Sebanyak 94 item atau buku ditemukan

DIGITAL MARKETING UNTUK UMKM

Buku ini hadir sebagai jawaban atas berkembangnya evolusi bidang pemasaran yang semakin tak terbendung. Sebuah triger dari dampak pandemi Covid-19 yang meluluhlantakkan sendi kehidupan tak ayal mereduksi sebuah teknik pemasaran konvesional menjadi tidak efektif di berbagai penjuru dunia. Sosial distancing yang menjadi regulasi di berbagai negara tak ayal memaksa para pelaku bidang pemasaran untuk merumuskan cara baru dalam strategi pemasaran yang sempat shock oleh bencana terbesar abad ini. Tak ayal seiring dengan berkembangnya teknologi dan sistem informasi yang semakin masif belakangan ini mendorong pelaku usaha berkolaborasi memasarkan produk mereka dalam platform yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Jauh sebelum pandemi melanda, perkembangan dunia digital mengalami lonjakan yang signifikan, mereka merambah ruang-ruang menerobos batasan dan sekat-sekat yang sebelumnya seakan mustahil untuk ditaklukkan. Benar, dunia digital saat ini bagaikan raksasa tidur yang terbangun dari keheningan. Ia mampu menembus batas terdalam diri kita melalui gadget yang hadir dimanapun kita membutuhkannya hanya di genggaman dan melalui sebuah sentuhan dan dunia pun terbuka lebar memenuhi keinginan kita. Melalui buku ini pembaca akan dibimbing menjadi seorang yang diharapkan mampu menjawab tantangan zaman di bidang pemasaran khususnya digital marketing. Para mahasiswa maupun pelaku UMKM dalam mengimplementasikan digital marketing sebagai sarana pemasaran yang efektif dan efisien menuju tataran dunia baru, semoga.

Buku ini hadir sebagai jawaban atas berkembangnya evolusi bidang pemasaran yang semakin tak terbendung.

STUDI KELAYAKAN BISNIS

Studi kelayakan bisnis adalah proses evaluasi yang dilakukan untuk menentukan apakah suatu ide atau rencana bisnis layak dijalankan. Proses ini mencakup analisis terhadap berbagai aspek penting, seperti pasar, teknis, manajerial, keuangan, legalitas, dan lingkungan. Melalui studi ini, pemilik bisnis dapat menilai potensi permintaan pasar, kelayakan operasional, kemampuan manajemen, proyeksi keuntungan, serta kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan gambaran yang jelas tentang peluang dan risiko bisnis, sehingga dapat membantu pengambil keputusan merancang strategi yang lebih efektif dan mengurangi potensi kerugian. Buku Studi Kelayakan Bisnis ini membahas komprehensif mengenai prosedur analisis yang mendalam terkait kelayakan suatu usaha atau bisnis. Buku ini membahas berbagai faktor penting yang harus dievaluasi sebelum memulai suatu usaha, seperti analisis pasar, teknis, manajerial, keuangan, legalitas, dan lingkungan yang meliputi AMDAL. Dengan pendekatan yang sistematis, buku ini mengajak pembaca untuk memahami tahapan praktis dalam menilai potensi pasar, kesiapan operasional, serta dampak finansial dari suatu usaha. Buku ini sangat relevan bagi mahasiswa, calon pengusaha, serta praktisi bisnis yang ingin memperkuat kemampuan mereka dalam merencanakan dan mengevaluasi peluang bisnis secara lebih terstruktur dan terukur.

... kelayakan bisnis = Business feasibility study . CV . Sentosa Deli Mandiri . Indriyani , S. ( 2016 ) . Analisis pengaruh inflasi dan suku bunga terhadap pertumbuhan ekonomi di indonesia tahun 2005-2015 . Jurnal Manajemen Bisnis ...

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK

Manajemen Pelayanan Publik merupakan konsep dan praktik pengelolaan organisasi atau lembaga pemerintahan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Pelayanan publik yang efektif dan efisien menjadi kunci utama dalam memastikan kepuasan dan kebutuhan masyarakat terpenuhi. Pentingnya Manajemen Pelayanan Publik tidak hanya sebatas pada aspek penyediaan layanan, tetapi juga melibatkan berbagai faktor seperti transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat. Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi, pemerintahan di seluruh dunia dihadapkan pada tantangan untuk terus meningkatkan kualitas layanan publik.

Manajemen Pelayanan Publik merupakan konsep dan praktik pengelolaan organisasi atau lembaga pemerintahan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Kekuatan Apresiasi Membuka Potensi Sumber Daya Manusia di Organisasi

Pemberian penghargaan dalam organisasi memiliki pentingannya sendiri, yaitu menciptakan suasana yang nyaman dan meningkatkan kepuasan karyawan. Hal ini bertujuan untuk memotivasi karyawan agar tetap bertahan dalam organisasi dan tidak memutuskan untuk keluar. Menurut Wibowo (2014), sistem penghargaan yang baik akan memperkuat pertumbuhan individu, mengembangkan bakat, dan mempertahankan orang-orang yang berpotensi. Sumber daya manusia merupakan elemen penting dalam suatu perusahaan, dan memiliki peran integral dalam faktor- faktor produksi. Penting untuk memberikan perhatian, penanganan, dan perlakuan khusus terhadap sumber daya manusia karena sifatnya yang kompleks. Sumber daya manusia memiliki peran yang besar dalam keseluruhan organisasi. Keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi bergantung pada perilaku para karyawan. Karyawanlah yang membentuk struktur organisasi dan memanfaatkan teknologi. Meskipun perusahaan memiliki sumber daya seperti modal, metode, dan mesin, namun hasil yang optimal tidak dapat dicapai tanpa dukungan dari sumber daya manusia yang memiliki kinerja yang optimal. Mengingat persaingan yang ketat dalam dunia bisnis dan kondisi ekonomi yang semakin sulit, hampir semua perusahaan harus berupaya keras agar tetap eksis dan dapat mengoptimalkan keuntungan. Untuk itu, setiap organisasi dituntut memiliki keunggulan kompetitif agar tidak tertinggal. Salah satu cara untuk mencapai keunggulan kompetitif adalah dengan meningkatkan kinerja karyawan. | 2 Kinerja karyawan menjadi penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi. Terkadang, para atasan atau manajer hanya memperhatikan kinerja karyawan saat terjadi masalah. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan karyawan yang mampu bekerja lebih baik dan lebih efisien, sehingga diperlukan karyawan dengan tingkat kinerja yang tinggi. Menciptakan kinerja yang tinggi tidaklah mudah karena kinerja karyawan tidak hanya terjadi secara kebetulan, tetapi dipengaruhi oleh banyak faktor. Untuk mencapai kinerja yang baik, rencana kerja harus dilaksanakan sesuai dengan tugas yang diberikan kepada setiap karyawan dalam organisasi. Kinerja merupakan hasil dari usaha seseorang dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan kepadanya, yang dipengaruhi oleh kemampuan, pengalaman, dedikasi, dan penggunaan waktu dengan efektif. Menciptakan kinerja karyawan yang baik sangat sulit. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan upaya untuk mengkaji berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Dengan memahami faktor-faktor tersebut, perusahaan diharapkan dapat menganalisis penyebab rendahnya kinerja karyawan dan terus meningkatkannya melalui tindakan konkret. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan antara lain kemampuan karyawan, motivasi karyawan, budaya organisasi, kepemimpinan, penilaian prestasi kerja, dan Organizational Citizenship Behavior (OCB). Kemampuan kerja karyawan meliputi kemampuan kerja intelektual dan kemampuan kerja fisik. Kemampuan kerja intelektual mencakup kemampuan untuk melakukan tugas- tugas pekerjaan yang melibatkan kegiatan mental, sedangkan kemampuan kerja fisik mencakup kemampuan untuk menjalankan tugas-tugas pekerjaan yang | 3 membutuhkan stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik fisik lainnya, yang bisa menjadi bakat bawaan atau dipelajari. Kinerja seorang karyawan dapat dipengaruhi oleh kemampuan kerja yang dimilikinya. Banyak perusahaan yang merekrut karyawan tanpa memperhatikan kemampuan kerja yang optimal. Padahal, jika seorang karyawan memiliki kemampuan kerja yang kurang baik, baik secara intelektual maupun fisik, kinerjanya akan rendah karena ia tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik dan sukses. Motivasi dapat dijelaskan secara sederhana sebagai kondisi atau tindakan yang mendorong seseorang untuk bekerja atau berkegiatan semaksimal mungkin. Peran motivasi adalah untuk meningkatkan hasrat dan keinginan tersebut. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa upaya untuk meningkatkan kinerja seseorang selalu terkait dengan upaya untuk memotivasinya. Saat ini, banyak karyawan mengalami motivasi rendah karena kurangnya penghargaan terhadap kinerja mereka. Oleh karena itu, perusahaan atau lembaga sebaiknya lebih memperhatikan kesejahteraan karyawan. Motivasi yang tepat dan baik dapat meningkatkan semangat kerja karyawan, dan gaji atau upah yang memadai bagi karyawan akan berkontribusi pada pencapaian kinerja yang tinggi. Salah satu faktor yang dianggap sangat mempengaruhi kinerja karyawan adalah budaya organisasi. Budaya organisasi dikenal luas sebagai dasar sistem dan kegiatan manajemen dalam setiap organisasi. Budaya organisasi merujuk pada nilai-nilai bersama dan norma perilaku yang dipercaya dan diadopsi oleh anggota organisasi. Nilai-nilai dan norma perilaku tersebut mempengaruhi pendekatan yang digunakan oleh anggota organisasi dalam melaksanakan pekerjaan dan mengatasi masalah yang | 4 dihadapi. Budaya dapat menjadi stabil seiring waktu, tetapi budaya tidak pernah statis. Krisis kadang-kadang memaksa kelompok untuk mengevaluasi kembali nilai-nilai atau kebiasaan mereka. Perubahan dalam anggota inti, kedatangan karyawan baru yang cepat, diversifikasi usaha, dan ekspansi geografis dapat mengubah budaya. Ketika budaya organisasi tidak baik, hal ini dapat menyebabkan ketimpangan sosial di dalam perusahaan dan membawa konsekuensi buruk karena tidak sejalan dengan tujuan organisasi. Hal ini akan berdampak negatif terhadap kinerja karyawan. Faktor selanjutnya yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu kepemimpinan. Kepemimpinan menggambarkan hubungan antara pemimpin (leader) dengan yang dipimpin (follower) dan bagaimana seorang pemimpin mengarahkan follower akan menentukan follower mencapai tujuan atau harapan pimpinan. Kinerja karyawan dikaitkan dengan kultur masyarakat Indonesia, dari berbagai pengamatan yang ada di berbagai organisasi kerja, menunjukkan kecenderungan bahwa sebagian besar karyawan akan rajin bekerja jika pemimpin melihat karyawan bekerja dan hal sebaliknya terjadi, jika pemimpin tidak melihat karyawan bekerja, atau tidak ada di tempat kerja maka kinerja yang ditunjukkan karyawan cenderung kurang produktif, dan hasilnya kurang maksimal atau kurang optimal. Karyawan juga akan bekerja dengan giat dan rajin apabila dia merasa bahwa usaha yang dilakukannya ini dihargai oleh pimpinannya. Karyawan akan merasa tidak termotivasi kerja apabila pekerjaan yang telah dilakukannya sama sekali tidak dihargai oleh pimpinannya. Keadaan tersebut dapat dijadikan paradigma empirik bahwa kinerja karyawan terkait erat dengan pemimpin atau | 5 kepemimpinan di suatu organisasi kerja, baik pemerintah maupun swasta. Penilaian prestasi kerja adalah faktor kunci dalam pengembangan organisasi secara efektif dan efisien, karena melalui kebijakan atau program yang lebih baik terhadap sumber daya manusia dalam organisasi. Penilaian prestasi kerja individu memiliki manfaat penting dalam pertumbuhan keseluruhan organisasi, karena melalui penilaian tersebut dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang kinerja karyawan. Meskipun kita memiliki keinginan untuk meningkatkan kinerja melalui penilaian prestasi kerja, masih terdapat beberapa kendala. Banyak pengelola penilaian prestasi kerja (seperti departemen sumber daya manusia atau personalia) yang belum siap, karena banyak karyawan yang tidak memenuhi standar penilaian tersebut. Sebagai akibatnya, penilaian prestasi kerja belum dianggap penting. Pandangan ini diperkuat oleh sistem penilaian prestasi kerja yang kurang terstruktur, yang mengakibatkan hasil penilaian tidak dijadikan pertimbangan dalam proses manajemen sumber daya manusia selanjutnya, seperti perencanaan karir, pendidikan dan pelatihan, kompensasi, pemutusan hubungan kerja, dan sebagainya. Selain itu, terdapat kelemahan dalam penilaian prestasi kerja yang ada saat ini. Poin penilaian yang bersifat subjektif, penilaian yang dilakukan hanya satu kali dalam setahun pada periode yang sama dapat menyebabkan bias, dan banyak organisasi yang tidak memiliki deskripsi pekerjaan yang jelas sehingga sulit dalam membuat penilaian prestasi kerja. Hal ini mengakibatkan kinerja karyawan menjadi tidak optimal. Salah satu faktor penting lainnya yang mempengaruhi kinerja adalah perilaku kewargaan organisasi | 6 (Organizational Citizenship Behavior). Perilaku ini mencakup tindakan sukarela karyawan dalam membantu organisasi, seperti membantu rekan kerja tanpa diminta, melakukan kegiatan ekstra di tempat kerja, menghindari konflik, melindungi properti perusahaan, menghormati peraturan, dan bersikap toleran dalam situasi yang tidak ideal. Perilaku OCB ini dapat memperbaiki dan meningkatkan konteks sosial dan psikologis organisasi. Namun, saat ini banyak karyawan hanya fokus pada perilaku dalam peran mereka (in-role behavior), yang melibatkan melakukan tugas yang tercantum dalam deskripsi pekerjaan dengan harapan imbalan. Seharusnya, karyawan juga melibatkan perilaku di luar tugas (extra-role behavior atau OCB), yang melibatkan kontribusi sukarela karena rasa kewarganegaraan dalam organisasi dan kepuasan pribadi dari kontribusi yang lebih besar daripada tuntutan peran kerja. Jika karyawan menerapkan perilaku ini, hal ini akan mempengaruhi peningkatan kinerja mereka dalam organisasi, karena mereka secara tidak langsung berperan dalam kemajuan organisasi. Memberikan apresiasi adalah tindakan sederhana yang tidak membutuhkan banyak waktu. Siapa pun, dari berbagai tingkatan, dapat memberikannya. Apresiasi atau penghargaan tidak hanya terkait dengan uang. Tindakan tersebut bisa berupa ungkapan positif atau memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berkontribusi lebih dalam pekerjaan tertentu.

Pemberian penghargaan dalam organisasi memiliki pentingannya sendiri, yaitu menciptakan suasana yang nyaman dan meningkatkan kepuasan karyawan.

MANAJEMEN PEMASARAN PADA INDUSTRI 5.0

Manajemen pemasaran adalah disiplin yang penting dalam industri apapun, termasuk dalam konteks Industri 5.0. Industri 5.0 mengacu pada era di mana teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), otomatisasi, dan digitalisasi berperan besar dalam mengubah cara bisnis beroperasi. Dalam rangka memaksimalkan manfaat dari mempelajari manajemen pemasaran dalam Industri 5.0, penting untuk tetap diperbarui dengan perkembangan terbaru dalam teknologi dan tren pemasaran. Pemahaman yang kuat tentang dasar-dasar pemasaran, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, akan menjadi aset berharga dalam lingkungan bisnis yang terus berubah ini.

Manajemen pemasaran adalah disiplin yang penting dalam industri apapun, termasuk dalam konteks Industri 5.0.

Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan

Buku “Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan” diulas melalui enam bagian utama. Pertama, membahas tentang konsep manajemen mutu dan manajemen pendidikan. Kedua, tentang teorisasi mutu madrasah/sekolah dan mutu lembaga pendidikan. Ketiga, analisis tentang kualitas internal dan eksternal pendidikan. Keempat, pembahasan tentang analisis SWOT. Kelima, analisis tentang lingkungan internal, berupa visi, mis, dan sasaran pendidikan. Keenam, analisis tentang kualitas pendidikan dalam fakta dan persepsi.

Buku “Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan” diulas melalui enam bagian utama.

Buku Ajar Metodologi Penelitian

... Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis;Business, Management, &AccountingJournal;Science, Technology, and Agricultural Journal; ... Dalam perjalanan karirnya sebagai akademisi, penulis sangat produktif melakukan riset, dan menulis buku.

KEWIRAUSAHAAN BERBASIS PRODUK

Kewirausahaan adalah kemampuan dan kesiapan untuk mengembangkan, mengatur dan menjalankan suatu usaha bisnis, dengan segala ketidakpastiannya untuk memperoleh keuntungan. Contoh kewirausahaan yang paling menonjol adalah memulai bisnis baru. sebagiman umum diketahui, dalam berwirausaha seseorang perlu menguasai atau setidaknya mempelajari dan mengetahui beberapa hal atau keterampilan, seperti: keterampilan berpikir kreatif dan inovatif, keterampilan mengembangkan ide dan melihat peluang bisnis. mengetahui bagaimana membuath proposal bisnis, perencanaan pemasaran, sampai yang terdekat adalah bagaimana merancang produk bisnisnya. buku Kewirausahaan Berbasis Produk ini menawarkan pembahasan mengenai hal-hal yang perlu dipelajari oleh para pelaku bisnis tersebut. hal-hal tersebut dibahas secara terperinci dalam 9 (sembilan ) bab, yakni Bab I Konsep dan Terori Dasar Kewirausahaan, Bab II Berpikir Kreatif dan Inovatif, Baab III Komunikasi dan Interpersonal Skil, BAB iv Etika Bisnis, Bab V Ide dan peluang Bisnis, Bab VI Perancangan Proposal Bisnis, Bab VII Digital Preneurship, Bab VIII Digital Marketing, dan Bab IX Perancangan Produk Bisnis.

Contoh kewirausahaan yang paling menonjol adalah memulai bisnis baru. sebagiman umum diketahui, dalam berwirausaha seseorang perlu menguasai atau setidaknya mempelajari dan mengetahui beberapa hal atau keterampilan, seperti: keterampilan ...

The Power Of Digital Marketing

Digital marketing adalah suatu kegiatan pemasaran atau promosi sebuah brand atau produk menggunakan media digital atau internet. Tujuan digital marketing adalah untuk menarik konsumen dan calon konsumen secara cepat. Seperti yang kita tahu, penerimaan teknologi dan internet di masyarakat sangat luas sehingga tidak heran kegiatan pemasaran secara digital dijadikan pilihan utama oleh perusahaan-perusahaan.

Digital marketing adalah suatu kegiatan pemasaran atau promosi sebuah brand atau produk menggunakan media digital atau internet.

Mengenal Lebih Dekat Sistem Manajemen dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Teori dan Praktik)

Buku ini membahas tentang runag lingkup dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan manajemen dan tata kelola perusahaan. Banyak aspek yang disajikan dalam buki ini yang tersaji dalam 14 bab, yaitu: Bab 1. International Organization for Standardization (ISO) Bab 2. Prinsip-Prinsip ISO 9001 & 14001 Bab 3. Tahapan Persiapan dan Implementasi ISO Bab 4. Audit dan Tinjauan Manajemen ISO Bab 5. ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) Bab 6. Sistem Jaminan Halal (SJH) Bab 7. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) (GCG) Bab 8.Manajemen Sumber Daya Manusia Bab 9. Pengertian Perusahaan dan Model Bisnis Bab 10. Hukum Perlindungan Konsumen Bab 11. Hukum Alternatif Penyelesaian Sengketa Bab 12. Sistem Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Bab 13. Corporate Social Responsibility Bab 14. Aksi Korporasi (Corporate Action) Penulis menyadari buku ini masih banyak kekurangan, dengan itu penulis berharap saran yang membangun dari para pembaca guna kesempurnaan buku ini.

B. 7 Prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 Gambar 2.1 Tujuh Prinsip Sistem Manajemen Mutu Terdapat 7 prinsip dalam Sistem ... Pemahaman kebutuhan saat ini dan masa depan dari pelanggan memberikan sumbangsih kepada kesuksesan ...