Sebanyak 23 item atau buku ditemukan

Pendidikan Kewarganegaraan dan IPS dalam Dimensi Citizenship Transmission

Keterlibatan guru, serta perangkat lainnya di sekolah, meru­pakan refleksi yang dilakukan guna memberi bimbingan serta teladan bagi peserta didik, baik dalam proses pembelajaran di dalam kelas, maupun proses pembelajaran di luar kelas, yaitu di lingkungan sekolah. Ki Hadjar Dewantara (1962: 3), sejalan dengan kondisi ini menga­takan bahwa mendidik anak berarti mendidik rakyat. Keadaan hidup dan penghidupan kita zaman sekarang itulah buah pendidikan yang kita terima dari orang tua pada waktu kita masih kanak-kanak. Sebaliknya anak yang pada waktu ini kita didik, kelak akan menjadi warga negara kita. Pernyataan beliau menunjukkan bahwa pendidikan yang kita berikan pada peserta didik berpengaruh terhadap perilakunya di masa yang akan datang.

Keterlibatan guru, serta perangkat lainnya di sekolah, meru­pakan refleksi yang dilakukan guna memberi bimbingan serta teladan bagi peserta didik, baik dalam proses pembelajaran di dalam kelas, maupun proses pembelajaran di luar kelas, ...

Ecological Citizenship

(Kewarganegaraan Ekologis): dalam Perspektif Teori dan Riset

Orang bilang, jika kita menulis, kita bisa menjadi tuan bagi diri kita sendiri. Termasuk menjadi Tuan untuk memecahkan dilematis teori dan praktik. Fenomena tentang manajemen pemerintah daerah yang dikendalikan, diatur, dan diarahkan dari pusat (top-down development), menimbulkan kecenderungan pemerintah daerah kurang motivasi, kurang kreatif, bahkan akan menimbulkan sikap apatis masyarakat. Dilematis, karena sebagai negara penganut sistem demokrasi, idealnya peran masyarakat begitu sentral dalam berbagai lini kehidupan, tetapi bukan tidak mungkin masyarakat masih krisis kepercayaan. Hal inilah yang berusaha dipecahkan dalam buku ini melalui sajian teori dan riset. Mengulas tentang komitmen, partisipasi, dan kolaborasi masyarakat dalam program pembangunan lingkungan hidup (ecological citizenship). Krisis kepercayaan diri untuk berpartisipasi harus diakhiri, setiap masyarakat harus dimotivasi dan apapun yang dilakukan perlu diapresisi. Partisipasi masyarakat dalam menanggulangi permasalahan lingkungan, melalui program pembangunan, perlu dibiasakan untuk kemudian mengakar kuat menjadi kebudayaan. Ecological citizenship (kewarganegaraan ekologis) memberikan konsep yang relevan tentang pentingnya partisipasi dan kolaborasi dalam menanggulangi permasalahan lingkungan hidup. Memiliki relevansi terhadap pengembangan konsep otonomi dan sistem demokrasi. Ecological citizenship bukan sekedar menuntut keterlibatan diri, tetapi lebih dari itu, mewujudkan jiwa yang meresapi kebutuhan bersama antara alam dengan manusia, dan menjamin keberlangsungan hidup generasi selanjutnya.

Ecological citizenship bukan sekedar menuntut keterlibatan diri, tetapi lebih dari itu, mewujudkan jiwa yang meresapi kebutuhan bersama antara alam dengan manusia, dan menjamin keberlangsungan hidup generasi selanjutnya.

STUDI ISLAM

Isi buku ini adalah uraian deskripsi mata kuliah Studi islam sebagai lanjutan dari mata kuliah Pendidikan Agama Islam di perguruan tinggi. Penulisan buku ini berdasarkan pengalaman mengajar Studi Islam di Universitas Islam As-Syafi’iyah Jakarta berdasarkan kebutuhan mahasiswa, menjelaskan terkait ibadah mahdah. Salat, taharah, puasa, zakat, dan haji adalah contohnya. Di samping menjelaskan ihwal syarat dan rukunnya, di buku ini dijelaskan pula terkait pengertian, dasar hukum, peranan, hikmah, dan lain sebagainya berkenaan dengan masing-masing ibadah mahdah tersebut.

... Islam rahmatan lil'alamin. Keluarga maslahah memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Suami dan istri yang saleh, yakni bisa mendatangkan manfaat dan faedah bagi dirinya, anak-anaknya, dan lingkungannya sehingga darinya tercermin perilaku ...

KOMUNIKASI PEMASARAN DIGITAL TERPADU

Buku Panduan Praktis

Buku panduan praktis seri pertama komunikasi pemasaran digital ini mengajak pembaca untuk m embuka wawasan secara mandiri tentang apa dan bagaimana dasar-dasar komunikasi pemasaran digital yang saat ini sedang ramai dibicarakan baik di media massa maupun oleh banyak perusahaan. Apakah kelebihan dan kekurangannya, dan bagaimana kita menggunakannya secara lebih bertanggung jawab dan bijaksana. Secara umum komunikasi pemasaran digital adalah suatu upaya untuk mengkomunikasikan pesan pemasaran dalam upaya menjangkau pasar yang lebih luas dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi. Beberapa teknik-teknik komunikasi pemasaran digital yang umum digunakan dewasa ini adalah banner advertising, pay per click, search engine optimisation (SEO), e-mail marketing ditambah lagi dengan perluasannya ke social media marketing. Begitu banyak istilah-istilah teknis baru yang berkembang dan dipergunakan, sebenarnya dapat dipahami dengan mudah oleh para pelajar, mahasiswa, pengusaha UMKM, bahkan mereka yang ingin belajar, berkarir sebagai pemasar digital, maupun ingin mendapatkan manfaat yang dapat dipetik dari dunia digital. Literasi ringkas komunikasi pemasaran digital ini berguna bagi masyarakat umum, wirausaha, maupun akademisi yang ingin menjadi lebih siap dalam menghadapi transisi kehidupan digital.

Buku panduan praktis seri pertama komunikasi pemasaran digital ini mengajak pembaca untuk m embuka wawasan secara mandiri tentang apa dan bagaimana dasar-dasar komunikasi pemasaran digital yang saat ini sedang ramai dibicarakan baik di ...

SUPERVISI PENDIDIKAN

(Pengembangan Supervisi Manajerial Pengawas Sekolah Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan)

Dalam rangka membantu tenaga pendidik dan kependidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah dasar, diperlukan kegiatan pengawasan pendidikan yang disebut dengan supervisi pendidikan. Maka keberadaan literatur yang mengkaji hal tersebut, sangat penting untuk terus dikembangkan. Hasil riset yang disajikan dalam buku ini, memaparkan pembahasan secara komprehensif dan aktual tentang bagaimana pelaksanaan pengawas sekolah dalam melaksanakan supervisi manajerial demi meningkatkan mutu pendidikan.

Dalam rangka membantu tenaga pendidik dan kependidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah dasar, diperlukan kegiatan pengawasan pendidikan yang disebut dengan supervisi pendidikan.

ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PENDIDIKAN

(MEWUJUDKAN GURU PROFESIONAL DI SEKOLAH)

Organizational citizenship behavior atau perilaku kewargaan organisasional, dapat diartikan sebagai kontribusi individu yang melebihi tuntutan peran di tempat kerja. Hal tersebut sangat diperlukan demi meningkatkan efektifitas organisasi sekolah, meningkatkan kinerja guru, serta dapat mempengaruhi aspek-aspek sosial yang ada di organisasi, seperti kerjasama tim, komunikasi dan kemampuan interpersonal lain. Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa seorang guru memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005. Perilaku organizational citizenship behavior, bukanlah perilaku yang merugikan organisasi, tetapi sebaliknya justru dapat mendorong keefektifan fungsi organisasi. Ketika sekolah tidak memiliki guru yang menunjukkan perilaku kewargaan organisasional, maka kemajuan sekolah akan berjalan lebih lambat. Berbasis riset akademis yang telah dilakukan penulis, buku yang hadir kehadapan pembaca ini hendak menyajikan secara komprehensif terkait dengan pengaruh keadilan prosedural, kepercayaan, dan komitmen organisasi terhadap organizational citizenship behavior guru.

Organizational citizenship behavior atau perilaku kewargaan organisasional, dapat diartikan sebagai kontribusi individu yang melebihi tuntutan peran di tempat kerja.

PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (PAK) DALAM BELAJAR DAN MENGAJAR DI SEKOLAH

Buku ini membahas mengenai profesionalisme guru Pendidikan Agama Kristen dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dimana Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) harus mampu menanamkan nilai-nilai Etika Kristiani kepada anak didiknya. Selain itu, dalam pengajaran di sekolah, guru PAK juga harus mampu menciptakan suasana belajar secara profesional dan kondusif agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Oleh karena itu, seorang guru yang profesional dapat memberikan dampak dan pengaruh yang positif kepada peserta didiknya terutama dalam proses belajar mengajar, sehingga peserta didik dapat mencapai prestasi yang optimal. Pada buku ini juga akan membahas mengenai hasil penelitian tentang pengaruh profesionalisme guru Pendidikan Agama Kristen terhadap prestasi belajar peserta didik yang ada di SMA Negeri 3 Mimika Distrik Mimika Bara di Kokonao, Papua.

Buku ini membahas mengenai profesionalisme guru Pendidikan Agama Kristen dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dimana Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) harus mampu menanamkan nilai-nilai Etika Kristiani kepada anak didiknya.

TARA, TURU, TORO

(Pendidikan Karakter dalam Budaya Bahari)

Salah satu penyebab terjadinya berbagai ketimpangan dalam dunia pendidikan adalah sistem pendidikan yang masih bersifat mekanistik dan dogmatis. Peserta didik atau masyarakat yang bersekolah masih dianggap sebagai individu yang tidak mengetahui apa-apa. Akibatnya, kegiatan pendidikan atau pembelajaran lebih terfokus pada pemindahan pengetahuan (transfer of knowledge). Di samping itu, muatan kurikulum sangat sentralistis sehingga mengabaikan potensi kearifan budaya masyarakat yang berada di daerah. Berangkat dari hal tersebut, penggalian atas kearifan budaya itu sendiri, sangatlah penting untuk diketengahkan. Melalui riset etnografi realis, buku ini memberikan deskripsi dan interpretasi pemahaman, sekaligus pemaknaan masyarakat Wakatobi mengenai Tara, Turu, Toro sebagai landasan nilai Pendidikan karakter; melakukan deskripsi dan interpretasi berbagai institusi sosial yang dijadikan sebagai wahana sosialisasi nilai-nilai budaya Tara, Turu, Toro dalam menanamkan pendidikan karakter; melakukan deskripsi dan interpretasi perbedaan dan persamaan nilai-nilai budaya Tara, Turu, Toro dengan 18 nilai pendidikan karakter; serta melakukan deskripsi dan interpretasi bagaimana masyarakat Wakatobi menegosiasikan nilai budaya Tara, Turu, Toro dengan kurikulum pendidikan karakter.

Melalui riset etnografi realis, buku ini memberikan deskripsi dan interpretasi pemahaman, sekaligus pemaknaan masyarakat Wakatobi mengenai Tara, Turu, Toro sebagai landasan nilai Pendidikan karakter; melakukan deskripsi dan interpretasi ...

METODE PEMAHAMAN HADIST NABI

Studi Kritis Atas Pandangan Muhammad Al-Ghazali

Buku Metode Pemahaman Hadits Nabi: (Studi Kritis Atas Pandangan Syaikh Muhammad al-Ghazâlî) dimulai dari keinginan untuk memperoleh jawaban secara konseptual mengenai pemikiran-pemikiran Syaikh Muhammad al-Ghazâlî terutama berkaitan dengan pemahaman hadits. Dari Asumsi-asumsi yang muncul di atas, maka muncul poin kunci dalam studi ini adalah: Pertama, bagaimana metode dan pendekatan yang ditawarkan Syaikh Muhammad al-Ghazâlî terhadap pemahaman sebuah hadis Nabi? Kedua, mengetahui pemahaman hadits yang dilakukan oleh Muhadditsîn atau Fuqahâ’? Ketiga, bagaimana Orisinalitas pemikiran serta Implikasi dari pemikiran Syaikh Muhammad al-Ghazâlî terhadap pemahaman hadits? Secara metodologis studi ini menggunakan pendekatan sejarah (historical approach). Dan metode yang digunakan dalam pencarian data adalah riset pustaka (library research) dengan membaca kitab-kitab karya Syaikh Muhammad al-Ghazâlî sendiri (sebagai data primer) dan kitab-kitab yang ditulis mengenai pemikiran Syaikh Muhammad al-Ghazâlî (sebagai data skunder). Dalam menganalisa data, digunakan analisis isi (content analysis). Sedang untuk mengetahui background pemikirannya, sumber utama yang digunakan adalah otobiografinya yang berjudul Qishshah al-Hayah. Sedangkan untuk mengetahui gagasan-gagasan mengenai kajian hadits, sumber utama yang digunakan adalah as-Sunnah an-Nabawiyyah Baina Ahl al-Fiqh wa Ahl al-Hadîts. Kemudian, untuk mengukur pemikiran Syaikh Muhammad al-Ghazâlî mengenai kesahihan hadits Nabi menggunakan kitab ‘Ulumul al-Hadîts, karya Ibnu Shalah dan kitab-kitab lainnya. Sedangkan dalam memahami hadits, penulis gunakan metode sintesis yang mencoba memadukan antara keyakinan terhadap hadits yang berfungsi sebagai sumber otoritatif dengan prinsip-prinsip ilmiah yang berasal dari penalaran rasionalitas manusia. Penulis berharap, dengan hadirnya buku ini dapat memberikan pengetahuan atas bagaimana metodologi kajian hadîts yang tepat dan benar, dapat mengetahui makna dan tujuan dari sebuah hadîts yang dipahami oleh Muhadditsîn dan Fuqahâ’, serta dapat memberikan sumbangan kajian sekaligus menjadi salah satu referensi penting dalam khasanah pemikiran hadits, terutama mengenai kajian hadîts yang mengandung ragam pemahaman.

Buku Metode Pemahaman Hadits Nabi: (Studi Kritis Atas Pandangan Syaikh Muhammad al-Ghazâlî) dimulai dari keinginan untuk memperoleh jawaban secara konseptual mengenai pemikiran-pemikiran Syaikh Muhammad al-Ghazâlî terutama berkaitan ...