikan inovasi dalam proses pendampingan belajar. Pembahasan dimulai dengan ulasan umum mengenai perkembangan peserta didik baik secara fisik, psikis, maupun sosial. Berdasarkan fondasi teori perkembangan peserta didik, pembahasan dilanjutkan dengan cara-cara mengembangkan pembelajaran untuk peserta didik anak, remaja, dan dewasa. Semua topik dan tulisan yang disatukan dalam buku ini menekankan pada pentingnya proses pembelajaran berkelanjutan dan sepanjang hayat. Pembahasan dalam buku ini juga menunjukkan pergeseran paradigma pendampingan pembelajaran yang progresif. Peserta belajar tidak lagi dijadikan sebagai objek. Peserta belajar dapat dilibatkan secara aktif untuk belajar dan mencari cara terbaik untuk belajar secara berkelanjutan sesuai dengan minat dan keterampilan yang dibutuhkannya. Inilah yang menjadi esensi dari proses belajar dan pendampingan belajar di masa-masa penuh tantangan.

Sebagai orang terdekat mereka yakni keluarga harus membangun hubungan komunikasi antarpribadi yang baik, agar anak dapat terbuka diri. Apabila seorang anak dapat membuka dirinya dengan keluarga, baginya keluarga merupakan rujukan yang ...

Pengambilan Keputusan & Kebijakan Pendidikan

Kebijakan dan pengambilan keputusan adalah dua unsur yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Kebijakan adalah suatu yang bersifat teoritis sedangkan pengambilan keputusan lebih bersifat praktis. Tindakan pengambilan keputusan yang tidak didasarkan pada teoritis dapat mengurangi keilmiahan sebuah keputusan, sedangkan kebijakan yang tidak disertai dengan pengambilan keputusan sulit akan menemukan wujudnya. Pengambilan keputusan merupkan hal yang sangat urgen bagi setiap orang, terutama bagi para piminan atau manajer. Ekstensi seorang pemimpin dalam kepemimpinannya dapat dilihat dari berbagai bentuk kebijakan dan keputusan yang diambilnya. Seorang pimpinan atau manajer yang efektif adalah pimpinan atau manajer yang mampu membuat kebijakan dan mengambil keputusan yang relevan. Kebijakan dan pengambilan keputusan dalam Lembaga Pendidikan Islam secara substantif tidak terlalu jauh berbeda dengan teori-teori kebijakan dan pengambilan keputusan yang ada. Hanya saja kebijakan dan pengambilan keputusan dalam Pendidikan Islam lebih mengacu kepada prinsip – prinsip yang telah digariskan dalam Al-Qur’an dan Hadist Nabi.

Misalnya mengenai fungsi dan wewenang pemerintah dan pemerintah daerah dalam pendidikan. Dalam pasal 10 UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dijelaskan pemerintah dan pemerintah daerah berhak mengarahkan, ...

Model Pembelajaran Pendidikan Karakter Cerdas

Menjadi ancaman dalam masyarakat jika pendidikan diselenggarakan tanpa didikan karakter cerdas (moral). Belum tentu, dan tidak semua orang yang berpendidikan itu, telah terdidik dengan nilai-nilai karakter. Buku ini merupakan hasil penelitian, mengkaji masalah pendidikan karakter cerdas yang mengemuka saat ini. Ia terdiri dari nilai-nilai karakter cerdas dalam kehidupan utuh, efektif, dan yang terkandung dalam butir-butir Pancasila, terdiri dari tiga bagian. Bagian I terdiri dari tiga bab, yakni: Bab 1 Landasan Dasar, mempresentasikan landasan pendidikan karakter cerdas sebagai fondasi utama pendidikan, memuat landasan: filosofi, historis, sosiologi, psikologi, dan teori belajar pembelajaran karakter cerdas. Bab 2 Model Pembelajaran Karakter Cerdas, menguraikan: pengertian pembelajaran afektif, komponen domain/ ranah afektif dan hirargikalnya, kedudukan skemata afeksi dalam pembelajaran, hubungan integrasi antara ranah afektif dengan kognitif dan psikomotor, aplikasi kurikulum pengembangan afektif, prinsip pembelajaran afektif, dan pengembangan instrumen penilaian afektif. Bab 3 Konsep Dasar Pendidikan Karakter Cerdas, mempresentasikan: hakikat pendidikan karakter cerdas, pengertian karakter, konsep dasar kecerdasan, tujuan pendidikan karakter cerdas, dan pokok-pokok nilai-nilai karakter cerdas. Bagian II terdiri dari Bab 4, Nilai-Nilai Karakter Cerdas dalam kehidupan yang Utuh dan Efektif, mempresentasikan sumber nilai-nilai karekter cerdas, yakni Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bab 5, Jujur, mengurai konsep dasar karakter cerdas jujur. Bab 6, Cerdas, menguraikan: pengertian cerdas. Bab 7, Tangguh, menguraikan pengertian tangguh, yakni: 22) cermat, teliti, dan hati-hati, 23) sabar/ mengendalikan diri, 24) disiplin, 25) ulet/ tidak putus asa, 26) bekerja keras, 27) terampil, 28) produktif, 29) berorientasi nilai tambah, 30) berani berkorban, 31) tahan uji, 32) berani menanggung resiko, dan 33) menjaga K3. Bab 8, Peduli, menguraikan pengertian peduli, yakni: 34) mematuhi peraturan/ hukum yang berlaku, 35) sopan santun, 36) loyal dengan mentaati perintah, 37) demokratis, 38) sikap kekeluargaan, 39) gotong royong, 40) toleransi/ suka menolong, 41) musyawarah, 42) tertib/ menjaga ketertiban, 43) damai/ anti kekerasan, 44) pemaaf, dan 45) menjaga kerahasiaan. Bagian III terdiri dari enam bab (Bab 9-14), mengurai Nilai-nilai karakter cerdas (45 butir) yang terkandung dalam butir-butir Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara Indonesia, dan sumber jati diri. Selamat membaca!

ga komponen bekerja sama melaksanakan dengan baik, maka akan terbentuk karakter cerdas bangsa yang kuat (Kesuma, 2011: 2). Dari pembahasan di atas dapat ditegaskan bahwa pendidikan karakter cerdas merupakan upaya memanusiakan manusia ...

Ketika Nonmuslim Membaca Al-Quran

Richard Bonney, seorang pendeta dari Leicester, Inggris, mencoba memahami ayat-ayat Al-Quran yang berbicara tentang jihad. Ia tertarik menelitinya lantaran tema jihad menjadi tema yang berwajah dua: positif dan negatif. Bahkan, media Barat menganggap doktrin jihad sebagai akar penyebab tindakan terorisme. Doktrin jihad memang merupakan salah satu ajaran dalam Islam. Segala derivasinya terdapat dalam ayat-ayat Al-Quran. Nah, bagaimana pembacaan Richard—yang notabene-nya seorang pendeta—mengenai jihad? Apakah temuannya sama dengan apa yang dikatakan media-media Barat, atau justru sebaliknya? Kesimpulannya sungguh mencengangkan.

nafsihi wa mu'ashiran lana (menjadikan Al-Quran relevan untuk konteksnya di masa lalu dan untuk kita di masa kontemporer). Teori tersebut hendak “menjembatani kesenjangan antara konteks masa lalu dan masa kini.