Sebanyak 544 item atau buku ditemukan

Handbook of Research on Using Educational Robotics to Facilitate Student Learning

Over the last few years, increasing attention has been focused on the development of children’s acquisition of 21st-century skills and digital competences. Consequently, many education scholars have argued that teaching technology to young children is vital in keeping up with 21st-century employment patterns. Technologies, such as those that involve robotics or coding apps, come at a time when the demand for computing jobs around the globe is at an all-time high while its supply is at an all-time low. There is no doubt that coding with robotics is a wonderful tool for learners of all ages as it provides a catalyst to introduce them to computational thinking, algorithmic thinking, and project management. Additionally, recent studies argue that the use of a developmentally appropriate robotics curriculum can help to change negative stereotypes and ideas children may initially have about technology and engineering. The Handbook of Research on Using Educational Robotics to Facilitate Student Learning is an edited book that advocates for a new approach to computational thinking and computing education with the use of educational robotics and coding apps. The book argues that while learning about computing, young people should also have opportunities to create with computing, which have a direct impact on their lives and their communities. It develops two key dimensions for understanding and developing educational experiences that support students in engaging in computational action: (1) computational identity, which shows the importance of young people’s development of scientific identity for future STEM growth; and (2) digital empowerment to instill the belief that they can put their computational identity into action in authentic and meaningful ways. Covering subthemes including student competency and assessment, programming education, and teacher and mentor development, this book is ideal for teachers, instructional designers, educational technology developers, school administrators, academicians, researchers, and students.

Encourage real-world understanding 3D printers help to put learning into context, so students see the value of lessons in the ... Help students prepare for the future The ability to innovate in our digital world is becoming increasingly ...

Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional nomor: KEP. 178/K/07/2000 tentang Evaluasi Kinerja Proyek Pembangunan

Decision of the head of Badan Perencanaan Pembangunan Nasional on working evaluation of development project in Indonesia.

Pengertian Kerangka Kerja Logis ( KKL ) merupakan ringkasan proyek yang menunjukkan tingkatan tujuan - tujuan proyek serta hubungan sebab akibat pada setiap tingkatan indikator dan sasaran kinerja . KKL berguna untuk mendapatkan ...

Bahasa Rezim

Cermin Bahasa dalam Kekuasaan

Relasi bahasa dengan kekuasaan selalu ditandai dengan terjadinya instrumentalisasi atas bahasa demi capaian kekuasaan. Pada setiap zaman dan periode rezim kekuasaan, bahasa digunakan secara dominatif untuk melanggengkan atau mencapai kekuasaan. Dalam konteks Indonesia, relasi yang tergambar dalam kekuasaan selalu menyuratkan variasi penggunaan bahasa yang khas pada zamannya. Bahasa kekuasaan pada rezim Orde Lama, Orde Baru, Orde Reformasi, dan Neo-reformasi menggambarkan variasi penggunaan (tepatnya politisasi) bahasa demikian khas, menggambarkan karakteristik pola kepemimpinan rezim dan bagaimana resistansi kekuasaan terhadap lawan politiknya. Ibarat jendela rumah, bahasa dapat meneropong peristiwa yang ada dalam sebuah rezim kekuasaan. Melalui penggunaan kosakata bahasa, kita dapat memantik bagaimana model dan pola kekuasaan pada sebuah rezim. Melalui analisis terhadap bahasa yang digunakan, watak kekuasaan yang sejati dapat digambarkan secara gamblang dan transparan. Buku ini menggambarkan bagaimana bahasa diposisikan rezim kekuasaan sekaligus digunakan untuk mempertahankan kekuasaan. Diawali dengan perbincangan bahasa di tangan kekuasaan, dilanjutkan dengan penggunaan bahasa pada fase-fase sejarah bangsa Indonesia. Pada fase-fase kekuasaan rezim tersebut tergambar tabiat yang terepresentasi dalam bahasa kekuasaan. Di akhir dijelaskan sedikit mengenai penggunaan bahasa pada media sosial, yang dapat dipandang sebagai rezim baru dalam kehidupan kita. Kuasa media sosial bahkan dapat mengalahkan lembaga formal dalam memengaruhi masyarakat (citizen). Dengan penggambaran ini pembaca disuguhi kenyataan bahwa bahasa tidak vis-à-vis dengan kekuasaan, sebaliknya menjadi subordinasi kekuasaan.

Ibarat jendela rumah, bahasa dapat meneropong peristiwa yang ada dalam sebuah rezim kekuasaan. Melalui penggunaan kosakata bahasa, kita dapat memantik bagaimana model dan pola kekuasaan pada sebuah rezim.

A Collection of English Descriptive Texts and Its Translations

Kumpulan Teks Deskriptif Bahasa Inggris dan Terjemahannya

We learn through stories. In fact, our life is a long story. In this book, Gunada and Suryawan have simple but wonderful stories about the life of a Balinese student. Each story has its Indonesian translation, so you can learn a lot of new words and see how they are used in different sentences. Kita belajar lewat cerita. Sebenarnya, hidup kita adalah sebuah kisah yang panjang. Dalam buku ini, Gunada dan Suryawan berbagi cerita-cerita sederhana namun indah tentang kehidupan seorang siswa di Bali. Setiap cerita memiliki terjemahan bahasa Indonesia, sehingga kamu dapat mempelajari banyak kosa kata baru dan melihat bagaimana kata-kata itu digunakan dalam kalimat-kalimat yang berbeda.

We learn through stories. In fact, our life is a long story. In this book, Gunada and Suryawan have simple but wonderful stories about the life of a Balinese student.

The Lawful and the Prohibited in Islam (Al-Halal Wal Haram Fil Islam)

The Lawful and the Prohibited in Islam is a long-awaited translation of Dr. Yusuf Al-Qaradawi's well-known Arabic work, Al-Halal Al-Haram Fil-Islam. Over the years since ite first publication in 1960, this volume has enjoyed a huge readership in the Arabic speaking world and is now in its 20th edition. It came to dispel the ambiguities surrounding the honorable Shari'ah, and to fulfill the essential needs of the Muslims in this age. It clarifies the Halal (Lawful) and why it is Halal, and the Haram (Prohibited) and why it is Haram, referring to the Book of Allah and the Sunnah of His Messenger (peace be on him). It answers all the questions which may face the Muslims today, and refutes the ambiguities and lies about Islam. In a very simple way, Al-Halal Al-Haram Fil-Islam delves into the authentic references in Islamic jurisprudence and fiqh. It therefrom extracts judgments of interest to contemporary Muslims in the areas of worship, business dealings, marriage and divorce, food and drink, dress and ornaments, patterns of behavior, individual and group relations, family and social ethics, habits and social customs. Referring to authentic texts, it clarifies that "Permission is the rule in everything, unless it is otherwise specified in matters that adversely affect individuals or groups." It also clarifies that "Allah is the only authority who has the right to legislate for the lawful and the prohibited."

Over the years since ite first publication in 1960, this volume has enjoyed a huge readership in the Arabic speaking world and is now in its 20th edition.

Introduction to Islam

"Whether the issue is violence, terrorism, women's rights or slavery, Muslims are today expected to provide answers and to justify what Islam is-or is not. But little opportunity exists, either in the media or in society as a whole, to describe Islam. In simple, direct language, Introduction to Islam introduces readers to Islam and to its principles, rituals, diversity, and evolution. In this book, Tariq Ramadan focuses upon the realities of Islam today. Avoiding ideology and idealism, Ramadan brings to life an essence of the true meaning of Islam and its implications today. No prior knowledge of Islam is required; the book makes the complexity of Islam easy to understand by looking closely at its multi-faceted reality as a religion, and at the civilization that arose from it. The book begins with definitions, and basic principles of Islam. It then delves into history: from the beginnings in the prophetic mission and the Sunni-Shia schism, to the rise of legal schools and the construction of the "Islamic sciences," and to its theological, philosophic mainstream, and mystical (Sufi) undercurrents. The six pillars of faith will also be presented, along with the five pillars of practice, as well as Islam's prescribed rights, duties and prohibitions, the principles of Muslim mysticism and the elements of Islamic philosophy and ethics. The two final chapters focus on the modern era, offering a broad overview of the debates and controversies that are shaking Muslim-majority societies, and reshaping the lives of those who live as minorities elsewhere." --

In simple, direct language, Introduction to Islam introduces readers to Islam and to its principles, rituals, diversity, and evolution. In this book, Tariq Ramadan focuses upon the realities of Islam today.

Pekasam

Antologi Cerpen Antikorupsi

Sederhana tapi menempel sekali dalam kenangan. Dua puluh delapan tahun berlalu, ada kalimat yang masih tersusun rapi di ingatan saya. “Jajan harus jujur, kalau hanya mampu bayar satu, maka ambil jajanan satu saja.” Kalimat itu diucapkan oleh seorang guru di depan kelas saat saya masih duduk di kelas 3 Sekolah Dasar. Dulu saya menanggapinya hanya dengan anggukan saja. Selain karena saya jarang jajan, saat itu kadang justru saya bawa makanan untuk dijual di sekolah. Tapi, sekarang saya paham, guru ibarat air dan pupuk untuk tunas-tunas bangsa yang akan tumbuh besar. Pemahaman akan nilai-nilai kebaikan sangat penting dimiliki para guru. Melalui alur 38 cerita dalam buku ini, terbaca bahwa guru adalah sosok yang sangat dekat dengan penanaman kejujuran, kemandirian, tanggung jawab, dan nilai lain yang mendukung sikap-sikap antikorupsi. Nilai-nilai yang disisipkan di setiap cerita terasa sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Di beberapa cerita menuliskan praktik korupsi juga sangat mungkin dilakukan oleh seorang guru atau masyarakat biasa yang bukan penyelenggara negara. Kondisi ini nyata terjadi. Maka harus dilawan dan diatasi bersama-sama. Terima kasih telah membantu KPK menyebarkan nilai-nilai antikorupsi. Febri Diansyah Kepala Biro Humas KPK

Sederhana tapi menempel sekali dalam kenangan.

Pendidikan Antikorupsi (Model Pemberantasan Korupsi)

Book Chapter dari 14 Bab yang membahaas Ruang Lingkup Antikorupsi, Sejarah Antikorupsi, Gratifikasi, Suap, dan Pemerasan Bukan Budaya Indonesia, Model Kelembagaan Antikorupsi Negara-Negara di Dunia, Menumbuhkan Sembilan Nilai Antikorupsi dalam Mencegah Korupsi, Kontribusi Tridharma Perguruan Tinggi dalam Mencegah Praktik Korupsi, Pencegahan Korupsi Melalui Pendidikan Kewirausahaan, Pencegahan Korupsi Melalui Agama, Good Governance dan Pengadaan Elektorik Mencegah Korupsi, Pembinaan Keluarga dan Pendidikan Karakter Sejak Dini Mencegah Korupsi, Budaya dan Kearifan Lokal Mencegah Korupsi, Peran Lembaga Hukum dalam Pencegahan dan Penindakan Korupsi, Inovasi Cegah dan Berantas Korupsi. Sebagai sebuah karya manusia, Book Chapter ini tentu masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritik yang membangun dibutuhkan untuk perbaikan dan penyempurnaan dari pembaca.

Book Chapter dari 14 Bab yang membahaas Ruang Lingkup Antikorupsi, Sejarah Antikorupsi, Gratifikasi, Suap, dan Pemerasan Bukan Budaya Indonesia, Model Kelembagaan Antikorupsi Negara-Negara di Dunia, Menumbuhkan Sembilan Nilai Antikorupsi ...

Tindak Pidana Pornografi

Pada hakikatnya pornografi mengandung tiga sifat, yaitu kecabulan, eksploitasi seksual, dan melanggar norma kesusilaan. Misalnya Artis menyanyi di atas panggung sambil bergoyang menirukan gerakan orang bersenggama. Dalam hal ini terhadap Artis tersebut dapat disebut menyanyi dengan mengeksploitasi seksual. Kelakuan demikian mengandung kecabulan. Oleh karena itu, melanggar norma kesusilaan umum. Ada Undang-Undang Pornografi yang akan melawan kelakuan seperti itu. Terdapat 33 perbuatan yang dilarang dalam tindak pidana pornografi, seperti persenggamaan, eksploitasi seksual, ketelanjangan yang dikemas dalam 10 pasal. Tindak pidana pornografi dalam Undang-Undang Pornografi lebih lengkap daripada di dalam KUHP, lebih sesuai dengan kebutuhan hukum masyarakat Indonesia sekarang. UUP tidak memberi peluang bagi orang "a-susila" untuk mencari keuntungan ekonomi dan popularitas murahan dengan memanfaatkan pornografi. Dalam buku ini dibahas semua tindak pidana pornografi dengan pendekatan normatif, teoretis, dan empiris, menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Dapat dimanfaatkan sebagai buku standar bagi mahasiswa hukum dan praktisi hukum yang mempelajari dan menerapkan hukum pornografi. Lebih luas lagi dapat dibaca oleh semua orang, baik yang menginginkan maupun tidak tegak dan terjaganya nilai-nilai moral kesusilaan bagi masyarakat Indonesia.

Tindak pidana pornografi dalam Undang-Undang Pornografi lebih lengkap daripada di dalam KUHP, lebih sesuai dengan kebutuhan hukum masyarakat Indonesia sekarang.