Sebanyak 131 item atau buku ditemukan

Teknologi Pembelajaran dan Persoalan-Persoalan Pembelajaran di Indonesia di Era Pandemi Covid-19

Buku ini dipersiapkan terutama untuk mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Teknologi Pembelajar, karena sepanjang pengalaman penulis mengajar mata kuliah ini dapat menjadi sumber literasi tentang pemanfaatakn aplikasi-aplikasi digital pada pembelajaran e-learning pada masa pandemi ini. Buku ini terdiri dari sepuluh bab terkait dengan Mengenal Mata Kuliah TEP pada aspek Apa Pengertian Teknologi Pendidikan, Landasan Teknologi Pendidikan, Falsafah Teknologi Pendidikan, Bagaimana Visi, Misi, dan tujuan Teknologi Pendidikan, apa itu Konsep Teknologi Pendidikan, Bagaimana Kawasan Teknologi Pendidikan serta Mengembangkan Desain Pembelajaran Daring Inovatif, kreatif dan Menyenangkan berbasis Teknologi Pembelajaran agar belajar anak menjadi bermakna dalam mengembangkan kompetensinya di era industry 4.0 Garudhawaca.

... evaluasi, belajar kolaborasi atau mandiri. 2. Implementasi E-Learning Sistem ... (PAI) di Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang,” Indonesian Journal ... Pembelajaran dan Persoalan-Persoalan Pembelajaran di Indonesia di Era Pandemi Covid ...

MODERASI BERAGAMA: UPAYA DERADIKALISASI

Masyarakat Indonesia beberapa tahun terakhir dihebohkan oleh aksi terorisme, contohnya pada bulan Maret 2021 yang terjadi di Kota Makassar. Aksi terorisme menyebabkan kegelisahan masyarakat yang berkepanjangan dan dapat mengancam ketenteraman manusia. Kejadian aksi teror menimbulkan kegelisahan sehingga terus dilakukan pencarian pelaku teror tersebut. Pemerintah Indonesia harus bekerja sama dan saling mendukung untuk melakukan penangkapan pelaku terorisme hingga memproses ke pengadilan.

Masyarakat Indonesia beberapa tahun terakhir dihebohkan oleh aksi terorisme, contohnya pada bulan Maret 2021 yang terjadi di Kota Makassar.

URGENSI PERAN TOKOH AGAMA DALAM PEMBINAAN MODERASI BERAGAMA

Peran tokoh agama sangat penting dalam pembinaan moderasi beragama di tengah-tengah masyarakat. Hal ini disebabkan karena tokoh agama memiliki pengaruh yang besar terhadap umat. Sebagai pemimpin spiritual, mereka memiliki tanggung jawab untuk memperkenalkan nilai-nilai agama yang moderat dan toleran.

Peran tokoh agama sangat penting dalam pembinaan moderasi beragama di tengah-tengah masyarakat.

Implementasi Moderasi Beragama di Madrasah

Buku ini memberikan kontribusi positif dan membangun bangsa yang plural di negara Indonesia, dimana moderasi beragama salah satu pilar terdepan dalam menciptakan kerukunan dan kedamaian. Ditengah- tengah keberagaman agama dan suku serta budaya kita mampu mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa.

Buku ini memberikan kontribusi positif dan membangun bangsa yang plural di negara Indonesia, dimana moderasi beragama salah satu pilar terdepan dalam menciptakan kerukunan dan kedamaian.

Implementasi Moderasi Beragama

Moderasi beragama merupakan konsepsi yang dapat membangun sikap toleran dan rukun guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, menguraikan tentang beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan guna menciptakan keberagaman yang inklusif. Secara umum, terdapat alasan penting untuk menghubungkan antara Mahasiswa dengan moderasi, yaitu terkait penguatan pemahaman tentang moderasi dan paham keagamaan dalam pendidikan Mahasiswa. Alasan penguatan pemahaman keagamaan ini memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahkan dengan upaya untuk menanggulangi munculnya pemikiran keagamaan konservatif dikalangan mahasiswa yang masih enggan menerima realitas keragaman dan perbedaan. Pemahaman keagamaan tersebut secara umum lebih cenderung mengarah pada upaya memunculkan identitas baru dalam mengekspresikan sikap keagamaannya yang resisten terhadap budaya dan kearifan lokal, bahkan mengarah pada sikap enggan untuk menerima dasar negara.

Moderasi beragama merupakan konsepsi yang dapat membangun sikap toleran dan rukun guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, menguraikan tentang beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan guna menciptakan keberagaman yang inklusif.

MODERASI BERAGAMA DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT MAJEMUK

Peran tokoh agama sangat penting dalam pembinaan moderasi beragama di tengah-tengah masyarakat. Hal ini disebabkan karena tokoh agama memiliki pengaruh yang besar terhadap umat. Sebagai pemimpin spiritual, mereka memiliki tanggung jawab untuk memperkenalkan nilainilai agama yang moderat dan toleran. Di samping itu, tokoh agama juga diyakini memiliki kekayaan khazanah ilmu pengetahuan yang mendalam tentang ajaran agama dan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang prinsip-prinsip toleransi, kerukunan, dan perdamaian antar umat beragama. Dengan demikian, tokoh agama dapat membantu mengatasi konflik antar umat beragama dan mendorong terciptanya masyarakat yang religius dan harmonis.

Peran tokoh agama sangat penting dalam pembinaan moderasi beragama di tengah-tengah masyarakat.

Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) Berbasis Moderasi Beragama

Allah Swt menciptakan mahlukNya selalu berbeda dalam segala hal, warna kulit, suku, kebangsaan, agama dan karakter psikologinya. Manusia sebagai salah satu mahluk Allah Swt diperintahkan agar mau dan mampu mengenal satu dengan lainnya agar mengetahui dan menemukan kemanfaatan di balik perbedaan yang ada. Di era distrupsi atau era digital yang ditandai dengan teknologi informasi, pendidikan dihadapkan dengan banyak problematika yang harus dijawab dengan cara yang rasional, objektif dan sistematis. Pendidikan dihadapkan dengan moralitas lulusan yang relatif rendah karena masih banyak terjadi tawuran antar pelajar, pelecehan seksual di lembaga pendidikan, perundungan guru, bullying siswa. Diluar pendidikan masih banyak terjadi kekerasan dengan membawa simbol simbol keagamaan, saling serang gara gara beda agama, suku, kelompok atau keyakinan. Bahkan sebagian kelompok masih ada yang memiliki keraguan terhadap Pancasila sebagai filosofi negara, sehingga ingin mengusung khilafah (pemberlakuan sistem negara Islam) yang diklaim sebagai perintah ajaran agama Islam. Fenomena tersebut secara pelan atau cepat pasti membahayakan kelangsungan negara dan bangsa Indonesia yang sudah terkenal sebagai bangsa yang cinta damai, rukun, gotong royong toleran dan demokratis. Upaya untuk mengatasi dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui pendidikan dan pembelajaran.

Allah Swt menciptakan mahlukNya selalu berbeda dalam segala hal, warna kulit, suku, kebangsaan, agama dan karakter psikologinya.

EKSPLORASI DALAM PROFESI KEPENDIDIKAN

Saat kita memasuki era yang dipenuhi dengan perubahan yang cepat dan kompleks, tantangan dalam profesi kependidikan semakin berkembang. Seiring dengan tuntutan akan penyesuaian terhadap perkembangan teknologi, dinamika sosial, dan kebutuhan individual siswa, eksplorasi menjadi landasan penting dalam menjawab panggilan sebagai pendidik.

Saat kita memasuki era yang dipenuhi dengan perubahan yang cepat dan kompleks, tantangan dalam profesi kependidikan semakin berkembang.

Strategi Dakwah di Era Digital: Menakar Peluang, Tantangan dan Solusinya

Buku "Strategi Dakwah di Era Digital: Menakar Peluang, Tantangan dan Solusinya" membahas bagaimana pesan dakwah dapat disampaikan secara efektif di era digital yang terus berkembang. Buku ini mengulas peluang yang ditawarkan oleh teknologi digital dalam menyebarkan nilai-nilai agama, serta tantangan yang dihadapi dalam menghadapi berbagai platform dan konten yang bersaing. Dengan memberikan solusi praktis dan strategis, pembaca diajak untuk memahami cara mengoptimalkan dakwah di dunia digital agar tetap relevan dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Buku "Strategi Dakwah di Era Digital: Menakar Peluang, Tantangan dan Solusinya" membahas bagaimana pesan dakwah dapat disampaikan secara efektif di era digital yang terus berkembang.

PENGANTAR ILMU PERUNDANG-UNDANGAN

Buku Pengantar Ilmu Perundang-Undangan di hadapan pembaca adalah karya Mastorat, S.Ag. MH., Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Bima, Nusa Tenggara Barat. Dalam ranah teori perundang-undangan ditemukan adanya kerangka hukum yang secara sadar politik dirumuskan dalam formulasi positivistik. Kerangka itu menyusun formulasi legal positivisme dalam rupa dogmatic dan non dogmatic. Pada satu sisi rupa dogmatic akan berhadapan secara frontal dengan natural law, dan berbanding searah dengan non dogmatic legal positivism pada sisi yang lain. Bagaimana construction of the legal positivism ketika perumusan materi muatan suatu instrumen hukum yang berasal dari segala sumber dari Pancasila harus diformulasikan padahal Pancasila adalah staats philosofisch norm yang menghendaki konten materi muatan instrumen hukum itu adalah juga implementasi konstitusional dari Undang Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 (UUD NKRI 1945). Konten konstitusionalnya berupa ius constitutum yang antara lain menjadi konstruksi dasar pembentukan politik hukum yang menjadi materi muatan intrumen hukum undang-undang atau peraturan pemerintah pengganti undang-undang.

... Perundang-Undangan disebut science of legislation. Ilmu Perundang-undangan dapat dibagi 2, yaitu 1. Teori perundang-undangan: berorientasi pada usaha menjelaskan pemahaman (yang bersifat dasar) antara lain pemahaman tentang UU ...