Sebanyak 3182 item atau buku ditemukan

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

Buku ini dibuat berdasarkan kebutuhan mahasiswa dalam menempuh mata kuliah Strategi Belajar Mengajar serta tidak menutup kemungkinan bagi guru dan tempat bimbingan belajar yang ada di Indonesia. Buku ini sangat membantu mahasiswa, guru dalam berinovasi proses belajar mengajar.

Buku ini dibuat berdasarkan kebutuhan mahasiswa dalam menempuh mata kuliah Strategi Belajar Mengajar serta tidak menutup kemungkinan bagi guru dan tempat bimbingan belajar yang ada di Indonesia.

OPTIMALISASI STRATEGI PEMBELAJARAN

Strategi pembelajaran adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Komponen-komponen pendidikan dan pengajaran diatur sedemikian rupa sehingga memiliki fungsi yang optimal dalam mencapai tujuan pengajaran dan pendidikan. Strategi pembelajaran juga memberikan alternatif terhadap proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas. Semua sumber belajar, baik manusia maupun sarana dan prasarana dirancang dan direncanakan untuk membantu proses belajar para siswa. Untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai strategi pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan. Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan strategi pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan strategi pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul strategi-strategi pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah strategi pembelajaran yang telah ada.

Strategi pembelajaran adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

CALL FOR BOOK TEMA 2 (STRATEGI PEMBELAJARAN)

Buku ini merupakan hasil karya yang dapat dijadikan sumber belajar dan referensi sebagai dasar dalam melakukan pembelajaran. Buku ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan di bidang akademisi sehingga menjadi buku yang signifikan. Untuk memudahkan pembaca dalam memahaminya, editor menyusun buku ini dalam beberapa bagian bab. Dengan adanya buku ini, diharapkan dapat membantu dalam memperluas dan memperdalam pengetahuan mereka untuk melakukan pengkajian pada bidang ilmu yang diperlukan.

Buku ini merupakan hasil karya yang dapat dijadikan sumber belajar dan referensi sebagai dasar dalam melakukan pembelajaran.

PERENCANAAN DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Buku ini disusun dalam untuk menjadi tambahan referensi dalam bidang pendidikan dan memberikan kemudahan kepada para pembaca khususnya para guru atau para calon guru yang ada di beberapa lembaga pendidikan, baik umum atau agama, untuk mendalami perencanaan pembelajaran dan strategi pembelajaran. Sehingga dengan terbitnya buku ini bisa dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar.

Tujuan pendidikan nasional secara umum sebagaimana tertuang dalam Tap. MPR RI No./MPR/1999 (GBHN), yaitu pendidikan nasional bertujuan: ”....meningkatkan pendidikan watak dan budi pekerti...”. Undang-undang Pendidikan No.

STRATEGI PEMBELAJARAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Guru di era revolusi industri 4.0 perannya tak akan tergantikan oleh teknologi. Peran guru mengubah cara mengajar agar lebih menyenangkan dan menarik. Demikian juga peran Guru berubah dari sebagai penyampai pengetahuan kepada peserta didik, mejadi fasilitator, motivator, inspirator, mentor, pengembang imajinasi, kreativitas, nilai-nilai karakter, serta teamwork, dan empati sosial karena jika tidak maka peran guru dapat digantikan oleh teknologi. Guru dituntut memiliki kompetensi tinggi untuk menghasilkan peserta didik yang mampu menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0. Qusthalani menyebutkan lima kompetensi yang harus dimiliki oleh guru pada era Revolusi 4.0. ini yaitu: 1) Educational competence, kompetensi mendidik /pembelajaran berbasis internet of thing sebagai basic skill. 2) Competence for technological commercialization, punya kompetensi untuk mendidik siswa memiliki sikap kewirausahaan (entrepreneurship) berbasis teknologi dan hasil karya inovasi siswa. 3) Competence in globalization, dunia tanpa sekat, tidak gagap terhadap berbagai budaya, kompetensi hybrid dan keunggulan memecahkan masalah (problem Solver competence). 4) Competence in future strategies, dunia mudah berubah dan berjalan cepat sehingga punya kompetensi memprediksi dengan tepat apa yang akan terjadi di masa depan berikut strateginya. 5) Counselor competence.

Guru di era revolusi industri 4.0 perannya tak akan tergantikan oleh teknologi.

50 Strategi Pembelajaran Modern

Meskipun belajar bisa dilakukan di mana saja, namun pembelajaran secara formal di sekolah tetap menjadi bagian yang nyaris tak terpisahkan. Oleh karena itu, diperlukan adanya variasi metode dan strategi pembelajaran yang tepat. Pendidik harus jeli melihat kecenderungan peserta didik dari segi minat, bakat, dan keaktifan, untuk kemudian menggunakan strategi pembelajaran yang pas. Sehingga, peserta didik tidak akan merasa jenuh berlama-lama di kelas. Buku ini menyajikan banyak metode dan strategi pembelajaran kreatif untuk dipraktikkan di kelas. Disertai keunggulan dan kelemahan setiap strategi agar pendidik bisa mempertimbangkan strategi yang akan diterapkan di kelas, membuat buku ini sangat layak dijadikan pegangan oleh para pendidik di mana pun berada. Selamat membaca! Selling Point ■ Memahami Pengertian Belajar dan Pembelajaran ■ Tujuan dan Manfaat Strategi Pembelajaran ■ Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran ■ Jenis dan Ragam Strategi Pembelajaran Populer ■ Active Debate, Billboard Ranking, Crossword Puzzle, Demonstration, Everyone is A Teacher Here, dll.

Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ibrahim, Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press. Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM.

Akuntansi Perbankan Syariah SMK/MAK Kelas XII

Buku ini disusun dengan memperhatikan Struktur Kurikulum SMK berdasarkan Kurikulum 2013 edisi revisi spektrum PMK 2018 dan jangkauan materi sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar untuk kelompok C3 Kompetensi Keahlian. Buku ini diharapkan memiliki presisi yang baik dalam pembelajaran dan menekankan pada pembentukan aspek penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Materi pembelajaran disajikan secara praktis, disertai soal-soal berupa tugas mandiri, tugas kelompok, uji kompetensi, dan penilaian akhir semester gasal dan genap. Buku ini disusun berdasarkan Pemendikbud No 34 tahun 2018 Tentang Standar Nasional Pendidikan SMK/MAK, pada lampiran II tentang standar Isi, lampiran III tentang Standar Proses dan lampiran IV tentang Standar Penilaian. Acuan KI dan KD mengacu pada Peraturan Dirjen Pendidikan Dasar Dan Menengah Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan No: 464/D.D5/Kr/2018 Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar. Berdasarkan hasil telaah ilmiah, buku ini sangat sistematis, bermakna, mudah dipelajari, dan mudah diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas. Ditinjau dari aspek isi, buku ini cukup membantu siswa dalam memperkaya dan mendalami materi. Pemakaian buku ini juga dapat menantang guru untuk berinovasi dalam pembelajaran sesuai konteks di kelas masing-masing.

/KG -04.23/G C u b lishing Menganalisis pencatatan transaksi ital KOMPETENSI DASAR 3.1 Memahami perbedaan akuntansi perbankan syariah dengan akuntansi keuangan 3.2 Menganalisis persamaan dasar akuntansi perbankan syariah 3.3 Menerapkan ...

HUKUM PERBANKAN

Analisis Mengenai Prinsip, Produk, Risiko Dan Manajemen Risiko Dalam Perbankan

Pentingnya peran perbankan karena berpengaruh pada kegiatan ekonomi guna memajukan perekonomian negara, perbankan dianggap sebagai salah satu fondasi utama sebagai penopang dan penggerak ekonomi nasional karena berfungsi sebagai lembaga perantara atau lembaga intermediasi (intermediary institution) antara pemilik uang dan yang membutuhkan uang, sebagaimana diatur dalam Pasal 3 UU Perbankan1. Jadi dalam konteks bank sebagai lembaga intermediasi juga tidak lepas peran penting bank sebagai sebagai penopang sistem pembayaran nasional yang merupakan penunjang utama dalam pergerakan dan peningkatan perekonomian nasional dalam rangka pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional, sehingga disebut juga sebagai agen pembangunan (agent of development) yang berfungsi sebagai katalisator positif dalam mengakumulasi modal untuk pembangunan.

Pentingnya peran perbankan karena berpengaruh pada kegiatan ekonomi guna memajukan perekonomian negara, perbankan dianggap sebagai salah satu fondasi utama sebagai penopang dan penggerak ekonomi nasional karena berfungsi sebagai lembaga ...

Islamic Risk Management for Islamic Bank

"Bank merupakan unit bisnis yang terbanyak diatur dibandingkan dengan unit bisnis lainnya, serta bisnis yang dilengkapi dengan berbagai pagar dan rambu-rambu pengaman sebagai proteksi agar bisnis bank tetap terpelihara dengan baik, sebagaimana kita tahu bahwa bank sebagai unit bisnis yang lebih mengedepankan atau menjadikan ?lembaga bisnis yang amanah?. Rambu-rambu pengamanan untuk memproteksi dipersiapkan baik untuk bank itu sendiri maupun untuk pengelolanya dari Komisaris, Direksi, dan manajemen pelaksana (dari Kepala Divisi hingga jabatan terendah yang ada pada bank), namun demikian masih saja terjadi adanya kesalahan urus yang berdampak pada kerugian bisnis dan yang lebih fatal lagi akan mengurangi atau bahkan menghilangkan kepercayaan stake holder atau customer pada bank tersebut. Buku Islamic Risk Management for Islamic Bank ini selain mengurai aspek manajemen risiko yang lazim dalam bisnis perbankan, juga lebih mengemukakan perlunya bank diurus oleh figur-figur yang menjunjung tinggi etika bisnis dalam perspektif Islam, berakhlak mulia sebagaimana dicontohkan Rasulullah saw., sehingga para bankir bukan saja mahir dan piawai dalam operasional bank akan tetapi juga memiliki akhlaqul karimah dan beretika, sehingga dalam setiap aktivitasnya lebih mengedepankan Clean Governance. Buku Islamic Risk Management for Islamic Bank ini dipersiapkan untuk praktisi perbankan Islam, Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), BMT, mahasiswa Program Strata 1 (S1), Strata 2 (S2), dan Strata 3 (S3) serta masyarakat pengamat dan pencinta ilmu pengetahuan untuk melengkapi dan memutakhirkan pengetahuan. Di samping itu buku ini pun patut pula dibaca para bankir perbankan konvensional, sehingga ke depan diharapkan kemungkinan risiko yang akan dialami bank dapat diminimalisir dan bahkan dihilangkan."

Buku Islamic Risk Management for Islamic Bank ini selain mengurai aspek manajemen risiko yang lazim dalam bisnis perbankan, juga lebih mengemukakan perlunya bank diurus oleh figur-figur yang menjunjung tinggi etika bisnis dalam perspektif ...

It Goes Without Saying

Pengalaman Membangun Risiko Melekat di BUMN

Buku ini merupakan himpunan catatan dan pemikiran Dr. Prasetio, penulis buku ini, pada saat menjadi bagian dari upaya besar membangun budaya sadar risiko di sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tempatnya bekerja sebagai pengambil keputusan. Catatan dan pemikiran tersebut, yang diperoleh langsung dari pengalaman sendiri dan dituangkan sebagai catatan tertulis pada saat masih in charge bergelut sebagai eksekutif, merupakan nilai tambah yang patut dicatat dari buku ini, apalagi bila mempertimbangkan bahwa sebagian besar buku-buku manajemen risiko di pasar adalah buku-buku teks yang banyak menyandarkan diri pada praktik manajemen risiko di negara maju. Guna memperkuat pemikiran dan pengalamannya, dibuku ini ditambahkan sejumlah pemikiran, pengalaman dan pengetahuan dari beberapa narasumber yang menjadi mitra kerja penulis buku ini. Dibuku ini Dr. Prasetio mengisahkan bagaimana Ia membangun sedari “nol” manajemen risiko di Telkom, dari yang sebelumnya hanya “level” Executive Vice President Risk Management and Legal Compliance, setahun kemudian unit tersebut ditingkatkan menjadi Direktorat Manajemen Risiko dan Kepatuhan di bawah tanggung jawab Direktur Utama. Disamping kisah di Telkom, pengalaman sebelumnya di PT Merpati Nusantara Airline (MNA), dan sejak 2012 di Perum Percetakan Uang RI (Peruri) juga disajikan dalam buku ini. Di Indonesia, manajemen risiko diakui sangat penting dalam praktik bisnis. Namun, faktanya ia belum dipandang sebagai kebutuhan mendasar. Survei yang dilakukan AON Global Enterprise Risk Management pada 2010 menunjukkan level penerapan manajemen risiko oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia masih terbilang rendah dibanding negara lain. Dari lima tingkat level manajemen risiko, Indonesia rata-rata masih pada level 1 dan 2. Penulis buku ini pertama kali (2006) diterjunkan untuk merintis dan membangun unit manajemen risiko (risk management unit) di salah satu BUMN terbesar di Tanah Air. Sebagai bankir profesional yang sudah lebih dari 20 tahun memfokuskan karier di sektor perbankan, Ia memiliki kesan lingkungan yang berbeda. Di dunia perbankan, budaya sadar risiko atau risk culture sudah lama merupakan sesuatu yang melekat dalam setiap proses pengambilan keputusan. Di sisi lain, di badan usaha yang bergerak di sektor riil, termasuk BUMN, ada kesan yang umum bahwa hal itu belum dirasakan sebagai kebutuhan strategis. Terungkapnya apa yang dikenal sebagai Skandal Enron di Amerika Serikat (2001) merupakan salah satu momentum yang mengubah pandangan dunia bisnis terhadap pentingnya manajemen risiko. Skandal Enron yang menyebabkan bangkrutnya Enron Corporation, sebuah perusahaan energi berskala raksasa berbasis di Houston, yang diikuti oleh berhentinya operasi Arthur Andersen, yang merupakan satu dari lima auditor dan akuntan terbesar dunia, memberi kesadaran baru tentang penting dan mendesaknya manajemen risiko pelaporan keuangan. Kesadaran itu meluas tak hanya di Negara Paman Sam, tetapi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Apalagi, Telkom sebagai BUMN, menjadikan Pemerintah sebagai pemegang sahamnya melihat Telkom yang multilisting, yaitu di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bursa Saham New York (New York Stock Exchange), dan London Stock Exchange, memerlukan kultur risiko untuk menjaga dan memastikan tata kelola (governance) berjalan baik. Ini bukan hanya untuk mencegah terulangnya pengalaman Enron di perusahaan milik negara, melainkan juga sebagai bagian dari langkah Telkom menjadi perusahaan kelas dunia (world class company). Pada saat itulah penulis buku ini berada pada ‘kawah panas’ membangun kesadaran manajemen risiko di sebuah BUMN, yang kala itu mengalami tekanan incompliance yang intens. Kasus-kasus hukum yang menunggu untuk diselesaikan cukup banyak, yang merupakan pertanda awal dari governance yang tidak maksimal dan tata kelola perusahaan yang tidak sepenuhnya terkendali. Buku ini dengan gamblang dan populer mengetengahkan bagaimana proses transformasi bisnis berlangsung untuk membangun kesadaran akan risiko, yang membutuhkan energi ‘pelari marathon’ namun dengan kecepatan pelari sprint. Dalam berbagai proses, menurut penulis buku ini, proses transformasi itu seolah melakukan rekayasa ulang, reengineering berbagai proses bisnis, seperti menulis di kertas putih yang kosong untuk memulai segala sesuatunya dari awal. Dari pengalamannya selama lebih dari 20 tahun berkecimpung dalam bidang manajemen risiko, penulis menunjukkan bahwa kunci manajemen risiko adalah taat dan disiplin pada proses. Ketaatan pada proses itu, pada gilirannya, akan memastikan kelanggengan keberhasilan sebuah perusahaan. Dalam hemat penulis buku ini, budaya sadar risiko yang berlandaskan manajemen risiko yang baik tidak perlu dipertentangkan dengan kebutuhan akan pengambilan keputusan yang cepat dan proses bisnis yang efektif. Keduanya dapat berjalan dengan seimbang. Penulis buku ini secara sederhana dengan bahasa yang enak dibaca dan dimengerti mengemukakan bahwa dalam membangun budaya sadar risiko harus dihindari gaya sosialisasi yang agresif. Membangun budaya sadar risiko harus dijalankan dengan persuasi yang efektif sehingga budaya ini tidak dipandang sebagai ancaman bagi individu, kelompok, ataupun organisasi perusahaan. Penulis buku ini meyakini bahwa apabila budaya sadar risiko dapat bertumbuh dengan baik dan sehat di lingkungan BUMN serta lingkungan institusi pemerintahan, maka pengelolaan risiko menjadi terbangun melalui sistem. Pada gilirannya, budaya sadar risiko itu tidak perlu lagi memerlukan intervensi kebijakan, tetapi diharapkan dapat berjalan sendiri. It Goes Without Saying.

Pada gilirannya, budaya sadar risiko itu tidak perlu lagi memerlukan intervensi kebijakan, tetapi diharapkan dapat berjalan sendiri. It Goes Without Saying.