Sebanyak 2374 item atau buku ditemukan

Sosiologi Korupsi: Kajian Multiperspektif, Integralistik, dan Pencegahannya

Matakuliah “Sosiologi Korupsi” yang digunakan pada Prodi Pendidikan Sosiologi, FHIS, Undiksha diasuh dengan cara membentuk tim dosen/pengajar, terdiri dari dua staf pengajar/dosen dengan latar belakang keilmuan yang berbeda, yakni Akuntansi dan Antropologi/Sosiologi. Mengingat keterbatasan buku panduan atau referensi mengenai Sosiologi Korupsi ini sebagai buku ajar (textbook) bagi dosen/pengajar matakuliah tersebut, maka disusunlah buku teks ini yang diberi judul: Sosiologi Korupsi Kajian Multiperspektif, Integralistik, dan Pencegahannya. Buku persembahan penerbit Prenada Media Group.

Berkenaan dengan itu, maka PBB sangat intensif menggalang kerja antara negaranegara di dunia untuk melakukan gerakan melawan korupsi. ... Ghulul memenuhi semua unsur tindak pidana korupsi dengan alasan sebagai berikut. 1.

Bahasa Inggris Sistem 52 M Jilid 2

Buku Sistem 52M Bahasa Inggris menghadirkan kursus bahasa Inggris yang bisa dilakukan secara mandiri (di luar ruang kelas formal) dan individu (per orangan). Kursus bahasa Inggris volume 2 ini memuat 18 minggu (bab) atas berbagai macam tata bahasa dasar, ungkapan-ungkapan, dan frasa atau kosakata yang paling sering digunakan dalam situasi kehidupan kita sehari-hari. Sesuai dengan namanya “52M”, pembaca diharapkan bisa mahir dalam bahasa Inggris dalam satu tahun (52 Minggu) dengan menggunakan buku ini secara tekun dan sabar per minggunya. Dalam mencapai tujuannya tersebut, metode penyajiannya pun disusun agar mudah dipahami orang Indonesia, termasuk cara pengucapannya yang unik. Hal ini penting terutama mengingat kata-kata dalam bahasa Inggris sering kali dibunyikan tidak seperti apa yang tertulis (bunyi implisit), dan menghadirkan tantangan tersendiri bagi lidah orang Indonesia yang biasa mengenal bunyi-bunyian eksplisit dalam bahasa Indonesia. Namun, meskipun buku seri 52M ditulis dan disusun khususnya untuk orang Indonesia, tapi kaidah berbahasa dan penyajian audionya tetap mengacu pada kaidah bahasa Inggris yang sesuai dengan standar bahasa Inggris Amerika Serikat. Herpinus Simanjuntak adalah penulis buku-buku belajar bahasa asing best-seller di Indonesia. Selain bahasa Inggris, Herpinus juga menguasai bahasa asing lain, seperti Jepang, Prancis, Spanyol, Jerman, dan lain-lain. ===========KESAINT BLANC BOOKS=========== Untuk informasi judul buku lainya, silahkan kunjungi website Kesaint Blanc di www.kesaintblanc.co.id

Herpinus Simanjuntak adalah penulis buku-buku belajar bahasa asing best-seller di Indonesia.

New Issues in Islamic Finance and Economics

Progress and Challenges

New Issues in Islamic Finance & Economics: Progress and Challenges provides a review of the main issues and challenges facing Islamic finance. The application of Islamic finance is currently limited to banking. This book starts with an overview of the factors and motives behind the development of Islamic finance. A critical review of issues facing the industry is provided followed by a detailed analysis of areas where further attention is required. The book offers some original thinking on issues pertaining to governance, institutions, public finance and economic development within an Islamic financial system.

The book offers some original thinking on issues pertaining to governance, institutions, public finance and economic development within an Islamic financial system. This volume certainly fills a gap in the Islamic finance literature.

Basic Principles of Management

When we think of management, our mind jumps to planning, directing, paperwork, organization and objectives. In other words, management can be defined as the means and resources necessary in order to achieve our objectives. You can find the basic principles of management in all sorts of organizations, no matter how small or large they are, if they charge for their activities or if they are non-profit. One cannot have realistic expectations regarding the success of their business without possessing a fundamental level of understanding of how a business actually works and how it should be managed. If a business owner fails to acquire a refined managerial skill, his or hers business is most likely to fail as well. This book takes it upon itself to guide the reader and to walk them through the process of starting a business and manage it on the way to success. We are here to show you how to deal with all sorts of situations like crises and other unpredictable factors. We believe that communication, organizing and evaluating both the human resources and the material resources are key factors to a good business plan. By the end of this guide, we believe that our readers will be able to develop pragmatic thinking, and to understand how successful businesses are run, just like a Master of Business Administration would, without having to pay or attend expensive classes.

By the end of this guide, we believe that our readers will be able to develop pragmatic thinking, and to understand how successful businesses are run, just like a Master of Business Administration would, without having to pay or attend ...

Manajemen Investasi

Konsep Manajemen Investasi, Pasar Modal Indonesia, Resiko Investasi, Model Indeks Dan Indeks Tunggal, Model Pasar, Model Capm, Arbitrage Pricing Theory, Efisiensi Pasar, Obligasi, Strategi Investasi Obligasi, Saham, Strategi Investasi Saham

Konsep Manajemen Investasi, Pasar Modal Indonesia, Resiko Investasi, Model Indeks Dan Indeks Tunggal, Model Pasar, Model Capm, Arbitrage Pricing Theory, Efisiensi Pasar, Obligasi, Strategi Investasi Obligasi, Saham, Strategi Investasi Saham

Collaborative governance : Suatu konsep penguatan kelembagaan dalam dunia investasi

Selama dekade terakhir, konsep baru tata kelola pemerintahan yang disebut “Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif atau disebut dengan Collaborative Governance” telah dikembangkan. Konsep tata kelola pemerintah ini menyatukan berbagai stakeholder bersama forum beserta lembaga publik untuk terlibat dalam pengambilan keputusan yang berorientasi pada konsensus atau kesepakatan bersama. Dalam buku ini kami melakukan studi analisis yang membahas tentang tata kelola pemerintahan dengan tujuan menguraikan konsep umum dari Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance). Dalam melakukan melakukan studi meta-analisis ini kami mengadopsi konsep yang disebut dengan '‗pendekatan berturut-turut‖ dengan menggunakan sampel dari literatur Internasional untuk mengembangkan bahasa umum dalam menganalisa tata kelola pemerintahan kolaboratif secara berurutan serta menguji konsep ini terhadap studi kasus tambahan dengan upaya dalam menyempurnakan dan mengelaborasi sebuah konsep Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance) ketika kami menganalisa studi kasus dalam dunia investasi Berbicara tentang investasi maka yang terlintas dibenak kita yaitu suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa yang akan datang. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal sehingga entitas yang paling terlibat tentu saja sektor swasta karena topik utama dari Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance) tidak bisa vi terlepas dari pembahasan mengenai adanya konsep rekan kerja (partnership). Salah satu perwujudan konkret dari Collaborative Governance pada saat ini adalah adanya konsep Public Private Partnership. Konsep partnership atau kemitraan antara pemerintah dengan swasta sudah menjadi hal yang umum dan bukan hal yang tabu lagi dalam melaksanakan suatu pembangunan dalam rangka penyelengaraan pelayanan publik. Berbeda dengan masa lampau, dalam hal penyediaan infrastrukturdan pelayanan publik hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Saat ini sektor swasta (private sector) dan masyarakat (civil society) mesti ikut terlibat dalam penyelengaraan pelayanan publik. Meskipun kontemporer ini Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance) mungkin memiliki pengelolaan yang modis karakter konsep yang kurang rapi dalam membahas bagaimana pemerintah berkolaborasi mencerminkan konsep ini meluap terhadap banyak eksperimen lokal namun sayangnya seringkali hal itu sebagai reaksi terhadap kegagalan konsep tata kelola pemerintahan sebelumnya. Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif hadir sebagai tanggapan atas kegagalan implementasiyang mengalir dengan biaya tinggi dan politisasi atas regulasi konsep tata kelola pemerintahan sebelumnya. Konsep ini telah dikembangkan sebagai bentuk alternatif untuk kepentingan kelompok yang pluralis dan kegagalan mengelola akuntabilitas (terutama karena kewenangan para ahli banyak ditolak). Buku ini juga akan membahas Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif sebagai suatu konsep penguatan kelembagaan yang mengacu pada protokol dasar dan aturan dasar untuk berkolaborasi dimana hal yang sangat penting untuk legitimasi prosedural dari proses kolaboratif disini merupakan desain kelembagaan dari para pemangku vii kepentingan. Akses kepada proses kolaboratif itu sendiri mungkin terletak pada masalah desainnya yang paling mendasar. Siapa yang seharusnya termasuk didalam proses kolaboratif? Tidak mengherankan jika menemukan bahwa tulisan tentang ukuran Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif bahwa proses harus terbuka dan inklusif. Kami juga menemukan bahwa Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance) mensyaratkan dimasukkannya perusahaan swasta dan kewenangan organisasi publik itu secara tradisional telah dikembangkan menjadi upaya sebuah model pemerintahan konvensional. Konsep ini berbasis inklusi yang luas dimana tidak hanya merupakan refleksi dari semangat kolaborasi yang terbuka serta menjadikan pemerintahan yang kooperatif. Hal ini adalah inti dari proses legitimasi berdasarkan (1) kesempatan bagi para pemangku kepentingan untuk berunding dengan entitas yang lain tentang hasil kebijakan dan (2) klaim bahwa hasil kebijakan mewakili konsensus yang berbasis luas. Dalam buku ini kami mendefinisikan Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance) sebagai proses yang 'berorientasi konsensus sekalipun menunjukkan bahwa konsensus pada dasarnya tidak selalu tercapai. Masalahnya di sini adalah apakah semua keputusan kolaboratif yang harus dikembangkan secara formal membutuhkan konsensus. Dalam kolaborasi yang para ahli pelajari konsensus dilihat sebagai mempromosikan representasi sudut pandang individu dan mendorong lebih banyak kerja sama. Namun, aturan konsensus sering dikritik karena mengakibatkan hasil denominator paling umum. Akan tetapi konsep ini juga dapat memungkinkan pemerintah mengalami kebuntuan dalam mengambil keputusan meskipun dimungkinkan bagi proses kolaboratif untuk memulai dengan viii konsensus yang prosedural dan kemudian kembali ke prosedur lain dalam kasus kebuntuan yang lainnya. Oleh karena itu buku ini akan membahas bagaimana strategi dalam menguatkan kelembagaan dalam proses kolaborasi. Dalam konteks organisasi banyak diskusi yang berkembang yang menekankan pendekatan multipihak (multistakeholder) serta berbasis pada masyarakat (civil society). Organisasi masyarakat atau organisasi lokal lainnya perlu mendapat perhatian lebih. Entitas semacam ini biasanya lebih berfungsi memecahkan masalah-masalah sosial sehingga memudahkan pemerintah dalam memetakan masalah yang ada di tengah masyarakat dengan berkolaborasi dengan entitas tersebut. Dengan demikian penguatan kelembagaan perlu menekankan pada penguatan organisasi di tingkat lokal pula. Proses pembangunan di masa lalu lebih memperhatikan penguatan kelembagaan di lapisan atas. Biaya, tenaga dan perhatian pada penguatan organisasi pemerintah sangat besar. Kekuatan utamanya biasanya dipegang oleh sektor swasta (private sector) dengan kemampuan mereka dalam menguasai segala dimensi dan unsur modal kelembagaan yang diperlukan. Dari permasalahan dan perdebatan teori diatas maka penyusun mengambil judul buku yaitu: Collaborative Governance (Suatu Konsep Penguatan Kelembagaan dalam Dunia Investasi).

Selama dekade terakhir, konsep baru tata kelola pemerintahan yang disebut “Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif atau disebut dengan Collaborative Governance” telah dikembangkan.

Evaluasi Pada Pembelajaran Era Society 5.0

Buku ini merupakan refleksi dari berbagai pemikiran oleh para praktisi pendidikan, akademisi dan peneliti yang bekecimpung di dunia pendidikan. Dunia pendidikan yang begitu dinamis menuntut kita agar selalu meng-upgrade skill dan wawasan terhadap perubahan yang terjadi. Demikian halnya dalam dalam pembelajaran, berawal dari kegiatan input, proses, dan outputnya harus di desain sedemikian rupa agar menyesuaikan dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Gambaran umum tentang evaluasi pembelajaran dan bagaimana melakukan evaluasi di era society 5.0 merupakan isi yang dibahas dalam buku ini. Buku ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan dan atau pembanding dalam melakukan dan menyusun evaluasi pada pembelajaran era society 5.0.

Pembelajaran harus menghasilkan belajar pada peserta didik dan harus dilakukan suatu perencanaan yang sistematis, sedangkan mengajar hanya salah satu penerapan strategi pembelajaran di antara strategistrategi pembelajaran yang lain ...

How to Teach Arabic? Metode, Strategi, Evaluasi, Model, dan Permainan Pengajaran Bahasa Arab

How to Teach Arabic? Metode, Strategi, Evaluasi, Model, dan Permainan Pengajaran Bahasa Arab PENULIS: Jaka Imam Mahesa Wijaya Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-251-903-9 Terbit : Mei 2020 www.guepedia.com Sinopsis: Bahasa Arab sebagai bahasa yang populer di kalangan kaum Muslimin merupakan bahasa yang dipelajari di berbagai lembaga pendidikan di tanah air. Animo masyarakat terhadap bahasa Arab mulai tumbuh kembali seiring dengan meningkatnya keinginan untuk memahami dua sumber ajaran Islam (Al Qur’an dan Hadits). Kondisi ini mendorong munculnya berbagai lembaga kursus Bahasa Arab, baik yang bersifat musiman atau dauroh. Pembelajaran online bahkan muncul Ma’had – ma’had khusus untuk belajar bahasa Arab di samping prodi bahasa Arab yang ada di perguruan tinggi. Kondisi ini menuntut para pengajar bahasa Arab untuk membaca kembali berbagai metode pengajaran bahasa Arab, serta berbagai strategi dan permainan bahasa yang kemudian mereka gunakan dalam proses pembelajaran. Buku ini kami tulis untuk membatu para guru Bahasa Arab, dosen Bahasa Arab, peneliti di bidang Pengajaran Bahasa Arab dan mahasiswa Prodi Pengajaran Bahasa Arab bisa memahami berbagai metode, strategi, evaluasi, model dan permainan yang bisa digunakan dalam pengajaran bahasa Arab. Buku ini lahir diawali dengan adanya asumsi bahwa bahasa Arab sulit untuk dipelajari. Agar bahasa Arab yang dianggap sulit ini terasa mudah untuk diajarkan dan dipelajari, maka hendaknya para pengajar menggunakan berbagai metode, model, strategi dan permainan Bahasa Arab yang kami tulis di buku ini. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

1, November 2017) Siti Hasnah, Pembelajaran Kosakata (Mufradāt) Bahasa Arab Melalui Media Gambar Untuk Meningkatkan Minat Belajar Mahasiswa pada Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah IAIN Palu, (Palu: Jurnal Penelitian Ilmiah “ISTIQRA”, Vol.

PEMBELAJARAN DIGITAL

Meningkatnya kecenderungan manusia terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di era informasi ini sesungguhnya memiliki kaitan secara langsung dengan peningkatan tahap literasi komputer, literasi informasi, dan juga tingkat kesejahteraan masyarakat. Semua faktor tersebut satu dengan lainnya saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Selain itu, minat membaca masyarakat juga semakin meningkat sehingga berdampak pada pemenuhan berbagai sumber yang mudah dan cepat diakses. Pembelajaran digital sebagai salah satu alternatif dalam dunia pendidikan yang dapat memberikan layanan dan sumber pembelajaran yang mudah dan cepat diakses. Pembelajaran digital dikembangkan menuju pada terwujudnya sistem pendidikan terpadu yang dapat membangun konektivitas antar komponen yang ada dalam pendidikan sehingga pendidikan menjadi lebih dinamis dan fleksibel bergerak dalam mengadakan komunikasi guna memperoleh dan meraih peluang-peluang yang ada untuk pengembangan pendidikan. Sudah barang tentu semua ini harus diikuti oleh kesiapan seluruh komponen sumber daya manusia baik dalam cara berpikir, orientasi, perilaku, sikap dan sistem nilai yang mendukung pemanfaatan pembelajaran digital untuk kemaslahatan manusia.

Beberapa Negara di Eropa memiliki kurikulum mulai untuk anak usia dini hingga perguruan tinggi. Sebagian mengemasnya menjadi bagian dari pembelajaran tematik (tidak menggunakan mata pelajaran literasi media).