Sebanyak 2258 item atau buku ditemukan

MANAJEMEN MUTU PELAYANAN DARAH BAGI TEKNISI DAN MAHASISWA TEKNOLOGI BANK DARAH

Pelayanan transfusi darah merupakan upaya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan darah manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan komersial. Darah dilarang diperjualbelikan dengan dalih apapun. Pelayanan transfusi darah sebagai salah satu upaya kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan sangat membutuhkan ketersediaan darah atau komponen darah yang cukup, aman, mudah diakses dan terjangkau oleh masyarakat. Pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan transfusi darah yang aman, bermanfaat, mudah diakses, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Darah dan produk darah memegang peranan penting dalam pelayanan kesehatan. Ketersedian, keamanan dan kemudahan akses terhadap darah dan produk darah harus dapat dijamin. Terkait dengan hal tersebut, sesuai dengan World Health Assembly (WHA) Availability, safety and quality of blood products, bahwa kemampuan untuk mencukupi kebutuhannya sendiri atas darah dan produk darah (self sufficiency in the supply of blood and blood products) dan jaminan keamanannya merupakan salah satu tujuan pelayanan kesehatan nasional yang penting. Pelayanan darah adalah upaya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan darah manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan dan tidak untuk komersial. Pelayanan transfusi darah adalah upaya pelayanan kesehatan yang terdiri dari serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengerahan dan pelestarian pendonor darah, penyediaan darah, pendistribusian darah, dan tindakan medis pemberian darah kepada resipien untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. (Depkes RI, 2014).

Pelayanan transfusi darah merupakan upaya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan darah manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan komersial.

MANAJEMEN STRATEGIK DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

Buku Ini Membahas Tentang: 1. KONSEP MANAJEMEN STRATEGIK DALAM DUNIA PENDIDIKAN 2. PROSES MANAJEMEN STRATEGIK DALAM DUNIA PENDIDIKAN 3. KOMPONEN UTAMA MANAJEMEN STRATEGIK PENDIDIKAN 4. FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT MANAJEMEN STRATEGI TERHADAP PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN 5. VISI,MISI DAN SASARAN LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI 6. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EXTERNAL DILINGKUNGAN PENDIDIKAN 7. PERENCANAAN STRATEGIK PENDIDIKAN SEBAGAI TUNTUTAN PERUBAHAN 8. 5 LANGKAH POKOK FORMULASI STRATEGI PENDIDIKAN 9. RENCANA STRATEGIK PENDIDIKAN DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 5.0 10. KONDISI TENAGA PENDIDIK DI INDONESIA (ASN DAN HONORER ) 11. UPAYA MANAJEMEN STRATEGIK PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA 12. UPAYA MANAJEMEN STRATEGIK INSTITUSI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA

UPAYA MANAJEMEN STRATEGIK PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA 12. UPAYA MANAJEMEN STRATEGIK INSTITUSI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA

Manajemen Mutu Terpadu

Abad milenial yang ditandai pemanfaatan teknologi digital mengharuskan peningkatan dalam Manajemen Mutu Terpadu (MMT) sebagai perbaikan terus-menerus untuk kinerja proses dalam suatu organisasi dan dalam mutu produk dan jasa yang merupakan output dari proses ini. MMT sangat penting karena tidak hanya meningkatkan daya saing dan efektivitas organisasi, tetapi juga meningkatkan mutu produk dan kinerja organisasi. MMT menjadikan proses produksi efisien dengan mengurangi limbah, biaya, kesalahan, pengerjaan ulang, penundaan, meningkatkan proses, menghilangkan kesalahan dan memuaskan pelanggan. MMT membantu menciptakan visi yang memungkinkan semua anggota dalam suatu perusahaan fokus pada mutu. Dalam rangka tuntutan pelanggan pada mutu dan meningkatnya persaingan global, MMT penting bagi hubungan dan kemitraan dengan pelanggan dan pemasok. Ini menunjukkan praktik-praktik mutu manajemen dan jaminan mutu suatu perusahaan menginisiasi dan membangun kepercayaan di antara pelanggan dan stakeholder. MMT memiliki dampak positif pada kepuasan pelanggan dan keunggulan kompetitif, yang membantu peningkatan produktivitas. Sehubungan dengan MMT, W. Edward Deming mengintroduksi 14 butir program mutu produk/jasa. Sementara Joseph Juran mengenalkan trilogi mutu (quality trilogi), sedangkan Philip Crosby menguraikan tentang pelaksanaan advokasi dari MMT itu sendiri. MMT sebagai strategi yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan kinerja organisasi dengan menyediakan produk dan layanan bermutu tinggi melalui partisipasi dan kolaborasi semua pemangku kepentingan, masukan dan kecakapan dengan menerapkan teknik dan alat yang tepat.

Abad milenial yang ditandai pemanfaatan teknologi digital mengharuskan peningkatan dalam Manajemen Mutu Terpadu (MMT) sebagai perbaikan terus-menerus untuk kinerja proses dalam suatu organisasi dan dalam mutu produk dan jasa yang merupakan ...

Manajemen Produk dan Merek

Manajemen Produk memandu perusahaan tentang cara menginvestasikan sumber dayanya yang terbatas untuk menghasilkan produk kompetitif yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan kemudian dipadukan dengan faktor-faktor lain untuk membantu perusahaan mencapai tujuan bisnis. Manajemen Produk berperan penting dalam mencapai tujuan bisnis di seluruh siklus hidup produk, yang mencakup tahapan berikut: Pra-Pengembangan, Pengembangan, Pengenalan/Peluncuran, Pertumbuhan, Kedewasaan, Penurunan, dan Akhir Masa Pakai. Sementara Manajemen Merek ditujukan untuk terus mengembangkan persepsi positif tentang perusahaan dan produk-produknya kepada pasar sasaran. Setiap aspek strategi pemasaran dan konten harus selaras dengan merek dan apa yang ditawarkannya. Sebuah merek tidak dibangun secara instan tetapi membutuhkan waktu, kesabaran, dan upaya perbaikan, termasuk anggaran untuk mengoptimalkan upaya brand awareness dalam strategi pemasaran perusahaan. Ruang lingkup Manajemen Produk dan Merek membahas beberapa hal yang berkaitan dengan pencapaian kesuksesan produk dan merek dari sebuah perusahaan, seperti: Konsep Produk, Inovasi Produk, Desain Produk, Pemerekkan, Ekuitas Merek, Aspek Hukum Merek, Pengembangan Merek dan Komunikasi Merek. Atas dasar hal-hal yang dikemukakan di atas buku ajar Manajemen Produk dan Merek ini disusun. Untuk menjawab tuntutan materi yang komprehensif, buku ini menyajikan materi yang utuh secara konsep teori, konten yang membuka wawasan dan arahan teknis, sehingga tidak hanya sebagai pemahaman namun juga dapat diaplikasikan langsung. Pada setiap bab buku ini juga dilengkapi soal-soal latihan, bahan diskusi--yang di antaranya dapat dijadikan tugas lapangan, studi kasus, rangkuman dan bahan bacaan untuk memperkaya perspektif pembaca.

Ruang lingkup Manajemen Produk dan Merek membahas beberapa hal yang berkaitan dengan pencapaian kesuksesan produk dan merek dari sebuah perusahaan, seperti: Konsep Produk, Inovasi Produk, Desain Produk, Pemerekkan, Ekuitas Merek, Aspek ...

Aneka penegakan hukum hak cipta, paten, merek dan indikasi geografis

Tak berlebihan jika dikatakan buku ini yang ditulis oleh seorang Hakim tinggi senior non aktif, merupakan pustaka acuan yang wajib dan perlu dibaca oleh berbagai kalangan, terdiri dari para penegak hukum, mahasiswa, dosen dan khalayak ramai. Substansi buku ini akan sangat membantu pembacanya memahami lika-liku proses penegakan hukum yang lebih progresif dan komprehensif sebagaimana diatur dalam 3 undang-undang baru di bidang kekayaan intelektual yaitu: 1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang hak cipta; 2. Undang-undang nomor 13 tahun 2016 tentang paten; 3. Undang-undang nomor 20 tahun 2016 tentang merek dan indikasi geografis.

Tak berlebihan jika dikatakan buku ini yang ditulis oleh seorang Hakim tinggi senior non aktif, merupakan pustaka acuan yang wajib dan perlu dibaca oleh berbagai kalangan, terdiri dari para penegak hukum, mahasiswa, dosen dan khalayak ramai ...

Big Data for Entrepreneurship and Sustainable Development

This book provides insight for researchers and decision-makers on the application of data in the entrepreneurship and sustainable development sector. This book covers how Big Data for Industry 4.0 and entrepreneurship are effective in resolving business, social, and economic problems. The book discusses how entrepreneurs use Big Data to cut costs and minimize the waste of time. It offers how using Big Data can increase efficiency, enables the studying of competitors, can improve the pricing of products, increase sales and loyalty, and can ensure the right people are hired. The book presents how decision-makers can make use of Big Data to resolve economic and social problems. Analyze the development of the economy and enhance the business climate. This book is for researchers, PhD students, and entrepreneurs and can also be of interest for transforming governments as well as businesses.

As a result, the finance, banking sector, and fintech sector within this scope have a rapid growth potential in terms of the future. 4.2.3 DIGITAL FINANCE The concept of digitalization has become a competence that changes, ...

Fusing Big Data, Blockchain and Cryptocurrency

Their Individual and Combined Importance in the Digital Economy

As technology continues to revolutionise today’s economy, Big Data, Blockchain and Cryptocurrency are rapidly transforming themselves into mainstream functions within the financial services industry. This book examines each concept individually, analysing the opportunities and challenges they bring and exploring the potential for future development. The authors further evaluate the fusion of these three important products of the FinTech revolution, illustrating their combined influence on the digital economy. Providing a comprehensive analysis of three innovative technologies, this timely book will appeal to scholars researching innovation in the finance industry and financial services technology more specifically.

5.3.1 FinTech-Empowered Bank 4.0 and Financial Inclusion 5.3.1.1 Bank 4.0 If we now temporarily put the technical concepts and the advancements of more and more exciting technology-enabled financial solutions aside, in general, ...

Core Banking Software (CBS) Implementation Challenges of E-Banking

An Exploratory Study on Bangladeshi Banks

Banking and financial sectors all around the world have embraced ICT to facilitate their customers with efficient services and innovative products through multi-channel. The central engine that runs the core operations of the banking and financial institution is the Core Banking Software (CBS). The operational efficiency of a bank largely depends on the CBS. Moreover, it determines what a bank can offer in the future. In Bangladesh, ICT embracement has got momentum in the last decade. Some first mover banks in Bangladesh are in the process of CBS upgradation, and some other banks are trying to implement CBS to improve competitiveness, operational efficiency, and regulatory compliance. However, CBS implementation has challenges; improper attention to these challenges may result in poor CBS performance. This exploratory study tried to identify the challenges that commercial banks in Bangladesh encounter in the process of core banking system implementation or upgradation. Factor analysis has been used to analyze data from 153 respondents from seven commercial banks. This study found three primary sources (factors) of CBS implementation challenges: management, technology and vendor. These factors include: consensus on requirements, the role of employees, vendor capabilities and credentials, the software flexibility, user friendliness, capability to meet requirements, employee skill set required and data migration. The findings may help the academicians to explore the factors in other cultures, countries and cross-industry. It will also help the banking practitioners to concentrate on this challenging area to better implement and upgrade the core banking software in future.

Banking and financial sectors all around the world have embraced ICT to facilitate their customers with efficient services and innovative products through multi-channel.

62 REKAYASA GURU DALAM PEMBELAJARAN

Efektifitas pembelajaran guru di dalam kelas akan menjamin kesuksesan peserta didik dalam mendalami dan mempelajari setiap mata pelajaran yang akan di ampu apabila dibarengi dengan ketulusan dan keikhlasan guru dalam menyampaikan setiap kata dan kalimat dalam ikut mengantarkan pembelajaran di dalam kelas, sehingga diperlukan rekayasa guru dalam pembelajaran didalam kelas, demi sukses dan merdekanya belajar bagi peserta didik. Dengan demikian diperlukan upaya-upaya rekayasa guru dalam pembelajaran dengan tujuan agar kesuksesan belajar dapat diraih sesuai dengan target pembelajaran menuju merdeka belajar.

Segala bentuk perkembangan, perubahan, atau apapun yang berkaitan denga peserta didik harus terpantau dan terekam dengan baik, sehingga ketika muncul suatu permasalahan dengan sigap para konselor mampu menemukan solusi yang baik.