Sebanyak 679 item atau buku ditemukan

Layanan Bimbingan Klasikal Berbasis Nilai Karakter Untuk Mengembangkan Kemandirian Mahasiswa Dalam Pandemi Covid-19

Buku "Layanan Bimbingan Klasikal Berbasis Nilai Karakter untuk Mengembangkan Kemandirian Mahasiswa dalam Pandemi Covid-19" ini merupakan bahan ajar yang disusun khusus dalam merespon dinamika covid-19. Pandemic Covid-19 telah melanda dunia, termasuk di Indonesia.Oleh karena itu, dibutuhkan penyesuaian untuk Menjalankan new normal. Buku ini berupa bahan ajar guna mengembangkan karakter mandiri mahasiswa dalam menghadapi pandemic covid-19. Dengan demikian, mahasiswa dapat belajar dalam mengembangkan karakter mandiri untuk bertahan dan berkembang dalam menghadapi pandemic Covid-19, yang secara langsung maupun tidak langsung telah mengubah tatanan kehidupan di dunia.

Buku "Layanan Bimbingan Klasikal Berbasis Nilai Karakter untuk Mengembangkan Kemandirian Mahasiswa dalam Pandemi Covid-19" ini merupakan bahan ajar yang disusun khusus dalam merespon dinamika covid-19.

Komunikasi Kesehatan

Pengantar Komunikasi Kesehatan, Teori Dan Isu-Isu Kontemporer Dalam Komunikasi Kesehatan, Model–Model Komunikasi Kesehatan, Simbol Pesan Komunikasi, Ragam Konsepsi Kesehatan Dan Penyakit, Komunikasi Interpersonal (Provider-Patient Relationship), Humas Dan Advokasi, Professional Medical Communication, Perencanaan Dalam Komunikasi Kesehatan, Mengembangkan Rencana Taktis Dan Evaluasi, Implementasi, Monitoring, Dan Evaluasi Program Dan Pemasaran Sosial

Pengantar Komunikasi Kesehatan, Teori Dan Isu-Isu Kontemporer Dalam Komunikasi Kesehatan, Model–Model Komunikasi Kesehatan, Simbol Pesan Komunikasi, Ragam Konsepsi Kesehatan Dan Penyakit, Komunikasi Interpersonal (Provider-Patient ...

Komunikasi Intruksional dalam Konteks Pendidikan

Pandangan Barat, Islam, dan Nusantara

Dalam sejarah, akal pikiran dan kesadaran diasah dalam kiat, teknik, atau metode tertentu. Umumnya dalam kehidupan modern sekarang, proses itu kita sebut sebagai pendidikan. Dan tempat proses itu dilakukan kita jumpa-kenali pada sekolah, entah yang terlembagakan secara formal atau pun sebaliknya. Ruang di mana anak-anak manusia diajarkan aneka ragam pengetahuan dan menjadi tempat berbagai ilmu pengetahuan dikomunikasikan oleh pengajar dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Namun, sering kali masalah utama dalam pembelajaran adalah tidak terkomunikasikannya pengetahuan atau pun pesan-pesan lainnya secara baik dan menyenangkan. Alhasil, kondisi mengakibatkan suasana belajar jadi hambar, berlangsung satu arah, dan membosankan. Atas keresahan itulah karya ini hadir. Buku ini secara khusus hendak menyingkap berbagai sudut pandang komunikasi instruksional, yang tidak lain merupakan himpunan bagian dari komunikasi pendidikan. Secara umum, buku ini dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama membahas perkembangan disiplin kajian dan perspektif dalam studi komunikasi instruksional. Bagian kedua mengupas rinci relasi komunikasi instruksional dan Islam. Isu-isu yang dibahas meliputi komunikasi instruksional dalam perspektif Islam, karakteristik utama pendidikan dan pendidik dalam sistem pendidikan Islam, dan masih banyak lagi. Bagian ketiga mengupas komunikasi instruksional dalam perspektif lokal, meliputi bahasan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara dan implikasinya dalam komunikasi instruksional.

Dalam sejarah, akal pikiran dan kesadaran diasah dalam kiat, teknik, atau metode tertentu.

STRATEGI KOMUNIKASI PUSTAKAWAN

(Teori, Konsep, Dan Implementasinya)

Pustakawan dan media teknologi informasi merupakan salah satu bahagian dari manajemen pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan perpustakaan berbasis teknologi di era revolusi industri 4.0. Pengelolaan perpustakaan sekarang ini, mengikuti era teknologi informasi yang terbarukan, untuk mengenal dan memahami peran seorang pustakawan dalam hal penerapan TI di lingkungan atau civitas akademika, semua koleksi yang ada di perpustakaannya harus berbasis open access atau tersedia di internet.

Pustakawan dan media teknologi informasi merupakan salah satu bahagian dari manajemen pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan perpustakaan berbasis teknologi di era revolusi industri 4.0.

Pentingnya Ilmu Komunikasi Pada Era 4.0

Bunga Rampai

Komunikasi baru digital dan juga Industri 4.0 telah mengubah cara praktisi Public Relations dalam melakukan pekerjaan mereka, bagaimana berhubungan dan dan berkomunikasi dengan publik. Komunikasi baru digital dan industri 4.0 menjadi tantangan bagi praktisi untuk meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial sebagai profesional. Istilah Industri 4.0 lahir dari ide tentang revolusi industri keempat. Keberadaannya menawarkan banyak potensi manfaat. Guna mewujudkan Industri 4.0, diperlukan keterlibatan akademisi dalam bentuk riset. Oleh karena itu penulis mengangkan tema “ilmu komunikasi pada Era 4.0”.

Komunikasi baru digital dan juga Industri 4.0 telah mengubah cara praktisi Public Relations dalam melakukan pekerjaan mereka, bagaimana berhubungan dan dan berkomunikasi dengan publik.

Mengembangkan Kompetensi Komunikasi Antarbudaya berbasis Kearifan Lokal untuk Membangun Keharmonisan Relasi Antar Etnis dan Agama

Daftar Isi Kata Pengantar ............................................................................... v Daftar Isi..................................................................................... xvii BAB I BUDAYA, KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DAN KOMPETENSI BUDAYA ............................................................ 1 1.1 Relevansi Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya ...................................................................... 1 1.2 Kompetensi Komunikasi Antarbudaya ....................... 11 1.2.1 Pengertian Kompetensi Komunikasi Antarbudaya ......................................................... 11 1.2.2 Komponen-komponen kompetensi komunikasi antarbudaya (Samovar, dkk., 2017: 61-62) ............................................................ 14 1.2.3 Model Kompetensi Budaya Deardorff .............. 19 1.2.4 Masalah-masalah umum yang dapat mengurangi kompetensi komunikasi ................ 20 1.3 Kearifan Lokal dan Kompetensi Komunikasi Antarbudaya .................................................................... 23 1.4 Pengelolaan Citra Diri untuk Resolusi Konflik: Sebuah Model Rujukan Teoritis .................................... 28 Catatan Akhir Bab BAB II ARGUMEN TELEOLOGIS KERAGAMAN BUDAYA ....... 33 2.1 Pendahuluan .................................................................... 33 2.2 Pandangan Keragaman Budaya (Cultural Diversity) Dunia Barat ..................................................... 35 2.2.1 Menyoal Relativisme Budaya: “Budaya yang berbeda memiliki kode moral yang berbeda”................................................................. 37 2.2.2 Ragam Pengertian ‘Keragaman Budaya’ yang berbasis Diskursus Identitas ..................... 43 2.2.3 Keragaman Budaya = Merayakan Perbedaan? ............................................................ 45 2.2.4 Keragaman Budaya menurut Teori Interaksionisme Simbolis (TIS) ........................... 47 2.3 Pandangan Dunia Non-Barat tentang Keragaman Budaya .............................................................................. 50 2.4 Dialog Barat dan Non-Barat tentang Keragaman Budaya .............................................................................. 58 2.4.1 Mengembangkan paham Multikulturalisme Kritis ....................................................................... 58 2.4.2 Kajian Komunikasi Media Baru Antarbudaya (INMS) ........................................... 66 2.5 Perjumpaan Keragaman Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya.............................................. 72 Catatan Akhir Bab BAB III STRATEGI FACE NEGOTIATION BERBASIS KEARIFAN LOKAL DAN KOMPETENSI BUDAYA DALAM RESOLUSI KONFLIK ANTARETNIS: STUDI KASUS ETNIS BALI DAN LAMPUNG DI DESA BALINURAGA, LAMPUNG ..................................................... 81 3.1 Konflik Antaretnis dan Agama di Indonesia .............. 81 3.2 Resolusi Konflik berbasis Kearifan Lokal dan Kompetensi Budaya ........................................................ 90 3.3 Cultural setting Balinuraga, Kearifan Lokal, dan Kompetensi Budaya Etnis Lampung dan Etnis Bali ..................................................................................... 91 3.4 Konflik Etnis Bali-Hindu di Balinuraga dengan Etnis Lampung ................................................................ 92 3.4.1 Kronologis konflik, bentuk konflik, pohon konflik dan stake-holders konflik ......................... 92 xix 3.4.2 Bentuk–bentuk face atau citra diri etnis Bali dan etnis Lampung .............................................. 97 3.5 Kesimpulan .................................................................... 110 Catatan Akhir Bab BAB IV MANAJEMEN RELASI ANTARETNIS DAN AGAMA MASYARAKAT PAGAYAMAN DALAM MEMBANGUN KEHARMONISAN ..................................... 113 4.1 Konflik Antaretnis Di Indonesia ................................. 113 4.2 Budaya Dan Kearifan Lokal ......................................... 115 4.3 Pengaruh Budaya Dalam Konflik ............................... 118 4.4 Kompetensi Komunikasi Antarbudaya ..................... 120 4.5 Peran Budaya Dalam Membangun Toleransi Dan Keharmonisan Pada Masyarakat Pagayaman ........... 124 4.5.1 Setting Sosio-kultural Masyarakat Pagayaman .......................................................... 125 4.5.2 Kearifan Lokal Masyarakat Desa Pagayaman .......................................................... 126 4.5.3 Kearifan Lokal dan Kompetensi Budaya Masyarakat Pagayaman Sebagai Modal Sosial Kultural ..................................................... 129 Catatan Akhir Bab BAB V JURNALISME DAMAI DAN ANALISIS FRAMING KONFLIK KEBERAGAMAN: BAGAIMANA MEDIA DARING MELIPUT PERISTIWA KEKERASAN DI GEREJA ST. LIDWINA, YOGYAKARTA ............................ 135 5.1 Pendahuluan .................................................................. 135 5.2 Framing Media dan Publik ........................................... 138 5.3 Jurnalisme Damai .......................................................... 141 5.4 Analisis Framing Pemberitaan Peristiwa di Gereja St. Lidwina, Yogyakarta ............................................... 145 5.5 Jurnalisme Damai dalam Pemberitaan Peristiwa di Gereja St. Lidwina Yogyakarta ............................... 157 5.6 Simpulan ........................................................................ 163 Catatan Akhir Bab BAB VI STRATEGI AKOMODASI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM RELASI ANTARETNIS DI KAMPUNG SAWAH, JAKARTA Sesilia Sophia Kadita & Veronika ......................................... 165 6.1 Kampung Sawah dan Nilai Toleransinya .................. 165 6.2 Kearifan lokal yang dimiliki Masyarakat Kampung Sawah ........................................................... 170 6.3 Strategi akomodasi konvergensi pada masyarakat Kampung Sawah ........................................................... 172 6.4 Kompetensi Budaya masyarakat Kampung Sawah . 176 6.5 Simpulan ........................................................................ 180 Catatan Akhir Bab BAB VII PERAN KOMPETENSI ANTAR BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL DALAM MEMBANGUN SIKAP TOLERANSI ANTARBUDAYA DAN ANTAR-AGAMA: STUDI KASUS DI DUSUN BUNENG, DESA BORO, KABUPATEN BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR ......................................................................................... 183 7.1 Pendahuluan .................................................................. 183 7.2 Perumusan Masalah ..................................................... 188 7.3 Teori dan Konsep .......................................................... 189 7.3.1 Teori Akomodasi Komunikasi .......................... 189 7.3.2 Budaya dan Kearifan Lokal .............................. 190 7.3.3 Kompetensi Komunikasi Antarbudaya........... 192 7.4 Jenis dan Metode Penelitian ........................................ 194 7.5 Objek Penelitian............................................................. 197 7.6 Hasil Penelitian .............................................................. 197 7.6.1 Setting Masyarakat Dusun Buneng dan Relasi Antar Etnis dan Antar Agama .............. 197 7.6.2 Penerapan Strategi Akomodasi Komunikasi di dusun Buneng ................................................ 199 7.6.3 Kompetensi komunikasi antarbudaya yang dimiliki masyarakat di Dusun Buneng ........... 203 7.7 Pembahasan ................................................................... 213 7.8 Kesimpulan .................................................................... 216 Catatan Akhir Bab DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 219 PROFIL TIM PENELITI ........................................................... 231 INDEKS ....................................................................................... 235

Sedangkan umat Islam di Buneng memandang Islam sebagai Rahmatan-lil-alamin: "menjadikan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam, bukan hanya keselamatan bagi manusia tetapi juga untuk alam lainnya. Islam yang menyelamatkan adalah Islam ...

DINAMIKA COVID-19 DALAM BIDANG PERTANIAN, KOMUNIKASI, PENDIDIKAN, EKONOMI, KESEHATAN

Buku ini secara khusus membahas tentang bagaimana perubahan sektor ekonomi, pertanian, komunikasi, pendidikan, serta kesehatan ketika pandemi Covid-19 berlangsung.

A. Pendahuluan Pendidikan Islam adalah suatu upaya dalam menyiapkan manusia untuk mengenal, memahami, menghayati, dan mempercayai ajaran agama Islam dengan dibarengi tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan antar umat ...

Model Pembelajaran Inovatif

Konsep Pembelajaran, Pembelajaran Berbasis High Order Thinking Skill Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning), Model Pembelajaran Berbasis E-Learning, Model Pembelajaran Berbasis Inkuiri Dan Model Pembelajaran Peneltian Sosial

Konsep Pembelajaran, Pembelajaran Berbasis High Order Thinking Skill Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning), Model Pembelajaran Berbasis E-Learning, Model Pembelajaran Berbasis Inkuiri Dan Model Pembelajaran Peneltian ...

Senangnya Belajar Membaca Lancar Dengan Model Pembelajaran Make A Match Berbantu Media Kartu Huruf Pada Siswa Kelas 1 SD

Naskah ini merupakan bentuk laporan penelitian yang dituangkan dalam buku berjudul "Senangnya Belajar Membaca Lancar Dengan Model Pembelajaran Make a Match Berbantu Media Kartu Huruf Pada Siswa Kelas 1 SD". Di dalam buku ini, penulis menyajikan rangkuman kegiatan perbaikan hasil belajar membaca dengan memperhatikan lafal, intonasi, dan tanda jeda menggunakan model make a match. Buku ini juga memberikan gambaran yang rinci mengenai langkah - langkah pembelajaran yang inovatif dalam mengaktifkan siswa dalam belajar. Melallui buku ini, diharapkan pembaca dapat mengadopsi pembelajaran make a match berbantu media kartu huruf yang telah terbukti efektif pada penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti.

Naskah ini merupakan bentuk laporan penelitian yang dituangkan dalam buku berjudul "Senangnya Belajar Membaca Lancar Dengan Model Pembelajaran Make a Match Berbantu Media Kartu Huruf Pada Siswa Kelas 1 SD". Di dalam buku ini, penulis ...

Penerapan Strategi dan Model Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka Belajar

Buku ini disusun oleh sejumlah guru, dosen dan praktisi sesuai dengan kepakarannya masing-masing. Kehadiran buku ini diharapkan memberi kontribusi positif dalam ilmu pengetahuan khususnya terkait dengan Kurikulum Merdeka Belajar. Sistematika buku ini dengan judul “Penerapan Strategi dan Model Pembelajaran Pada Kurikulum Merdeka Belajar” terdiri atas 14 bab yang dijelaskan secara rinci dalam pembahasan mengenai konsep dan Aplikasi diantaranya: Kurikulum, modul ajar dan pendekatan STEAM merdeka belajar, strategi penerapan kurikulum merdeka belajar pada PAUD, SD, SMP dan SMA serta aksi nyata, juga dilengkapi dengan Model-model pembelajaran yang diterapkan pada kurikulum merdeka belajar.

Sistematika buku ini dengan judul “Penerapan Strategi dan Model Pembelajaran Pada Kurikulum Merdeka Belajar” terdiri atas 14 bab yang dijelaskan secara rinci dalam pembahasan mengenai konsep dan Aplikasi diantaranya: Kurikulum, modul ...