Sebanyak 236 item atau buku ditemukan

Ayat-ayat Nida dalam Al-Qur’an

Dari sekian banyak ayat Al-Qur’an, terdapat ayat yang mengandung panggilan (nidā’), sekitar 527 buah. Ayat-ayat nidā’ mempunyai karakteristik dan nuansa tersendiri berbeda dengan ayat-ayat lain. Hal ini dikarenakan ayat-ayat kategori ini melibatkan setidaknya tiga komponen, dua di antaranya sebagai aktor (actant), yaitu pembicara dan audien dan yang ketiga materi pembicaraan. Melalui dialog yang tergambar dalam ayat-ayat tersebut, kita dapat mengetahui komunikasi antara pembicara (muta-kallim) dan audiens (munādā) dalam ayat-ayat itu dengan beragam maksud dan tujuannya Buku yang sedang di tangan pembaca ini merupakan hasil sebuah riset yang diharapkan dapat menambah nuansa ilmiah yang lebih beragam. Dengan fokus pada ayat-ayat nidā’ dalam Al-Qur’an, kajian melibatkan pendekatan semantik, sintaksis Arab, sejarah, dan filsafat. Buku ini mempunyai nuansa yang agak berbeda dengan materi dalam ilmu Al-Qur’an meskipun secara umum teori-teorinya berasal darinya. Hampir seluruh kajian diperoleh dari hasil eksplorasi terhadap eksistensi ayat-ayat nidā’ yang tersebar dalam seluruh ayat Al-Qur’an dengan beragam bentuk redaksi, indikasi dan orientasi, aktor pelaku, audiens, serta klasifikasinya. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup #PrenadaMedia

... Hadis di antaranya : Studi Hadis , Hadis Ekonomi , Epistemologi Ilmu Pengetahuan , Ilmu Hadis , dan Ilmu Hukum Is- lam , Metodologi Kritik Hadis , Hadis dan Orientalis , Problematika Otentisitas Hadis Nabi dari Klasik hingga ...

Pengembangan Ekonomi Pesantren Melalui Gerakan Wirausaha

Pondok Pesantren memiliki potensi besar dan strategis dalam upaya pengembangan ekonomi melalui wirausaha, baik pengembangan ekonomi untuk pesantren itu sendiri, masyarakat sekitar masyarakat maupun secara luas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hal yang melatarbelakangi nya sebagai lembaga pendidikan Agama Islam yang memegang kendali paling penting dalam tatanan masyarakat dan hubungan dalam kehidupan manusia. Mengingat bahwa pondok pesantren dengan eksistensinya sebagai salah satu lembaga yang mempunyai pengaruh kuat terhadap kehidupan masyarakat, maka hal ini menjadi potensi pesantren untuk membangun kemandirian ekonomi melalui program-program yang ditawarkan oleh pondok pesantren baik yang berkenaan dengan pendidikan keagamaan maupun dengan kewirausahaan

Pondok Pesantren memiliki potensi besar dan strategis dalam upaya pengembangan ekonomi melalui wirausaha, baik pengembangan ekonomi untuk pesantren itu sendiri, masyarakat sekitar masyarakat maupun secara luas dalam kehidupan berbangsa dan ...

Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural

... Akidah-Akhlak' (2001), (iv) Ali. M, Pendidikan Pluralis-Multikultural (2002), (v) Fanani. F.A, Pendidikan Pluralis-Multikultural dan Liberalis. (vi) Mahayana. S.M, Sastra Indonesia dalam Perspektif Multikulturalisme (2002). (vii) ...

Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam

Sebagai makhluk yang bergelut di bidang ekonomi (homo economicus), manusia baik secara personal maupun kolektif dalam memenuhi kebutuhan hidup, dihadapkan pada keinginan-keinginan yang tidak terbatas pada satu sisi dan sumber-sumber yang terbatas pada sisi yang lain. Sebagai bagian integral aktivitas manusia, kegiatan-kegiatan ekonomi (economic transactions) tak dapat dielakkan, guna memenuhi kebutuhan hidup itu dan dalam rangka menjalankan tanggung jawab manusia sebagai pihak yang berpartisipasi aktif dalam peningkatan taraf hidup manusia baik secara individu maupun kolektif. Menurut konsep Islam, keterlibatan manusia dalam aktivitas ekonomi tidak semata untuk pemenuhan kebutuhan yang bersifat fisik, tetapi juga dengan pembinaan komunikasi positif, perilaku mutualis mutandis (saling menguntungkan), realisasi keadilan, dan perilaku tidak saling merugikan perlu dikembangkan dalam aktivitas ekonomi. Hal ini dikarenakan, peredaran perekonomian akan lancar bila didukung dengan laju ekonomi tinggi yang dibarengi nilai-nilai luhur sehingga dapat memberikan nilai manfaat dan kemaslahatan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Islam menekankan agar aktivitas ekonomi dimaksudkan tidak semata-mata sebagai alat pemuas keinginan (syahwat), tetapi lebih pada upaya pencarian kehidupan berkeseimbangan (dunia-akhirat) disertai perilaku positif dengan berbuat baik dan bukan perilaku destruktif dengan berbuat kerusakan di muka bumi. Dalam memenuhi kebutuhan ekonomi, manusia dianjurkan supaya waspada dan menahan diri dari perilaku destruktif itu antara lain dengan cara bersabar. Buku ini mencoba mengetengahkan prinsip-prinsip ekonomi Islam yang berisi konsep, paradigma, dan nilai-nilai universal ekonomi Islam dalam rangka menjaga kepentingan dan kebutuhan serta menciptakan kesejahteraan umat manusia melalui dimensi religi demi tercapainya equilibrium (keseimbangan) kehidupan dan terjaganya kemaslahatan umat manusia dengan meninggalkan praktik-praktik ekonomi yang menyimpang. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup #PrenadaMedia

Buku ini mencoba mengetengahkan prinsip-prinsip ekonomi Islam yang berisi konsep, paradigma, dan nilai-nilai universal ekonomi Islam dalam rangka menjaga kepentingan dan kebutuhan serta menciptakan kesejahteraan umat manusia melalui dimensi ...

JAHILIYAH KONTEMPORER DAN HEGEMONI NALAR KEKERASAN:Merajut Islam Indonesia, Membangun Peradaban Dunia

Secara normatif, agama didaulat sebagai kehendak ideal Tuhan bagi keberlangsungan hidup umat manusia. Memang demikian yang tersurat dalam kitab suci al-Qur’an maupun hadits Nabi Muhammad Saw. Tidak ada yang membantah bahwa agama adalah “harta karun” paling berharga yang dimiliki umat, khusus- nya umat Islam. Atas nama Tuhan (agama) umat mempertaruhkan segalanya agar pesan-pesan agama dapat direalisasikan. Tetapi apa lacur, yang terlihat di lapangan ternyata jauh panggang dari api, bahkan ironis. Agama yang semula diharapkan menjadi spirit hidup beragama dan bermasyarakat, justru sebaliknya, menjadi virus yang memecah belah umat dan memorak-porandakan sendi- sendi kehidupan manusia itu sendiri.

Dengan menggunakan kerangka teori-teori sejarah pemikiran Islam, teori sosial dan politik, Prof Abd A’la lewat buku ini menawarkan gagasan produktif bagaimana umat Islam agar mampu keluar dari himpitan gerakan terorisme, radikalisme dan ...

PARADIGMA BARU MATERI PENDIDIKAN ISLAM

Judul : PARADIGMA BARU MATERI PENDIDIKAN ISLAM Penulis : Dr. Najamuddin Petta Solong, M.Ag. Editor : Ni’ma M. Alhabsyi, M.Pd. Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 256 Halaman No ISBN : 978-623-497-084-5 Tahun Terbit : September 2022 Buku ini berawal dari status penulis di facebook dan sajian materi saat menjadi narasumber dalam beberapa kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis pendidikan Islam yang selanjutnya ditulis kembali sebagai respon atas berbagai isu mengemuka saat itu. Sebagaimana diketahui bahwa tugas dosen bukan hanya mengajar dan mendidik namun juga menulis serta mengabdi untuk masyarakat. Jarang dilakukan adalah menuliskan apalagi mempublikasikan hasil pengabdiannya terlebih yang dikemas dalam bentuk materi pendidikan Islam dengan paradigma baru sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik sekaligus salah satu upaya menjawab berbagai isu kontemporer pendidikan Islam dengan cara pandang yang tidak harus sama dengan orang lain. Kendati tidak diperuntukkan secara khusus sajian materi pendidikan Islam yang ditulis secara sederhana dalam buku ini kepada pelaku pendidikan persekolahan atau kampus dengan alasan karena pendidikan Islam dimaknai secara luas sebagai proses dan aktivitas manusia dalam mendidik yang didasarkan kepada wahyu dan akal baik yang dilakukan di rumah tangga atau keluarga, sekolah atau madrasah serta kampus, dan di masyarakat dalam bentuk yang dikenal dengan informal, formal, dan non formal. Islam dapat dibedakan atas dua bidang yakni sebagai ajaran sehingga harus diamalkan oleh pemeluknya dan Islam bidang kajian sehingga melahirkan berbagai disiplin ilmu keIslaman yang terus dilakukan pengembangan baik dengan pendekatan tekstual maupun kontekstual secara komprehensif agar Islam tampil dengan wajah rahmatan lil alamin. Namun demikian berbagai topik maupun sub topik yang diulas dalam buku ini tidak terlalu diperdalam atau ditulis secara ringkas karena penulis membatasi “diri” membahasnya secara holistik dan komprehensif dengan tetap berusaha agar tidak dipahami dan ditangkap secara parsial. Penulis tidak menyoroti secara rinci setiap permasalahan dalam setiap topik yang dibahas dan itu pun banyak berkaca dengan kondisi fenomenal Indonesia sebagai negara yang berpenduduk muslim terbanyak di dunia.

Judul : PARADIGMA BARU MATERI PENDIDIKAN ISLAM Penulis : Dr. Najamuddin Petta Solong, M.Ag. Editor : Ni’ma M. Alhabsyi, M.Pd. Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 256 Halaman No ISBN : 978-623-497-084-5 Tahun Terbit : September 2022 Buku ini ...

Filsafat Ilmu

Berdasarkan Kurikulum Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

Filsafat ilmu merupakan ‘induk’ dari ilmu pengetahuan yang mendasari logika, bahasa, matematika, dan ilmu lainnya. Oleh karena itu, filsafat ilmu merupakan mata kuliah wajib pada program Sarjana, Magister, dan Doktor. Terkhusus bagi mahasiswa program sarjana, filsafat ilmu diperlukan agar memiliki wawasan mendasar mengenai ilmu pengetahuan. Walaupun buku ini disusun dengan pertimbangan menjadi bahan ajar untuk mahasiswa Program Sarjana, yang kedalaman materi lebih sederhana dan disesuaikan dengan perkembangan wawasan mahasiswa, tetapi struktur penyajian disesuaikan dengan pertemuan perkuliahan mahasiswa dan dosen, serta Silabus dan RPPS yang meteri-materinya disesuaikan dengan program-program pemberdayaan dan daya saing, dengan mengacu kepada Kurikulum Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT).

... general consensus dari masyarakat yang terdiri dari para scientifis.80 Para ahli baik pakar luar negeri maupun pakar ... Philosophy, (London: Schenkman Pub Co., 1965), hal. 342. 80 A. Baiquni dalam Endang Syaifudin Ansari, Ilmu Filsafat ...

MANUSIA DAN BUDAYA WIRAUSAHA DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Tulisan dalam buku ini disusun sebagai bentuk kepedulian terhadap masalah ketimpangan sumber daya manusia dengan kebutuhan wirausahawan. Tidak dipungkiri keberadaan usaha menjadi solusi jitu untuk membebaskan manusia dari penurunan kualitas hidup. Meski demikian, moralitas, dan pendidikan tetap bertugas menjaga produktifitas agar lebih bernilai guna, melampaui tuntutan material. Kesalehan produktifitas menjadi logika usaha yang berdimensi nilai ini. Teknologi digital yang terus berkembang juga menambah carut marut masalah bagi kelompok manusia yang belum siap berkompetisi secara global. Evolusi kerja tidak bisa dibendung lagi. Dibutuhkan terobosan potensi yang telah dimiliki manusia agar menjadi manusia yang lebih komptetitif. Islam sebagai agama penyempurna telah menegaskan bahwa manusia memiliki akal pikir yang luar biasa, dan bisa digunakan untuk mencetak ide atau kreatifitas termasuk di bidang ekonomi. Kewirausahaan juga perlu dilihat dalam kajian sosial budaya, sebab kewirausahaan menghubungkan ikatan-ikatan sosial serta kepribadian yang membangun perilaku komunitas yang sadar dengan hakikatnya sebagai manusia yang berperadaban. Produsen, konsumen, pedagang, pekerja, pemerintah, pendidik, sejatinya memiliki hubungan yang intim dalam hal kebutuhan hidup. Ketiadaan usaha menjadi momok luar biasa yang siap menghancurkan martabat manusia kapan saja. Membangun usaha tidak bisa ditunda lagi, sebagaimana tuntutan agar manusia tetap bertahan di dunia ini. Moralitas Islam membantu manusia melampaui target badaniyah tersebut melalui nilai-nilai yang bersumber pada Alquran dan menjabarkannya sesuai kodrat manusia.

Tulisan dalam buku ini disusun sebagai bentuk kepedulian terhadap masalah ketimpangan sumber daya manusia dengan kebutuhan wirausahawan.