Sederhana tapi menempel sekali dalam kenangan. Dua puluh delapan tahun berlalu, ada kalimat yang masih tersusun rapi di ingatan saya. “Jajan harus jujur, kalau hanya mampu bayar satu, maka ambil jajanan satu saja.” Kalimat itu diucapkan oleh seorang guru di depan kelas saat saya masih duduk di kelas 3 Sekolah Dasar. Dulu saya menanggapinya hanya dengan anggukan saja. Selain karena saya jarang jajan, saat itu kadang justru saya bawa makanan untuk dijual di sekolah. Tapi, sekarang saya paham, guru ibarat air dan pupuk untuk tunas-tunas bangsa yang akan tumbuh besar. Pemahaman akan nilai-nilai kebaikan sangat penting dimiliki para guru. Melalui alur 38 cerita dalam buku ini, terbaca bahwa guru adalah sosok yang sangat dekat dengan penanaman kejujuran, kemandirian, tanggung jawab, dan nilai lain yang mendukung sikap-sikap antikorupsi. Nilai-nilai yang disisipkan di setiap cerita terasa sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Di beberapa cerita menuliskan praktik korupsi juga sangat mungkin dilakukan oleh seorang guru atau masyarakat biasa yang bukan penyelenggara negara. Kondisi ini nyata terjadi. Maka harus dilawan dan diatasi bersama-sama. Terima kasih telah membantu KPK menyebarkan nilai-nilai antikorupsi. Febri Diansyah Kepala Biro Humas KPK
PENGEMBANGAN BOOKLET SEBAGAI SARANA EDUKASI TUMBUH KEMBANG ANAK BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN KOTAANYAR KABUPATEN PROBOLINGGO Dari hasil studi pendahuluan peneliti menemukan bahwa anak usia dini di Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo mengalami berbagai permasalahan dalam hal perkembangan. Dari hasil analisis terhadap 27 orang anak yang tersebar di Kecamatan Kotaanyar, didapat setidaknya 8 problem fisik motorik, 9 problem kognitif, 11 problem bahasa, dan 11 problem sosio emosional. Oleh karenanya dalam penelitian ini peneliti mengembangkan sarana dan sumber informasi untuk mendukung program edukasi berbasis masyarakat dalam bentuk booklet. Booklet yang dimaksud dalam penjelasan di atas berisi berbagai sumber informasi dan edukasi terkait permasalahan dalam perkembangan anak dan solusinya. Selain berpusat pada permasalahan-permasalahan yang ditemukan di lapangan, peneliti mengembangkan konten edukasi sampai pada bentuk-bentuk permasalahan perkembangan anak usia dini yang lebih kompleks. Sajian dwibahasa diharapkan mampu mempermudah masyarakat yang dibidik untuk dapat memahami konten booklet. Dengan pertimbangan ini maka booklet hasil pengembangan penelitian ini dikembangkan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Madura. Terkait gaya berliterasi, masyarakat Kecamatan Kotaanyar membutuhkan pengarahan khusus dalam mendorong kemauan mereka untuk mempelajari konten program edukasi berbasis masyarakat ini. Untuk itu booklet yang telah dikembangkan oleh peneliti akan ditempatkan pada lokasi-lokasi di mana masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga, atau yang memiliki anak usia dini, biasa berkumpul.
MELATIH KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK Ayah bunda bisa memulai melatih kemampuan sosial emosional anak dengan melatih rasa percaya diri anak.Misal dengan ajak anak untuk memperkenalkan diri pada teman yang baru ditemui.