Sebanyak 2818 item atau buku ditemukan

PENDIDIKAN ISLAM

Integrasi Nilai-Nilai Humanis, Liberasi dan Transendensi Sebuah Gagasan Paradigma Baru Pendidikan Islam

Buku yang ada di tangan para pembaca ini, adalah hasil dari refleksi dan pengkajian terhadap perjalanan pendidikan Islam karena sebagai agen perubahan sosial (social change), pendidikan Islam yang berada dalam atmosfir modernisasi dan globalisasi, dewasa ini dituntut untuk mampu memainkan perannya secara dinamis dan proaktif. Kehadirannya diharapkan mampu membawa perubahan dan kontribusi yang berarti bagi perbaikan ummat Islam, baik pada tataran intelektual teoritis maupun praktis. Pendidikan Islam bukan sekedar proses penanaman nilai-nilai moral untuk membentengi diri dari ekses negatif globalisasi. Tetapi yang paling urgen adalah bagaimana nilai-nilai moral yang telah ditanamkan pendidikan Islam tersebut mampu berperan sebagai kekuatan pembebas (liberating force) dari himpitan kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan sosial budaya dan ekonomi.

Pendidikan Islam bukan sekedar proses penanaman nilai-nilai moral untuk membentengi diri dari ekses negatif globalisasi.

Strategi Implementasi Pendidikan Karakter

Para ahli sepakat menyebutkan bahwa tujuan pendidikan karakter adalah mengajarkan nilai-nilai tradisional tertentu, nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab. Nilai-nilai ini juga digambarkan sebagai perilaku moral, (Zuchdi, 2009). Pendidikan karakter selama ini baru dilaksanakan pada jenjang pendidikan pra-sekolah. Sementara pada jenjang sekolah dasar dan seterusnya di Indonesia masih belum optimal dalam menyentuh aspek karakter ini, meskipun sudah ada materi Pancasila dan Kewarganegaraan. Padahal jika Indonesia ingin memperbaiki mutu sumber daya manusia dan segera bangkit dari ketertinggalannya, maka Indonesia harus merombak sistem pendidikan yang ada, antara lain memperkuat pendidikan karakter. Strategi pembelajaraan berkenaan dengan moral knowing akan lebih banyak belajar melalui sumber belajar dan narasumber. Pembelajaran moral knowing akan terjadi pola saling membelajarkan secara seimbang di antara siswa. Sedangkan pembelajaran moral doing akan lebih banyak menggunakan pendekatan individual melalui pendampingan pemanfaatan potensi dan peluang yang sesuai dengan kondisi lingkungan siswa. Ketiga strategi pembelajaran tersebut sebaiknya dirancang secara sistematis agar para siswa dan guru dapat memanfaatkan segenap nilai-nilai dan moral yang sesuai dengan potensi dan peluang yang tersedia di lingkungannya.

Para ahli sepakat menyebutkan bahwa tujuan pendidikan karakter adalah mengajarkan nilai-nilai tradisional tertentu, nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab.

Pendidikan Holistik

Format Baru Pendidikan Islam Membentuk Karakter Paripurna

Pemikiran pendidikan holistik dalam perspektif Barat sepintas telah mampu memberikan nuasa baru perubahan paradigma pendidikan. Namun sejatinya jika dikaji lebih jauh dalam perspektif Islam maka akan ditemukan sebuah perbedaan yang mendasar. Sejatinya filsafat Barat adalah filsafat Humanisme, maka perspekstif Pendidikan Holistik Barat pun tetap berdimensi Humanisme. Perhatikan definisi tujuan pendidikan holistik di atas, yang hanya menitik beratkan pada kehidupan manusia di dunia, tanpa ada hubungan dengan Tuhan. Sementara itu dalam Islam, Al-Qur’an memberi penjelasan tentang tugas manusia dalam hubungannya dengan Ilmu pengetahuan adalah mengisyaratkan bahwa Allah sebagai zat pencipta yang agung, menciptakan manusia dan alam semesta, memiliki tujuan penciptaan, yaitu menjadikan manusia sebagai insan pengabdi kepada Khaliqnya, guna mampu membangun dunia dan mengelola alam semesta sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan Allah Swt. Muhammad Fadhil al-Jumaly seperti dikutip Samsul Nizar memberikan batasan bahwa tujuan pendidikan Islami itu adalah membina kesadaran atas diri manusia itu sendiri, dan atas sistem sosial yang Islami. Ibn Khaldun sebagaimana dikutip Ali al-Jumbulaty dalam buku Samsul Nizar menyebutkan bahwa tujuan pendidikan Islami, berupaya bagi pembentukan aqidah/keimanan yang mendalam. Menumbuhkan dasar-dasar akhlak karimah melalui jalan agamis yang diturunkan untuk mendidik jiwa manusia serta menegakkan akhlak yang akan membangkitkan kepada perbuatan yang terpuji.

Pemikiran pendidikan holistik dalam perspektif Barat sepintas telah mampu memberikan nuasa baru perubahan paradigma pendidikan.

DINAMIKA PENDIDIKAN ISLAM PASCA ORDE BARU

Pendidikan

Ikhtiar pembangunan manusia Indonesia dari masa ke masa selalu dihadapkan pada banyak hambatan dan tantangan, salah satunya adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia. Hambatan ini menurut buku yang ada di tangan pembaca, dapat dilakukan melalui pembenahan dan peningkatan sistem pendidikan nasional, yang tidak sekadar berorientasi pada aspek kognitif semata, tetapi yang lebih penting adalah pembentukan karakter dan budi pekerti peserta didik. Buku ini menyoroti dinamika pendidikan Islam pasca Orde Baru. Ia diharapkan dapat turut serta memberikan sumbangsih pada upaya peningkatan SDM dalam bidang pendidikan Islam.

Buku ini menyoroti dinamika pendidikan Islam pasca Orde Baru. Ia diharapkan dapat turut serta memberikan sumbangsih pada upaya peningkatan SDM dalam bidang pendidikan Islam.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Analisis Kebijakan Pendidikan Agama Islam Indonesia Era 4.0

Pendidikan Agama Islam Analisis Kebijakan Pendidikan Agama Islam Indonesia Era 4.0 ini merupakan buku yang dihadirkan guna menjawab tantangan pendidikan agama Islam yang secara sadar sedang menghadapi masa revolusi industri 4.0 sehingga dalam menyikapi hal tersebut penulis mencoba menelaah secara sistematis terkait kebijakan pendidikan agama Islam di Indonesia dengan demikian dapat dianalisa kelemahan dan kekuatannya serta dapat menghasilkan corak dan solusi terhadap pendidikan agama Islam era 4.0 tersebut. Penghimpunan buku ini bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa yang sedang studi mata kuliah Kebijakan Pendidikan. Selebihnya buku ini juga bertujuan untuk membantu memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai calon guru serta bahan bacaan para dosen yang mengampu mata kuliah tersebut. Harapan penulis semoga buku ini dapat menjadi blueprint bagi para guru, dosen dan mahasiswa sebagai calon-calon guru masa depan yang membawa tugas mulia yakni mengajar, mendidik, dan di dalamnya termasuk penilaian serta pengabdian.

Pendidikan Agama Islam Analisis Kebijakan Pendidikan Agama Islam Indonesia Era 4.0 ini merupakan buku yang dihadirkan guna menjawab tantangan pendidikan agama Islam yang secara sadar sedang menghadapi masa revolusi industri 4.0 sehingga ...

Pendidikan Holistik Berbasis Budaya Sekolah

Kajian dalam buku ini diawali dengan suatu kegelisahan akademis bahwa praktik pendidikan di sekolah pada umumnya lebih mementingkan kemampuan kognisi atau pendidikan hanya dijadikan alat untuk mengembangkan kemampuan intelektual, sementara pengembangan potensi kemanusiaan yang lainnya banyak diabaikan, padahal kemampuan intelektual hanyalah salah satu potensi saja. Proses pendidikan tidak dapat terpragmentasi dalam dominansi satu potensi, namun terpadu dan seimbang dalam keutuhan potensi manusiawi sehingga mampu menjadi manusia yang holistik. Pencapaian pendidikan holistik memerlukan usaha mengubah kondisi dan perilaku sekolah, warga sekolah, dan pendukung sekolah, oleh karenanya dimensi budaya sekolah menjadi sangat sentral. Oleh karena itu, penulis merasa perlu menyusun buku ini dikarenakan beberapa hal. Pertama, buku ajar hasil penelitian mengenai pendidikan holistik dan budaya sekolah di Indonesia masih kurang dan buku-buku ajar lebih banyak membahas pendidikan dalam tataran normatif. Buku ini dihadirkan untuk membahas secara implementatif pendidikan holistik di sekolah. Kedua, sampai saat ini belum ada buku-buku ajar mengenai pendidikan yang menganalisis pendidikan holistik berbasis budaya sekolah, andaikan adapun analisinya masih secara parsial antara pendidikan holistik dan budaya sekolah. Hadirnya buku ini untuk melengkapi analisis komprehensif mengenai pendidikan holistik. Hakikat pendidikan di sekolah mestinya diarahkan untuk mengembangkan seluruh potensi kemanusiaan, yaitu potensi kognitif, emosional, sosial, spiritual, kreatifitas dan fisik. Keseluruhan potensi tersebut merupakan satu kesatuan, terpadu dan integratif serta seimbang. Implementasi pendidikan holistik diperekat oleh sistem budaya sekolah sebagai landasan operasionalnya sehingga dapat berjalan berdasarkan kesepakatan dan kesepahaman bersama warga sekolah. Pendidikan holistik tanpa budaya sekolah yang positif maka tidak akan terlaksana dengan baik dan terwujudnya budaya sekolah yang positif akan menjadi dasar penentu keberhasilan pelaksanaan pendidikan holistik.

Kedua, sampai saat ini belum ada buku-buku ajar mengenai pendidikan yang menganalisis pendidikan holistik berbasis budaya sekolah, andaikan adapun analisinya masih secara parsial antara pendidikan holistik dan budaya sekolah.

Redesign Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menuju Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri 4.0 dengan segudang manfaat dan kecanggihannya menciptakan persaingan global yang semakin kompetitif. Individu dituntut agar semakin kreatif dan inovatif, serta menguasai berbagai keahlian. Karenanya guna menciptakan individu-individu yang berkualitas, pendidikan wajib berbenah diri. Salah satunya dengan merancang ulang (redesain) pembelajaran. Dalam revolusi industri 4.0, pembelajaran ditempatkan sebagai interaksi antara peserta didik dan pendidik yang saling berkolaborasi melengkapi satu sama lain. Pendidik membimbing, mengarahkan, dan membina potensi, bakat, dan minat peserta didik. Pendidik dituntut memiliki keahlian dan keterampilan di bidang teknologi, serta menguasai pengembangan pembelajaran berbasis digital. Pendidikan Agama Islam(PAI), khususnya, menjadi krusial menciptakan pembelajaran yang mampu mengakomodasi individu di era digital, tanpa mengurangi nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan. Berlandaskan pemikiran tersebut, peran guru PAI di sekolah menjadi sorotan utama dalam buku ini. Penulis menelusuri secara mendalam peranan guru PAI dalam meredesain pembelajaran Pendidikan Agama Islam guna menghadapi revolusi industri 4.0 di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri. Redesain pembelajaran dilakukan melalui teknik, taktik, pendekatan, metode, media dan materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Buku ini merupakan sebuah respon dalam menyambut era industri digital 4.0, dengan harapan pendidikan, khususnya Pendidikan Agama Islam, terus berbenah diri demi meningkatkan kualitas hidup peserta didik yang beriman, kompeten, dan berakhlak mulia. Semoga bermanfaat! Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

... agama Islam adalah re-design dalam pengem- bangan materi pendidikan agama Islam. D. PENGEMBANGAN. MATERI. PENDIDIKAN. AGAMA. ISLAM. Materi pendidikan agam Islam yang diajarkan di jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah atas melingkupi ...

Pendidikan Agama Islam : Bahasa Arab Untuk Madrasah Aliyah Kelas XI

Buku pelajaran Bahasa Arab untuk Madrasah Aliyah (MA) Kelas X ini disusun tetap berdasarkan Kurikulum Madrasah yang dikeluarkan Menteri Agama RI Tahun 2013, yang dalam pelaksanaannya berpedoman kepada Keputusan Menteri Agama RI No. 165 Tahun 2014, dan Surat Edaran Dirjen Pendis Kemenag RI Tahun 2015, terdiri atas 9 Bab. Setiap bab mengandung: uraian materi pelajaran, rangkuman, hikmah, evaluasi dan tugas dari bab yang bersangkutan

Buku pelajaran Bahasa Arab untuk Madrasah Aliyah (MA) Kelas X ini disusun tetap berdasarkan Kurikulum Madrasah yang dikeluarkan Menteri Agama RI Tahun 2013, yang dalam pelaksanaannya berpedoman kepada Keputusan Menteri Agama RI No. 165 ...

Pendidikan Agama Islam Era Modern

Pendidikan Agama Islam yang merupakan bagian dari materi pendidikan yang diajarkan di dalam suatu lembaga pendidikan, memberikan suatu harapan kepada peserta didik untuk dapat “beragama yang baik” dan mampu mengamalkan segala sesuatu yang telah diajarkan dalam mata pelajaran tersebut. Namun pada kenyataannya, Pendidikan Agama Islam yang diajarkan di berbagai lembaga pendidikan, dewasa ini mengalami berbagai macam tantangan dan kritik dari berbagai pihak. Selama ini telah banyak pemikiran dan kebijakan yang diambil dalam rangka peningkatan kualitas Pendidikan Agama Islam yang diharapkan mampu memberikan nuansa baru bagi pengembangan sistem pendidikan di Indonesia dan sekaligus hendak memberikan kontribusi dalam menjabarkan makna Pendidikan Nasional yang berfungsi sebagai kemampuan dan membangun watak serta peradaban bangsa yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan Agama Islam yang merupakan bagian dari materi pendidikan yang diajarkan di dalam suatu lembaga pendidikan, memberikan suatu harapan kepada peserta didik untuk dapat “beragama yang baik” dan mampu mengamalkan segala sesuatu ...

PATOLOGI SOSIAL DAN PENDIDIKAN ISLAM KELUARGA

Dalam mengatasi patologi sosial remaja, maka materi pendidikan Islam yang harus diberikan berupa penanaman aqidah dan keimanan, membiasakan ibadah, menanamkan pendidikan tentang akhlak, dan pemahaman tentang adanya kehidupan akhirat. Materi-materi ini sebenarnya tidaklah seperti kurikulum yang diterapkan di lembaga-lembaga pendidikan baik madrasah maupun pesantren. Akan tetapi inti dari materi tersebut mencakup hal-hal yang berkaitan sebagaimana tersebut di atas. Penanaman akidah adalah upaya menanamkan keimanan yang diberikan kepada remaja. Dengan menanamkannya kehidupan para remaja akan bermakna, perbuatannya akan bertujuan, dorongannya untuk baik dan beribadah akan tumbuh, akhlaknya menjadi mulia, dan jiwanya menjadi bersih, sehingga pada gilirannya ia akan memiliki kemampuan untuk menjadi manusia yang baik. Iman merupakan suatu pengakuan baik dengan lisan maupun pengakuan keyakinan dengan hati serta amal perbuatan. Dengan demikian materi pendidikan tentang keimanan pada remaja merupakan materi yang sangat mendasar yang harus ditanamkan pada diri anak remaja.

Dalam mengatasi patologi sosial remaja, maka materi pendidikan Islam yang harus diberikan berupa penanaman aqidah dan keimanan, membiasakan ibadah, menanamkan pendidikan tentang akhlak, dan pemahaman tentang adanya kehidupan akhirat.