Sebanyak 21 item atau buku ditemukan

Pancasila Satu-Satunya Ideologi Bangsa Indonesia Dan Amanat Pembukaan UUD 1945 Satu-Satunya Landasan Konstitusional Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Indonesia memiliki yang disebut “kerawanan kritis” (critical vulnerability) yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan konflik antara lain karena, bangsa Indonesia tidak terlahir sebagai suatu bangsa yang sudah ada. Indonesia dibentuk berdasarkan keinginan dari berbagai suku bangsa, agama, RAS dan antar golongan untuk bersatu yang setelah merdeka dikonstitusikan dalam Pembukaan Undang-Undang Negara Republik Indonesia 1945. Meskipun demikian, konsensus tersebut masih meninggalkan residu permasalahan yaitu masih adanya keinginan sebagian anak bangsa untuk mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lain (komunis, kapitalis, khilafah). Ada pula yang ingin membentuk federasi dan beberapa wilayah ingin memisahkan diri. Selain itu, belum adanya pengaturan hubungan pusat dan daerah yang setepat-tepatnya akan berakibat sering terjadi konflik kepentingan antara daerah dengan pusat, sebab masih ada kelompok anak bangsa merasa mayoritas yang paling berjasa mewujudkan kemerdekaan daripada yang minoritas. Perlu diingat bahwa pusat kekuatan strategi bangsa Indonesia terletak di dalam nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara kesatuan Repbulik Indonesia

Indonesia memiliki yang disebut “kerawanan kritis” (critical vulnerability) yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan konflik antara lain karena, bangsa Indonesia tidak terlahir sebagai suatu bangsa yang sudah ada.

DIGITAL MARKETING : Penerapan Digital Marketing pada Era Society 5.0

Buku "Digital Marketing : Penerapan Digital Marketing pada Era Society 5.0" adalah panduan komprehensif yang mengeksplorasi peran dan penerapan digital marketing dalam konteks Era Society 5.0 yang berkembang pesat. Menghadapi perubahan sosial, teknologi, dan ekonomi yang terus berubah, era ini menuntut pendekatan baru dalam pemasaran yang memanfaatkan teknologi digital untuk mencapai tujuan bisnis. Mulai dari pengenalan dan perkembangan digital marketing, hingga strategi dan rencana pemasaran digital yang efektif. Buku ini juga menyoroti tren terkini dalam digital marketing, termasuk pembahasan mengenai Search Engine Optimization (SEO), Pay-per-click (PPC) Advertising, Social Media Marketing, Content Marketing, Mobile Marketing dan Affiliate Marketing. Dalam buku ini, kami akan mengajak Anda menjelajahi dunia digital marketing dan menggali konsep serta prinsip yang mendasarinya. Kami akan memandu Anda melalui langkah-langkah untuk mengoptimalkan kehadiran online Anda, menjangkau audiens yang lebih luas, dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan. Semoga buku ini dapat memberikan wawasan berharga dan membantu Anda mengoptimalkan strategi pemasaran digital Anda di era Society 5.0 yang semakin canggih dan terhubung.

Buku "Digital Marketing : Penerapan Digital Marketing pada Era Society 5.0" adalah panduan komprehensif yang mengeksplorasi peran dan penerapan digital marketing dalam konteks Era Society 5.0 yang berkembang pesat.

Panduan Penulisan Skripsi FAI UMSU

buku “Panduan Penulisan Skripsi FAI UMSU” dengan tujuan penyeragaman teknis penulisan. Selain itu, hal ini dilakukan untuk mencapai efektivitas penyelenggaraan pendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Lampiran 3: Contoh Form Berita Acara Pengesahan Proposal Lampiran 4: Contoh Form Berita Acara ______ Seminar Proposal Lampiran 5: Contoh Form Berita Acara. Bimbingan Skripsi. Lampiran 6: Contoh Format Halaman Sampul __ Lampiran 7: ...

Wirausaha Bidang Teknologi (Peluang dan Ide-Ide Bisnis Menggunakan Teknologi Informasi)

Buku Wirausaha Bidang Teknologi ini, menyajikan pembahasan tentang Peluang dan Ide-ide Bisnis menggunakan Teknologi Informasi. Disajikan dengan bahasa yang cukup mudah dipahami. Manfaat dari buku ini adalah sebagai pedoman dan contoh bagaimana menemukan peluang dan ide-ide baru untuk usaha dengan memanfaatkan Teknologi. Buku ini dirancang oleh Dosen dan Praktiksi Bisnis Digital cukup lengkap, mulai dari pendahuluan sampai pada penerapan dan implematasi teknologi sebagai salah satu media penting untuk berwirausaha menggunakan teknologi informasi. Harapan dengan membaca buku ini pembaca mendapatkan gagasan dan peluang baru untuk memulai dan mengembangkan bisnis menggunakan teknologi sebagai rujukan salah satu inspirasi untuk memunculkan semangat baru dalam menjalani bisnis saat ini era teknologi yang penuh tantangan.

Secara historis, konsep dan teori yang berkembang telah mendorong penelitian kewirausahaan. Mengkritik para sarjana kewirausahaan yang dianggap gagal mengembangkan teori aslinya, beberapa peneliti menyatkan bahwa ilmuwan harus fokus ...

Islam dan tata negara

ajaran, sejarah, dan pemikiran

Islam and state, with a reference to Indonesia.

Dalam bagian itu dia menawarkan suatu program pelaksanaan maksudnya menghidupkan kembali lembaga khalifah dalam zaman modem , dengan disertai kepercayaan bahwa partai atau kelompoknya , yakni kelompok Pembaharuan Islam Moderat , akan ...

Manajemen Pemasaran

Cakupan materi yang dibahas dalam buku ini mencakup konsep manajemen pemasaran, perilaku konsumen, promosi dan harga. Konsep pemasaran merupakan sebuah ilmu seni yang memiliki kemampuan komunikasi, analitis dan hubungan yang efektif dengan pelanggan, sehingga dapat menghasilkan dan melaksanakan perencanan pemasaran. Sedangkan perilaku konsumen, promosi dan harga merupakan bagian penting dalam sebuah perencanaan manajemen pemasaran perusahan yang dapat menghasilkan target konsep yang semakin meningkat.

Cakupan materi yang dibahas dalam buku ini mencakup konsep manajemen pemasaran, perilaku konsumen, promosi dan harga.

Maulana Syaikh

Moral Sufistik Sosio-Spiritual Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjib

On Islam and sufism; account of Muhammad Zainuddin 'Abdul Madjid, an Indonesian ulama.

Panduan Pembuatan Paving Eksperimen

Dilengkapi Artikel Publikasi Paving

Ide dasar penyusunan buku Panduan Pembuatan Paving Eksperimen (dilengkapi Artikel Publikasi Paving) adalah bagaimana membuat pembaca dapat mengetahui, membuat paving secara teknik sederhana dan bisa dilakukan secara mandiri. Buku ini juga dibuat sebagai salah satu output Hibah Penelitian RistekDikti Tahun Anggaran ke II/2018 Skim Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT) Universitas Narotama yang membahas tentang pembuatan Paving. Pada tahun ke I/2017 telah terbit buku Panduan Pembuatan Paving. Buku ini adalah bagian pengembangan edisi cetak Buku Panduan Pembuatan Paving. Referensi buku Panduan Pembuatan Paving Eksperimen (Dilengkapi Artikel Publikasi Paving) diambil dari berbagai sumber diantaranya hasil penelitian, buku, bimbingan skripsi, artikel publikasi dan sumber online lainnya.

Ide dasar penyusunan buku Panduan Pembuatan Paving Eksperimen (dilengkapi Artikel Publikasi Paving) adalah bagaimana membuat pembaca dapat mengetahui, membuat paving secara teknik sederhana dan bisa dilakukan secara mandiri.

MODEL PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

perilaku menabrak etika, moral dan hukum dari yang ringan sampai yang berat, kebiasaan mencontek pada saat ulangan atau ujian, kenakalan remaja, tawuran antar pelajar, kekerasan di kalangan pelajar, menurunnya etos kerja, rendahnya rasa hormat terhadap orang tua dan guru, rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara, membudayanya ketidakjujuran, adanya rasa saling curiga dan benci di antara sesame, meminum minuman keras (mabuk-mabukan), pergaulan bebas, ngisap lem, gaya hidup hura-hura (hedonisme), penyalahgunaan obat-obat terlarang, maraknya geng pelajar dan geng motor, kekerasan (bullying) dan tindakan kriminal seperti pemalakan, penganiayaan, bahkan pembunuhan jelas menunjukkan kerapuhan karakter yang cukup parah dan salah satunya disebabkan oleh tidak optimalnya pengembangan karakter di lembaga pendidikan di samping karena kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Untuk itu perlu dicari jalan terbaik untuk membangun dan mengembangkan karakter manusia dan bangsa Indonesia agar memiliki karakter yang baik, unggul dan mulia. Sangat penting membangun karakter bangsa Indonesia di tengah arus globalisasi sebagai bentuk gerakan demokrasi (Budimansyah, D. 2009). Upaya yang tepat untuk itu adalah melalui pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting dan sentral dalam pengembangan potensi manusia, termasuk potensi mental. Melalui pendidikan diharapkan terjadi transformasi yang dapat menumbuhkembangkan karakter positif, serta mengubah watak dari yang tidak baik menjadi baik. Ki Hajar Dewantara (Usman & Eko, 2012) dengan tegas menyatakan bahwa pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Jadi jelaslah, pendidikan merupakan wahana utama untuk menumbuhkembangkan karakter yang baik. Di sinilah pentingnya pendidikan karakter karena tujuan pertama pendidikan karakter adalah memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah atau setelah lulus dari sekolah (Kesuma, 2011). Karena pada hakikatnya pendidikan karakter merupakan nilai inti dari upaya pembinaan kepribadian bangsa (Budimansyah, D., & Komalasari, K. 2011). Hal tersebut menjadi dasar perlunya ditanamkan nilai-nilai karakter di lingkup sekolah khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pada dasarnya tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah untuk mengembangkan potensi murid agar mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar, peka terhadap masalah yang terjadi di masyarakat dan mampu mengatasinya baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat serta memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi. Oleh karena itu, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sangat berperan terhadap interaksi sosial murid guna membentuk karakter dalam mengembangkan potensi yang bermanfaat untuk diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Maka demikian, ilmu pengetahuan sosial yang bersentuhan langsung terhadap kehidupan sosial murid, perlu dirancang sedemikian rupa untuk membentuk kepribadian yang berkarakter dalam menopang pengalaman-pengalaman sosial untuk membangun potensi diri. Selain itu, ilmu pengetahuan sosial juga dirancang untuk mencapai tujuan bersama dalam membentuk hubungan dengan sikap dan keterampilan sosial. Dengan mengkondisikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang kondusif, akan memungkinkan murid terlibat langsung dalam pembelajaran sebagai upaya mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, moral, dan keterampilan sosial. Murid mampu berperan serta dalam melakoni kehidupan masyarakat modern yang dinamis dalam rangka menyongsong era globalisasi. Pada akhirnya peran kritis yang diemban Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk membentuk warga negara yang baik dapat terwujud. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, mulai pendidikan dasar (SD/MI) hingga pendidikan tinggi (PT) pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial harus dirancang dan diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Dalam rangka pembentukan karakter murid sehingga beragama, beretika, bermoral dan sopan santun dalam berinteraksi dengan masyarakat, maka pendidikan harus disiapkan, dilaksanakan dan dievaluasi dengan mengintegrasikan pendidikan karakter di dalamnya khususnya pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Tingkatan kelas dalam Sekolah dasar dibagi menjadi dua yaitu masa kelas rendah dan masa kelas tinggi. Masa kelas tinggi Sekolah Dasar (9 tahun sampai umur 12 tahun) termasuk dalam kelas IV, V,dan VI memiliki ciri-ciri yaitu (1) Sudah mulai mandiri; (2) Sudah ada rasa tanggung jawab pribadi; (3) penilaian terhadap dunia luar tidak hanya dipandang dari dirinya sendiri tetapi juga dilihat dari diri orang lain; (4) sudah menunjukkan sikap yang kritis dan rasional (Boejest, 2013). Sedangkan menurut (Soloangsa, 2012) ciri-ciri pada masa siswa kelas tinggi (9/10-12/13 tahun) yaitu (1) Minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret; (2) Sangat realistik, rasa ingin tahu dan ingin belajar; (3) Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal atau mata pelajaran khusus sebagai mulai menonjolnya bakat-bakat khusus; (4) Sampai usia 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas usia ini pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya; (5) Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran tepat mengenai prestasi sekolahnya, dan; (6) Gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama. Dalam permainan itu mereka tidak terikat lagi dengan aturan permainan tradisional (yang sudah ada), mereka membuat peraturan sendiri. Sehingga pada tahap kelas tinggi sangat memungkinkan hasil pendidikan karakter sejak kelas rendah yang telah diajarkan atau diberikan oleh guru sudah mulai tampak hasilnya.

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS yang memuat pendidikan karakter. Guru mengintegrasikan nilai-nilai karakter kedalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) baik pada kurikulum tingkat satuan ...