Sebanyak 4108 item atau buku ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA SUBTEMA BEKERJA SAMA MENCAPAI TUJUAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM BASED LEARING

Penerapan metode problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Tema 2 Subtema bekerja sama mencapai tujuan pada siswa kelas VI SDN 002 Bengkong tahun pelajaran 2020/2021. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil siklus II yang meningkat dari siklus I. Pada tahap pra siklus, hanya 14 anak mendapat nilai dengan kategori tinggi. Hal ini naik menjadi 24 anak mendapat kategori tinggi pada siklus I dengan presentasi ketuntasan klasikal sebesar 63,15% namun belum mencapai standar ketuntasan. Keberhasilan model problem based learning ditunjukkan dengan naiknya hasil belajar siswa pada siklus II. Pada siklus ini terdapat 35 anak mendapat kategori tinggi dengan presentase 92,10. Sehingga penelitian ini dapat dikatakan berhasil karena tingkat keberhasilan ≥75%. Pembelajaran dengan metode problem based learning dapat berpengaruh positif terhadap Hasil Belajar Siswa kelas VI, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran pada subtema bekerja sama mencapai tujuan.

2) Untuk memperbaiki pelajaran serta dalam rangka pengembangan kompetensi profesional dalam peningkatan mutu pembelajaran. b. Manfaat bagi Sekolah Memberikan kontribusi keilmuan mengenai pembelajaran oleh guru kelas, sebagai rujukan ...

PROFESI KEPENDIDIKAN

Membangun Nilai Profesi, Keterampilan Pribadi, dan Strategi Kompetensi Profesi

Pendidik memegang peran kunci dalam pembangunan dan pengembangan profesi yang utuh dan berkesinambungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profesi kependidikan harus dalam fondasi tiga aspek yang menyentuh kemampuan pendidik dalam membangun nilai profesi, kemampuan mengembangkan keterampilan pribadi, dan strategi membangun kompetensi profesi kependidikan. Buku Profesi Kependidikan: Membangun Nilai Profesi, Keterampilan Pribadi, dan Strategi Kompetensi Profesi dirancang sebagai sebuah nilai dan prinsip praktis, yang dapat dijadikan pedoman bagi para calon mahasiswa keguruan, para pendidik, dan para pengelola pendidikan ataupun pemerhati pendidikan. Buku ini dapat digunakan sebagai buku wajib yang memberi arah dan solusi terhadap kebutuhan pengembangan profesi guru secara berkelanjutan serta selaras dengan perkembangan peran dan tuntutan profesi guru dalam era teknologi informasi. Buku ini juga dapat dipahami dan diterapkan oleh semua yang berperan dalam dunia pendidikan untuk bertumbuh dan berkembang secara utuh, terpadu, dan menyeluruh. Pertumbuhan tersebut dengan menyentuh ketiga pilar esensial dalam profesi guru yang sarat dengan nilai profesi, keterampilan pribadi, dan strategi kompetensi profesi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa profesi kependidikan harus dalam fondasi tiga aspek yang menyentuh kemampuan pendidik dalam membangun nilai profesi, kemampuan mengembangkan keterampilan pribadi, dan strategi membangun kompetensi profesi ...

Profesi Keguruan: Kompetensi dan Permasalahan

Buku ini membahas profesi keguruan secara lengkap, mulai dari konsep profesi keguruan, latar belakang pendidikan guru, kebijakan terkait, peran, kompetensi, supervisi, hingga permasalahan yang dihadapi profesi ini. Bab 1 Konsep Profesi Keguruan Bab 2 Latar Belakang Pendidikan Guru di Indonesia Bab 3 Kebijakan Guru di Indonesia Bab 4 Berbagai Peran Guru di Sekolah Bab 5 Guru Profesional sebagai Komunikator dan Fasilitator Bab 6 Guru Sebagai Konselor Bab 7 Kompetensi Pedagogi Guru Bab 8 Kompetensi Sosial dan Kepribadian Guru Bab 9 Supervisi Pendidikan Bab 10 Permasalahan yang Dihadapi Guru

Di masyarakat ada semacam pendapat bahwa guru-guru zaman dulu lebih kompeten atau lebih baik dibandingkan guru-guru zaman sekarang. Artinya guru-guru produk lembaga pendidikan guru zaman dulu dinilai lebih unggul dibandingkan guru-guru ...

Teknik Pertemuan Individual Dalam Peningkatan Kompetensi Guru Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Kompetensi guru dalam menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) merupakan hal yang paling mendasar dalam pelaksanaan pembelajaran. Upaya yang dilakukan pengawas pembina dalam meningkatkan kompetensi tersebut melalui supervisi akademik dengan teknik pertemuan secara individual dengan guru binaan. Guru yang mampu menyusun KKM yang benar adalah guru yang memperhatikan langkah-langkah penentuan nilai pada aspek utama KKM, terutama penentuan nilai “Intake”, banyak guru masih keliru dalam menentukan nilai intake tersebut. Nilai intake adalah nilai yang diambil dari rata-rata pembelajaran sebelumnya, oleh karena itu nilai intake selalu sama untuk semua kompetensi dasar dalam mata pelajaran tertentu sesuai dengan jenjangnya masing-masing. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) merupakan administrasi yang wajib dibuat oleh guru, oleh karenanya harus disupervisi secara berkala pada awal semester ganjil dan genap oleh kepala madrasah atau pengawas pembina.

Kompetensi guru dalam menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) merupakan hal yang paling mendasar dalam pelaksanaan pembelajaran.

Open ended play dan kompetensi abad 21 dalam perspektif pendidikan anak usia dini

Buku ini membahas segala macam hal yang dibutuhkan oleh orang tua dan guru, dalam memberikan edukasi pada anak melalui permainan open-ended. Permainan open-ended merupakan jenis permainan yang memberikan ruang kepada anak-anak untuk berkreasi dan berimajinasi sebebas mungkin. Permainan open-ended bermanfaat untuk mengajari anak keberanian, mengasah kecerdasan sosial, dan membantu anak belajar mengambil keputusan. Maka tidak salah jika buku ini layak untuk dibaca dan dimiliki.

Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri, manakala guru sudah berhadapan dengan generasi yang sangat berbeda dengan yang ada di jamannya. Bagaimana menyiapkan generasi yang memiliki karakteristik seperti itu, sementara “gempuran” ...

JURNAL GURU PROFESIONAL 2021

Berisi artikel ilmiah pendidikan yang di publikasikan pada jurnal guru profesional ber ISSN 2579-5961

mau (5) Mengolah hasil penilaian berjumlah 4 guru dengan persentasi 66,4 %. Guru yang belum mampu mengolah nilai sebagian besar sama dengan guru yang tidak paham terhadap penyekoran pembobotan nilai. (6) Menganalisis hasil penilaian ...

Menjadi Guru Profesional dan Beretika

Pada dasarnya pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan akan membuat manusia mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, masalah pendidikan perlu mendapat perhatian dan penanganan yang lebih baik yang menyangkut berbagai masalah yang berkaitan dengan kuantitas, kualitas dan relevansinya. Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan atau menuntut keahlian, menggunakan teknik-teknik, serta dedikasi yang tinggi. Ciri-ciri atau kriteria suatu profesi ialah adanya kode etik yang dijadikan sebagai satu pedoman perilaku anggota berserta sanksi yang jelas dan tegas terhadap pelanggar kode etik tersebut. Guru memiliki kode etik karena guru merupakan salah satu profesi yang ada di Indonesia berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Pasal 1). Dengan Kode Etik Guru Indonesia dapat menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi undang-undang. Maka dari itu perlu sikap profesional dalam setiap sasaran. Masyarakat akan melihat bagaimana sikap dan perbuatan guru itu sehari-hari, apakah memang ada yang patut diteladani atau tidak. Di samping itu, bagaimana sikap guru terhadap peraturan perundang-undangan juga menjadi perhatian masyarakat luas. Apalagi saat ini pemerintah banyak mengeluarkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Kebijaksanaan tersebut menjadi peraturan perundang-undangan yang wajib ditaati oleh guru, sebab guru merupakan unsur aparatur negara dan abdi Negara mutlak perlu mematuhi kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan. Maka tugas guru akan efektif jika memiliki derajat profesionalitas tertentu yang tercermin dari kompetensi, kemahiran, kecakapan, atau keterampilan yang memenuhi standar mutu atau norma etik tertentu.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi Guru Modal yang harus dimiliki oleh seorang guru agar menjadi harapan masa depan, yang unggul dan terdepan dalam perkembangan zaman dan tampil sempurna di depan peserta didik adalah sebagai ...

Profesi Bimbingan dan Konseling

Membangun Profesi BK yang Profesional

Melalui buku ini, penulis mencoba menyajikan bahasan tentang sejarah singkat munculnya profesi bimbingan dan konseling, keprofesionalan bimbingan dan konseling, standardisasi bimbingan dan konseling, karakteristik kepribadian konselor, program pendidikan profesional konselor, lapangan praktik pelayanan profesional konselor, hubungan profesi bimbingan dan konseling dengan profesi lain, profesi konselor abad ke-21, serta organisasi dan kode etik profesi bimbingan dan konseling.

Melalui buku ini, penulis mencoba menyajikan bahasan tentang sejarah singkat munculnya profesi bimbingan dan konseling, keprofesionalan bimbingan dan konseling, standardisasi bimbingan dan konseling, karakteristik kepribadian konselor, ...

Sukses Menjadi Pendidik Profesional Abad 21

Buku Pengantar Pemasaran agribisnis yang ini berfungsi sebagai referensi dan bahan pengajaran di bangku kuliah. Dengan menggali dan menambah referensi lain yang ada, diharapkan buku ini akan banyak memberikan manfaat dan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Buku ini membahas tentang : Bab 1 Sejarah Perkembangan Pertanian Bab 2 Karakteristik Komoditas Pertanian Bab 3 Definisi dan Konsep Agribisnis Bab 4 Ruang Lingkup Pemasaran Bab 5 Lembaga dan Saluran Pemasaran Agribisnis Bab 6 Konsep Pasar dan Pembentukan Harga Bab 7 Analisis Pasar Melalui Model Perilaku Konsumen Bab 8 Struktur Pasar Produk Agribisnis Bab 9 Segmentasi Pasar Bab 10 Strategi Pemasaran Bab 11 Efisiensi Pemasaran Buku ini disusun secara sederhana, mudah dipahami dan dipahami berdasarkan kebutuhan dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi dan pembaca umum.

Dalam buku ini juga berisikan bab demi bab yang sistematis dan dapat dijadikan tolok ukur pada era revolusi industri 4.0. dan era society 5.0.

Developing Reflectivity in Initial Teacher Education in Chile

The focus of this thesis is related to developing and strengthening reflexivity among teachers and trainee-teachers in a private Catholic University in Chile.