Buku ini menyajikan arahan bagaimana guru dapat mengintegrasikan desain rekayasa dalam pembelajaran IPA serta contoh strategi pembelajaran yang dapat diimplementasikan. Semoga kehadiran buku ini dapat membantu para guru dalam mengembangkan pembelajaran berbasis STEM.
Buku ini menyajikan arahan bagaimana guru dapat mengintegrasikan desain rekayasa dalam pembelajaran IPA serta contoh strategi pembelajaran yang dapat diimplementasikan.
Buku ini berisi kumpulan makalah yang sudah disajikan dalam seminar baik tingkat nasional maupun internasional, yang dalam perjalanannya penulis berupaya untuk menyikapi persoalan jagat pendidikan seni sesuai dengan isu dan topik yang dimunculkan dalam seminar. Yang tentunya dianggap sebagai isu aktual pada saat itu. Ada yang berupa gagasan-gagasan konseptual, ada juga tulisan hasil penelitian. Sebagian lagi adalah tulisan-tulisan yang masih berceceran sebagai hasil orat-oret penulis di waktu senggang. Dan kita tahu, bahwa pendidikan seni di negara kita masih “dinomorduakan”, bahkan sepertinya ada kesan belum dianggap sebagai bagian dari ilmu pengetahuan. Itulah tantangan kita, untuk menghadapi puspa ragam persoalan yang senantiasa menampar dunia pendidikan seni kita. Seperti menghadapi kalangan yang belum mampu melihat pendidikan seni sebagai sebuah keajaiban bagi manusia. Padahal melalui senilah manusia bisa mengasah jiwa, dan melalui senilah manusia belajar merasa. Pendidikan seni secara luas bukanlah hanya sebuah jalan menuju alam kesenimanan, melainkan lebih penting dari itu adalah sebuah proses untuk memanusiakan manusia.
GURU. MUSIK. SEKOLAH. DASAR. Latarbelakang Masalah Dalam satu perspektif, pendidikan musik di sekolah dasar saat ini pada umumnya belum sampai pada titik yang membanggakan, jika dipandang dari ekses atau dampak pendidikan musik terhadap ...
Buku ini ditulis sebagai bentuk usaha berbagi ilmu yang bermanfaat. Buku ini baik untuk di baca bagi praktisi di dunia pendidikan, orang tua siswa/ mahasiswa, peneliti pendidikan, dosen, guru, dan mahasiswa calon guru, khususnya dalam bidang pendidikan matematika. Penulis mengharapkan semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama ilmu dalam bidang pendidikan matematika.
Pada buku ini dibahas dua bagian utama yaitu optimasi problem based learning dan implementasinya pada pembelajaran sains di sekolah dasar dan pengembangan pembelajaran sain di sekolah dasar berdasarkan kurikulum 2013.
Pada buku ini dibahas dua bagian utama yaitu optimasi problem based learning dan implementasinya pada pembelajaran sains di sekolah dasar dan pengembangan pembelajaran sain di sekolah dasar berdasarkan kurikulum 2013.
Buku ini diharapkan dapat memberikan wacana, informasi, dan referensi tentang bagaimana penerapan model Situation-Based Learning (SBL) pada matapelajaran matematika dan sains secara integratif di SD bagi mahasiswa, calon guru, maupun guru. Buku ini juga dilengkapi dengan contoh perangkat pembelajaran: RPP, bahan ajar berbasis SBL (LKS), serta lembar observasi kegiatan pembelajaran SBL bagi siswa dan guru.
Buku ini diharapkan dapat memberikan wacana, informasi, dan referensi tentang bagaimana penerapan model Situation-Based Learning (SBL) pada matapelajaran matematika dan sains secara integratif di SD bagi mahasiswa, calon guru, maupun guru.
Munculnya Permendikbud no 57 tahun 2014 mengisyaratkan kekuatan dari posisi kurikulum 2013 yang menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
Memasukan konsep karakter pada setiap pembelajaran dengan cara, (a) Menanamkan nilai kebaikan kepada anak (knowing the good). Menanamkan konsep diri pada anak setiap akan memasuki materi pelajaran; (b) Membuat cara yang membuat anak ...
Pemilihan tema seminar tersebut dilandasi oleh ketidak sesuaian pemilihan dan penggunaan model pembelajaran dengan ketersediaan sarana dan prasarana belajar. Sebab tidak bisa dipungkiri, sarana dan prasarana yang ada dalam menciptakan proses pembelajaran yang efektif seringkali kurang mendukung, khususnya alat-alat olahraga. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya pendanaan dari pihak sekolah, dan guru olahraga yang kesulitan mengembangkan alat pembelajaran olahraga. Melalui pengembangan alat olahraga maka peserta didik akan merasa tertarik terhadap proses belajar mengajar dengan berbagai macam alat pembelajaran yang telah dimodifikasi. Maka dari itu untuk memaksimalkan keterbatasan alat pembelajaran, perlu adanya peningkatan wawasan guru olahraga sehingga menjadi lebih kreatif dan inovatif. Harapannya proses pembelajaran lebih efektif, kreatif, dan inovatif, tanpa harus memikirkan sarana dan prasarana yang kurang tersebut.
Pemilihan tema seminar tersebut dilandasi oleh ketidak sesuaian pemilihan dan penggunaan model pembelajaran dengan ketersediaan sarana dan prasarana belajar.
Isi buku ini menjelaskan serta memaparkan bagaimana proses/gambaran pembelajaran matematika di sekolah dasar dengan menggunakan model pembelajaran SBL. Buku ini dilengkapi dengan contoh RPP dan LKS (bahan ajar) pada kelas 4 dan kelas 5, untuk materi geometri yang di desain berdasarkan karakteristik SBL. Selain itu, dalam buku ini juga dilampirkan lembar observasi untuk kegiatan guru dan siswa terkait pelaksanaan proses pembalajaran SBL. Hal ini bertujuan, supaya guru dan siswa memiliki rambu-rambu kegiatan apa saja yang harus dilakukan ketika diterapkannya pembelajaran SBL.
Isi buku ini menjelaskan serta memaparkan bagaimana proses/gambaran pembelajaran matematika di sekolah dasar dengan menggunakan model pembelajaran SBL.
Buku ini berisi Ragam Model Pembelajaran di Sekolah Dasar edisi ke-2, untuk memenuhi kebutuhan asupan intelektual bagi para guru dan calon guru SD, khususnya bagi mereka yang sedang menempuh studi di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Buku ini berisi Ragam Model Pembelajaran di Sekolah Dasar edisi ke-2, untuk memenuhi kebutuhan asupan intelektual bagi para guru dan calon guru SD, khususnya bagi mereka yang sedang menempuh studi di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah ...
Pembelajaran mikro pertama kali ada pada tahun 1963 di Amerika guna mempersiapkan para calon guru agar memiliki kemampuan mengajar yang baik dan profesional. Dengan pembelajaran mikro diharapkan para calon guru mampu menguasai keterampilan dasar mengajar sebagai bekal mereka dalam praktek mengajar sesungguhnya. Akan tetapi pada perkembangannya, pembelajaran mikro tidak hanya dipraktekan oleh para calon guru saja, melainkan dapat dipergunakan oleh para guru yang telah mengajar disekolah sebagai sarana untuk memberikan penguatan kompetensi serta sarana untuk mengujicobakan berbagai metode, pendekatan, teknik serta strategi belajar mengajar yang dimiliki oleh para guru. Dengan demikian, dengan adanya buku ajar pembelajaran mikro ini dapat mengoptimalkan pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah yang diajarkan serta dijadikan sebagai acuan belajar dalam meningkatkan aktivitas dan kemampuan belajar mahasiswa.
Kegiatan roses dengan prosedur pembelajaran lancar Dalam sesuai dan
dengan Prosedur berhasil mikro, hakikat Pembelajaran agar baik, pembelajaran
dalam maka harus proses Mikro mikro mengikuti pelaksanaannya itu sendiri.