Sebanyak 21038 item atau buku ditemukan

PEMAHAMAN HADIS DAN IMPLIKASINYA DALAM PRAKTEK KEAGAMAAN JAMAAH TABLIGH DI KOTA BENGKULU (KAJIAN LIVING HADIS)

Dalam kedudukannya sebagai sumber ajaran Islam, hadis Nabi saw. memiliki posisi yang sangat penting, Hadis termasuk sumber ajaran Islam yang kedua (al-Mas}dar al-S|a>ni) setelah al-Quran. Dalam hubungannya dengan al-Quran, hadis Nabi memiliki fungsinya yang paling utama sebagai penjelas (baya>n), maka menjadi niscaya ketika memposisikan Nabi Muhammad saw. sebagai uswatun hasanah, yang memiliki misi sebagai rahmatan li al-‘a>lami>n. Dalam Interpretasi dan pemahaman terhadap hadis ini, pada batas-batas tertentu dapat memunculkan berbagai pandangan yang berbeda. Perbedaan interpretasi dalam memahami hadis Nabi Muhammad Saw, dapat berimplikasi pada pengamalan praktek keagamaan dan ketetapan hukum yang ditimbulkan dan berlaku bagi umat Islam.

... ibadah yang lain ) . Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan . " 42 QS . Yunus ( 10 ) : 61 وَمَا تَكُونُ فِي شَأْنٍ وَمَا تَتْلُوْا مِنْهُ مِنْ قُرْآنٍ وَّلَا تَعْمَلُوْنَ مِنْ عَمَل إِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُودًا إِذْ تُفِيضُوْنَ ...

Metode Pemahaman Hadis

Inti ajaran Islam dibangun di atas dua pondasi utama yaitu al-Qur’an dan Hadis. Keduanya memiliki kaitan yang sangat erat. Banyak ayat-ayat al-Qur’an yang tidak bisa pahami dengan benar dan tepat tanpa bantuan keterangan dari Hadis Nabi SAW. Salah satu contoh adalah tentang tata cara shalat yang tidak mungkin diraktekan tanpa bantuan dari Sunnah Nabi. Karena al-Qur’an sendiri tidak menyebutkan tata cara shalat itu dan al-Qur’an hanya menegaskan hanya wajibnya shalat lima waktu itu saja. Karena pentingnya pengetahuan tentang hadist ini, Imam Abu Hanifah pernah berujar: ”Tanpa Sunnah tak seorangpun dari kita yang dapat memahami al-Qur’an”.

Inti ajaran Islam dibangun di atas dua pondasi utama yaitu al-Qur’an dan Hadis.

Menyingkap Khazanah Ilmu Hadis

Begitu pentingnya al-Quran dan Hadis, hingga umat Islam mengekspresikannya dengan berbagai bentuk sepanjang Quran. Kita seringkali mendengar orang mengatakan, “Mari kita kembali kepada Quran dan Hadis!”, “Mari kita kembali kepada Quran dan Sunnah!”, dan ungkapan-ungkapan lainnya. Shahih al-Bukhari, salah satu kompilasi riwayat-riwayat hadis yang dikumpulkan oleh Imam al-Bukhari, diekspresikan sangat vital oleh para ulama sehingga muncul ungkapan “Ashahhu al-kutub ba’da al-Qur’an shahih al-Bukhari” (kitab yang paling sahih setelah Quran adalah shahih Bukhari). Sebelum memahami apa makna yang terkandung di dalam hadis, kita perlu memahami apa yang disebut sebagai istilah-istilah dalam hadis, atau disebut ‘ilm mushthalah al-hadits. Isi ilmu ini adalah seluruh penamaan yang terkait dengan kondisi hadis, baik dari aspek sanad (jalur riwayat) sampai aspek matan (konten hadis). Di sinilah kita tahuistilah shahih, dha’if, mutawatir, dan istilah lainnya. Setelah tahu ilmu istilah, kita perlu belajar bagaimana memahami sebuah hadis, apakah hadis tersebut bisa diamalkan, apakah hadis tersebut memiliki hadis lain yang menguatkan, apakah hadis tersebut ternyata maknanya bertentangan dengan Quran, dan masih banyak pertanyaan lain terkait dengan pemahaman hadis. Maka, ilmu ini kemudian disebut sebagai kritik hadis atau pemahaman hadis. Kedua ilmu itulah yang berupaya dirangkum dalam buku ini.

Begitu pentingnya al-Quran dan Hadis, hingga umat Islam mengekspresikannya dengan berbagai bentuk sepanjang Quran.

Studi Hadis Teori dan Aplikasi

Buku Studi Hadis : Teori dan Aplikasi ini disusun dengan tujuan menyediakan serta memperkaya referensi materi mata kuliah Studi Hadis/Ilmu Hadis/Ulumul Hadits untuk mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), maupun Perguruan Tinggi Umum (PTU), buku ini pula memberikan keunikan tersendiri, karena disusun secara sistematis dan seimbang antara kajian teoritis tentang ilmu-ilmu hadis dengan kajian aplikatif khususnya yang berkenaan dengan metodologi penelitian hadis.

Buku Studi Hadis : Teori dan Aplikasi ini disusun dengan tujuan menyediakan serta memperkaya referensi materi mata kuliah Studi Hadis/Ilmu Hadis/Ulumul Hadits untuk mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), maupun Perguruan Tinggi ...

KAJIAN ILMU RIJAL AL HADIS

Sinopsis : Hadis dikodifikasikan secara resmi pada zaman Khalifah Umar bin Abdul Aziz (w.110 H/720 M) sebagaimana dijelaskan oleh Abu Zahrah pada al-Hadits wa al-Muhadditsun, Hadis dalam pandangan Subhi Shahih dalam Ulum al-Hadits wa Musthalahuhu, hadis diriwayatkan baik secara mutawatir maupun ahad. Periwayatannya berbeda dengan al-Qur'an yang ayatnya diterima secara mutawatir. Orisinalitas hadis diperlukan untuk mengetahui validitas hadis. Dalam hal ini, kajian yang berhubungan dengan sanad di antaranya adalah ilmu rijal al-hadits. Ilmu yang khusus menelaah keberadaan rawi hadis disebut dengan ilmu Rijal al-Hadits. Ilmu ini memiliki cabang yaitu ilmu tarikh al-ruwah dan ilmu al-Jarh wa al-Ta'dil. Ilmu tarikh al-ruwah membahas keadaan perawi pada aktivitas periwayatan hadis. Sedangkan ilmu al-Jarh wa al-Ta'dil mengkaji periwayatan hadis dari aspek diterima atau ditolaknya periwayatan. Dari dua kajian cabang ilmu ini, ilmu rijal al-hadits membahas tentang sejarah atau biografi perawi hadis dan kajian periwayatan hadis dari aspek penilaian atau justifikasi kualitas perawi. Dengan ilmu tarikh al-ruwah, kita dapat mengetahui kapasitas perawi dalam periwayatan hadis. Ilmu ini mengupas hari lahir dan wafatnya, guru-gurunya, masa mendengarkan hadis, orang-orang yang meriwayatkan hadis darinya, negerinya, tempat tinggalnya, perjalanan dalam mencari hadis, waktu tiba di berbagai negeri, dia mendengar hadis dari guru-gurunya dan segala hal yang berhubungan dengan urusan periwayatan hadis. Adapun pembahasan mengenai periwayatan hadis dari segi dapat diterima atau ditolak periwayatan dijelaskan pada ilmu al-jarh wa al-ta'dil. Ilmu ini memfokuskan pada kajian kualitas pribadi periwayat hadis, seperti dari segi kekuatan hafalan, kejujuran, integritas pribadi, dan berbagai keterangan lainnya yang berhubungan dengan sanad hadis. Kajian rijal al-hadits berhubungan dengan penelitian terhadap semua personal yang menjadi perawi hadis sampai hadis dikodifikasikan pada kitab. Kita dapat menemukan ratus ribu perawi pada periwayatan hadis. Kajian ini bukan perkara yang mudah, karena pembahasannya meliputi semua perawi dengan berbagai aspeknya, terlebih menilai personal perawi.

Dari dua kajian cabang ilmu ini, ilmu rijal al-hadits membahas tentang sejarah atau biografi perawi hadis dan kajian periwayatan hadis dari aspek penilaian atau justifikasi kualitas perawi.

21 AYAT DAN HADITS PEMIKIRAN EKONOMI SYARIAH Dilengkapi Dengan Konsep-Konsep Dasar Muamalah

Secara umum, segala aturan dalam hukum islam baik yang berhubungan dengan ibadah, munakahat, mawaris, jinayat maupun muamalah selalu berlandaskan dalil baik al-quran maupun hadits. Dalam hal ini maka salah satu kajian yang penting untuk dipelajari adalah masalah muamalah yang merupakan aturan tentang hubungan sesama manusia. Walaupun kajian muamalah berhubungan dengan sesama manusia namun tidak menutup kemungkinan akan berdampak kepada hubungan dengan allah karena sejatinya jika seseorang salah dalam melaksanakan muamalah maka otomatis juga dia berdosa. Sehingga mengkaji muamalah juga merupakan hal yang sangat penting terutama tentang ayat-ayat yang menjadi sumber utama dalam ketentuan tersebut. Oleh karena itu kami menyusun buku ini agar bisa menjadi salah satu rujukan dalam melaksanakan kegiatan muamalah yang sesuai dengan tuntunan al-quran dan hadits.

Secara umum, segala aturan dalam hukum islam baik yang berhubungan dengan ibadah, munakahat, mawaris, jinayat maupun muamalah selalu berlandaskan dalil baik al-quran maupun hadits.

Tafsir Ayat-Ayat Hukum Ekonomi Islam

Dalam kehidupan sehari-hari, ekonomi memegang peran penting dalam membentuk kesejahteraan dan keadilan sosial. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memahami prinsip-prinsip ekonomi yang terkandung dalam ajaran agama mereka. Buku ini hadir sebagai upaya untuk menguraikan dan menjelaskan secara komprehensif prinsip-prinsip ekonomi Islam yang terdapat dalam Al-Qur’an. Setiap bab dalam buku ini meneliti topik tertentu yang relevan dengan ekonomi Islam, mulai dari prinsip-prinsip kemitraan dan kerjasama, hingga masalah-masalah ekonomi yang kompleks. Pembaca akan diajak untuk memahami konsep shirkah, mudharabah, hingga prinsip-prinsip perdagangan, riba, distribusi, dan produksi dalam Islam. Melalui tafsir ayat-ayat Al-Qur’an yang relevan, pembaca akan dibimbing untuk memahami nilai-nilai dan pesan-pesan yang terkandung dalam teks suci tersebut. Kami berharap karya ini dapat menjadi sumber inspirasi dan panduan bagi pembaca dalam menerapkan prinsip-prinsip ekonomi Islam dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tercipta masyarakat yang adil, berkeadilan, dan berkeberkahan.

... hadis nomor 2003 ) . Hukum , Produk makanan hasil fermentasi yang mengandung alkohol / etanol hukumnya halal , selama ... Perbankan Syariah Dalam Menghadapi Pembiayaan Dengan Akad Mudharabah Yang Bermasalah ( Studi Di Bri Syariah ...

Public Relations

A Managerial Perspective

Taking a managerial perspective, this book explores public relations and its role in the wider organizational world. Contributors explore a variety of contexts in which the relevance of understanding these two interlinking domains is so paramount, such as corporate branding and reputation, government relations and community communications, as well as drawing on experise of legal considerations and ethical awareness. The effective management of public relations is crucial within any organization, but a wider managerial awareness and support of its role is equally critical. Public Relations: A Managerial Perspective offers an original and vital discussion of these challenges for second and third year undergraduate and postgraduate students of public relations, corporate communications and public affairs.

Taking a managerial perspective, this book explores public relations and its role in the wider organizational world.