Sebanyak 1193 item atau buku ditemukan

CERDAS MENULIS KARYA ILMIAH

Menulis karya ilmiah merupakan kegiatan yang menuntut penulis untuk menghasilkan tulisan dengan konvensi ilmiah. Konvensi ilmiah yang dimaksud meliputi logika berpikir, sistematika, maupun gaya bahasa yang digunakan.

BAHASA INDONESIA UNTUK PERGURUAN TINGGI

Mahasiswa perlu ditingkatkan kesadarannya bahwa bahasa Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan seluruh bangsa Indonesia. Hal ini mengingat bahasa Indonesia merupakan alat mengungkapkan diri baik secara lisan maupun tertulis, dari segi rasa, karsa, dan cipta, serta pikir, baik secara etis, estetis, maupun secara logis. Warga negara Indonesia yang mahir berbahasa Indonesia yang akan dapat menjadi warga negara yang mampu memenuhi kewajibannya di mana pun mereka berada di wilayah tanah air dan dengan siapa pun mereka bergaul di wilayah NKRI. Oleh sebab itu, kemahiran berbahasa Indonesia menjadi bagian dari kepribadian Indonesia. Kemahiran berbahasa Indonesia bagi mahasiswa Indonesia tercermin dalam tata pikir, tata ucap, tata tulis, dan tata laku berbahasa Indonesia dalam konteks ilmiah dan akademis. Oleh karena itu, bahasa Indonesia masuk ke dalam kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian mahasiswa, yang kelak sebagai insan terpelajar akan terjun ke dalam kancah kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai pemimpin dalam lingkungannya masing-masing. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan kelak dapat menyebarkan pemikiran dan ilmunya, mereka diberi kesempatan melahirkan karya tulis ilmiah dalam berbagai bentuk dan menyajikannya dalam forum ilmiah. Kesempatan berlatih diri dalam menulis akan mengambil proporsi sebesar 70 persen dibandingkan dengan penyajian lisan. Jadi, praktik menggunakan bahasa Indonesia dalam dunia akademik/ilmiah mendapatkan perhatian sangat tinggi dalam perkuliahan ini. Kerja sama dalam meningkatkan kualitas karya tulis hendaknya dipadukan dalam strategi belajar bersama dalam bentuk saling menyunting karya ilmiahnya. Mahasiswa peserta kuliah perlu disadarkan tentang kenyataan ini dan ditimbulkan kebanggaannya terhadap bangsa nasional kita. Kemudian, mahasiswa hendaknya juga ditingkatkan kesadarannya akan kedudukan BI sebagai bahasa negara dan bahasa nasional, dan fungsi BI sebagai bahasa lingua franca yang berpotensi untuk mempersatukan seluruh bangsa. Untuk selanjutnya, mereka hendaknya diminta untuk mengidentifikasi implikasi dari semua butir tentang bahasa Indonesia tersebut bagi mereka sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Penyadaran dicapai lewat kegiatan ceramah dan tanya jawab/diskusi, sedangkan identifikasi implikasi melalui diskusi kelompok.

Mahasiswa perlu ditingkatkan kesadarannya bahwa bahasa Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan seluruh bangsa Indonesia.

BAHASA INDONESIA UNTUK PERGURUAN TINGGI

Buku ini disusun sebagai salah satu bahan ajar dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, khususnya di Perguruan Tinggi Islam. Dalam buku ini disajikan materi pembelajaran Bahasa Indonesia dan telah disesuaikan dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Buku ini juga dilengkapi contoh dan tugas di setiap akhir topik pembahasan.

Buku ini disusun sebagai salah satu bahan ajar dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, khususnya di Perguruan Tinggi Islam.

Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Berbasis Pembelajaran Aktif

menulis ilmiah adalah suatu aktivitas produktif yang sangat berkaitan erat dengan dunia akademisi. Seorang yang berjiwa inovatif akan selalu mengembangkan ide dan pemikirannya melalui karya (tulisan). Menulis ilmiah pada dasarnya merupakan bagian dan aktivitas keilmuan secara komprehensif. Tujuan dari menulis ilmiah itu sendiri yaitu untuk memecahkan dan menganalisis sejumlah persoalan berdasarkan kerangka metode penulisan ilmiah. Buku ini memuat bahasan mengenai dasar-dasar menulis ilmiah, hingga implementatif dan praktisinya. Materi yang disajikan dalam buku ini sangat membantu pem-baca, khususnya bagi dosen, mahasiswa, guru, pelajar, ataupun peneliti dalam menerapkan teknik menulis ilmiah. Buku ini memberikan guide line pada pembelajaran aktif. Pembeda buku ini adalah adanya komponen yang disajikan secara sistematis, meli-puti: capaian pembelajaran, kemarnpuan akhir yang diharapkan, indikator, tujuan pembelajaran, peta konsep, materi pembelajaran, rangkuman, tugas, latihan, dan tindak lanjut. Tujuan dari penyajian komponen ini yaitu memu-dahkan pembaca dalam mengembangkan suasana, dialogis, interaktrf, dan menyenangkan. Materi-materi yang disajikan dalam buku ini yaitu: (1) Ragam bahasa ilmiah; (2) Ejaan bahasa Indonesia; (3) Pilihan kata (diksi); (4) Kalimat; (5) Paragraf; (6) Penyusunan karya ilmiah; (7) Teknik menulis esai; (8) Teknik menulis artikel ilmiah; (9) Teknik menulis makalah; (10) Teknik menulis artikel ilmiah; (11) Teknik menulis laporan hasil penelitian; (12) Teknik pengutipan; dan (13) Teknik presentasi ilmiah. Buku persembahan penerbit PrenadaMediagroup

menulis ilmiah adalah suatu aktivitas produktif yang sangat berkaitan erat dengan dunia akademisi.

Pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi

Secara ringkas buku ini membahas mengenai fungsi bahasa, ragam bahasa, dan pedoman umum ejaaan baku. Turut disinggung mengenai pedoman pengutipan, penulisan catatan kaki, bibliografi serta dibumbui dengan materi mengenai diksi, kemudian berlanjut pada kalimat efektif, dan berbagai hal mengenai paragraf. Selain itu, akan disinggung tentang penalaran, yaitu hakikat, jenis, dan hubungannya dengan penulisan ilmiah. Untuk pengayaan, dipaparkan pula perencanaan penulisan karangan serta konvensi naskah dan penyuntingan. Terakhir, dibahas pula mengenai seluk beluk resensi, teori penulisan, dan contoh resensi. Garudhawaca.

Secara ringkas buku ini membahas mengenai fungsi bahasa, ragam bahasa, dan pedoman umum ejaaan baku.

Konsep dan Aplikasi Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi

Mengapa Bahasa Indonesia perlu dikuliahkan kepada mahasiswa? Atau secara lebih spesifik dan operasional, pertanyaan itu menjadi: Mengapa perlu ada mata kuliah Bahasa Indonesia pada jenjang pendidikan tinggi? Jawaban pertanyaan itu bersangkut paut dengan isi dalam buku ini karena salah satu wujud strategi pelaksanaan pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesia adalah melalui pengajarannya di lembaga-lembaga pendidikan. Pembinaan perlu dilakukan karena para penutur bahasa pada umumnya lebih mengutamakan keberhasilan dalam berkomunikasi daripada mementingkan kegramatikalan dan penggunaan kata baku. Secara khusus masih ditemukan kesalahan berbahasa dalam karya tulis ilmiah yang disusun oleh peserta didik. Kurangnya wawasan kebahasaan para pemakai Bahasa Indonesia, diduga menjadi penyebab kesalahan tersebut. Buku "Konsep dan Aplikasi Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi" ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah tersebut. Di samping itu, buku ini juga dimaksudkan untuk membantu pemakai bahasa dalam menulis karya tulis ilmiah. Buku ini dilengkapi dengan bagian pengantar pada setiap awal bagian dan rangkuman di tiap akhir bagian. Pada akhir setiap bagian disertakan soal-soal latihan untuk menguji pemahaman mahasiswa terhadap bagian-bagian yang ada.

Kurangnya wawasan kebahasaan para pemakai Bahasa Indonesia, diduga menjadi penyebab kesalahan tersebut. Buku "Konsep dan Aplikasi Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi" ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah tersebut.

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI

Buku ini ditulis karena adanya kegelisahan penulis terhadap pembelajaran bahasa Indonesia, terutama di tingkat perguruan tinggi. Banyak mahasiswa yang belum paham dan tidak bisa membedakan menulis kata “di” yang dipisah dan kata “di” yang disambung. Tentu ini menjadi sebuah keprihatinan bagi semua, khususnya bagi pengajar bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia dalam buku ini dilakukan secara struktural mulai dari hal yang paling dasar berkenaan dengan konsep bahasa sampai pada tahap akhir melakukan presentasi ilmiah.

Buku ini ditulis karena adanya kegelisahan penulis terhadap pembelajaran bahasa Indonesia, terutama di tingkat perguruan tinggi.

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

DI SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI

Materi pembelajaran Bahasa Indonesia di SD masih jarang ditemui dilingkungan perguruan tinggi, khususnya pembelajaran dikelas tinggi yakni kelas 4 sampai kelas 6. Materi pembelajaran bahasa Indonesia masih bersifat umum. Sehingga dalam praktiknya mahasiswa menerapkan metode dan model sama dengan mata pelajaran yang lain. Dengan adanya kurikulum 2013 bahasa Indonesia menjadi penghela mata pelajaran lain dengan menerapkan pendekatan saintifik dan menggabungkan empat keterampilan berbahasa. Buku ini menjelaskan tentang karakteristik pembelajaran dikelas tinggi. Pendekatan, metode dan strategi mejnelaskan tentang berbagai metode yang sesuai dengan kelas tinggi baik itu metode membaca, misalnya SQ3R, KWL dan lainnya atau metode menulis, misalnya metode menulis kolaboratif untuk kelas 4 sampai kelas 6. Selanjutnya diberikan contoh materi di kelas tinggi, ruang lingkup materi bahasa Indonesia baik dalam KTSP maupun kurikulum 2013, wujud keterampilan berbahasa dan contoh-contoh penilaian dan rubriknya. Dengan buku ini diharapkan dapat membantu menghadapi permasalahan pembelajaran khususnya bagi SD di kelas tinggi dengan menerapkan pendekatan, metode dan strategi yang sesuai.

Materi pembelajaran Bahasa Indonesia di SD masih jarang ditemui dilingkungan perguruan tinggi, khususnya pembelajaran dikelas tinggi yakni kelas 4 sampai kelas 6. Materi pembelajaran bahasa Indonesia masih bersifat umum.

Problema dan Aksioma

Dalam Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki nilai historis, nilai politis, nilai sosiologis, dan nilai estesis yang tidak dapat dilepaskan dari keberadaan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan, pemanfaatan ilmu pengetahuan, dan pemanfaatan teknologi modern, bahasa Indonesia dapat menjadi wahana untuk mengembangkan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. [Penerbit Deepublish, Deepublish, Bahasa, Prof. Dr. Andayani, M.Pd.]

Buku Problema dan aksioma: dalam metodologi pembelajaran Bahasa Indonesia ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya. [Penerbit Deepublish, Deepublish, Bahasa, Prof. Dr. Andayani, M.Pd.]

Pengantar Studi Islam Interdisipliner

Islam merupakan agama samawi yang bukan sekedar berisikan ajaran keagamaan yang menjurus pada ritual persembahan serta menuntut penegakan syari‘at. Tetapi menurut fakta sejarah peradaban Islam telah lama mengalami perkembangan menjadi sebuah disiplin ilmu. Karena segala hal yang berhubungan dengan Islam ini sangat menarik untuk dijadikan objek studi, dunia Barat sejak lama menyimpan hasrat besar untuk memahami eksistensi, kecenderungan, gejolak dan arah agama besar yang sejak lama telah menunjukkan pesonanya ini melalui kajian-kajian serius yang dilakukan para Islamolog, orientalis dan belakangan Islamisis baik yang jujur maupun tendesius, yang agak obyektif atau subyektif, yang agak netral maupun yang bertujuan mendistrosi dan mengaburkan pengertian Islam atau yang ―murni demi kepentingan ilmu.‖ Dalam kajiannya itu, dunia Barat kemudian menyebutnya Islamic Studies. H.A.R Gibb menyatakan “Islam is indeed much more than a system of theology, it is a complete civilization ungkapan Gibb ini tercatat dalam bukunya Wither Islam? A Survey of Modern Movements in the Moslem World. Dengan demikian, pesatnya perkembangan studi Islam disebabkan agama ini tidak hanya memainkan perannya sebagai ajaran teologi dan spiritual belaka namun juga yang terkenal adalah peradaban yang lengkap. Dan Gerhard Endress menulis bahwasanya selain penelitian sejarah, studi Islam telah mantap sebagai disiplin keilmuan. Sebuah disiplin ilmu adalah sebuah perkembangan yang tak mungkin dihindari sebagai kekuatan sejarah. Melalui tradisi kesarjanaan yang panjang di Barat, menurut Edward Said, studi Islam, tradisi akademik tentang ketimuran atau gambaran tentang Timur telah direkonstruksi dan didominasi oleh konsepsi-konsepsi Barat yang ia sebut orientalism. Melaui orientalisme, Barat telah mengukuhkan dominasi sosial, politik dan kebudayaan selama berabad-abad atas dunia Timur. Karenanya, Timur dianggap ada karena usaha-usaha kesarjanaan Barat. ―The Orient was almost a European invetions, and had been since antiquity a place of romance, exotic being, haunting memories and landscape, remarkable experiences.” Dominasi ini baik di Amerika maupun di Eropa tampak pada perhatian Barat yang menaruh minatnya yang tinggi tentang keislaman dan ketimuran. Pada abad ke-20, minat dan dominasi itu ditunjukkan oleh pendirian Departement of Islamic Studies, Religious Studies atau Asian Studies di berbagai universitas di Barat baik di Amerika Serikat, Eropa dan Australia. Universitas-universitas seperti University of California of Los Angelos (UCLA), Chicago University, Princeton University, Columbia University, Harvard University, Yale University, Temple University, Ohio State University di Amerika Serikat; Faculty of Islamic Studies University of McGill di Kanada; SOAS London University di Inggris; Sorbone University di Perancis; Flinders University, Monash University dan Autsralian National Universtiy di Australia, menyediakan dan menyelenggarakan kajian-kajian keislaman dalam berbagai aspeknya atau studi kawasan dunia Islam dengan segala fasilitas perpustakaan yang lengkap dan metodologi yang lebih maju dibanding di negara-negara Muslim sendiri. Studi Islam (Islamic Studies), terlepas dari kecurigaan yang muncul, Buku ini akan mengulas secara lebih sistematis tentang studi Islam, agama, urgensi, tujuan, ruang lingkup, pembidangannya, dan bertujuan melakukan pendekatan atau kajian-kajian keislaman secara metodologis-akademis dan dari berbagai sudut pandang seperti fenomena Islam. Selain itu hal-hal yang berkenaan dengan sosial kebudayaan dan terutama aspek kesejarahan Islam dalam panggung peradaban dunia dan Indonesia hingga tema Islam Nusantara Berkemajuan meski belum secara holistic dibahas akan tetapi cukup dapat memantik semangat mahasiswa untuk melakukan kajian/studi lanjutan.

Islam merupakan agama samawi yang bukan sekedar berisikan ajaran keagamaan yang menjurus pada ritual persembahan serta menuntut penegakan syari‘at.