Sebanyak 13 item atau buku ditemukan

Metode Pemahaman Hadis

Inti ajaran Islam dibangun di atas dua pondasi utama yaitu al-Qur’an dan Hadis. Keduanya memiliki kaitan yang sangat erat. Banyak ayat-ayat al-Qur’an yang tidak bisa pahami dengan benar dan tepat tanpa bantuan keterangan dari Hadis Nabi SAW. Salah satu contoh adalah tentang tata cara shalat yang tidak mungkin diraktekan tanpa bantuan dari Sunnah Nabi. Karena al-Qur’an sendiri tidak menyebutkan tata cara shalat itu dan al-Qur’an hanya menegaskan hanya wajibnya shalat lima waktu itu saja. Karena pentingnya pengetahuan tentang hadist ini, Imam Abu Hanifah pernah berujar: ”Tanpa Sunnah tak seorangpun dari kita yang dapat memahami al-Qur’an”.

Inti ajaran Islam dibangun di atas dua pondasi utama yaitu al-Qur’an dan Hadis.

Amaliah Maha Santri Mulia (Seri Praktik Ibadah)

Pandemi yang melanda dunia hari ini begitu terasa efeknya bagi dunia pedidikan, dimana pembelajaran tidak seluruhnya dapat dilaksanakan dengan tatap muka secara langsung. Hal ini juga dirasakan oleh Ma’had al-Jami’ah UIN Suska Riau dimana kegiatan-kegiatan keagamaan tidak dapat dilaksanakan dengan lebih intensif di dalam kelas. Inilah pula yang menjadi dasar hadirnya buku kecil ini sebagai pengganti bagi maha santri yang tidak dapat melakukan proses pembelajaran khususnya dalam Praktik Ibadah secara langsung di dalam kelas. Semoga beberapa amalan dasar yang disusun dalam buku ini dapat dipelajari dan diamalkan oleh maha santri Ma’had al-Jami’ah UIN Suska Riau, karena maha santri yang masuk di dalam Praktik Ibadah ini tersebar dari seluruh Fakultas dan Jurusan se UIN Suska Riau. Tentu dalam penyusunan buku kecil ini ada banyak yang terkurang di dalamnya, oleh karena itu kritikan, saran dan masukan dari pembaca diperlukan untuk perbaikan dimasa akan datang, Terima Kasih.

Pandemi yang melanda dunia hari ini begitu terasa efeknya bagi dunia pedidikan, dimana pembelajaran tidak seluruhnya dapat dilaksanakan dengan tatap muka secara langsung.

Jalan Syari'at Hakikat dalam Kalimat Syahadat

Gelas tanpa air, maka akan kosong. Air tanpa gelas akan tumpah. Keselarasan keduanyalah baru mudah digunakan oleh peminum. Begitulah sebenar jadinya, bahwa syari’at tanpa hakikat maka akan kosong lompong dimata Tuhan (rugi telak), tetapi hakikat tidak bersyari’at maka akan sesat dalam pandangan banyak manusia. Ingatlah bahwa Tuhan sendiri sudah menyatakannya melalui hadis Rasulullah SAW bahwa: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَفَعَهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ إِنَّمَا يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ Dari Abu Hurairah RA, dan ia meriwayatkannya sampai kepada Nabi SAW, beliau bersabda: Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada bentuk-bentuk rupa kalian dan harta-harta kalian, tetapi Dia hanya memandang kepada hati kalian dan amal perbuatan kalian." (Shahih: Muslim). Dari sini jelas terang bahwa Tuhan hanya melihat kepada perbuatan hati yang di dalam (hakikat/ruh) kemudian yang diwujudkan dalam perbuatan (أَعْمَالِكُمْ). Tetapi untuk selamat dari pandangan manusia, maka wajiblah kita memegang erat-erat syari’at (ilmu zahir) itu. Sehingga dari sini jelaslah bahwa tidak sempurna jika dipisahkan antara syari’at dan hakikat tersebut.

Untuk memahami cara membacanya, eloklah datangi kepada guru-guru hakikat atau ulama-ulama tasawuf yang mereka sudah mendengarkan pula dari pada guruguru hakikat secara langsung atau di zaman penuh kemajuan ini, sudah pula tersedia ...

Jalan Syari'at Hakikat dalam Ibadah Zakat

Marilah kita arungi lautan syari’at hakikat dari kajian keempat kitab ini yaitu Zakat. Zakat adalah rukun Islam yang wajib ditunaikan bagi setiap muslim. Tetapi, sayangnya tidak banyak orang memahami sebenar-benar makna zakat dari jalan hakikat yang akan menyempurna-kan zakat syari’at yang selalu dikeluarkan setiap tahun yaitu Zakat Fitrah (Zakat makanan pokok) dan Zakat Maal (harta yang telah sampai nisab dan haulnya). Semua dari kita tentu memahami bahwa dimensi diri sebagai seorang manusia adalah ber-jasad dan ber-roh, sehingga dalam konsekuensi zakat itu, harus pula mampu sampai menyentuh (mensucikan) kepada jasad dan roh atau zahir dan batin itu pula. Kemudian bagian akhir dari bab ini, penulis akan simpulkan pula paduan antara zakat syari’at dan hakikat dimana ketika zakat itu dikeluarkan maka diri jangan merasa memiliki kuasa mengeluarkannya. Hal ini dilakukan tentunya agar diri benar-benar tersucikan, dengan manjaga hati, jangan sampai rasa itu tersalah kedudukan.

Marilah kita arungi lautan syari’at hakikat dari kajian keempat kitab ini yaitu Zakat.

Aliran dan Pemikiran Filsafat Pendidikan

Pendidikan memerlukan filsafat sehingga peran Filsafat pendidikan harus mampu memberikan pedoman kepada para perencana pendidikan, dan orang-orang yang bekerja dalam bidang pendidikan. Filsafat pendidikan terdiri dari apa yang diyakini seseorang mengenai pendidikan, merupakan sekumpulan prinsip yang membimbing tindakan professional seseorang. Inilah mengapa para calon pendidik menjadi penting mempelajari Filsafat Pendidikan. Buku ini merupakan pengantar bagi mahasiswa/i yang ingin mendalami lebih jauh berkenaan dengan filsafat pendidikan. Semoga buku ini dapat memberikan kemudahan bagi pembaca dan semoga ada berkahnya bagi penyusun.

Pendidikan memerlukan filsafat sehingga peran Filsafat pendidikan harus mampu memberikan pedoman kepada para perencana pendidikan, dan orang-orang yang bekerja dalam bidang pendidikan.

Model Pendidikan Agama Islam Berbasis Lingkungan

Sekolah alam adalah sekolah impian yang menjadi kenyataan bagi mereka yang mengangankan dan menginginkan perubahan dalam dunia pendidikan secara menyeluruh yang pada akhirnya mengarah pada perbaikan mutu dan hasil akhir dari proses pendidikan itu sendiri. Pada sekolah alam, anak-anak dibebaskan bereksplorasi, bereksperimen dan berekspresi tanpa dibatasi sekat-sekat diniding dan berbagai aturan, yang mengekang rasa ingin tahu mereka, yang membatasi interaksi mereka dengan kehidupan yang sebenarnya, yang membuat mereka berjarak dan tak akrab dengan alam lingkungan mereka. Anak dibebaskan menjadi diri mereka, dan mengembangkan potensi dirinya untuk tumbuh menjadi manusia yang berkarakter, berakhlak mulia, berwawasan ilmu pengetahuan dan siap menjadi pemimpin di muka bumi (khalifatu fil ardh). Anak dibebaskan dari tekanan ‘mengejar’ nilai dan rangking, tapi didorong untuk menumbuhkan tradisi ilmiah. Prestasi tidak dilihat dalam perbandingan dengan anak lain, tapi dari upaya mereka memaksimalkan potensi diri dan menjadi lebih baik. Belajar menjadi sesuatu yang menyenangkan, tidak membebani. Belajar jadi kebutuhan, bukan keharusan. Sekolah tidak menjadi penjara yang membosankan. Di sekolah alam, guru dibebaskan berkreasi dalam mengajar. Kreatifitas guru tidak dibatasi oleh buku paket dan target nilai. Guru tak sekadar mengajar, tapi mendidik. Guru tak hanya menjadi panutan, tapi teman. Guru adalah fasilitator. Guru-guru yang beridealisme tinggi dan penuh dedikasi di sekolah ini membantu anak didik mengenali kelebihan dan kekurangannya dan menjadikan mereka tidak sekedar mandiri, tapi bias membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk dikerjakan. Berdasarkan riset yang penulis lakukan, ada guru berpendapat bahwasanya semua anak itu adalah juara. Menurut penulis, berdasarkan teori the multiple of inteleg, dalam artian kemampuan yang berbeda, dalam fenomena penulis temukan di lapangan, satu orang guru sekolah alam mengajarkan seluruh bidang studi termasuk materi agama, hal ini akan menimbulkan kesenjangan desain. Apakah mampu seorang guru mengetahui potensi 20 orang siswa deangan 2 fasilitator, sedangkan dia bukan ahli di bidang agama. Oleh karena itu perlu ada kesimbangan yang terangkum dalam sebuah model. Buku ini menawarakan sebuah model yang teruji melalui sebuah penelitian yang panjang berkenaan dengan model pendidikan agama Islam berbasis Lingkungan

5) Kelebihan dan kekurangan Tafakkur dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Lingkungan Adapun kelebihan dan kekurangan Tafakkur dalam Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan yaitu: a) Kelebihan Tafakkur dalam Pembelajaran ...

TUNTUNAN SHALAT SUNNAH TARAWIH

Tata cara bilal Tarawih, Witir dan ayat-ayat pilihan tarawih 8 dan 20 raka'at

Ibadah shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat bergengsi yang dilaksanakan oleh ummat Islam pada bulan ramadhan. Ibadah ini hanya ditemukan pada bulan ramadhan saja. Tarawih bermakna ‘istirahat’, oleh sebab itu dalam ibadah shalat tarawih diselingi ‘istirahat’ dengan disunnah-kan duduk sejenak selepas salam lalu memperbanyak zikir kepada Allah dan shalawat kepada Rasulullah, baik pada setiap rakaat kedua maupun rakaat ke empat dan dikerjaakan dalam keadaan tenang, khusyuk dan tidak tergesa-gesa, dilakukan dengan benar, tidak terlalu cepat, sehingga sesuai kepada tajwid atau tatacara bacaan yang benar. Jika dilihat secara historis, shalat tarawih ini dikerjakan oleh Nabi pertama pada tanggal 23 Ramadhan tahun kedua Hijriyyah, namun pada masa itu beliau mengerjakannya tidak semata hanya di masjid terus menerus, kadang di masjid, kadang mengerjakannya di rumah. Hal ini beliau lakukan karena khawatir kalau shalat tarawih diwajibkan oleh Allah SWT untuk ummat Islam. Meskipun shalat tarawih merupakan perkara sunnah, akan tetapi ia merupakan sunnah muakkadah yaitu yang sangat dianjur-kan bagi ummat Islam, boleh dilaksanakan sendiri akan tetapi dianjurkan berjamaah. Buku ini dibuat sebagai sarana belajar kembali bagi penyusun sendiri, akan tetapi penyusun juga berharap dapat bermanfaat bagi pembaca semua. Amin ya Rabbal ‘aalamiin.

Ibadah shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat bergengsi yang dilaksanakan oleh ummat Islam pada bulan ramadhan.

Kurikulum Pendidikan Islam Nonformal

(Aqidah, Ilmu al-Qur’an, Ilmu Hadits, Ushul Fiqih, Praktik Ushul Fiqih)

Kebanyakan majlis-majlis dalam pelaksanaannya hanya terfokus pada komponen isi atau materi pelajaran saja. Memang ada majlis atau studi club dalam proses pengembangan isi atau bahan materi dilakukan dengan prosedur dan proses penelitian, mudzakrah, kajian literatur klasik dan kontemporer, akan tetapi komponen tujuan, metode dan evaluasi juga sangat penting dirumuskan (dituliskan) karena antara tujuan, bahan materi, metode dan evaluasi adalah komponen dasar yang saling keterkatian. Oleh sebab itu, buku ini menawarkan 5 bidang pelajaran yang telah dikemas menjadi kurikulum yang sangat sistematis berdasarkan hasil penelitian yang panjang.

Kebanyakan majlis-majlis dalam pelaksanaannya hanya terfokus pada komponen isi atau materi pelajaran saja.

Ilmu Kalam (Khazanah Intelektual Pemikiran dalam Islam)

Ilmu Kalam merupakan salah satu mata kuliah penting yang diajarkan diseluruh perguruan tinggi Islam di Indonesia. Kami sudah mengampu mata kuliah ini beberapa semester. Selama mengampu mata kuliah ini, banyak kritikan dari mahasiswa, khususnya mahasiswa yang kurang memiliki basis keagamaan. Banyak hal baru yang mereka temukan dalam mata kuliah ini, khususnya pemikiran-pemikiran kalam yang menurut mereka sangat aneh karena tidak rasional. Pertanyaan yang sering mereka ajukan adalah misalanya pemikiran ‘manzilah baina manzilataini’, ‘perbuatan mutlak manusia’, ‘manusia adalah boneka Tuhan’, ‘apa penting dan manfaatnya mata kuliah ini’ dan lain sebagainya. Memang diakui banyak para tokoh yang menganggap ‘Ilmu Kalam’ adalah sarat dengan pertentangan dan paling banyak mengandung perbedaan. Bahkan ada pula yang menyebutkan Ilmu Kalam tidak memuaskan orang pintar dan tidak memberi manfaat kepada orang bodoh, karena mereka belum menemukan intinya. Akan tetapi tidak sedikit pula para tokoh yang menyebutkan bahwa setiap orang yang ingin menyelami seluk-beluk agama perlu mempelajari teologi (Ilmu Kalam), karena ilmu ini sangat banyak manfaatnya. Oleh karena itu, dalam tulisan ini, kami menyebutkan beberapa manfaat dalam mempelajari Ilmu Kalam dan tidak lupa kami kemukakan sumber pembahasan serta hubungannya dengan ilmu lainnya. Agar dapat dipahami bahwa ilmu kalam juga sangat penting untuk dipelajari oleh para mahasiswa khususnya. Ilmu kalam memiliki beberapa nama, antara lain Ilmu Usuluddin (Ilmu yang mempelajari tentang pokok-pokok agama), IlmuTauhid (Ilmu yang mempelajari keesaan Allah), Fiqh Al-akbar (Pemahaman tentang agama) Ilmu Kalam, dan Teologi Islam. Adapun yang disepakati bahwa Ilmu Kalam dasarnya adalah al-Qur’an, al-Hadits. Menurut Harun Nasution, kemunculan persoalan kalam dipicu oleh persoalan politik yang menyangkut peristiwa pembunuhan Utsman bin Affan. Dari sanalah cikal bakal lahirnya tiga aliran teologi dalam Islam, yaitu aliran Khawarij (aliran yang keluar dari barisan Ali dan memisahkan diri), aliran Syi’ah (aliran yang tetap mendukung Ali), dan aliran Mu’tazilah. Setelah itu bermunculan pula faham Teologi yang lain yang terkenal, yaitu Jabariyah dan Qadariyah. Karena Mu’tazilah bercorak rasional, maka aliran ini mendapat tantangan besar dari golongan tradisional Islam, yaitu aliran Asy’ariyah dan aliran Al-Maturidiyah yang keduanya disebut ahlussunah wal jama’ah. Ilmu kalam sering menempatkan dirinya pada dua pendekatan dasar-dasar argumentasi yaitu Aqli dan Naqli. Oleh karena itulah, dari masa kemasa seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, maka pola pikir yang berbeda pun semakin banyak bermunculan. Demikian juga dengan ilmu kalam, pemikiran-pemikiran ilmu kalam dari pertama persoalan ilmu kalam itu muncul, masa modern, bahkan sampai masa kini terdapat perbedaan dalam doktrin-doktrin pemikirnya. Buku ini merupakan pengantar bagi mahasiswa/i yang ingin mendalami lebih jauh berkenaan dengan ilmu kalam. Semoga buku ini dapat memberikan kemudahan bagi pembaca dan semoga ada berkah dan keridhaan Allah SWT, sehingga dapat memberikan kemanfaatan khususnya bagi kami penyusun, Amin ya Rabbal ‘aalamiin

Ilmu Kalam merupakan salah satu mata kuliah penting yang diajarkan diseluruh perguruan tinggi Islam di Indonesia.

TEOLOGI PENDIDIKAN : Upaya Mencerdaskan OTak & Qalbu

Secara etimologi Teologi adalah ilmu pengetahuan tentang Tuhan. Sementara dalam Islam kata padanan dari teologi ini adalah tauhid atau kalam. Masyarakat dikampung-kampung lebih mengenal ilmu ini dengan Kajian Sifat 20. Sementara jika di kaitkan dengan pendidikan, sebagaimana pendidikan itu sendiri adalah bimbingan atau pimpinan yang dilakukan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama maka dapatlah kita pahami bahwa Teologi Pendidikan adalah ‘usaha yang dilakukan oleh manusia dengan berfikir secara benar dan sungguh-sungguh untuk ma’rifatullah (mengenal Allah) dengan menyelaraskan keinginan Allah SWT dengan keinginannya atau sebaliknya keinginan manusia dengan keinginan Tuhannya (mencapai Ridha); dalam seluruh realitas aspek kehidupan sebagai rasa tanggung jawab sebagai seorang hamba‘. Manusia harus berteologi sehingga terjalinlah hubungan mesra dengan Tuhan, selalu merasa diawasi dalam setiap gerak geriknya dan melakukan setiap (aktivitas) dengan kehati-hatian; apakah ini telah sesuai dengan kehendak Tuhan?. Teologi pendidikan mengamanatkan misi “sebuah upaya untuk menyelaraskan masyiatullah dan masyiatul-’ibad”. Jika ditelusuri secara mendalam, ternyata dari konsep masyiah itulah lahirnya ruh atau inti dari pendidikan Islam.

Secara etimologi Teologi adalah ilmu pengetahuan tentang Tuhan.