Sebanyak 38352 item atau buku ditemukan

MODEL PEMBELAJARAN SEA MEA

Problem solving skill adalah keterampilan yang penting bagi manusia. Dalam kehidupannya, manusia pasti selalu berhadapan dengan masalah. Di era abad 21, keterampilan penyelesaian masalah sangat dibutuhkan. Hal ini sejalan dengan outcome pembelajaran abad 21 yang dikenal dengan keterampilan abad 21 dan sering disebut keterampilan 4C. Keterampilan yang dibutuhkan di era abad 21, yaitu: 1) berpikir kritis dan inovasi, 2) komunikasi, 3) kolaborasi, dan 4) kreativitas (Framework for 21st Century Learning, n.d.). Problem solving skill merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki oleh siswa. Berikut ini gambar outcome pembelajaran abad 21.

Problem solving skill adalah keterampilan yang penting bagi manusia.

Aplikasi Model-model Pembelajaran dalam Penelitian Tindakan Kelas

Classroom action research atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan kegiatan yang dilakukan di dalam kelas. Dengan melakukan kegiatan penelitan tersebut, dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran secara berkesinambungan, sehingga meningkatkan mutu hasil instruksional; mengembangkan keterampilan guru; meningkatkan relevansi; meningkatkan efisiensi pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas guru. Buku yang berjudul “Aplikasi Model-model Pembelajaran dalam Penelitian Tindakan Kelas” ini didedikasikan untuk memberikan kotribusi pemikiran kepada segenap kalangan guru. Sebab, buku ini bukan hanya pemaparan tentang melakukan kegiatan penelitian tindakan kelas tetapi juga dilengkapi dengan contoh-contoh model pembelajaran, strategi, pendekatan, metode, dan teknik. Sehingga dalam melakukan kegiatan penelitian, para guru bisa memilih cara yang bagaimana yang terbaik untuk melakukan penelitian pada situasi dan kondisi yang berbeda di lapangan. (*)

Classroom action research atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan kegiatan yang dilakukan di dalam kelas.

MODEL PEMBELAJARAN Inovatif dan Efektif

Judul : MODEL PEMBELAJARAN Inovatif dan Efektif Penulis : Ponidi, Novi Ayu Kristiana Dewi, Trisnawati, Dian Puspita, Erliza Septia Nagara, Marilin Kristin, Dwi Puastuti, Widi Andewi, Leni Anggraeni, Bernadhita H. S. Utami. Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 210 Halaman ISBN : 978-623-6233-08-5 Buku “Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif” ini merupakan buku yang dapat dijadikan sebagai referensi, pegangan atau pedoman bagi pendidik baik guru maupun Dosen dalam melaksanakan Pembelajaran di kelas. Penulis memaparkan berbagai model dan metode pembelajaran yang inovatif dan efektif sebagai alternatif pembelajaran yang dilakukan di sekolah maupun di Perguruan Tinggi. Pemaparan dalam buku ini memberikan gambaran yang komprehensif bagaimana guru atau Dosen menggunakan model pembelajaran sehingga mudah dipahami. Buku ini membahas Konsep Pembelajaran Karakter, Model Pembelajaran Contextual Teaching & Learning, Model Pembelajaran Kooperatif, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, Model Pembelajaran PAKEM, Model Pembelajaran Inkuiri, Model Pembelajaran Simulasi, Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Model Pembelajaran Value Clarification Technique, dan Model Pembelajaran E-Learning. Pada setiap bab buku ini dilengkapi dengan pengertian setiap model pembelajaran, hakikat model dan metode pembelajaran, lingkup model pembelajaran hingga membahas mengenai langkah-langkah setiap model pembelajaran. Dengan demikian buku ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dari kalangan pendidikan untuk dapat menjadikan buku ini sebagai acuan dalam meningkatkan kompetensi guru maupun dosen dikelas dan pencapaian pembelajaran yang efektif.

Judul : MODEL PEMBELAJARAN Inovatif dan Efektif Penulis : Ponidi, Novi Ayu Kristiana Dewi, Trisnawati, Dian Puspita, Erliza Septia Nagara, Marilin Kristin, Dwi Puastuti, Widi Andewi, Leni Anggraeni, Bernadhita H. S. Utami.

Ragam Model Pembelajaran di Sekolah Dasar (Edisi ke-2)

Buku ini berisi Ragam Model Pembelajaran di Sekolah Dasar edisi ke-2, untuk memenuhi kebutuhan asupan intelektual bagi para guru dan calon guru SD, khususnya bagi mereka yang sedang menempuh studi di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Buku ini berisi Ragam Model Pembelajaran di Sekolah Dasar edisi ke-2, untuk memenuhi kebutuhan asupan intelektual bagi para guru dan calon guru SD, khususnya bagi mereka yang sedang menempuh studi di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah ...

MODEL PEMBELAJARAN GOLD (Guided, Organizing, Leaflet, Discovery)

Model pembelajaran GOLD merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran GOLD mampu menciptakan proses akomodasi kognitif yang berawal dari pengetahuan siswa menjadi suatu pengetahuan baru yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari agar siswa dapat menjadi mandiri dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Model pembelajaran GOLD memberikan fasilitas untuk mengakomodasi pengetahuan awal siswa sehingga menjadi pengetahuan baru yang dapat siswa manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran GOLD melatih siswa belajar dalam kelompok untuk menyelesaikan sebuah permasalahan dengan cepat. Model ini didasarkan pada asumsi bahwa kemampuan untuk mengikuti dan menyelesaikan tugas dalam setting kelompok adalah penting. Siswa yang berpartisipasi dalam pemecahan masalah (problem solving) akan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk berbagai mata pelajaran, melatih kepemimpinan dan tanggung jawab serta solidaritas dan toleransi.

Model pembelajaran GOLD merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.

Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Dan Konteksual

Sesuai dengan amanat Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah diimplementasikan melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), bahwa guru sebagai agen pembelajar harus mampu menyajikan proses pembelajaran secara kontekstual dengan melibatkan langsung peran serta peserta didik secara aktif (student centre). Sebaik apa pun substansi materi ajar, tetapi jika guru tidak mampu mengemas secara apik dalam penyampaiannya, maka substansi tersebut tidak akan sampai kepada peserta didik. Dan bahkan, bisa jadi peserta didik menjadi jenuh, bosan, dan kurang memiliki responsibilitas dan antusiasme dalam proses pembelajaran. Untuk itulah guru harus mampu meramu pembelajarannya menjadi menarik, efektif, inovatif, dan sehingga mampu mendorong aktivitas dan kreativitas peserta didik. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

... 2010); Desains Pengembangan Pembelajaran Tematik bagi Anak Usia Dini TK/RA dan Anak Usia Awal SD/MI (Kencana Prenadamedia Group, 2011-2012); Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas, Teori & Praktik (Prestasi Pustaka, 2011, ...

MODEL PEMBELAJARAN PREDICT, OBSERVE, EXPLANATION, ELABORATION, WRITE, DAN EVALUATION (POE2WE)

Model Pembelajaran Predict, Observe, Explanation, Elaboration, Write, dan Evaluation (POE2WE) merupakan model pembelajaran yang dikembangkan dari model pembelajaran POEW dan model pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Konstruktivistik. Model pembelajaran POE2WE ini merupakan model yang tepat untuk pembelajaran berbasis ilmiah, terutama mata pelajaran Fisika. Selain itu, model pembelajaran POE2WE merupakan model pembelajaran yang dapat menjawab tantangan revolusi industri 4.0. Buku model pembelajaran POE2WE ini tersusun dengan harapan dapat memfasilitasi guru dan peserta didik dalam menghadapi tantangan pembelajaran di era revolusi industry 4.0. Buku model pembelajaran POE2WE ini dilengkapi dengan langkah-langkah pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik. Selain itu, instrumen penilaian pembelajaran berdasarkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor juga tersedia dalam buku ini.

Model Pembelajaran Predict, Observe, Explanation, Elaboration, Write, dan Evaluation (POE2WE) merupakan model pembelajaran yang dikembangkan dari model pembelajaran POEW dan model pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Konstruktivistik.

Model Pembelajaran Komeks

Bermuatan Nilai-nilai Pendidikan Karakter Aspek Membaca intensif di SD

Apakah Anda pernah mengajarkan membaca intensif pada anak-anak? Bagaimanakah caranya? Mungkin Anda akan menjawab mengajar membaca itu mudah. Siswa cukup diberi tugas membaca kemudian menjawab pertanyaan bacaan. Tetapi, tahukah Anda bahwa masih banyak siswa yang belum dapat membaca dengan cara yang benar? Anak-anak sudah bisa membaca, tetapi membaca yag baik dan benar belum banyak dikuasai anak-anak. Mengajar membaca memang mudah, tetapi membelajarkan anak untuk membaca dengan baik dan efektif memang tidaklah mudah. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran yang menarik minat dan perhatian siswa dalam hal bacaan guru perlu memaha-mi model-model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran membaca untuk kelas tinggi di SD (kelas IV-VI) ini adalah model pembelajaran komeks. Bagaimanakah model pembelajaran komeks itu? Silahkan Anda pahami beberapa uraian berikut dalam buku ini! [Penerbit Deepublish, Deepublish, Wahyuningsih Rahayu, S.Pd., M.Pd., Pembelajaran, Model Pembelajaran]

Salah satu model pembelajaran yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran membaca untuk kelas tinggi di SD (kelas IV-VI) ini adalah model pembelajaran komeks. Bagaimanakah model pembelajaran komeks itu?

Model-Model Pembelajaran Efektif

Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu aspek dari proses pendidikan, karenanya harus di desain sedemikian rupa melalui perencanaan yang sistematik dan aplikatif. Berbicara pembelajaran, maka tidak bisa lepas dari peran dan fungsi guru, maka dalam upaya melahirkan peserta didik yang berkualitas dan mumpuni, guru dituntut bertindak profesional dalam menggeluti profesinya. Oleh karena itu kualitas sumber daya manusia menjadi hal yang utama untuk dibenahi. Tugas guru sebagai suatu profesi, menuntut kepada guru untuk mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mendidik, mengajar, dan melatih anak didik adalah tugas guru sebagai suatu profesi. Tugas guru sebagai pendidik, meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup kepada anak didik. Tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak didik. Tugas guru sebagai pelatih berarti mengembangkan ketrampilan dan menerapakannya dalam kehidupan demi masa depan anak didik. Guru juga mempunyai kemampuan, keahlian atau sering disebut dengan kompetensi profesional. Kompetensi profesional yang dimaksud tersebut adalah kemampuan guru untuk menguasai masalah akademik yang sangat berkaitan dengan pelaksanaan proses belajar mengajar, sehingga kompetensi ini mutlak dimiliki guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar.

Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu aspek dari proses pendidikan, karenanya harus di desain sedemikian rupa melalui perencanaan yang sistematik dan aplikatif.