Sebanyak 19 item atau buku ditemukan

Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi

Pendidikan Kewarganegaraan membahas berbagai aspek dalam kehidupan, yaitu pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa. Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

... citizenship and the roles citizens (Praktek demokrasi kewarganegaraan dan peran warganegara). f. History of ... Citizenship (Intelectual Civic Skilss) a. Indentifying and describing information about political and civic life ...

ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN: Kajian Teoritik dan Aplikatif

Pendidikan merupakan salah satu sektor vital dalam pembangunan suatu negara. Kebijakan pendidikan yang tepat dan terarah dapat membawa dampak signifikan terhadap kualitas sumber daya manusia dan kemajuan bangsa. Namun, proses perumusan kebijakan pendidikan bukanlah tugas yang sederhana. Dibutuhkan pemahaman yang komprehensif tentang berbagai konsep dasar, pendekatan, serta proses yang terlibat dalam perumusan hingga implementasi kebijakan pendidikan. Buku ini disusun untuk menjadi panduan bagi para akademisi, praktisi, pembuat kebijakan, dan mahasiswa yang ingin mendalami dunia kebijakan pendidikan. Dalam buku ini, kami menyajikan berbagai bab yang mencakup: Konsep Dasar Kebijakan Pendidikan: Memaparkan landasan teoritis dan prinsip-prinsip dasar yang mendasari kebijakan pendidikan. Pendekatan dan Proses dalam Perumusan Kebijakan Pendidikan: Menguraikan berbagai pendekatan yang dapat digunakan dalam proses perumusan kebijakan, serta tahapan-tahapan yang harus dilalui. Konsep Analisis Kebijakan Pendidikan: Menjelaskan metode dan teknik analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kebijakan pendidikan. Meneliti Hakekat Isu dan Masalah dalam Konteks Analisis Kebijakan Pendidikan: Mengidentifikasi dan menganalisis berbagai isu dan masalah yang sering muncul dalam konteks kebijakan pendidikan. Implementasi Kebijakan Pendidikan: Membahas langkah-langkah dan strategi dalam mengimplementasikan kebijakan yang telah dirumuskan. Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Pendidikan: Menyoroti pentingnya monitoring dan evaluasi dalam memastikan kebijakan pendidikan berjalan efektif dan efisien.

Pendidikan merupakan salah satu sektor vital dalam pembangunan suatu negara.

Microteaching Als Erlebnis- Und Handlungsorientierte Methode Im Rahmen Der Lehrerausbildung Und Der Didaktik

Eine Theoretische Und Empirische Untersuchung

Die Qualitat der Schulbildung und die Effektivitat des Lehrens und des Lernens sind unmittelbar mit den Lehreraus- und -fortbildungsprogrammen verknupft. Fur die qualitatsbezogene Verbesserung des Niveaus der Lehrerbildung spielen die padagogischen und didaktischen Theorien eine bedeutende Rolle. Ein Weg dahin, besonders in der Praxis, ist auch das Microteaching, ein Verfahren mit langer Tradition im englisch- und deutschsprachigen Raum und mit etwas kurzerer Tradition in anderen Landern, unter anderem auch Griechenland. Diese Arbeit macht das Microteaching als erlebnis- und handlungsorientierte Methode in der Lehrerausbildung und der Didaktik zu ihrem Mittelpunkt und zeigt mittels einer theoretischen Abhandlung und einer empirischen Untersuchung deren Effektivitat auf."

Die Qualität der Schulbildung und die Effektivität des Lehrens und des Lernens sind unmittelbar mit den Lehreraus- und -fortbildungsprogrammen verknüpft.

Model Pembelajaran Pendidikan Karakter Cerdas

Menjadi ancaman dalam masyarakat jika pendidikan diselenggarakan tanpa didikan karakter cerdas (moral). Belum tentu, dan tidak semua orang yang berpendidikan itu, telah terdidik dengan nilai-nilai karakter. Buku ini merupakan hasil penelitian, mengkaji masalah pendidikan karakter cerdas yang mengemuka saat ini. Ia terdiri dari nilai-nilai karakter cerdas dalam kehidupan utuh, efektif, dan yang terkandung dalam butir-butir Pancasila, terdiri dari tiga bagian. Bagian I terdiri dari tiga bab, yakni: Bab 1 Landasan Dasar, mempresentasikan landasan pendidikan karakter cerdas sebagai fondasi utama pendidikan, memuat landasan: filosofi, historis, sosiologi, psikologi, dan teori belajar pembelajaran karakter cerdas. Bab 2 Model Pembelajaran Karakter Cerdas, menguraikan: pengertian pembelajaran afektif, komponen domain/ ranah afektif dan hirargikalnya, kedudukan skemata afeksi dalam pembelajaran, hubungan integrasi antara ranah afektif dengan kognitif dan psikomotor, aplikasi kurikulum pengembangan afektif, prinsip pembelajaran afektif, dan pengembangan instrumen penilaian afektif. Bab 3 Konsep Dasar Pendidikan Karakter Cerdas, mempresentasikan: hakikat pendidikan karakter cerdas, pengertian karakter, konsep dasar kecerdasan, tujuan pendidikan karakter cerdas, dan pokok-pokok nilai-nilai karakter cerdas. Bagian II terdiri dari Bab 4, Nilai-Nilai Karakter Cerdas dalam kehidupan yang Utuh dan Efektif, mempresentasikan sumber nilai-nilai karekter cerdas, yakni Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bab 5, Jujur, mengurai konsep dasar karakter cerdas jujur. Bab 6, Cerdas, menguraikan: pengertian cerdas. Bab 7, Tangguh, menguraikan pengertian tangguh, yakni: 22) cermat, teliti, dan hati-hati, 23) sabar/ mengendalikan diri, 24) disiplin, 25) ulet/ tidak putus asa, 26) bekerja keras, 27) terampil, 28) produktif, 29) berorientasi nilai tambah, 30) berani berkorban, 31) tahan uji, 32) berani menanggung resiko, dan 33) menjaga K3. Bab 8, Peduli, menguraikan pengertian peduli, yakni: 34) mematuhi peraturan/ hukum yang berlaku, 35) sopan santun, 36) loyal dengan mentaati perintah, 37) demokratis, 38) sikap kekeluargaan, 39) gotong royong, 40) toleransi/ suka menolong, 41) musyawarah, 42) tertib/ menjaga ketertiban, 43) damai/ anti kekerasan, 44) pemaaf, dan 45) menjaga kerahasiaan. Bagian III terdiri dari enam bab (Bab 9-14), mengurai Nilai-nilai karakter cerdas (45 butir) yang terkandung dalam butir-butir Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara Indonesia, dan sumber jati diri. Selamat membaca!

ga komponen bekerja sama melaksanakan dengan baik, maka akan terbentuk karakter cerdas bangsa yang kuat (Kesuma, 2011: 2). Dari pembahasan di atas dapat ditegaskan bahwa pendidikan karakter cerdas merupakan upaya memanusiakan manusia ...

Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Perspektif Qs. Luqman: 12 - 19

Buku dengan judul ”Nilai–Nilai Pendidikan Karakter Perspektif QS. Luqman: 12 – 19” dilatarbelakangi oleh keadaan moral bangsa yang semakin mengalami kemerosotan dan semakin jauhnya umat meninggalkan Al-Qur’an yang menjadi pedoman bagi kehidupan manusia. Dalam rangka ikut memberikan sumbangsih terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara maka diperlukan adanya peran serta untuk ikut bersama–sama membenahi permasalahan yang dialami oleh bangsa ini. Pendidikan karakter merupakan upaya sadar dari semua pihak yang peduli terhadap kehidupan generasi bangsa untuk menanamkan karakter–karakter yang baik agar menjadi pribadi yang bukan hanya cerdas intelektualnya, akan tetapi cerdas emosional, cerdas spiritual dan cerdas sosialnya. Pendidikan karakter merupakan pendidikan value (pendidikan nilai-nilai) dalam diri seseorang. Tujuannya diimlpementasikannya pendidikan karakter adalah untuk melakukan pembenahan moral generasi bangsa. Buku ”Nilai–Nilai Pendidikan Karakter Perspektif QS. Luqman: 12 – 19”, memberikan solusi tentang konsep Pendidikan karakter yang dapat dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi sebuah pembiasaan bagi setiap orang. Allah Swt sebagai Dzat yang Maha Mengetahuai memberikan gambaran tentang upaya yang harus dilakukan oleh setiap manusia untuk mengaplikasikan isi kandungan Alqur’an seperti yang ditunjukkan oleh Luqman Al Hakim sesuai dengan QS. Luqman: 12-19 perspektfi Tafsir Al Misbah. Nilai Pendidikan Karakter dalam QS. Luqman: 12-19 di antaranya: Penanaman sikap syukur, penanaman ajaran tauhid, penanaman bakti kepada orang tua, penanaman pengawasan diri (muraqabatu allah), penanaman tentang kewajiban sholat, penanaman amar ma’ruf nahi mungkar, penanaman perilaku sabar, menjauhi perilaku sombong, dan mengajarkan kesederhanaan serta mengajarkan sopan santun.

Pendidikan karakter merupakan pendidikan value (pendidikan nilai-nilai) dalam diri seseorang. Tujuannya diimlpementasikannya pendidikan karakter adalah untuk melakukan pembenahan moral generasi bangsa.

Panduan Praktis Penggunaan Media dalam Bimbingan Konseling

Buku ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pan­du­an dalam menyusun media bimbingan dan konseling guna me­nun­jang proses kegiatan layanan bimbingan konseling. Media bimbingan dan konseling merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan bimbingan dan konseling yang me­­rangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan seorang sis­­wa atau konseli untuk memahami, membimbing, dan mengambil ke­putusan tentang masalah yang dihadapi.

Buku ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pan­du­an dalam menyusun media bimbingan dan konseling guna me­nun­jang proses kegiatan layanan bimbingan konseling.