Sebanyak 3008 item atau buku ditemukan

Financial Liberalization in Developing Countries

Issues, Time Series Analyses and Policy Implications

The recent global ?nancial crisis has made ?nancial liberalization a topic of great academic and practical interest. This book makes new contributions to the topic by combining fact-?nding, empirical analysis, and theory to examine the relationship between ?nancial liberalization and economic growth. Among its contributions, the book provides detailed country assessments on the effects of ?nancial liberalization, including its striking impact on the banking sector. Although an important goal of ?nancial deregulation has been to help ?nancial institutions better perform their role in intermediating resources, the book models how deregulation may fail to achieve that goal in countries with underdeveloped ?nancial markets and institutions. For that purpose, the book draws on actual experience in Kenya, Malawi, Botswana, and Thailand. This book should constitute important reading for students of ?nancial economics, researchers and general academics, ?nancial practitioners, policymakers, and teachers of economics. North Carolina, USA Steven L. Schwarcz December 2008 Stanley A. Star Professor of Law & Business, Duke University Founding Director, Duke Global Capital Markets Center Durham vii Abstract and Preface The latest global ?nancial and economic crisis of 2008 shows the need to - examine the desirability of ?nancial liberalization and the basis for the view that ?nancial deregulation by itself cannot be considered as a substitute for better economic management. The literature on ?nancial liberalization has identi?ed various mechanisms through which removing controls on interest rates may impact economic growth.

This book makes new contributions to the topic by combining fact-?nding, empirical analysis, and theory to examine the relationship between ?nancial liberalization and economic growth.

Manajemen Investasi

Konsep Manajemen Investasi, Pasar Modal Indonesia, Resiko Investasi, Model Indeks Dan Indeks Tunggal, Model Pasar, Model Capm, Arbitrage Pricing Theory, Efisiensi Pasar, Obligasi, Strategi Investasi Obligasi, Saham, Strategi Investasi Saham

Konsep Manajemen Investasi, Pasar Modal Indonesia, Resiko Investasi, Model Indeks Dan Indeks Tunggal, Model Pasar, Model Capm, Arbitrage Pricing Theory, Efisiensi Pasar, Obligasi, Strategi Investasi Obligasi, Saham, Strategi Investasi Saham

Collaborative governance : Suatu konsep penguatan kelembagaan dalam dunia investasi

Selama dekade terakhir, konsep baru tata kelola pemerintahan yang disebut “Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif atau disebut dengan Collaborative Governance” telah dikembangkan. Konsep tata kelola pemerintah ini menyatukan berbagai stakeholder bersama forum beserta lembaga publik untuk terlibat dalam pengambilan keputusan yang berorientasi pada konsensus atau kesepakatan bersama. Dalam buku ini kami melakukan studi analisis yang membahas tentang tata kelola pemerintahan dengan tujuan menguraikan konsep umum dari Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance). Dalam melakukan melakukan studi meta-analisis ini kami mengadopsi konsep yang disebut dengan '‗pendekatan berturut-turut‖ dengan menggunakan sampel dari literatur Internasional untuk mengembangkan bahasa umum dalam menganalisa tata kelola pemerintahan kolaboratif secara berurutan serta menguji konsep ini terhadap studi kasus tambahan dengan upaya dalam menyempurnakan dan mengelaborasi sebuah konsep Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance) ketika kami menganalisa studi kasus dalam dunia investasi Berbicara tentang investasi maka yang terlintas dibenak kita yaitu suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa yang akan datang. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal sehingga entitas yang paling terlibat tentu saja sektor swasta karena topik utama dari Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance) tidak bisa vi terlepas dari pembahasan mengenai adanya konsep rekan kerja (partnership). Salah satu perwujudan konkret dari Collaborative Governance pada saat ini adalah adanya konsep Public Private Partnership. Konsep partnership atau kemitraan antara pemerintah dengan swasta sudah menjadi hal yang umum dan bukan hal yang tabu lagi dalam melaksanakan suatu pembangunan dalam rangka penyelengaraan pelayanan publik. Berbeda dengan masa lampau, dalam hal penyediaan infrastrukturdan pelayanan publik hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Saat ini sektor swasta (private sector) dan masyarakat (civil society) mesti ikut terlibat dalam penyelengaraan pelayanan publik. Meskipun kontemporer ini Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance) mungkin memiliki pengelolaan yang modis karakter konsep yang kurang rapi dalam membahas bagaimana pemerintah berkolaborasi mencerminkan konsep ini meluap terhadap banyak eksperimen lokal namun sayangnya seringkali hal itu sebagai reaksi terhadap kegagalan konsep tata kelola pemerintahan sebelumnya. Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif hadir sebagai tanggapan atas kegagalan implementasiyang mengalir dengan biaya tinggi dan politisasi atas regulasi konsep tata kelola pemerintahan sebelumnya. Konsep ini telah dikembangkan sebagai bentuk alternatif untuk kepentingan kelompok yang pluralis dan kegagalan mengelola akuntabilitas (terutama karena kewenangan para ahli banyak ditolak). Buku ini juga akan membahas Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif sebagai suatu konsep penguatan kelembagaan yang mengacu pada protokol dasar dan aturan dasar untuk berkolaborasi dimana hal yang sangat penting untuk legitimasi prosedural dari proses kolaboratif disini merupakan desain kelembagaan dari para pemangku vii kepentingan. Akses kepada proses kolaboratif itu sendiri mungkin terletak pada masalah desainnya yang paling mendasar. Siapa yang seharusnya termasuk didalam proses kolaboratif? Tidak mengherankan jika menemukan bahwa tulisan tentang ukuran Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif bahwa proses harus terbuka dan inklusif. Kami juga menemukan bahwa Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance) mensyaratkan dimasukkannya perusahaan swasta dan kewenangan organisasi publik itu secara tradisional telah dikembangkan menjadi upaya sebuah model pemerintahan konvensional. Konsep ini berbasis inklusi yang luas dimana tidak hanya merupakan refleksi dari semangat kolaborasi yang terbuka serta menjadikan pemerintahan yang kooperatif. Hal ini adalah inti dari proses legitimasi berdasarkan (1) kesempatan bagi para pemangku kepentingan untuk berunding dengan entitas yang lain tentang hasil kebijakan dan (2) klaim bahwa hasil kebijakan mewakili konsensus yang berbasis luas. Dalam buku ini kami mendefinisikan Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance) sebagai proses yang 'berorientasi konsensus sekalipun menunjukkan bahwa konsensus pada dasarnya tidak selalu tercapai. Masalahnya di sini adalah apakah semua keputusan kolaboratif yang harus dikembangkan secara formal membutuhkan konsensus. Dalam kolaborasi yang para ahli pelajari konsensus dilihat sebagai mempromosikan representasi sudut pandang individu dan mendorong lebih banyak kerja sama. Namun, aturan konsensus sering dikritik karena mengakibatkan hasil denominator paling umum. Akan tetapi konsep ini juga dapat memungkinkan pemerintah mengalami kebuntuan dalam mengambil keputusan meskipun dimungkinkan bagi proses kolaboratif untuk memulai dengan viii konsensus yang prosedural dan kemudian kembali ke prosedur lain dalam kasus kebuntuan yang lainnya. Oleh karena itu buku ini akan membahas bagaimana strategi dalam menguatkan kelembagaan dalam proses kolaborasi. Dalam konteks organisasi banyak diskusi yang berkembang yang menekankan pendekatan multipihak (multistakeholder) serta berbasis pada masyarakat (civil society). Organisasi masyarakat atau organisasi lokal lainnya perlu mendapat perhatian lebih. Entitas semacam ini biasanya lebih berfungsi memecahkan masalah-masalah sosial sehingga memudahkan pemerintah dalam memetakan masalah yang ada di tengah masyarakat dengan berkolaborasi dengan entitas tersebut. Dengan demikian penguatan kelembagaan perlu menekankan pada penguatan organisasi di tingkat lokal pula. Proses pembangunan di masa lalu lebih memperhatikan penguatan kelembagaan di lapisan atas. Biaya, tenaga dan perhatian pada penguatan organisasi pemerintah sangat besar. Kekuatan utamanya biasanya dipegang oleh sektor swasta (private sector) dengan kemampuan mereka dalam menguasai segala dimensi dan unsur modal kelembagaan yang diperlukan. Dari permasalahan dan perdebatan teori diatas maka penyusun mengambil judul buku yaitu: Collaborative Governance (Suatu Konsep Penguatan Kelembagaan dalam Dunia Investasi).

Selama dekade terakhir, konsep baru tata kelola pemerintahan yang disebut “Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif atau disebut dengan Collaborative Governance” telah dikembangkan.

Evaluasi Pada Pembelajaran Era Society 5.0

Buku ini merupakan refleksi dari berbagai pemikiran oleh para praktisi pendidikan, akademisi dan peneliti yang bekecimpung di dunia pendidikan. Dunia pendidikan yang begitu dinamis menuntut kita agar selalu meng-upgrade skill dan wawasan terhadap perubahan yang terjadi. Demikian halnya dalam dalam pembelajaran, berawal dari kegiatan input, proses, dan outputnya harus di desain sedemikian rupa agar menyesuaikan dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Gambaran umum tentang evaluasi pembelajaran dan bagaimana melakukan evaluasi di era society 5.0 merupakan isi yang dibahas dalam buku ini. Buku ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan dan atau pembanding dalam melakukan dan menyusun evaluasi pada pembelajaran era society 5.0.

Pembelajaran harus menghasilkan belajar pada peserta didik dan harus dilakukan suatu perencanaan yang sistematis, sedangkan mengajar hanya salah satu penerapan strategi pembelajaran di antara strategistrategi pembelajaran yang lain ...

PEMBELAJARAN DIGITAL

Meningkatnya kecenderungan manusia terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di era informasi ini sesungguhnya memiliki kaitan secara langsung dengan peningkatan tahap literasi komputer, literasi informasi, dan juga tingkat kesejahteraan masyarakat. Semua faktor tersebut satu dengan lainnya saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Selain itu, minat membaca masyarakat juga semakin meningkat sehingga berdampak pada pemenuhan berbagai sumber yang mudah dan cepat diakses. Pembelajaran digital sebagai salah satu alternatif dalam dunia pendidikan yang dapat memberikan layanan dan sumber pembelajaran yang mudah dan cepat diakses. Pembelajaran digital dikembangkan menuju pada terwujudnya sistem pendidikan terpadu yang dapat membangun konektivitas antar komponen yang ada dalam pendidikan sehingga pendidikan menjadi lebih dinamis dan fleksibel bergerak dalam mengadakan komunikasi guna memperoleh dan meraih peluang-peluang yang ada untuk pengembangan pendidikan. Sudah barang tentu semua ini harus diikuti oleh kesiapan seluruh komponen sumber daya manusia baik dalam cara berpikir, orientasi, perilaku, sikap dan sistem nilai yang mendukung pemanfaatan pembelajaran digital untuk kemaslahatan manusia.

Beberapa Negara di Eropa memiliki kurikulum mulai untuk anak usia dini hingga perguruan tinggi. Sebagian mengemasnya menjadi bagian dari pembelajaran tematik (tidak menggunakan mata pelajaran literasi media).

VARIASI PEMBELAJARAN ONLINE DI TENGAH PANDEMI COVID-19

Buku ini merupaan karya mahasiswa IAIN Parepare pada kuliah Pengabdian Masyarakat, oleh karena itu proses penyelesaian buku ini tidak terlepas dari keseriusan mahasiswa KPM. Buku ini diterbitkan dengan menggunakan anggaran pengusulan ISBN perguruan tinggi IAIN Parepare Nusantara Press. Oleh karena itu, penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya, kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan buku ini. Buku ini yang merupakan kumpulan tulisan mahasiswa KPM angkatan 2020

Tematik Posdaya Berbasis Asset Based Communities Development ( ABCD ) , Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang Tahun 2017 . ... Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini , Volume 5 Issue 2 ( 2021 ) Pages 1138-1150 .

Buku Panduan Model Pembelajaran Nobangan

Buku Panduan Model Pembelajaran Nobangan Penulis : Azizah Nurul Kami Sani Nurul Fitriah Aras Lusi Andriana Friska Rahma Safira Andi Nirmala Ainu Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-407-101-6 Terbit : Desember 2021 www.guepedia.com Sinopsis : Buku ini merupakan buku ajar, panduan bagi dosen, guru atau mahasiswa yang akan mengimplementasikan model pembelajaran Nobangan dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran Nobangan merupakan model pembelajaran berbasis permainan. Model ini dikembangkan dari permainan tradisional suku Kaili. Suku kaili merupakan salah satu suku di daerah Sulawesi Tengah. Model pembelajaran ini dapat mengembangkan nilai-nilai karakter seperti cinta tanah air, kerja keras, kerja sama, jujur, kreatifitas dan membantu melestarikan budaya daerah. Model pembelajaran ini memiliki kelebihan seperti membuat pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan, terjalin hubungan yang hangat dan bersahabat antara guru dan siswa,` menanamkan sifat tanggungjawab, disiplin, cermat dan berfikir kritis pada diri siswa serta menumbuhkan rasa kompetisi saat mengikuti permainan Nobangan pada diri siswa. Di era globalisasi seperti saat ini, nilai-nilai kebudayaan mulai luntur. Olehnya itu, mari kita melestarikan kebudayaan daerah sebagai ciri khas dari Kebudayaan Indonesia. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini.UIN Ar-Raniry Banda Aceh, 3(1), hlm.74–92. ... Pembentukan Karakter Kerja sama dan Cinta Tanah Air Melalui Pembelajaran Tematik Model Webbing di Sekolah Dasar Pontianak Timur.

Pembelajaran Kooperatif dan Menumbuhkan Nurani dalam Bekerja

Seri Pendidikan Karakter

Buku digital ini berjudul "Pembelajaran Kooperatif dan Menumbuhkan Nurani dalam Bekerja", merupakan buku yang berisi tentang "Pendidikan Karakter" yang dapat memberikan tambahan wawasan pengetahuan dan pencerahan bagi pembaca. Semangat untuk berbagi terutama dalam literasi khazanah pengetahuan pendidikan yang mendasari penerbit menghadirkan konten-konten di buku digital ini. Penerbit berdoa semoga buku digital yang diterbitkan ini bisa bermanfaat dan menjadi bahan pembelajaran serta panduan bagi siapapun juga.

Seorang spesialis pendidikan anak usia dini Ann Halpern mengajar sebuah kelas gabungan, kelas satu dan dua, di Central School, Itacha, New York. Dia suka mengajar unit-unit tematik yang memakan waktu sampai beberapa minggu dan memadukan ...

Media Pembelajaran Anak Usia Dini

Buku Media Pembelajaran Anak Usia Dini ini menguraikan beberapa strategi dalam menyampaikan informasi bagi anak dan untuk mengembangkan aspek perkembangan mereka. Media yang baik dan tepat dapat membantu memaksimalkan media. Berdasarkan pada kerucut pengalaman Dale, media yang melibatkan banyak indra akan semakin bermakna bagi peserta didik. Karakteristik anak usia dini yang aktif dan sangat ingin tahu membutuhkan pemilihan media yang tepat. Sehingga konsentrasi dan tujuan dari penggunaan media pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal. Juga membahas mengenai media pembelajaran secara umum dan khusus bagi anak usia dini, fungsi dan manfaat media pembelajaran, pemilihan media pembelajaran, dan juga evaluasi media pembelajaran. Buku ini dapat digunakan oleh para mahasiswa dalam bidang pendidikan anak usia dini dan juga para guru TK, RA, PAUD, dan SPS yang ingin mengetahui lebih dalam media untuk anak usia dini. Tidak menutup kemungkinan bahwa buku ini dapat menjadi acuan dalam mengembangkan media pembelajaran yang dilakukan oleh praktisi.

Cara Efektif Memaham Perilaku Anak Usia Dini. Jakarta: Andi Offset. Suyanto, Slamet. (2005). Dasar-dasar pendidikan anak usia dini. Yogyakarta: Hikayat Publishing. Trianto. (2011). Desain pengembangan pembelajaran tematik.