Sebanyak 109 item atau buku ditemukan

MODUL PEMBELAJARAN TEMATIK ENERGI ALTERNATIF UNTUK KELAS IV SD/MI

Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dengan kualifikasi merangkum semua materi Energi Alternatif Kelas 4 SD/MI, dengan judul "Modul Pembelajaran Tematik: Energi Alternatif". Teknik penyajiannya dilakukan secara terpadu, hal ini dilakukan untuk menghindari pengulangan sebuah topik hanya karena penyajian yang disajikan tidak sistematik. Seperti layaknya sebuah modul, maka pembahasan dimulai dengan menjelaskan tujuan yang hendak dicapai dan disertai dengan soal yang mengukur tingkat penguasaan materi pada setiap topik yang dibahas. Dengan demikian penggunaan modul ini secara mandiri dapat mengukur atau mengevaluasi tingkat ketuntasan yang dicapai.

Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dengan kualifikasi merangkum semua materi Energi Alternatif Kelas 4 SD/MI, dengan judul "Modul Pembelajaran Tematik: Energi Alternatif".

Pendidikan (Islam) dan Logika Interpretasi

Kebijakan, Problem dan Interpretasi Pendidikan di Indonesia

Memahami pendidikan Islam tidaklah semudah mengurai term 'Islam' dan term 'pendidikan', karena selain berbagai predikat yang melekat di dalamnya, Islam juga merupakan satu substansi dan subjek penting yang sangat kompleks. Karenanya untuk memahami pendidikan Islam berarti kita harus melihat aspek utama misi agama Islam yang diturunkan kepada ummat manusia dari sisi pedagogis. Islam sebagai ajaran yang datang dari Allah sesungguhnya merefleksikan nilai-nilai pendidikan yang mampu membimbing dan mengarahkan manusia, sehingga menjadi manusia yang paripurna. Islam sebagai agama yang rahmatan li al- 'Alamin—holistic—te\ab memberikan way of life bagi manusia menuju kehidupan bahagia—yang tentu pencapaiannya sangat bergantung kepada pendidikan (Priatna, 2014). Dengan demikian ada hubungan resiprokal antara Islam dengan pendidikan. Hubungan antara keduanya bersifat organis-fungsionah, pendidikan berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan Islam, dan Islam menjadi kerangka dasar pengembangan pendidikan Islam, serta memberikan landasan sistem nilai untuk mengembangkan berbagai pemikiran tentang pendidikan Islam. Tetapi karena kompleks dan luasnya kajian Islam yang harus diimplementasikan melalui pendidikan, maka banyak persoalan yang dihadapi pendidikan Islam untuk mencapai idealitas Islam itu sendiri. Mulai dari pencapaian tujuan, anggaran, manajerial, tenaga pendidik, kepemimpinan (kepala sekolah), sampai pada interpretasi dan implementasi agama (Islam) yang terjebak pada keshalehan individu dan ibadah spiritual. Agama (Islam) tidak diterjemahkan sebagai sumber nilai dan etik, sehingga dalam konteks kepemimpinan misalnya—sebagaimana diskursusnya terjadi saat ini—ada adagium yang mengatakan lebih baik memilih pemimpin non-lslam yang jujur daripada pemimpin yang nota bene-nya beragama Islam tetapi cenderung korup. Hal ini tidak akan terjadi jika agama (Islam) dipahami sebagai sumber etik, di sinilah urgensinya pendidikan (Islam) untuk memediasi kesenjangan antara pemahaman agama dengan realitas—iman dan amal. Solusi yang menarik—dalam konteks pendidikan—adalah merubah mindsets guru in believe and values, bukan pada materi atau metode tapi pada guru dan semangatnya. Sehingga al-lslamu ya'lu wala yu'la 'alaih menjadi sebuah keniscayaan.

Memahami pendidikan Islam tidaklah semudah mengurai term 'Islam' dan term 'pendidikan', karena selain berbagai predikat yang melekat di dalamnya, Islam juga merupakan satu substansi dan subjek penting yang sangat kompleks.

Potret Buram Politik Kekuasaan

Telaah terhadap Persoalan Politik, Pendidikan dan Kebijakan Keagamaan di Indonesia

Diskursus tentang kebijakan politik dan pendidikan, serta keagamaan di Indonesia sekarang ini cukup memprihatinkan, ada upaya untuk kembali pada politik kekuasaan dengan segala atributnya dan berupaya melanggengkannya. Sehingga banyak sikap politik yang arahnya berbeda 'diberangus' dan 'dimandulkan'. Kasus kriminalisasi ulama, pembungkaman dengan isu dan dalih makar yang terjadi di kampus UGM yang mengindikasikan demokrasi telah mati, yang dalam bahasa Steven Levitsky & Daniel Ziblatt disebutnya dengan istilah How Democracies Die, ironi rencana kebijakan perpindahan ibukota negara di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, Rapor Merah pendidikan kita, politik dinasti kekuasaan, semakin maraknya kasus korupsi yang ironis dilakukan oleh Menteri Sosial, Juliari Batubara, konon pundi-pundinya juga mengalir kepada Partai Penguasa untuk kepentingan pemenangan Pilkada serentak, belum lagi ditambah mandulnya peran partai politik untuk mencerahkan atau bahkan mampu memunculkan pemimpin yang 'mencerahkan' dan mampu mengguide Indonesia ke arah yang lebih baik masih jauh dari harapan. Dalam konteks partai politik, praktiknya partai politik masih jauh dari harapan, seperti melakukan proses pengusungan kandidat yang elitis, rekrutmen calon yang buruk, partai politik dinilai hanya sebatas sebagai kendaraan atau pemberi tiket, sampai abainya partai politik pada suara kritis publik terhadap persoalan yang menyangkut politik kekerabatan dan korupsi (di daerah).

Diskursus tentang kebijakan politik dan pendidikan, serta keagamaan di Indonesia sekarang ini cukup memprihatinkan, ada upaya untuk kembali pada politik kekuasaan dengan segala atributnya dan berupaya melanggengkannya.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN di Perguruan Tinggi

Pertama dan utama, penulis memanjatkan puji sukur kehadirat Allah SWT, serta shalawat dan salam kepada Nabi tercinta Muhammad SAW. Dimana atas inayah-nya dan berkah Nabi-nya penulis dapat menyelesaikan buku ini meskipun dengan segala kekurangannya. Buku ini adalah buku penulis yang secara khusus bicarakan tentang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang diperkayakan dengan tulisan lain dalam bidang pendidikan. melihat isi buku, penulis memberikan nama karya dengan judul “Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Diperguruan Tinggi”. Buku ini berisi tentang bahan ajar yang akan diajarkan diperguruan tinggi dengan kajian-kajian sebagai berikut, Meberikan Pemahaman Tentang dan Hakikat isi Pancasila Sebagai Falsafah Negara dan Pandangan Hidup Bangsa Indonesia, UUD 1945 dan GBHN dan Pembentukan Karakter Sehingga dapat diamalkan dalam Kehidupan Sehari-hari. Pada akhirnya atas selesainya penulisan buku ini penulis mengucapkan terimakasih kepada suami/istri tercinta yang banyak memberikan supor dalam penyelesaian buku ini. dan demikian pula ucapan terimakasih kepada teman-teman lain yang tidak mungkin penuliskan sebutkan satu persatu disini telah membantu penulisan dalam penyelesaian buku ini.

Pertama dan utama, penulis memanjatkan puji sukur kehadirat Allah SWT, serta shalawat dan salam kepada Nabi tercinta Muhammad SAW.

Model Pendidikan Tasawuf Pada Tariqah Shadhiliyah

Masyarakat modern merasa kehilangan pegangan hidup setelah mereka terlelap dalam kehidupan materialismenya, kemudian mengalami kebingungan. Mereka menjadi bingung dan skeptis dengan materialisme. Karenanya mereka berpikir tentang sesuatu yang lebih dari sekedar benda-benda di sekeliling mereka, bahwasanya ada hal-hal yang transenden di balik kehidupan manusia. Oleh karena itu sebagian manusia kembali kepada nilai-nilai keagamaan, sebab salah satu fungsi agama adalah memberikan makna bagi kehidupan. Dalam agama Islam terdapat ajaran yang dikenal dengan istilah tasawuf. Sesuai dengan pandangan tasawuf dalam tariqah Shadhiliyah ini, antara lain: Tidak menganjurkan murid-muridnya untuk meninggalkan profesi dunia dan tidak melarang mereka untuk menjadi orang kaya secara materi, asalkan hatinya tidak bergantung pada harta yang dimilikinya, memperhatikan pelaksanaan syariat Islam, zuhud dengan mengosongkan hati dari selain Allah. Selain itu, mereka harus berupaya mencapai “langit” (mengenal Dzat Allah) dan beraktifitas dalam realita di “bumi” ini. Beraktifitas sosial untuk kemaslahatan umat adalah bagian integral dari hasil kontemplasi. Karena jiwa manusia membutuhkan Tasawuf, maka perlu ditransformasikan kepada generasi penerus melalui pendidikan Tasawuf. Semoga buku ini menjadi ilmu yang bermanfaat. [ ]

Masyarakat modern merasa kehilangan pegangan hidup setelah mereka terlelap dalam kehidupan materialismenya, kemudian mengalami kebingungan.

Pendidikan Islam anak usia dini : pendidikan Islam dalam menyikapi kontroversi belajar membaca pada anak usia dini

Banyaknya kalangan yang masih pro dan kontra tentang mengajarkan membaca dan menulis pada anak usia dini (AUD) yaitu TK (Taman Kanak-Kanak) atau RA (Raudhatul Athfal). Sebagian menyatakan bahwa membaca dan menulis pada anak usia dini (AUD) sebelum masuk sekolah dasar (SD/MI) berarti memaksakan anak untuk memiliki kemampuan yang seharusnya baru diajarkan di SD/MI, akibatnya anak tersebuat merasa terbebani dengan belajar membaca. Hal ini mengakibatkan waktu bermain, yang seharusnya adalah aktivitas dominan di usia mereka akan berkurang atau bahkan terabaikan, sehingga dikhawatirkan akan menghambat perkembangan potensi dan kemampuan anak secara optimal dikemudian hari, asumsi ynag berkembang pun anak cepat berkembang, cepat layu. Sebagian lain berpendapat, tidak masalah mengajarkan membaca dan menulis sejak anak usia dini. Biasanya yang memiliki pendapat untuk membolehkan anak diajarkan baca dilatarbelakangi agar anaknya tidak mengalami kesulitan ketika masuk SD/MI. Tuntutan masuk ke SD/MI pada saat ini mensyaratkan bahwa anak sudah mampu untuk membaca dan menulis. Sehingga merupakan kekhawatiran orang tua bahkan guru jika anak-anak mereka (TK/RA) belum bisa membaca ketika mau masuk di sekolah dasar (SD/MI). Orang tua khawatir tidak diterima di sekolah dasar saat seleksi masuk, sedangkan guru khawatir diaanggap tidak mampu memngajar dan khawatir gread sekolah menurun atau program kemampuan membaca menjadi brand sekolah (TK/RA) tersebut. Dengan adanya polemik tersebut, tidak jarang membuat orangtua menjadi bingung, pendapat mana yang harus diikuti karena masing-masing pendapat memiliki alasan yang cukup kuat. Hal ini yang mendorong penulis untuk menyusun buku yang berjudul, “Pendidikan Islam Anak Usia Dini: Pendidikan Islam dalam Menyikapi Kontroversi Belajar membaca pada Anak Usia Dini”. Diharapkan buku ini dapat memberikan paradigm baru terhadap pendidikan anak usia dini sesuai kajian Islam dan menjadi pencerahan secara ilmiah kepada pembaca, pemerhati pendidikan, pengembang, pengelola dan pelaksana pendidikan Islam di lapangan.

Dalam hal ini mengembangkan potensi anak usia dini beruapa kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial anak pada masa emas pertumbuhannya dalam lingkungan bermain yang edukatif dan menyenangkan. Dan membangun akhlak anak ...

Pendidikan Islam dan Neurosains

Menelusuri Jejak Akal dan Otak dalam Al-Qur’an Hingga Pengembangan Neurosains dalam Pendidikan Islam

Buku yang merupakan pengembangan lebih jauh dari disertasi Penulis ini menjawab tantangan dan kebutuhan tersebut. Ilmu pendidikan Islam dihibridisasikan dengan neurosains untuk menemukan varietas ilmu baru yang disebutnya dengan istilah “Neurosains Pendidikan Islam.” Pendekatan hibridisasi menjadi alternatif baru yang lebih akurat di tengah pusaran dan perdebatan Islamisasi ilmu, pengilmuan Islam dan integrasi keilmuan. Neurosains Pendidikan Islam mempunyai masa depan yang menantang sebagaimana cabang-cabang keilmuan yang selama ini telah berkembang, seperti filsafat pendidikan Islam, antropologi pendidikan Islam, psikologi pendidikan Islam, termasuk neurosains pendidikan Islam. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Ilmu pendidikan Islam dihibridisasikan dengan neurosains untuk menemukan varietas ilmu baru yang disebutnya dengan istilah “Neurosains Pendidikan Islam.” Pendekatan hibridisasi menjadi alternatif baru yang lebih akurat di tengah pusaran ...

PENGANTAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI

Meskipun kurikulum bukanlah satu-satunya aspek penentu keberhasilan pendidikan, kurikulum tetap memiliki peran penting di samping beberapa aspek lainnya seperti guru, sarana dan prasarana, dan sebagainya. Demikian pentingnya peran kurikulum, sehingga setiap upaya peningkatan kualitas pendidikan hampir pasti menempatkan perbaikan kurikulum menjadi salah satu aspek prioritas Buku sederhana ini diharapkan dapat menambah pembendaharaan rujukan di samping begitu banyak buku sejenis yang telah terlebih dahulu hadir di hadapan pembaca. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Meskipun kurikulum bukanlah satu-satunya aspek penentu keberhasilan pendidikan, kurikulum tetap memiliki peran penting di samping beberapa aspek lainnya seperti guru, sarana dan prasarana, dan sebagainya.

Buku Ajar Bermain & Permainan Anak Usia Dini

Buku Ajar Bermain dan Permainan Anak Usia Dini yang ada di tangan pembaca ini adalah buku yang akan mengungkap dan menguraikan secara komprehensif tentang hakikat bermain dan permainan anak usia dini, serta berbagai teori yang mendasarinya. Selain itu, buku ini dilengkapi dengan soal-soal latihan yang dapat dijadikan sebagai alat evaluasi pembelajaran. Oleh karena itu, buku ini sangat layak dijadikan sebagai salah satu referensi utama pada program studi PGPAUD, PGTK, PIAUD di seluruh perguruan tinggi di Indonesia, khususnya untuk mata kuliah Bermain dan Permainan Anak Usia Dini, Bermain dan Belajar Anak Usia Dini, dan Pengembangan Alat Permainan Edukatif. Di samping itu, buku ini juga cocok digunakan untuk orang tua, pendidik dan praktisi PAUD sebagai dasar dalam memilihkan alat permainan edukatif, serta mendampingi anak-anak dalam bermain. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Maksudnya dengan bermain sesungguhnya anak sedang melakukan
pembelajaran, baik itu fisik-motorik, ... maka diperlukan sebuah buku yang dapat
dijadikan sebagai pedoman dan hasanah intelektual orang tua maupun pendidik
anak ...