Sebanyak 10 item atau buku ditemukan

Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan

Humas (hubungan masyarakat) merupakan salah satu komponen dalam manajemen yang diperlukan oleh setiap organisasi termasuk perguruan tinggi. Kehadiran humas menjadi salah satu elemen yang sangat menentukan keberlangsungan sebuah perguruan tinggi secara positif. Humas atau biasa dikenal dengan public relations mencakup semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara perguruan tinggi yang bersangkutan dengan siapa saja (pribadi/masyarakat) yang berkepentingan. Humas dalam pendidikan memiliki ruang lingkup yang cukup luas sehingga dapat berpengaruh terhadap proses dan hasil dari kegiatan belajar mengajar di sekolah. Rahmania Utari dalam bukunya Public Relation, mengemukakan dua hal yang berkaitan dengan humas dalam pendidikan. Pertama; humas dalam pendidikan adalah rangkaian pengelolaan yang berkaitan dengan kegiatan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat yang dimaksudkan untuk menunjang proses belajar mengajar di lembaga pendidikan bersangkutan. Kedua; aktivitas yang diwujudkan untuk menciptakan kerja sama yang harmonis antara lembaga pendidikan dengan publiknya, dengan melalui usaha memperkenalkan lembaga pendidikan beserta seluruh kegiatannya kepada masyarakat untuk memperoleh simpati dan pengertian mereka. Hal ini memberi gambaran bahwa kegiatan humas memiliki peran yang sangat strategis bagi sebuah organisasi dalam hal ini perguruan tinggi. Humas berperan menciptakan dan memelihara citra perguruan tinggi, sehingga penerimaan dan pemahaman masyarakat terhadap perguruan tinggi sangat ditentukan oleh kerja humas. Profesi humas juga dituntut untuk dapat memahami aspirasi dan kehendak masyarakat, karena keberlangsungan eksistensi sebuah perguruan tinggi sangat ditentukan oleh peran serta masyarakat. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup #PrenadaMedia

Humas (hubungan masyarakat) merupakan salah satu komponen dalam manajemen yang diperlukan oleh setiap organisasi termasuk perguruan tinggi.

MANAJEMEN HUMAS

Pengelolaan kegiatan humas dalam organisasi diperlukannya integrasi dari praktik kegiatan humas terhadap manajemen yang telah terprogram dalam suatu organisasi. Humas seringkali dipahami sebagai fungsi manajemen dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi. Penerapan humas dalam melaksanakan fungsi manajemen ini berkaitan dengan identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi dalam segala kegiatan komunikasi dalam organisasi. Mengacu dari hal tersebut bahwa seorang humas atau public relations memiliki fungsi terpenting dalam suatu organisasi. Ketika seorang humas berfungsi sebagai komunikstor maka seorang humas harus dapat menjadi penyambung lidah antara organisasi dengan publiknya begitu pun sebaliknya. Humas juga berfungsi dalam membina hubungannya dengan publik termasuk dalam melakukan backup management dalam mendukung fungsi manajemen organisasi perusahaan termasuk juga dalam hal membangun dan membentuk citra perusahaan dihadapan publik.

Pengelolaan kegiatan humas dalam organisasi diperlukannya integrasi dari praktik kegiatan humas terhadap manajemen yang telah terprogram dalam suatu organisasi.

Manajemen humas di lembaga pendidikan

konsep, fenomena, dan aplikasinya

Public relation management in educational institutions.

Public relation management in educational institutions.

MANAJEMEN HUMAS DAN PUBLIK OPINION BUILDING

Dalam buku ini ditegaskan bahwa sekolah tidak dapatdipisahkan dari masyarakat lingkungannya, sebaliknya masyarakat pun tidak dapat dipisahkan dari sekolah. Dikatakan demikian, karena keduanya memiliki kepentingan, sekolah merupakan lembaga formal yang diserahi mandat untuk mendidik, melatih dan membimbing generasi muda bagi peranannya di masa depan, sementara masyarakat merupakan pengguna jasa pendidikan itu.Hubungan sekolah masyarakat merupakan bentuk komunikasi ekstern yang dilakukan atas dasar kesamaan tanggung jawab dan tujuan. Masyarakat merupakan kelompok dan individu-individu yang berusaha menyelenggarakan pendidikan atau membantu usaha-usaha pendidikan. Keterlibatan partisipasi masyarakat pada sekolah sangat penting. Tanpapartisipasi masyarakat, sekolah hanya akan merupakan oraganisasi yang kering dan tidak dapat memenuhi kebutuhan dan tujuan masyarakat. Partisipasi masyarakat memiliki kewenangan dalam segala aspeknya

Dalam buku ini ditegaskan bahwa sekolah tidak dapatdipisahkan dari masyarakat lingkungannya, sebaliknya masyarakat pun tidak dapat dipisahkan dari sekolah.

MANAJEMEN HUMAS SEKOLAH

Hubungan masyarakat atau yang lebih dikenal dengan sebutan humas memiliki peran yang penting dalam sebuah lembaga pendidikan atau sekolah. Keberadaannya menjadi trend dalam dunia manajemen di Indonesia, ditandai dengan dibentuknya divisi humas baik dalam perusahan profit maupun non-profit. Demikian juga dalam dunia pendidikan dikenal wakil kepala sekolah bidang humas. Keberadaannya sangat penting karena ia sebagai penghubung bagi sekolah dengan masyarakat dalam memperkenalkan sekolah seperti memperkenalkan program-program unggulan yang akan dicapai, mempromosikan sekolah kepada para pengguna (masyarakat), menunjukkan keberhasilan peserta didik kepada khalayak ramai khususnya pada orang tua peserta didik. Peranan humas sekolah di era revolusi industri 4.0 saat ini sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pengelolaan lembaga pendidikan (sekolah) yang bermutu. Munculnya sekolah-sekolah baru di sebuah lingkungan masyarakat tentunya menjadi tantangan baru dalam mempromosikannya baik di masyarakat sekitar maupun luar. Hal ini juga sekaligus menjadi ancaman bagi sekolah-sekolah lama yang berlokasi tidak jauh dari sekolah baru. Di sinilah humas sekolah dituntut berperan secara profesional bagaimana humas sekolah mampu dalam teknis maupun pengelolaan humas. Secara teknis, humas sekolah wajib memiliki seni kehumasan seperti menulis, mengambil gambar, mengedit, memberikan komentar, membuat event khusus, melakukan kontak telepon dengan media dan menangani produksi komunikasi. Selanjutnya pengelolaan humas sekolah berfokus pada kegiatan yang membantu sekolah dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah terkait kehumasan seperti bagaimana mempromosikan sekolah kepada masyarakat agar masyarakat percaya dan yakin menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Disini tergambar bahwa manajer humas mempunyai peran sebagai konsultan, fasilitator komunikasi, dan fasilitator pemecah masalah. Sebagai konsultan, humas sekolah mengemban amanat yang begitu besar dalam menunjang keberlangsungan sekolah, menjaga kualitas sekolah, serta ikut mencarikan solusi atas berbagai masalah yang dihadapi sehingga mendapatkan citra positif dari masyarakat.

Hubungan masyarakat atau yang lebih dikenal dengan sebutan humas memiliki peran yang penting dalam sebuah lembaga pendidikan atau sekolah.

Manajemen Humas Pendidikan Islam

Teori dan Aplikasi

Citra positif merupakan hal terpenting yang harusdimiliki oleh suatu lembaga, termasuk lembaga sekolah.Citra positif tentunya akan berkaitan dengan eksistensi suatulembaga. Hal ini karena adanya penilaian yang positif akanmemengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap suatusekolah untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Keberadaan sekolah pada awalnya mendasarkan pada suatualasan bahwa orangtua tidak mampu mendidik anaknyasecara sempurna dan lengkap, dengan demikianmemerlukan pihak lain, yakni lembaga sekolah, untuk membantu peran orangtua dalam mendidik anaknya, hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan oleh Pidarta (2007: 176) bahwa keberadaan sekolah merupakan suatu lembaga yang hidup bersama-sama dengan warga masyarakat, di mana masyarakat membutuhkan agar para siswa dapat dibina di sekolah dan sebaliknya sekolah membutuhkan masyarakat untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar.

Buku Manajemen Humas Pendidikan Islam : Teori dan Aplikasi ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

MANAJEMEN HUMAS PADA LEMBAGA PENDIDIKAN

Lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat strategis sebagai bagian dari upaya mencapai tujuan pendidikan nasional, selanjutnya yang menjadi salah kunci sukses sebuah lembaga pendidikan berhasil menjalankan tugas dan perannya adalah terdapatnya kemampuan lembaga pendidikan dalam membina hubungan baik antara lembaga pendidikan dengan lingkungan atau masyarakatnya. Oleh karena itu, lembaga pendidikan yang tidak dapat memanfaatkan dan melibatkan bidang hubungan masyarakat dalam pengelolaan lembaga pendidikannya, akan tertinggal karena tidak mampu menyerap dan menyebarkan informasi yang strategis baik bagi institusi atapun bagi masyarakat lingkungannya (Public). Aktifitas Hubungan masyarakat pada lembaga pendidikan secara substasi dapat dimakani sebagai sarana komunikasi dua arah atau dikenal dengan istilah two way traffic communication antara lembaga pendidikan dengan masyarakatnya, sekaligus sebagai bentuk upaya yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dalam rangka menjalin simbiosis dan sinergi demi tercapainya proses pendidikan dan pencapaian tujuan pendidikan yang lebih baik. Selain itu, hubungan masyarakat juga dapat dimaknai sebagai upaya untuk membangun hubungan baik dan kesepahaman (Mutual understanding) antara lembaga pendidikan dengan masyarakatnya (Public), salah satunya dilakukan melalui proses pelibatan masyarakat (Public) dalam proses penyelenggaraan pendidikan, seperti dalam bentuk keterbukaan informasi publik, penerimaan saran dan kritik dan hal lain yang berkaitan dengan proses penyampaian informasi positif dari lembaga pendidikan kepada masyarakat atau sebaliknya dari masyarakat terhadap lembaga pendidikan. Dengan demikian untuk menjembatani kepentingan kedua pihak tersebut diperlukan satu bidang khusus yang membidangi aktifitas hubungan masyarakat dikelola dengan baik, professional, efektif dan efisien demi tercapainya tujuan organisasi lembaga Pendidikan, dan yang paling strategis adalah terciptanya hubungan baik dan kesepahaman (Mutual understanding) antar stakeholders, yang terdiri dari pimpinan lembaga pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

... akuntabilitas (Gregory, 2010). C. STUDI KASUS MANAJEMEN STRATEGIS HUMAS DI LEMBAGA PENDIDIKAN FORMAL “ABC” Sebagai contoh salah satu lembaga pendidikan “ABC” yang baru berusia tiga tahun memiliki sejumlah permasalahan yang terkait ...