Ekstremisme, radikalisme, ujaran kebencian, hingga retaknya hubungan antar umat beragama, merupakan problem yang dihadapi bangsa kita saat ini. Moderasi beragama mengajarkan cara pandang kita dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri sehingga menjadikan Islam sebagai Rahmatan Lil ‘alamin. Sebuah buku yang berjudul Pendidikan Moderasi Beragama akan mengajak pembaca untuk memahami dan mengamalkan ajaran agama secara moderat yakni dengan mengambil jalan tengah, tidak ekstrem, radikal maupun anarkis. Untuk memahami lebih jauh tentang Pendidikan Moderasi Beragama bacalah buku ini.
Sebuah buku yang berjudul Pendidikan Moderasi Beragama akan mengajak pembaca untuk memahami dan mengamalkan ajaran agama secara moderat yakni dengan mengambil jalan tengah, tidak ekstrem, radikal maupun anarkis.
Moderasi Beragama adalah sebuah proses memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang, agara terhindar dari prilaku ekstrim atau berlebih-lebihan saat mengimplementasikannya. Cara pandang dan sikap moderat dalam beragama sangatlah penting bagi semua manusia terkhusus bagi masyarakat yang multikultural dan plural, karena dengan cara itu keagamaan dapat disikapi dengan bijak, serta toleransi dan keadilan dapat terwujud, maka dari pada itu keberadaan pendidikan moderasi beragama dalam sebuah sistem pendidikan sangat penting, sehingga buku ini berlatar belakang dari sadarnya penulis akan pentingnya nilai-nilai pendidikan moderasi beragama dalam sebuah sistem pendidikan dan dalam lembaga lainnya. Dalam hal ini pendidikan nilai-nilai moderasi beragama dalam dunia pendidikan haruslah ada sehingga para mahasantrinya mampu untuk bersikap dan mengimplementasikannya dalam kehidupannya sehari hari. Dalam buku ini membahas tentang nilai-nilai moderasi beragama sebagai tambahan ilmu penegtahuan bagi generasi muda khussunya para pelajar dan masyarakat umum lainnya.
Cara pandang dan sikap moderat dalam beragama sangatlah penting bagi semua manusia terkhusus bagi masyarakat yang multikultural dan plural, karena dengan cara itu keagamaan dapat disikapi dengan bijak, serta toleransi dan keadilan dapat ...
Dalam Perspektif Pendidikan, Budaya, dan Tradisi Agama-agama di Indonesia
Sebagai negara yang majemuk, bangsa Indonesia berisikoterjerat ke dalam persoalan radikalisme yang menghasilkan beragam konflik di tengah masyarakat.Konflik antarpemeluk agama yang sama maupun berbeda dapat memicu pula beragam konflik di ranah kehidupan lainnya. Hal ini berdampak pada rusaknya kehidupan yang harmonis dan toleransi bersama.Program Moderasi Beragama yang digalakkan oleh pemerintah hadir untuk meredam, menyelesaikan, memberikan solusi tentang bagaimana memaknai dan menerapkan cara beragama yang tepat dan benar.Hal inidilakukantanpa mengingkari iman masing-masing, demi terciptanya perdamaian di antara sesama pemeluk agama. Buku ini menegaskan pentingnya penerapan moderasi beragama dalam kehidupan bersama. Pembaca dapat menemukan bahwa tulisan-tulisan di buku ini tersajimenjadi tiga bagian.Kelompok pertama mengulas tentang bagaimana menciptakan dan menerapkan moderasi beragama di dan melalui dunia pendidikan. Penulis di kelompok berikutnya mendialogkan moderasi beragama dalam perjumpaan dengan konteks penghayat kebatinan Aluk Todolo dan budaya yang ada di Toraja. Bagian terakhir buku ini menyajikan beberapa tulisan yang dihasilkan melalui pendekatan tafsir, tradisi agama, dan filsafat.Penulis di kelompok terakhir ini menawarkan konsep toleransi dan pemahaman keberagaman yang terkandung dalam moderasi beragama untuk mengatasi konflik akibat persoalan pluralisme agama. Buku yang dicetuskan oleh Institut Agama Kristen Negeri Toraja melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ini sangat menarik untuk dimiliki dan dibaca. Materi bukuinimemberi pencerahan,baik secara teoritis maupun praksis untuk menguatkan paradigma dan sikap hidup yang moderat dalam beragama di tengah kemajemukan agama di Indonesia.
Sebagai negara yang majemuk, bangsa Indonesia berisikoterjerat ke dalam persoalan radikalisme yang menghasilkan beragam konflik di tengah masyarakat.Konflik antarpemeluk agama yang sama maupun berbeda dapat memicu pula beragam konflik di ...
Secara garis besar, buku ini terbagi menjadi dua bagian penting. Sebelum mengupas bagian pertama dan kedua, penulis memberi pengantar singkat yang pada pokoknya, bahwa moderat harus dibingkai dengan ilmu. Orang yang moderat adalah orang yang mempunyai berwawasan luas. Bagian pertama berisi empat judul pokok, yiatu keragaman itu Sunnatullah, cara pandang manusia beragama, cara orang Indonesia beragama, serta keberagaman anak muda. Pada bagian pertama, penulis memantulkan vi tulisan dari perspektif filosofis, renungan dari hasil dari pembelajaran di dalam di kelas. Sementara bagian kedua berisi empat bagian penting, berupa pengalaman empirik 45 anak muda, yang dibagi menjadi empat bab, yaitu moderat di mata santri desa, moderat di mata pemuda kota, moderat di mata santri kota dan moderat di mata santri desa.
Moderasi Beragama Dalam Menumbuhkan Sikap Toleransi Dan Moral Generasi Muda Penulis : Mela Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-283-804-8 Terbit : November 2020 www.guepedia.com Sinopsis : Generasi muda sudah semestinya mengenal moderasi beragama yang akan melahirkan sikap toleransi dan tumbuhnya moral baik dalam generasi muda. Keluarga menjadi faktor utama dan sangat penting untuk menumbuhkan moral yang baik dalam diri setiap anak sehingga akan mudah untuk menumbuhkan sikap toleransi. Bukan hanya itu seorang pendidik (guru) sangat berpengaruh dalam moral setiap anak (siswa). Selain itu lingkungan yang baik akan menumbuhkan moral yang baik bagi setiap individu (masyarakat). www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys
Moderasi Beragama Dalam Menumbuhkan Sikap Toleransi Dan Moral Generasi Muda Penulis : Mela Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-283-804-8 Terbit : November 2020 www.guepedia.com Sinopsis : Generasi muda sudah semestinya mengenal moderasi ...
Dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya warga kota Pasuruan, upaya kolosal perlu dilakukan agar terwujud cita-cita bersama, karena kota Pasuruan sudah membawa moto inklusif "Madinah Van Java" atau kota Madinah yang berhubungan dengan nilai-nilai inklusivitas universal, maka kita semua harus mendukungnya dengan kualifikasi dan kompetensi masing-masing. Atas konsiderasi kota Madinah yang bercirikan pluralistik dan inklusif ini, maka perlu digalakkan literasi agama dalam bentuk moderasi beragama dan toleransi yang mengarah ke Teologi Kebangsaan. Jejak-jejak menuju Teologi Kebangsaan ini merupakan tujuan nasional yang tidak akan mempermasalahkan dualisme agama dan negara karena keduanya harus saling mengisi. Buku ini menarik untuk dibaca oleh siapapun yang ingin menciptakan living together in harmony karena berisi beragam perspektif tentang interelasi antara agama dan negara, termasuk moderasi beragama dan toleransi dalam bingkai NKRI.
Dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya warga kota Pasuruan, upaya kolosal perlu dilakukan agar terwujud cita-cita bersama, karena kota Pasuruan sudah membawa moto inklusif "Madinah Van Java" atau kota Madinah yang ...
Naskah buku ini sebagian besar materinya berasal dari sejumlah referensi yang dikombinasikan dengan resultan kontemplasi penulis untuk menggapai wajah Islam yang damai, toleran, dan inklusif. Semangat moderasi beragama adalah untuk mencari titik temu dua kutub ekstrem dalam beragama. Di satu sisi, ada pemeluk agama yang ekstrem meyakini mutlak kebenaran satu tafsir teks agama, seraya menganggap sesat penafsir selainnya. Kelompok ini biasa disebut ultra-konservatif. Di sisi lain, ada juga umat beragama yang esktrem mendewakan akal hingga mengabaikan kesucian agama, atau mengorbankan kepercayaan dasar ajaran agamanya demi toleransi yang tidak pada tempatnya kepada pemeluk agama lain. Mereka biasa disebut ekstrem liberal. Keduanya perlu dimoderasi. Karenanya, untuk menjadikan moderasi beragama sebagai solusi, kita perlu memiliki pemahaman yang benar tentang makna kata tersebut, dan untuk keperluan itulah buku Islam dan moderasi beragama ini disusun. Moderasi telah lama menjadi aspek yang menonjol dalam sejarah peradaban dan tradisi semua agama di dunia. Masing-masing agama niscaya memiliki kecenderungan ajaran yang mengacu pada satu titik makna yang sama, yakni bahwa memilih jalan tengah di antara dua kutub ekstrem, dan tidak berlebih-lebihan, merupakan sikap beragama yang paling ideal.
Naskah buku ini sebagian besar materinya berasal dari sejumlah referensi yang dikombinasikan dengan resultan kontemplasi penulis untuk menggapai wajah Islam yang damai, toleran, dan inklusif.
Buku yang ada dihadapan pembaca sekarang ini merupakan buku hasil penelitian yang didanai oleh Kementerian Agama Republik Indonesia dalam program Litapdimas Tahun 2022 Klaster Penelitian Antar Perguruan Tinggi. Tujuan penulisan buku ini tidak lain ialah ingin memberikan sebuah inovasi baru tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam berwawasan moderasi beragama. Kenapa harus moderasi beragama?. Kita tahu bahwa moderasi beragama saat ini menjadi penting untuk dikaji dan disebarluaskan, khususnya pada bangsa Indonesia memiliki ragam agama yang diakui dalam perundang-undnagan. Moderasi beragama yang dimaksud adalah moderasi di dalam pemikiran dan pelaksanaan ajaran agama atau moderasi sikap dan perilaku keberagamaan yang dipraktikkan oleh umat beragama. Cara seseorang beragama harus selalu didorong ke jalan tengah, atau harus senantiasa dimoderasi, karena ia bisa berubah menjadi ekstrem, tidak adil, bahkan berlebih-lebihan. Dengan demikian, salah satu kunci daripada moderasi adalah sikap tidak berlebih- lebihan. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah harus mengakomodir perjalanan moderasi bergama bagi pemeluknya karena melalui Pendidikan inilah kita bisa memberikan sosialisasi sekaligus filter tentang hadirnya paham-paham radikalisme agama dan juga paham liberalism agama. Terlebih saat ini kedua paham tersebut mudah sekali tersebar di media-media online. Semoga dengan hadirnya buku ini mampu memberikan tambahan informasi tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam berwawasan moderasi beragama baik secara teoritik, ataupun praktiknya dalam kehidupan sehari-hari.
Buku yang ada dihadapan pembaca sekarang ini merupakan buku hasil penelitian yang didanai oleh Kementerian Agama Republik Indonesia dalam program Litapdimas Tahun 2022 Klaster Penelitian Antar Perguruan Tinggi.
Penyuluh Agama Sebagai Agen Perubahan dalam Praktik Moderasi Beragama Penulis : Marsidi, Edy Sutrisno, Lies Nur Wachidah W, Nurul Allamah, Yeni Kartikaningsih Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-5728-18-6 Terbit : November 2021 Sinopsis : Sebagai penyuluh agama harus penyampaikan pesan yang damai karena Islam adalah agama yang damai, aman, dan moderat. Al-Qur’an sebagai petunjuk telah menjelaskan hal tersebut secara jelas. Konsep dan perilaku ekstrem sangat bertentangan dengan pesan damai yang dibawa Islam. Sikap radikal, ekstrem, dan liberal bertentangan dengan spirit tawasuth. Sikap seimbang (tawazun) dijunjung tinggi dalam Islam. Tidak ekstrem kiri (liberal) maupun ekstrem kanan (radikal). Agen perubahan memiliki tugas untuk menciptakan perubahan kearah kemandirian terutama bagai penyuluh agama Islam. Moderasi adalah paham keagamaan yang mengejewantahkan ajaran agama yang sangat esensial. Ajaran yang tidak hanya mementingkan hubungan baik kepada Allah, tapi juga yang tak kalah penting adalah hubungan baik kepada seluruh manusia. Selain itu, moderasi beragama tercerminkan dalam sikap yang tidak mudah untuk menyalahkan apalagi sampai pada pengkafiran terhadap orang atau kelompok yang berbeda pandangan. Lebih pada itu, Moderasi lebih mengedepankan persaudaraan yang berlandaskan pada asas kemanusiaan, bukan hanya pada asas keimanan atau kebangsaan. Happy shopping & reading Enjoy your day, guys
Penyuluh Agama Sebagai Agen Perubahan dalam Praktik Moderasi Beragama Penulis : Marsidi, Edy Sutrisno, Lies Nur Wachidah W, Nurul Allamah, Yeni Kartikaningsih Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-5728-18-6 Terbit : November 2021 Sinopsis : ...