Sebanyak 9 item atau buku ditemukan

Kekuatan Apresiasi Membuka Potensi Sumber Daya Manusia di Organisasi

Pemberian penghargaan dalam organisasi memiliki pentingannya sendiri, yaitu menciptakan suasana yang nyaman dan meningkatkan kepuasan karyawan. Hal ini bertujuan untuk memotivasi karyawan agar tetap bertahan dalam organisasi dan tidak memutuskan untuk keluar. Menurut Wibowo (2014), sistem penghargaan yang baik akan memperkuat pertumbuhan individu, mengembangkan bakat, dan mempertahankan orang-orang yang berpotensi. Sumber daya manusia merupakan elemen penting dalam suatu perusahaan, dan memiliki peran integral dalam faktor- faktor produksi. Penting untuk memberikan perhatian, penanganan, dan perlakuan khusus terhadap sumber daya manusia karena sifatnya yang kompleks. Sumber daya manusia memiliki peran yang besar dalam keseluruhan organisasi. Keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi bergantung pada perilaku para karyawan. Karyawanlah yang membentuk struktur organisasi dan memanfaatkan teknologi. Meskipun perusahaan memiliki sumber daya seperti modal, metode, dan mesin, namun hasil yang optimal tidak dapat dicapai tanpa dukungan dari sumber daya manusia yang memiliki kinerja yang optimal. Mengingat persaingan yang ketat dalam dunia bisnis dan kondisi ekonomi yang semakin sulit, hampir semua perusahaan harus berupaya keras agar tetap eksis dan dapat mengoptimalkan keuntungan. Untuk itu, setiap organisasi dituntut memiliki keunggulan kompetitif agar tidak tertinggal. Salah satu cara untuk mencapai keunggulan kompetitif adalah dengan meningkatkan kinerja karyawan. | 2 Kinerja karyawan menjadi penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi. Terkadang, para atasan atau manajer hanya memperhatikan kinerja karyawan saat terjadi masalah. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan karyawan yang mampu bekerja lebih baik dan lebih efisien, sehingga diperlukan karyawan dengan tingkat kinerja yang tinggi. Menciptakan kinerja yang tinggi tidaklah mudah karena kinerja karyawan tidak hanya terjadi secara kebetulan, tetapi dipengaruhi oleh banyak faktor. Untuk mencapai kinerja yang baik, rencana kerja harus dilaksanakan sesuai dengan tugas yang diberikan kepada setiap karyawan dalam organisasi. Kinerja merupakan hasil dari usaha seseorang dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan kepadanya, yang dipengaruhi oleh kemampuan, pengalaman, dedikasi, dan penggunaan waktu dengan efektif. Menciptakan kinerja karyawan yang baik sangat sulit. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan upaya untuk mengkaji berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Dengan memahami faktor-faktor tersebut, perusahaan diharapkan dapat menganalisis penyebab rendahnya kinerja karyawan dan terus meningkatkannya melalui tindakan konkret. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan antara lain kemampuan karyawan, motivasi karyawan, budaya organisasi, kepemimpinan, penilaian prestasi kerja, dan Organizational Citizenship Behavior (OCB). Kemampuan kerja karyawan meliputi kemampuan kerja intelektual dan kemampuan kerja fisik. Kemampuan kerja intelektual mencakup kemampuan untuk melakukan tugas- tugas pekerjaan yang melibatkan kegiatan mental, sedangkan kemampuan kerja fisik mencakup kemampuan untuk menjalankan tugas-tugas pekerjaan yang | 3 membutuhkan stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik fisik lainnya, yang bisa menjadi bakat bawaan atau dipelajari. Kinerja seorang karyawan dapat dipengaruhi oleh kemampuan kerja yang dimilikinya. Banyak perusahaan yang merekrut karyawan tanpa memperhatikan kemampuan kerja yang optimal. Padahal, jika seorang karyawan memiliki kemampuan kerja yang kurang baik, baik secara intelektual maupun fisik, kinerjanya akan rendah karena ia tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik dan sukses. Motivasi dapat dijelaskan secara sederhana sebagai kondisi atau tindakan yang mendorong seseorang untuk bekerja atau berkegiatan semaksimal mungkin. Peran motivasi adalah untuk meningkatkan hasrat dan keinginan tersebut. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa upaya untuk meningkatkan kinerja seseorang selalu terkait dengan upaya untuk memotivasinya. Saat ini, banyak karyawan mengalami motivasi rendah karena kurangnya penghargaan terhadap kinerja mereka. Oleh karena itu, perusahaan atau lembaga sebaiknya lebih memperhatikan kesejahteraan karyawan. Motivasi yang tepat dan baik dapat meningkatkan semangat kerja karyawan, dan gaji atau upah yang memadai bagi karyawan akan berkontribusi pada pencapaian kinerja yang tinggi. Salah satu faktor yang dianggap sangat mempengaruhi kinerja karyawan adalah budaya organisasi. Budaya organisasi dikenal luas sebagai dasar sistem dan kegiatan manajemen dalam setiap organisasi. Budaya organisasi merujuk pada nilai-nilai bersama dan norma perilaku yang dipercaya dan diadopsi oleh anggota organisasi. Nilai-nilai dan norma perilaku tersebut mempengaruhi pendekatan yang digunakan oleh anggota organisasi dalam melaksanakan pekerjaan dan mengatasi masalah yang | 4 dihadapi. Budaya dapat menjadi stabil seiring waktu, tetapi budaya tidak pernah statis. Krisis kadang-kadang memaksa kelompok untuk mengevaluasi kembali nilai-nilai atau kebiasaan mereka. Perubahan dalam anggota inti, kedatangan karyawan baru yang cepat, diversifikasi usaha, dan ekspansi geografis dapat mengubah budaya. Ketika budaya organisasi tidak baik, hal ini dapat menyebabkan ketimpangan sosial di dalam perusahaan dan membawa konsekuensi buruk karena tidak sejalan dengan tujuan organisasi. Hal ini akan berdampak negatif terhadap kinerja karyawan. Faktor selanjutnya yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu kepemimpinan. Kepemimpinan menggambarkan hubungan antara pemimpin (leader) dengan yang dipimpin (follower) dan bagaimana seorang pemimpin mengarahkan follower akan menentukan follower mencapai tujuan atau harapan pimpinan. Kinerja karyawan dikaitkan dengan kultur masyarakat Indonesia, dari berbagai pengamatan yang ada di berbagai organisasi kerja, menunjukkan kecenderungan bahwa sebagian besar karyawan akan rajin bekerja jika pemimpin melihat karyawan bekerja dan hal sebaliknya terjadi, jika pemimpin tidak melihat karyawan bekerja, atau tidak ada di tempat kerja maka kinerja yang ditunjukkan karyawan cenderung kurang produktif, dan hasilnya kurang maksimal atau kurang optimal. Karyawan juga akan bekerja dengan giat dan rajin apabila dia merasa bahwa usaha yang dilakukannya ini dihargai oleh pimpinannya. Karyawan akan merasa tidak termotivasi kerja apabila pekerjaan yang telah dilakukannya sama sekali tidak dihargai oleh pimpinannya. Keadaan tersebut dapat dijadikan paradigma empirik bahwa kinerja karyawan terkait erat dengan pemimpin atau | 5 kepemimpinan di suatu organisasi kerja, baik pemerintah maupun swasta. Penilaian prestasi kerja adalah faktor kunci dalam pengembangan organisasi secara efektif dan efisien, karena melalui kebijakan atau program yang lebih baik terhadap sumber daya manusia dalam organisasi. Penilaian prestasi kerja individu memiliki manfaat penting dalam pertumbuhan keseluruhan organisasi, karena melalui penilaian tersebut dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang kinerja karyawan. Meskipun kita memiliki keinginan untuk meningkatkan kinerja melalui penilaian prestasi kerja, masih terdapat beberapa kendala. Banyak pengelola penilaian prestasi kerja (seperti departemen sumber daya manusia atau personalia) yang belum siap, karena banyak karyawan yang tidak memenuhi standar penilaian tersebut. Sebagai akibatnya, penilaian prestasi kerja belum dianggap penting. Pandangan ini diperkuat oleh sistem penilaian prestasi kerja yang kurang terstruktur, yang mengakibatkan hasil penilaian tidak dijadikan pertimbangan dalam proses manajemen sumber daya manusia selanjutnya, seperti perencanaan karir, pendidikan dan pelatihan, kompensasi, pemutusan hubungan kerja, dan sebagainya. Selain itu, terdapat kelemahan dalam penilaian prestasi kerja yang ada saat ini. Poin penilaian yang bersifat subjektif, penilaian yang dilakukan hanya satu kali dalam setahun pada periode yang sama dapat menyebabkan bias, dan banyak organisasi yang tidak memiliki deskripsi pekerjaan yang jelas sehingga sulit dalam membuat penilaian prestasi kerja. Hal ini mengakibatkan kinerja karyawan menjadi tidak optimal. Salah satu faktor penting lainnya yang mempengaruhi kinerja adalah perilaku kewargaan organisasi | 6 (Organizational Citizenship Behavior). Perilaku ini mencakup tindakan sukarela karyawan dalam membantu organisasi, seperti membantu rekan kerja tanpa diminta, melakukan kegiatan ekstra di tempat kerja, menghindari konflik, melindungi properti perusahaan, menghormati peraturan, dan bersikap toleran dalam situasi yang tidak ideal. Perilaku OCB ini dapat memperbaiki dan meningkatkan konteks sosial dan psikologis organisasi. Namun, saat ini banyak karyawan hanya fokus pada perilaku dalam peran mereka (in-role behavior), yang melibatkan melakukan tugas yang tercantum dalam deskripsi pekerjaan dengan harapan imbalan. Seharusnya, karyawan juga melibatkan perilaku di luar tugas (extra-role behavior atau OCB), yang melibatkan kontribusi sukarela karena rasa kewarganegaraan dalam organisasi dan kepuasan pribadi dari kontribusi yang lebih besar daripada tuntutan peran kerja. Jika karyawan menerapkan perilaku ini, hal ini akan mempengaruhi peningkatan kinerja mereka dalam organisasi, karena mereka secara tidak langsung berperan dalam kemajuan organisasi. Memberikan apresiasi adalah tindakan sederhana yang tidak membutuhkan banyak waktu. Siapa pun, dari berbagai tingkatan, dapat memberikannya. Apresiasi atau penghargaan tidak hanya terkait dengan uang. Tindakan tersebut bisa berupa ungkapan positif atau memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berkontribusi lebih dalam pekerjaan tertentu.

Pemberian penghargaan dalam organisasi memiliki pentingannya sendiri, yaitu menciptakan suasana yang nyaman dan meningkatkan kepuasan karyawan.

Manajemen Merek

Buku ini dapat menjadi referensi dan bahan bacaan untuk menambah pengetahun para pembaca khususnya yang berkaitan eksistensi merek dalam pemasaran produk. Sistematika buku Pemasaran Era Kini: Pendekatan Berbasis Digital ini mengacu pada pendekatan konsep teoritis dan contoh penerapan. Buku ini terdiri atas 16 bab yang dibahas secara rinci, diantaranya: Bab 1 Pengantar dan Konsep Manajemen Merek, Bab 2 Sejarah dan perkembangan Merek, Bab 3 Pengelolaan Merek dan Brand Equity, Bab 4 Sistem Identitas Merek Produk, Bab 5 Pengembangan Identitas Merek, Bab 6 Alternatif Strategi Pengembangan Merek, Bab 7 Perspektif Komunikasi dalam Branding, Bab 8 Brand Reputation dan Brand Promise, Bab 9 Brand Attitude dan Brand Awareness, Bab 10 Brand Image dan Brand Personality, Bab 11 Brand Visibility dan Brand Integrity, Bab 12 Brand Love dan Brand Emotional, Bab 13 Brand Trust and Brand Value, Bab 14 Brand Gender dan Brand Engagement, Bab 15 Brand Performance dan Brand Loyalty, dan Bab 16 Customer-Based Brand Equity (CBBE).

Buku ini terdiri atas 16 bab yang dibahas secara rinci, diantaranya: Bab 1 Pengantar dan Konsep Manajemen Merek, Bab 2 Sejarah dan perkembangan Merek, Bab 3 Pengelolaan Merek dan Brand Equity, Bab 4 Sistem Identitas Merek Produk, Bab 5 ...

Manajemen Keuangan (Konsep dan Implementasi)

Buku ini, menyajikan pengetahuan mengenai manajemen keuangan, baik teori maupun penerapannya. Kehadiran buku ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan mengenai manajemen keuangan kepada para pembaca. Buku ini merupakan hasil pemikiran dari para praktisi dan akademisi yang dituangkan dalam book chapter yang terdiri atas delapan belas bab, dan diberi judul Manajemen Keuangan (Konsep dan Impementasi).

Dengan Amanah sebagai Direktur Galeri Investasi Syariah Bursa Efek Indonesia kampus (IAIN) Fattahul Muluk Papua sebagai bagian pengabdian kepada masyarakat khususnya civitas akademik (IAIN) Fattahul Muluk Papua dalam rangka pengembangan ...

Pemasaran Strategik Untuk Pariwisata Berkelanjutan

Organisasi bisnis maupun non-bisnis mengimplementasikan prinsip dan teori pemasaran dalam berbagai konteks, termasuk untuk institusi pendidikan, instansi pemerintah, selebritas, partai politik, termasuk sektor pariwisata. Pariwisata yang berkelanjutan perlu diupayakan melalui setiap aspek keilmuan termasuk dalam manajemen pemasaran. Merencanakan pariwisata yang berkelanjutan tentu memerlukan konsep pemasaran strategik yang berorientasi bukan hanya pada keuntungan dan kepentingan jangka pendek tetapi juga berkomitmen untuk berkontribusi menyelesaikan masalah-masalah lingkungan dan sosial. Buku ini disusun dari 12 bab yang dibahas secara rinci, diantaranya: Konsep Pemasaran dan Orientasi Pasar Pariwisata; Elemen Kunci Kesuksesan Pemasaran Pariwisata; Perencanaan Pemasaran Pariwisata; Analisis Pasar dan Pengukuran Pasar Pariwisata; Segmentasi, Targeting, dan Positioning Pariwisata; Analisis Kinerja Pemasaran Pariwisata; Branding Strategy Pariwisata; Program Manajemen Produk Pariwisata; Program Penetapan Harga Pariwisata; Program Komunikasi Pemasaran Pariwisata; Program Penjualan dan Distribusi Pariwisata; dan Pemasaran Internasional dan E-Marketing Pariwisata.

Merencanakan pariwisata yang berkelanjutan tentu memerlukan konsep pemasaran strategik yang berorientasi bukan hanya pada keuntungan dan kepentingan jangka pendek tetapi juga berkomitmen untuk berkontribusi menyelesaikan masalah-masalah ...

PERBAIKAN MANAJEMEN USAHA DAN PENINGKATAN DAYA SAING KELOMPOK UKM RUMAH TAJUNG ANTIQ (RTA) PENGHASIL KAIN TENUN TAJUNG DAN BLONGSONG KHAS PALEMBANG DALAM MENGHADAPI ERA NEW NORMAL

Buku “Perbaikan Manajemen Usaha dan Peningkatan Daya Saing Kelompok UKM Rumah Tajung Antiq (RTA) Penghasil Kain Tenun Tajung dan Blongsong Khas Palembang dalam Menghadapi Era New Normal” adalah luaran dari Program Pemberdayaan Masyarakat Skema UKM Indonesia Bangkit Kementerian Riset dan Teknologi/Brin Tahun Anggaran 2020. Dibiayai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kemeterian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi/Badan Riset dan Inovasi Nasional sesuai dengan Kontrak Program Pengabdian kepada Masyarakat Skema Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia Bangkit dan Penerapan Teknologi Tepat Guna kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2020 Nomor: 166/SP2H/PPM/DRPM/2020. Buku ini mendeskripsikan kegiatan pada Program UKM Indonesia Bangkit, dengan mitra UKM Rumah Tajung Antiq (RTA) yang berlokasi di Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan Jakabaring, Palembang. Berdasarkan permasalahan prioritas yang harus ditangani maka beberapa solusi Tim Pelaksana kepada mitra: 1. Meningkatkan kemampuan manajerial pelaku usaha/pemilik kelompok UKM RTA melalui pelatihan dan pendampingan dalam pengelolaan usaha mulai dari pengelolaan manajemen keuangan, manajemen produksi, dan manajemen pemasaran. 2. Meningkatkan manajemen usaha kelompok UKM RTA melalui pelatihan dan pendampingan pengelolaan SDM dan kewirausahaan agar menjadi sentra usaha yang berdaya saing. 3. Memperbaiki dan meningkatkan omset/penjualan produk-produk kain tenun UKM RTA melalui inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) yang mendukung Era Revolusi Industri 4.0, begitu juga pelatihan dan pendampingan pemanfaatan TTG tersebut. Adapun TTG yang diimplmentasikan yakni e-katalog RTA yang merupakan teknologi informasi berbasis database. Sistem e-katalog RTA merupakan kombinasi katalog dan e-commerce yang berbasis android dan website. Selain berfungsi sebagai katalog produk juga dapat melakukan transaksi penjualan secara online. Hasil dari kegiatan ini telah dapat: 1. Meningkatkan daya saing usaha mitra melalui kenaikan omset menjadi sebesar ±50%, 2. Besar penerapan IPTEK yang ditunjukkan melalui peningkatan penggunaan TTG yang ditransfer ke mitra minimal sebesar 80%, dan 3. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan manajemen usaha pada mitra minimal sebesar 80%.

Buku “Perbaikan Manajemen Usaha dan Peningkatan Daya Saing Kelompok UKM Rumah Tajung Antiq (RTA) Penghasil Kain Tenun Tajung dan Blongsong Khas Palembang dalam Menghadapi Era New Normal” adalah luaran dari Program Pemberdayaan ...

Sistem Informasi Bisnis

Pada bisnis dan organisasi bahwa peran teknologi dan sistem informasi sangatlah penting. Bahkan saat ini teknologi dan sistem informasi juga merupakan dua hal yang tidak dapat terpisahkan dalam dunia bisnis. Teknologi dan sistem informasi berperan sebagai alat bantu dalam pembuatan keputusan bisnis pada berbagai fungsi maupun peringkat manajerial. Manusia yang merupakan sebagai pengguna secara psikologi memiliki suatu perilaku tertentu yang melekat pada dirinya, sehingga aspek keperilakuan dalam konteks manusia sebagai pengguna teknologi informasi menjadi penting sebagai faktor penentu pada setiap orang yang menjalankan teknologi informasi. Buku ini membahas tentang : Bab 1 Tinjauan Umum Sistem Informasi Bisnis Bab 2 Struktur Sistem Informasi Bisnis Bab 3 Teknologi Informasi Dalam Bisnis Bab 4 Konsep Sistem Informasi dalam Bisnis Bab 5 Fundamental Sistem Informasi Bisnis Bab 6 Nilai Tambah Sistem Informasi Bisnis Bab 7 Workgroup Information System Bab 8 Membangun Workgroup Information System Bab 9 Enterprise Management Information System Bab 10 Arsitektur dan Komponen Enterprise Information System Bab 11 Implementasi Sistem Informasi Bisnis

Pada bisnis dan organisasi bahwa peran teknologi dan sistem informasi sangatlah penting. Bahkan saat ini teknologi dan sistem informasi juga merupakan dua hal yang tidak dapat terpisahkan dalam dunia bisnis.

Eksistensi BISNIS ISLAMI di era revolusi industri 4.0

Dalam beberapa dekade terakhir, bisnis Islami telah berkembang begitu pesat, bahkan telah berhasil menciptakan sejumlah peluang baru dan menarik perhatian sejumlah kalangan. Dimulai dari sektor Islamic Finance, sekarang bisnis Islami mulai bergeser ke sektor traveling, food, cosmetics, fashion, dan e-commerce. Tentu kondisi tersebut telah memantik optimisme bagi sejumlah kalangan terutama para pelaku usaha bisnis Islami, tak terkecuali para akademisi yang selama ini telah giat mengkampanyekan ekonomi dan bisnis syariah. Namun, di tengah optimisme tersebut muncul sebuah tantangan baru yang berasal dari perubahan zaman yang sedang beralih kepada penggunaan teknologi informasi sebagai primadona, termasuk di dalamnya pada sektor bisnis. Perubahan zaman tersebut dikenal dengan istilah Revolusi Industri 4.0. Konsep dari Revolusi Industri 4.0 didefiniskan sebagai perubahan yang revolusioner berbasiskan berbagai teknologi terkini. Revolusi ini ditandai dengan munculnya cyber-physical-system, Internet of Thing (IoT), Big Data, dan aneka layanan memanfaatkan teknologi informasi. Selain itu Revolusi Industri 4.0 dapat dikatakan sebagai perubahan revolusioner yang terjadi ketika Teknologi Informasi diterapkan pada semua Industri.

Dalam beberapa dekade terakhir, bisnis Islami telah berkembang begitu pesat, bahkan telah berhasil menciptakan sejumlah peluang baru dan menarik perhatian sejumlah kalangan.

MANAJEMEN HUMAS SEKOLAH

Hubungan masyarakat atau yang lebih dikenal dengan sebutan humas memiliki peran yang penting dalam sebuah lembaga pendidikan atau sekolah. Keberadaannya menjadi trend dalam dunia manajemen di Indonesia, ditandai dengan dibentuknya divisi humas baik dalam perusahan profit maupun non-profit. Demikian juga dalam dunia pendidikan dikenal wakil kepala sekolah bidang humas. Keberadaannya sangat penting karena ia sebagai penghubung bagi sekolah dengan masyarakat dalam memperkenalkan sekolah seperti memperkenalkan program-program unggulan yang akan dicapai, mempromosikan sekolah kepada para pengguna (masyarakat), menunjukkan keberhasilan peserta didik kepada khalayak ramai khususnya pada orang tua peserta didik. Peranan humas sekolah di era revolusi industri 4.0 saat ini sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pengelolaan lembaga pendidikan (sekolah) yang bermutu. Munculnya sekolah-sekolah baru di sebuah lingkungan masyarakat tentunya menjadi tantangan baru dalam mempromosikannya baik di masyarakat sekitar maupun luar. Hal ini juga sekaligus menjadi ancaman bagi sekolah-sekolah lama yang berlokasi tidak jauh dari sekolah baru. Di sinilah humas sekolah dituntut berperan secara profesional bagaimana humas sekolah mampu dalam teknis maupun pengelolaan humas. Secara teknis, humas sekolah wajib memiliki seni kehumasan seperti menulis, mengambil gambar, mengedit, memberikan komentar, membuat event khusus, melakukan kontak telepon dengan media dan menangani produksi komunikasi. Selanjutnya pengelolaan humas sekolah berfokus pada kegiatan yang membantu sekolah dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah terkait kehumasan seperti bagaimana mempromosikan sekolah kepada masyarakat agar masyarakat percaya dan yakin menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Disini tergambar bahwa manajer humas mempunyai peran sebagai konsultan, fasilitator komunikasi, dan fasilitator pemecah masalah. Sebagai konsultan, humas sekolah mengemban amanat yang begitu besar dalam menunjang keberlangsungan sekolah, menjaga kualitas sekolah, serta ikut mencarikan solusi atas berbagai masalah yang dihadapi sehingga mendapatkan citra positif dari masyarakat.

Hubungan masyarakat atau yang lebih dikenal dengan sebutan humas memiliki peran yang penting dalam sebuah lembaga pendidikan atau sekolah.

Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan memiliki peran penting dalam jalannya sebuah perusahaan. Baik berprofesi sebagai seorang pemimpin atau pekerja dalam sebuah bisnis, Anda perlu tahu apa yang dimaksud dengan manajemen keuangan beserta peran penting, fungsi, dan contohnya. Hal ini untuk menjaga kelancaran bisnis yang dilakukan serta meningkatkan keuntungan. Buku ini membahas : Bab 1 Pengantar Manajemen Keuangan Bab 2 Tujuan dan Fungsi Manajemen Keuangan Bab 3 Manajemen Kas dan Surat Berharga Bab 4 Manajemen Kredit Bab 5 Manajemen Persediaan Bab 6 Manajemen Piutang dan Pinjaman Bab 7 Manajemen Utang Bab 8 Manajemen Modal Kerja Bab 9 Manajemen Keuangan Internasional Bab 10 Sumber Dana Jangka Pendek

Manajemen keuangan memiliki peran penting dalam jalannya sebuah perusahaan.