Sebanyak 88 item atau buku ditemukan

Pendidikan Agama Islam: Berbasis General Education

Pendidikan Agama (Islam) merupakan salah satu instrumen penting yang secara resmi digunakan oleh institusi perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk meng-instal ketauhidan dan akhlaq mulia ke dalam jiwa-jiwa pembaca. Buku ini juga menjadi langkah penting dalam menjaga keseimbangan hidup manusia antara kemampuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dengan Pengamalan Iman dan Ketaqwaan (IMTAQ) kepada Allah Swt. Buku Pendidikan Agama Islam ini terdiri atas empat belas bab, yaitu: Bab 1 Manusia dan Alam Semesta; Bab 2 Dinul Islam; Bab 3 Sumber Dalil Hukum Ajaran Islam; Bab 4 Aqidah Islamiyah; Bab 5 Ibadah dalam Islam; Bab 6 Akhlak Islam; Bab 7 Muamalah dalam Islam; Bab 8 Islam dan Disiplin Ilmu “Sains dan Teknologi dalam Al-Quran; Bab 9 Pakaian, Aurat, dan Pergaulan dalam Islam; Bab 10 Sejarah Peradaban Islam; Bab 11 Bahaya Proxy War; Bab 12 Radikalisme dan Terorisme menurut Islam; Bab 13 Bahaya Zionisme Israel; dan Bab 14 Revolusi Mental dalam Islam.

Pendidikan Agama (Islam) merupakan salah satu instrumen penting yang secara resmi digunakan oleh institusi perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk meng-instal ketauhidan dan akhlaq mulia ke dalam jiwa-jiwa pembaca.

Tafsir Ayat Muamalah

Buku Tafsir Ayat Muamalah ini disusun berdasarkan rencana pembelajaran pada mata kuliah Tafsir Ayat Muamalah, program studi Hukum Ekonomi Syariah (HES). Mata kuliah ini, membekali mahasiswa pemahaman tentang hukum muamalah terkhusus muamalah maliyah yang digali dari ayat-ayat Al-Quran dengan metodologi tafsir maudhu'i dan pendekatan tafsir tahliy bil ma'tsur dan ma'qul. Sasaran kompetensi mata kuliah ini adalah menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi tafsir ayat muamalah, memanfaatkannya dalam penyelesaian masalah muamalah secara prosedural serta memperhatikan dan menerapkan nilai Al-Quran pada bidang perekonomian, menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur, serta mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang ekonomi. Terlepas dari struktur bab yang ada, buku ini dapat dibaca secara acak sesuai dengan kebutuhan pembaca terhadap tema-tema tertentu. Pada bab tafsir ayat larangan transaksi riba, penulis memberikan porsi pembahasan lebih panjang karena pentingnya masalah ini, sehingga bab larangan riba dapat disetarakan dengan dua bab pembahasan tema yang lain.

... hadis tersebut dapat diketahui bahwa penetapan harga pada dasarnya ditentukan oleh pasar . Harga dibiarkan mengalir ... ekonomi terhadap hukum kartel , hukum Islam menggunakan teori kaidah fiqih jie viell sebagai " pisau analisis ...

Pendidikan Toleransi Sasak Muslim Bali Hindu di Kota Mataram

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model pendidikan toleransi di SMA Kota Mataram, dengan pendekatan fenomenologi dan sosiologi, hasil temuan penelitian ini membuktikan, bahwa kebersamaan peserta didik tanpa membedakan latar belakang keagamaan, dalam pelaksanaan kegiatan ekstra dan intra kurikuler di sekolah, akan menghasilkan kohesifitas kesatuan dan toleransi dalam keragaman masing-masing siswa. Berbagai aktifitas keagamaan seperti perayaan Maulid Nabi, Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha dan berpartisipasi dalam MTQ bagi peserta didik yang beragama Islam. Perayaan Hari Raya Nyepi, Galungan, Kuningan, Saraswati, Perang Topat dan Pujawali bagi peserta didik yang beragama Hindu, dapat dilakukan oleh masing-masing siswa, namun tetap dalam batas kerja sama dalam aspek kebudayaan, dan tidak terlibat secara langsung dalam ritual keagamaan, aktifitas ini dapat menciptakan kerukunan dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Model pembelajaran di SMA Darul Falah, SMAK Kesuma dan SMAN 3 Mataram yakni: Model pembelajaran tindih (Direct instruktion), model pembelajaran maliq dan merang (Cooperative learning), dan model pembelajaran kesolahan, diaplikasikan dalam bentuk sangkep dan gundem (Contextual teaching and learning). Semua model pembelajaran tersebut terpusat pada peserta didik (Contruktivis learning). Hasil kajian penelitian ini sependapat dengan teori pendidikan yang telah dikemukakan oleh John Dewey (1986). William Glasser (1988), Herbert Kohl, Neil Postman (1991), Ivan Illich (1993), yang mengatakan bahwa perubahan seseorang/individu sangat ditentukan oleh pengalaman pribadi (Personal experience) proses belajar yang dilakukan di sekolah dalam bentuk kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler, dan tidak berhubungan dengan lingkungan keluarga dan atau lingkungan masyarakat tempat tinggalnya. Penelitian ini, tidak sependapat dengan teori kaum humanisme pendidikan yang telah dikemukakan oleh Habermas (1995), Richard H. Dees 1996), Lickona (1996), dan Donna Hicks (1997), yang mengatakan bahwa perubahan seseorang atau individu sangat ditentukan oleh keluarga dan lingkungan masyarakat tempat tinggalnya. Mereka semua cenderung mendefinisikan pendidikan dalam arti mahaluas, hasil penelitian ini juga tidak mendukung pendapat HAR Tilaar, bahwa hampir sebagian besar waktu peserta didik berada di rumah bukan di lembaga pendidikan formal seperti di sekolah.

Selama ini pendidikan Islam mampu memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa konflik bukanlah hal yang baik ... “Religious Education and Tolerance: Learning Process in High School of Minority Muslim Indonesia,” 24 Oktober 2017, 139.

The Making Of Iran's Islamic Revolution

From Monarchy To Islamic Republic, Second Edition

In this fully revised and expanded second edition, Dr. Milani offers new insights into the causes and profound consequences of Iran's Islamic Revolution. Drawing on dozens of personal interviews with the officials of the Islamic Republic and on recently released documents, he presents a provocative analysis of the dynamics and characteristics of factional politics in Islamic Iran. Among the new issues covered are the events leading up to the Teheran hostage crisis, Ayatollah Khomeini's life and writings, President Rafsanjani's activities against the Shah, Rafsanjani's recent reforms, Iran's involvement in the Kuwaiti crisis, and the domestic and foreign policy challenges facing Iran in the post?Cold War era.The second edition is specifically revised for use as a text for courses dealing with Iran, the Middle East, and revolutionary movements.

Among the new issues covered are the events leading up to the Teheran hostage crisis, Ayatollah Khomeini's life and writings, President Rafsanjani's activities against the Shah, Rafsanjani's recent reforms, Iran's involvement in the Kuwaiti ...

MODERASI BERAGAMA DALAM MEWUJUDKAN NILAI-NILAI MUBADALAH

buku modersi beragama ini dapat terselesaikan denganbaik, walaupun masih terdapat beberapa koreksi, saran dan kritikan yang membangun tentunya agar karya nyata ini dapat lebih bernanfaat. Shalawat dan salam senantisa terlimpahkan kepada baginda Rasulullah saw., yang telah memberikan suri tauladan kepada kita dalam menyampaikan risalah Islamiyyah bil hanifati samhah (dengan cara yang baik), sehingga menjadi sebuah perdamaian dan bukan sebaliknya yaitu permusuhan. Buku yang hadir dihadapan pembaca ini adalah buku hasil bunga rampai dari berbagai kalangan disiplin keilmuan yang tidak sama tentunya, hal ini yang merupakan sebuah keunikan dari anugrah yang Allah swt., berikan kepada kita semua. Dengan akal sehat dan menghasilkan sebuah karya nyata. Ucapan terimaksih kami ucapkan kepada semua pihak demi terwujudnya karya ini, khusunya kepada Ketua MUI Provinsi Lampung Bapak Kyai Dr. H. Kairuddin, M.H. yang telah sudi kiranya memberikan motivasi berupa kata pengantar, sebuah anugrah besar bagi kami demi mewujudkan karya nyata ini. Moderasi beragama adalah sebuah prinsip dalam nilainilai yang harus ditanamkan dalam berfikir, sehingga pemikiran moderat inilah yang akan menghantarkan kita pada perdamaian, ketentraman dan tentunya menjadi Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Agama merupakan nasehat bagi kita, sehingga bagaimana kita dapat berfikir yang moderat, atau beragama dengan cara yang moderat, sehingga tidak cenderung ke kiri atau ke kanan, tapi lebih pada apa yang diajarkan baginda Rasulullah saw., (khairul umuuri ausathuha) sebaik-baiknya perkara adalah berada di tengahnya.

Ucapan terimaksih kami ucapkan kepada semua pihak demi terwujudnya karya ini, khusunya kepada Ketua MUI Provinsi Lampung Bapak Kyai Dr. H. Kairuddin, M.H. yang telah sudi kiranya memberikan motivasi berupa kata pengantar, sebuah anugrah ...