Sebanyak 40 item atau buku ditemukan

Kurikulum Moderasi Beragama Berbasis Nilai-Nilai Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah

Buku ini adalah bahan ajar bertajuk Kurikulum Moderasi Beragama berbasis Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah yang berasal dari hasil pengabdian kepada masyakat berasis riset dari hibah Diktis Kementerian Agama RI tahun 2019 yang dilaksanakan tahun 2021 di Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah oleh tim Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung. Buku ini menawarkan konsep moderasi beragama berbasis nilai-nilai Ahlussunnah Waljamaah yang dikembangkan di LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah. Dalam konsep kurikulum, kita mengetahui komponen-komponen kurikulum yang meliputi tujuan kurikulum, komponen isi/bahan, komponen strategi pelaksanaan, dan komponen evaluasi. Di dalam kurikulum Aswaja Annahdliyah yang sering disebut sebagai Ke-NU-an di LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah di dalamnya memuatkan sejumlah aspek sebagai bentuk penguatannya. Mulai dari aspek fikrah (pemikiran), aqidah (keyakinan), harakah (gerakan) dan amaliyah (kegiatan tradisi).

Buku ini adalah bahan ajar bertajuk Kurikulum Moderasi Beragama berbasis Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah yang berasal dari hasil pengabdian kepada masyakat berasis riset dari hibah Diktis Kementerian Agama RI tahun 2019 yang dilaksanakan ...

Riset Populer Pemasaran Jilid 1

Buku ini merupakan kumpulan riset-riset populer pemasaran yang dilakukan oleh para penulis dan disusun serta disunting oleh Ginanjar Rahmawan, S.E., M.M., M.H. Beliau adalah dosen manajemen pemasaran dan juga pembimbing mahasiswa dalam penulisan artikel ilmiah. Beberapa penelitian tersebut sudah terpublish pada jurnal internasional dan nasional kemudian dikemas dalam bahasa lebih ringan dan populer. Riset yang dilakukan pada buku ini adalah faktor pembelian pada produk HP China, produk herbal, mie instan, lembaga keuangan syariah, produk kecantikan, serta vape yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor 4P (Produk, Price, Promotion, Place), sampai faktor psikologis seperti motivasi dan faktor eksternal seperti keluarga dan Beauty Vlogger. Riset-riset populer pemasaran masih akan selalu berkembang dan membutuhkan kebaruan-kebaruan yang diteliti pleh pada penulis. Dengan membaca buku ini, pembaca akan mendapatkan inspirasi untuk mulai penulisan karya ilmiah.

Buku ini merupakan kumpulan riset-riset populer pemasaran yang dilakukan oleh para penulis dan disusun serta disunting oleh Ginanjar Rahmawan, S.E., M.M., M.H. Beliau adalah dosen manajemen pemasaran dan juga pembimbing mahasiswa dalam ...

Monograf: Metode Role play (Upaya Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik)

Buku monograf ini merupakan hasil penelitian penulis di salah satu Lembaga Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), yaitu SMP Islam Al-Ulum Terpadu Medan. Buku ini bertujuan memberikan informasi kepada pembaca khususnya pendidik, praktisi pendidikan, peserta didik dan lembaga pendidikan yang ingin menggunakan metode pembelajaran role play, sebagai salah satu metode dalam mengajar.

Buku monograf ini merupakan hasil penelitian penulis di salah satu Lembaga Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), yaitu SMP Islam Al-Ulum Terpadu Medan.

TIPS MENJADI GURU BERPRESTASI DI ERA DIGITAL

Menjadi Guru Berprestasi adalah impian setiap guru. Tidak mudah mewujudkan impian itu tanpa usaha dan karya nyata. Buku ini bisa menjadi bahan referensi bagaimana tips dan trik menjadi guru berprestasi di era digital.

... kondisi ideal, kondisi sebenarnya di sekolah atau madrasah tentang penerapan Kurikulum Merdeka, permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan serta bagaimana cara mengatasi permasalahan- permasalahan yang dihadapi.

Manajemen Uang Persediaan: Integrasi Aktivitas Pembukuan dan Pelaporan di Satuan

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Perbendaharaan Negara, manajemen keuangan negara/pemerintah meliputi pola pemisahan kewenangan di antara kementerian/lembaga selaku Pengguna Anggaran (PA) yang memiliki kewenangan selaku Chief Operational Officer (COO) dengan Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara yang memiliki kewenangan selaku Chief Financial Officer (CFO). Ruang lingkup pengembangan SPAN sebagai penyempurnaan proses bisnis yang terintegrasi dalam konteks formal lebih terkait dengan proses bisnis di Kementerian Keuangan selaku CFO. Sebagaimana diketahui penyempurnaan proses bisnis yang didukung dengan Comercial of the Shelf (COTS), Software yang bersifat modular lebih berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi manajemen keuangan negara di Kementerian Keuangan. Namun demikian, dalam konteks implementasi SPAN, penyempurnaan proses bisnis meliputi pula para pemangku kepentingan, khususnya kementerian/lembaga atau Satuan Kerja (Satker). Urgensi dari penyempurnaan proses bisnis yang melibatkan Satker selaku pihak eksternal tersebut setidaknya dapat dianggap sebagai kebutuhan lintas entitas. Terlebih lagi, UU Perbendaharaan Negara telah mengamanatkan kewenangan Kementerian Keuangan selaku BUN untuk menetapkan standar dan prosedur dalam rangka pelaksanaan anggaran. Salah satu proses bisnis yang sangat vital dalam pengelolaan dan pertanggung jawaban keuangan negara di Satker adalah yang berkaitan dengan penggunaan Uang Persediaan. Uang Persediaan yang selanjutnya disebut UP adalah uang muka dengan jumlah tertentu yang bersifat daur ulang (revolving), diberikan kepada bendahara pengeluaran hanya untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari perkantoran yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung. Praktek atau mekanisme UP adalah suatu yang sangat umum digunakan, baik di sektor pemerintah maupun swasta. Sebagaimana halnya di organisasi swasta (dikenal dengan system petty cash), beberapa aspek utama yang melatarbelakangi penggunaan mekanisme UP di organisasi pemerintah diantaranya adalah untuk kemudahan (comfortability) dan kebutuhan (necessity). Penggunaan mekanisme UP secara umum memiliki kemanfaatan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan transaksi dalam jumlah tertentu yang relatif tidak material jumlahnya dan menuntut kepraktisan.

Dari sudut pandang pelaksanaan tugas Treasury, pengelolaan UP sangat berpotensi menimbulkan terjadinya idle cash. Transaksi pengeluaran yang dilakukan melalui mekanisme UP juga cenderung memiliki resiko fraud (penyalahgunaan) yang lebih ...