Sebanyak 21 item atau buku ditemukan

Manajemen Keuangan Rumah Sakit

Konsep dan Analisis

Reformasi keuangan negara di Indonesia telah mengalami banyak perubahan, diawali dengan dikeluarkannya paket Undang-Undang Keuangan Negara, yaitu Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban APBN. Reformasi ini menimbulkan banyak perubahan pada manajemen rumah sakit, termasuk manajemen keuangan. Salah satu aspek yang terpenting dalam pengelolaan administrasi rumah sakit adalah pengelolaan manajemen keuangan, karena seluruh pelayanan/operasional rumah sakit akan bermuara pada aspek keuangan yang merupakan salah satu tolok ukur penilaian kinerja/performance rumah sakit. Di mana manajemen keuangan rumah sakit sebelumnya dianggap bukan sesuatu hal yang penting dalam tata kelola rumah sakit sebagai hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan di rumah sakit. Buku Manajemen Keuangan Rumah Sakit ini bertujuan untuk menambah pengetahuan, kemampuan, dan pemahaman pengelolaan keuangan rumah sakit, sehingga diharapkan dapat menghasilkan output kinerja keuangan yang optimal menuju era baru BLU yang lebih fleksibel dalam keuangan dan mandiri dalam pengelolaan manajemen rumah sakit serta mampu menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat. Buku ini membahas tentang paradigma baru pengelolaan keuangan rumah sakit dalam aspek manajemen modal kerja, manajemen kas, manajemen piutang, manajemen persediaan, manajemen investasi, manajemen hutang, manajemen aset penentuan tarif rumah sakit berdasarkan activity based costing dan evaluasi kinerja keuangan rumah sakit.

Di mana manajemen keuangan rumah sakit sebelumnya dianggap bukan sesuatu hal yang penting dalam tata kelola rumah sakit sebagai hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan di rumah sakit.

Reform of Teacher Education in the Asia-Pacific in the New Millennium

Trends and Challenges

In facing the challenges of rapid globalization, IT intensification, international competition and local demands for developments, educators, scholars and leaders in the Asia-Pacific region and other parts of the world are concerned with reforms of teacher education for the future of education in the new millennium. This edited volume aims to provide a global sharing of the major trends and characteristics of the ongoing teacher education reforms in this region and the major challenges and issues raised in policy formulation and reform implementation. With a total of 14 chapters prepared by 18 scholars from nine educational systems – Australia, Canada, China, Hong Kong, India, Japan, Korea, Malaysia, and United States – in the Asia-Pacific region, the book highlights the trends and challenges in the reform of teacher education in the region generally and in eight educational systems in particular. Most chapters directly or indirectly address the latest issues of teacher education and development at operational, site, and macro levels from a national or regional perspective. This volume is of interest to teachers, teacher educators, researchers, policymakers, and other stakeholders in all developed and developing countries.

This volume is of interest to teachers, teacher educators, researchers, policymakers, and other stakeholders in all developed and developing countries.

Lingkungan Hidup dan Kapitalisme

Sebuah Pengantar

Fred Magdoff adalah profesor ilmu tanah, tumbuhan, dan pangan di Universitas Vermont, serta direktur Monthly Review Foundation. Ia banyak menulis buku dan artikel tentang sumber daya alam, masalah lingkungan, dan pertanian berkelanjutan. John Bellamy Foster adalah profesor sosiologi di Universitas Oregon dan juga editor Monthly Review. Ia banyak menulis buku dan artikel tentang ekonomi-politik kapitalisme, krisis ekonomi, Marxisme, dan krisis ekologi. Buku persembahan penerbit MarjinKiri #MarjinKiri

Bukan tidak lazim bila biaya iklan saja, belum termasuk biaya pemasaran lainnya, bisa sampai 11 atau 12 persen dari harga toko produk-produk tertentu, seperti pasta gigi, sabun, celana jins pria.26 Beberapa jaringan televisi bahkan ...

Global Perspectives on Quality Assurance and Accreditation in Higher Education Institutions

Quality accreditation in higher education institutions (HEIs) is currently a buzzword. The need to maintain high-quality education standards is a critical requirement for HEIs to remain competitive in the market and for government and regulatory bodies to ensure the quality standards of programs offered. From being an implicit requirement that is internally addressed, quality assurance activities become an explicit requirement that is regularly audited and appraised by national and international accreditation agencies. HEIs are voluntarily integrating quality management systems (QMS), institutional and program-specific, in response to the political and competitive environment in which it exists. Through its higher education department or by creating non-profitable accreditation bodies, many governments have implemented a quality framework for licensing HEIs and invigilates its adherence based on which accreditation statuses are granted for HEIs. Global Perspectives on Quality Assurance and Accreditation in Higher Education Institutions provides a comprehensive framework for HEIs to address quality assurance and quality accreditation requirements and serves as a practical tool to develop and deploy well-defined quality management systems in higher education. The book focuses on the critical aspects of quality assurance; the need to develop a concise and agile vision, mission, values, and graduate attributes; and to develop a system that effectively aligns the various activities of the HEI to the attainment of the strategic priorities listed in the institutional plans. The chapters each cover the various facets of the quality assurance framework and accreditation agencies' requirements with practical examples of each. This book is useful for HEI administrators, quality assurance specialists in HEIs, heads of academic departments, internal auditors, external auditors, and other practitioners of quality, along with stakeholders, researchers, academicians, and students interested in quality assurance and accreditation in higher education.

Do It Separately or Simultaneously - An Empirical Analysis of a Conjoint Implementation of TQM and TPM on Plant Performance. ... Enable to Change - Integrated Quality Management Systems for Higher Education Institutions.

Desain Pembelajaran Interaktif SD

Pendidikan merupakan aset yang paling berharga, baik perseorangan, maupun masyarakat. Itulah sebabnya proses pendidikan diharapkan berjalan secara optimal dan berkualitas. Sementara inti dari proses pendidikan ialah proses pembelajaran sehingga dapat dikatakan berhasil dalam meraih fungsi dan tujuan pendidikan, tujuan pendidikan ini sangat berkaitan dengan keberhasilan guru dalam menjalankan proses pembelajaran. Pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal manakala seperangkat kompetensi sebagai rumusan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam ranah ini, guru adalah desainer pembelajaran yang berperan langsung dalam merancang proses pembelajaran. Rancangan proses pembelajaran meliputi tujuan dan materi pembelajaran, pengalaman belajar, dan evaluasi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik. Agar peran sebagai desainer pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan baik, guru harus memahami berbagai model desain pembelajaran. Buku ini akan memandu Anda dalam merancang pembelajaran berbasis pencapaian kompetensi dalam mengimplementasikan kurikulum 2013.

Joyce dan Weil berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahanbahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di ...

Desain pembelajaran SD : teori dan praktik

Desain pembelajaran merupakan prinsip-prinsip penerjemah dari pembelajaran dan instruksi ke dalam rencana-rencana untuk bahan-bahan dan aktivitas-aktivitas instruksional (Smith and Ragan, 1993). Lebih lanjut mereka mengatakan bahwa desain pembelajaran dapat di anggap sebagai suatu sistem yang berisi banyak komponen yang saling berinteraksi. Komponen-komponen tersebut harus di kembangkan dan diimplementasikan untuk kelengkapan suatu instruksional.

Joyce & Weil berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di ...

Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi Pembelajaran adalah suatu proses menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya melalui cara yang sistematis. Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang menjadi landasan dalam mengukur tingkat kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar peserta didik, serta keefektifan pendidik dalam mengajar. Pengukuran dan penilaian menjadi kegiatan utama dalam evaluasi pembelajaran. Melalui evaluasi pembelajaran, suatu komponen pembelajaran dapat diketahui ketepat-sasaran dan kedaya-gunaannya. Komponen ini diantaranya yaitu, sistem pembelajaran, strategi pembelajaran, dan kurikulum.

peserta didik sehingga terjadi kegiatan atau tindakan belajar. 5. Proses pembelajaran dimaksudkan agar guru dapat mencapai tujuan pembelajaran dan peserta didik dapat menguasai kompetensi yang telah ditetapkan.

Teori dan Praktik Evaluasi Pembelajaran SD

Kata evaluasi sering digunakan dalam pendidikan. Dalam konteks ini, evaluasi berarti penilaian atau pengukuran. Namun, banyak dari kita yang belum memahami secara tepat arti kata evaluasi, pengukuran, dan penilaian. Bahkan, banyak orang mengartikan ketiganya dengan satu pengertian yang sama. Hal ini karena orang hanya mengidentikkan kegiatan evaluasi sama dengan menilai. Karena biasanya, aktivitas mengukur sudah termasuk di dalamnya. Pengukuran, penilaian, dan evaluasi merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, dan dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara berurutan.

rangsangan kepada peserta didik sehingga terjadi kegiatan atau tindakan belajar. 5. Proses pembelajaran dimaksudkan agar guru dapat mencapai tujuan pembelajaran dan peserta didik dapat menguasai kompetensi yang telah ditetepkan.

Desain Instruksional di Jenjang SD (Teori dan Praktik)

Dalam buku ini diuraikan suatu proses sistematik dalam pembangunan sistem pembelajaran (instructional systems) yang kreatif, efektif, efisien. Dengan proses yang seperti itu dosen, guru, widyaiswara, dan pelatih, yang selanjutnya disebut mengajar atau tenaga yang bekerja khusus sebagai pendesain pembelajaran (instructional designer) akan mampu menghasilkan sistem secara kreatif dan inovatif. Sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan setting pembelajaran di tempat kerja masing-masing. Isi buku ini terdiri dari dua belas bab. Kedua belas bab tersebut dimulai dari asumsi dasar dan definisi desain pembelajaran SD, model-model desain instruksional, identifikasi kebutuhan pembelajaran, tujuan instruksional umum, mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal peserta didik, tujuan instruksional khusus, menyusun alat penilaian hasil belajar, Menyusun alat penilaian hasil belajar, mengembangkan bahan instruksional, Menyusun desain dan melaksanakan evaluasi formatif, dan difusi inovatif.

Kedua belas bab tersebut dimulai dari asumsi dasar dan definisi desain pembelajaran SD, model-model desain instruksional, identifikasi kebutuhan pembelajaran, tujuan instruksional umum, mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal ...