Sebanyak 6 item atau buku ditemukan

Tafsir Ayat-Ayat Hukum Ekonomi Islam

Dalam kehidupan sehari-hari, ekonomi memegang peran penting dalam membentuk kesejahteraan dan keadilan sosial. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memahami prinsip-prinsip ekonomi yang terkandung dalam ajaran agama mereka. Buku ini hadir sebagai upaya untuk menguraikan dan menjelaskan secara komprehensif prinsip-prinsip ekonomi Islam yang terdapat dalam Al-Qur’an. Setiap bab dalam buku ini meneliti topik tertentu yang relevan dengan ekonomi Islam, mulai dari prinsip-prinsip kemitraan dan kerjasama, hingga masalah-masalah ekonomi yang kompleks. Pembaca akan diajak untuk memahami konsep shirkah, mudharabah, hingga prinsip-prinsip perdagangan, riba, distribusi, dan produksi dalam Islam. Melalui tafsir ayat-ayat Al-Qur’an yang relevan, pembaca akan dibimbing untuk memahami nilai-nilai dan pesan-pesan yang terkandung dalam teks suci tersebut. Kami berharap karya ini dapat menjadi sumber inspirasi dan panduan bagi pembaca dalam menerapkan prinsip-prinsip ekonomi Islam dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tercipta masyarakat yang adil, berkeadilan, dan berkeberkahan.

... hadis nomor 2003 ) . Hukum , Produk makanan hasil fermentasi yang mengandung alkohol / etanol hukumnya halal , selama ... Perbankan Syariah Dalam Menghadapi Pembiayaan Dengan Akad Mudharabah Yang Bermasalah ( Studi Di Bri Syariah ...

RELASI AGAMA DAN SAINS DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Wacana tentang relasi-integrasi agama dengan sains sudah muncul sejak awal abad ke-20. Ada yang setuju, ada yang menentang, ada pula yang mengambil jalan moderat dari para ilmuwan Islam. Pada perkembangannya, relasi antara agama dan sains ini memunculkan banyak perdebatan, baik dikalangan agamawan maupun ilmuwansaintis-sendiri; bagaimana bentuk ideal dari relasi antara agama dan sains menjadi topik utama perdebatan. Hingga kini, relasi-integrasi-multidimensi agama dan sains masih sebatas wacana yang “dicita-citakan”. Dalam tataran praksisnya, relasi tersebut belum menemukan bentuknya yang paling ideal, sehingga belum memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi keberlangsungan hidup umat manusia. Hadirnya buku ini dimaksudkan agar dapat memberikan sumbangsih terkait diskursus integrasi keilmuan pada dunia pendidikan. Selama ini, kajian tentang gagasan integrasi keilmuan yang diangkat oleh cendekiawan muslim masih banyak berkutat pada aspek teoritis filosofis saja. Belum begitu mengarah pada tataran praktis implementatif institusional dan tersistem dalam sebuah kurikulum pada lembaga pendidikan. Sehingga hadirnya buku ini diharapkan bisa menginspirasi kepada pengelola lembaga pendidikan untuk bisa berinovasi dalam melakukan modernisasi lembaga pendidikannya secara holistik dan terintegratif dengan menjadikan al-Qur'an sebagai basis konstruksi ilmu pengetahuan. Diawali dari telaah sejarah terkait keilmuan perspektif barat dan Islam hingga masa keemasan, masa dikotomi dan masa kebangkitan yakni dimulai dari munculnya gagasan (ide) dan wacana tentang relasi antara agama dan sains (integrasi keilmuan) dan perdebatannya dikalangan cendekiawan muslim baik yang ada di luar dan dalam negeri dan munculnya tawaran-tawaran model integrasi keilmuan oleh cendekiawan-cendekiawan muslim Indonesia. Berpijak dari semua tawaran yang dikemukakan tersebut, model Trensains yang dijelaskan dalam buku ini mendeklarasikan diri sebagai salah satu madzhab integrasi keilmuan pada lembaga pendidikan di Indonesia. Ide Trensains ini diawali dengan tinjauan Teoretik filosofis yakni berdasarkan filsafat sains Islam baik secara ontologi, epistemologi dan aksiologi yang menjadikan al-Qur'an sebagai basis konstruksi ilmu pengetahuan. Hingga pada tataran praktis implementatif dan tersistem pada kurikulum hingga implementasi pembelajarannya baik di kelas maupun di luar kelas secara holistik.

Wacana tentang relasi-integrasi agama dengan sains sudah muncul sejak awal abad ke-20.

Pendidikan Islam Multikultural

Menuju Kemerdekaan Belajar

Upaya mencegah penyebaran paham radikalisme agama, kiranya perlu mendorong transformasi pendidikan agama berbasis multikultural. Mengapa pendidikan agama?, dikarenakan masih banyak kesalahpahaman agama yang dimanfaatkan untuk memecah belah umat beragama dan warga bangsa. Di satu sisi, Pendidikan agama harus mempengaruhi perubahan sosial, sebagaimana misi Pendidikan agama yakni humanisasi, liberasi, dan transendensi. Pendidikan agama multikultural tidak cukup hanya terjadi di ruang kelas, melainkan harus menjadi gerakan reformasi. Pendidikan multikultural tidak lain merupakan pendekatan progresif untuk mentransformasi pendidikan yang secara holistic mengkritik dan merespon kebijakan dan praktek diskriminatif dalam pendidikan. Hal ini didasarkan pada cita-cita keadilan sosial, kesetaraan pendidikan, pedagogi kritis, dan dedikasi yang tinggi untuk memberikan pengalaman pendidikan di mana semua siswa mencapai potensi penuh mereka sebagai pelajar dan sebagai makhluk sosial yang sadar dan aktif, baik secara lokal, nasional, maupun global. Buku ini merupakan kebutuhan penting bagi akademisi, dosen, dan mahasiswa yang sedang mengikuti Mata Kuliah pendidikan Islam multikultural. Mata kuliah ini merupakan hasil penyempurnaan dari kurikulum PAI sebagai upaya menjawab berbagai isu radikalisme agama, intoleransi, dan terorisme yang mengancam kebhinekaan bangsa Indonesia.

Buku ini merupakan kebutuhan penting bagi akademisi, dosen, dan mahasiswa yang sedang mengikuti Mata Kuliah pendidikan Islam multikultural.

Ekonomi Islam Nusantara

Nusantara yang saat ini bernama Indonesia dibangun di atas kekayaan sejarah yang melimpah. Kekayaan tersebut berupa keragaman suku, agama, adat, dan bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat di masa lalu. Selain itu, terdapat pula aktivitas ekonomi yang menunjukkan keragaman yang dimiliki oleh Nusantara. Aktivitas tersebut pun memiliki karakteristik unik dan berbeda-beda di setiap daerah. Aktivitas ini tidak hanya dipengaruhi oleh perkembangan budaya masyarakat itu sendiri, tetapi juga dibentuk oleh masuknya budaya lain melalui interaksi ekonomi, seperti aktivitas perdagangan. Buku ajar ini tidak hanya memberikan wawasan tentang sejarah, tetapi juga menyuguhkan informasi mengenai praktek ekonomi dan keuangan yang menggunakan prinsip syariah yang dilakukan oleh kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara. Kajian buku ini berupaya mengeksplorasi tujuh pembahasan pokok aktivitas ekonomi dan keuangan yang dilakukan oleh kerajaan-kerajaan Islam di masa lalu. Tujuh tema tersebut meliputi: Pertama, sektor keuangan publik yang meliputi instrumen zakat, pajak, ghanimah, waris, fa’i (upeti), dan denda. Kedua, sektor keuangan sosial yang meliputi pembahasan praktek wakaf, infak, sedekah, dan hibah/hadiah. Ketiga, sektor ekonomi internasional yang meliputi pembahasan tentang tarif perdagangan, kontrak-kontrak perdagangan intra kerajaan, pengaturan dermaga atau pelabuhan, kontrak-kontrak perdagangan antar kerajaan, dan kontrak-kontrak perdagangan kerajaan dengan pihak asing. Keempat, sektor ekonomi komersial yang terdiri dari praktek pengaturan pasar, utang-piutang, jual-beli, sewa, dan hak kepemilikan. Kelima, ekonomi moneter yang membahas kebijakan mata uang yang digunakan pada masa kerajaan Islam. Keenam, kelembagaan ekonomi masa kerajaan Islam yang menjalankan fungsi pengaturan praktek ekonomi, baik yang dilakukan kerajaan maupun masyarakat. Dan ketujuh, peraturan atau perundangan yang berlaku dan menjadi pedoman dalam pengaturan aktivitas ekonomi. Selain membahas aktivitas ekonomi dan keuangan Islam yang sudah dipraktekkan oleh kerajaan-kerajaan Islam tersebut, buku ajar ini juga akan membubarkan gerakan ekonomi Islam yang dilakukan oleh organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI), Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU) sebelum kemerdekaan. Eksplorasi sejarah terkait aktivitas tujuh sektor ekonomi dan keuangan Islam di kerajaan-kerajaan Islam dan organisasi-organisasi sosial-keagamaan tersebut diharapkan dapat bermanfaat dalam memperkaya khazanah tentang sejarah ekonomi Islam di Nusantara dan menjadi referensi bagi pengembangan aplikasi ekonomi dan keuangan Islam pada masa sekarang ini. Proses asimilasi antara prinsip-prinsip Islam dan aktivitas ekonomi dan keuangan masyarakat Nusantara merupakan informasi yang sangat menarik untuk diketahui dan digali. Praktek ekonomi dan keuangan pada masa kerajaan-kerajaan Islam menjadi topik yang menarik untuk dielaborasi karena keduanya menjadi tolak ukur kemakmuran suatu kerajaan. Catatan praktek ekonomi dan keuangan pada masa kerajan Islam menunjukkan peran penguasa dalam perekonomian. Praktek ekonomi dan keuangan dengan segenap infrastruktur pendukungnya. Praktek tersebut setidaknya dapat ditemukan dalam catatan undang-undang kerajaan. Penjelajahan yang memadukan antara kajian sejarah dan ekonomi Islam yang terwujud dalam Buku Ajar Ekonomi Islam Nusantara ini merupakan langkah awal penulis yang tentu saja sangat jauh dari kesempurnaan. Buku Ajar Ekonomi Islam Nusantara diharapkan dapat memberikan kontribusi literatur yang selama ini, penulis amati, belum tersedia. Mata kuliah ekonomi Islam adalah mata kuliah yang penulis coba kembangkan.

Buku Ajar Ekonomi Islam Nusantara diharapkan dapat memberikan kontribusi literatur yang selama ini, penulis amati, belum tersedia. Mata kuliah ekonomi Islam adalah mata kuliah yang penulis coba kembangkan.

TEOLOGI ISLAM MODERAT DI INDONESIA KONTEMPORER

Kontestasi Populisme Islam dan Otoritas Keagamaan di Media Sosial

Tak dapat dipungkiri bahwa saat ini kita seakan tidak berdaya atas hegemoni media online. Bahkan diakui atau tidak, perkembangan teknologi telah mempengaruhi berabagai aspek kehidupan kita, termasuk dalam hal kebutuhan atas informasi keagamaan. Namun perkembangan revolusi digital ini, tidak diimbangi dengan kemampuan sebagai (besar) masyarakat dalam memahami dan mengolah informasi secara baik, cerdas dan benar. Akibatnya, hoax dengan mudah menyebar, beranak pinak dan dikonsumsi mentah-mentah oleh saudarasaudara kita. Oleh sebab itulah lahir fenomena post-truth dimana kebenaran tak lagi diukur oleh rasionalitas-ilmiah dan kondisi faktual, namun kebenaran hanya ditimbang dari neraca emosional, perasaan dan kesamaan kepentingan. Saat ini, beragama menjadi semacam formalitas, dan ritual keagamaan menjadi artifisial. Menghadapi keragaman beragama di ruang digital dibutuhkan sikap toleransi, yakni upaya menghargai dan menghormati perbedaan, memberikan kasih, berbagi kebaikan dan memuliakan orang lain tanpa melihat perbedaan suku, ras, agama, dan antar-golongan. Dengan toleransi dapat membangun perdamaian, menjaga persatuan, kesetaraan dan kemajemukan atas dasar semangat kemanusiaan dan ketuahanan. Atas dasar semangat inilah, buku karya Dr.H.Achmad Muhibin Zuhri, M. Ag ini lahir. Satu karya yang didedikasikan sebagai bagian dari ikhtiar berkontribusi dan memberikan pedoman bagaimana seharusnya bersikap dan menyikapi fenomena keagamaan di ruang digital. Judul besar yang mengangkat satu frasa yang apik: “Teologi Islam Moderat” mengisyaratkan satu argumentasi bahwa menjadi Islam wasathiyah adalah menjadi Islam yang seutuhnya. Hal ini didasarkan pada satu keniscayaan bahwa keberagaman dan perbedaan adalah sebuah sunnatullah, satu keniscayaan Ilahi yang perlu dihadapi dengan saling hormat menghormati dalam satu semangat “li ta‟arafu” sebagaimana kalam Allah yang termaktub dalam QS Al-Hujurat: 13. Kami dari penerbit mengucapkan terimakasih atas kepercayaan saudara Ahmad Muhibin Zuhri, yang telah memberikan amanah agar karya ini diterbitkan oleh Nawa Litera Pusblishing. Karya ini menjadi sangat penting dan relevan sebagaimana visi misi kami yang berkomitmen mempublikasikan karya-karya yang mencerdaskan anak bangsa. Buku ini layak menjadi konsumsi akademik yang wajib dibaca oleh pemerhati studi agama dan perkembangannya di media online. Selamat membaca!

Narasinarasi keagamaan yang moderat berbasis nilai kemanusiaan (alInsaniyah) dan ketuhanan (rabbaniyah) akan menjadi penyeimbang di tengah- tengah informasi yang mengalir deras di ruang digital. Skema teknologi yang mendisiplinkan dan ...

Pendidikan Akhlak dengan Literasi Islami

Buku ini berupaya memberikan penjelasan secara detail upaya penanaman akhlak melalui metode cerita Islami pada santri TPQ Shirotun Nur Dusun Mojoroto, Desa Balongpanggang, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik tahun pelajaran 2020-2021. Beberapa gambaran mengenai penenaman akhlak pada lembaga pendidikan al-Quran tersebut dalam buku ini antara lain, ditemukan bahwa akhlak santri cukup baik namun masih perlu adanya tuntunan, bimbingan serta pembiasaan yang baik oleh guru dalam hal sopan santun berbicara dengan kawan sabayanya. Konsep akhlak dalam buku ini digambarkan dengan komplek, mulai dari jenisnya, contoh-contoh perilakunya, serta metode penanamannya melalui cerita Islami. penanaman akhlaq pada santri TPQ Shirotun Nur adalah dengan cara bercerita, memilih cerita yang tepat baik yang ada dalam al-Qur’an ataupun nabi, memilih alat peraga, menyimpulkan isi kandungan cerita dan mempraktekkan dalam pembelajaran seperti mempraktekkan cara sopan santun, berpakaian dan lainnya.

Esa Primawidia, Skripsi, Penerapan Metode Bercerita Untuk Mengembangkan Nilai-Nilai Agama Dan Moral Anak Usia Dini Di Tk Dwi Pertiwi Sukarame Bandar Lampung, Lampung, Institut Agama Islam Negeri Raden Intan, 2017 Isnaeni Widianarti, ...