Sebanyak 181 item atau buku ditemukan

Perilaku Organisasi

Kehadiran Buku Perilaku Organisasi ini disusun oleh para akademisi dan praktisi dalam bentuk buku kolaborasi. Walaupun masih jauh dari kesempurnaan, tetapi kami mengharapkan buku ini dapat menjadi referensi atau bahan bacaan dalam menambah khasanah keilmuan khususnya mengenai ilmu perilaku organisasi. Sistematika penulisan buku ini diuraikan dalam tiga belas bab yang memuat tentang Konsep Dasar Perilaku Organisasi, Teori Organisasi, Sistem Organisasi, Kepemimpinan, Motivasi, Komunikasi, Politik dalam Organisasi, Pengambilan Keputusan, Manajemen Konflik, Manajemen Stress, Nilai, Sikap dan Kepuasan Kerja, Perilaku Individu & Kelompok, serta bab terakhir yaitu mengenai Pengembangan Organisasi.

Kehadiran Buku Perilaku Organisasi ini disusun oleh para akademisi dan praktisi dalam bentuk buku kolaborasi.

Collaborative governance : Suatu konsep penguatan kelembagaan dalam dunia investasi

Selama dekade terakhir, konsep baru tata kelola pemerintahan yang disebut “Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif atau disebut dengan Collaborative Governance” telah dikembangkan. Konsep tata kelola pemerintah ini menyatukan berbagai stakeholder bersama forum beserta lembaga publik untuk terlibat dalam pengambilan keputusan yang berorientasi pada konsensus atau kesepakatan bersama. Dalam buku ini kami melakukan studi analisis yang membahas tentang tata kelola pemerintahan dengan tujuan menguraikan konsep umum dari Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance). Dalam melakukan melakukan studi meta-analisis ini kami mengadopsi konsep yang disebut dengan '‗pendekatan berturut-turut‖ dengan menggunakan sampel dari literatur Internasional untuk mengembangkan bahasa umum dalam menganalisa tata kelola pemerintahan kolaboratif secara berurutan serta menguji konsep ini terhadap studi kasus tambahan dengan upaya dalam menyempurnakan dan mengelaborasi sebuah konsep Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance) ketika kami menganalisa studi kasus dalam dunia investasi Berbicara tentang investasi maka yang terlintas dibenak kita yaitu suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa yang akan datang. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal sehingga entitas yang paling terlibat tentu saja sektor swasta karena topik utama dari Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance) tidak bisa vi terlepas dari pembahasan mengenai adanya konsep rekan kerja (partnership). Salah satu perwujudan konkret dari Collaborative Governance pada saat ini adalah adanya konsep Public Private Partnership. Konsep partnership atau kemitraan antara pemerintah dengan swasta sudah menjadi hal yang umum dan bukan hal yang tabu lagi dalam melaksanakan suatu pembangunan dalam rangka penyelengaraan pelayanan publik. Berbeda dengan masa lampau, dalam hal penyediaan infrastrukturdan pelayanan publik hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Saat ini sektor swasta (private sector) dan masyarakat (civil society) mesti ikut terlibat dalam penyelengaraan pelayanan publik. Meskipun kontemporer ini Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance) mungkin memiliki pengelolaan yang modis karakter konsep yang kurang rapi dalam membahas bagaimana pemerintah berkolaborasi mencerminkan konsep ini meluap terhadap banyak eksperimen lokal namun sayangnya seringkali hal itu sebagai reaksi terhadap kegagalan konsep tata kelola pemerintahan sebelumnya. Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif hadir sebagai tanggapan atas kegagalan implementasiyang mengalir dengan biaya tinggi dan politisasi atas regulasi konsep tata kelola pemerintahan sebelumnya. Konsep ini telah dikembangkan sebagai bentuk alternatif untuk kepentingan kelompok yang pluralis dan kegagalan mengelola akuntabilitas (terutama karena kewenangan para ahli banyak ditolak). Buku ini juga akan membahas Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif sebagai suatu konsep penguatan kelembagaan yang mengacu pada protokol dasar dan aturan dasar untuk berkolaborasi dimana hal yang sangat penting untuk legitimasi prosedural dari proses kolaboratif disini merupakan desain kelembagaan dari para pemangku vii kepentingan. Akses kepada proses kolaboratif itu sendiri mungkin terletak pada masalah desainnya yang paling mendasar. Siapa yang seharusnya termasuk didalam proses kolaboratif? Tidak mengherankan jika menemukan bahwa tulisan tentang ukuran Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif bahwa proses harus terbuka dan inklusif. Kami juga menemukan bahwa Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance) mensyaratkan dimasukkannya perusahaan swasta dan kewenangan organisasi publik itu secara tradisional telah dikembangkan menjadi upaya sebuah model pemerintahan konvensional. Konsep ini berbasis inklusi yang luas dimana tidak hanya merupakan refleksi dari semangat kolaborasi yang terbuka serta menjadikan pemerintahan yang kooperatif. Hal ini adalah inti dari proses legitimasi berdasarkan (1) kesempatan bagi para pemangku kepentingan untuk berunding dengan entitas yang lain tentang hasil kebijakan dan (2) klaim bahwa hasil kebijakan mewakili konsensus yang berbasis luas. Dalam buku ini kami mendefinisikan Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif (Collaborative Governance) sebagai proses yang 'berorientasi konsensus sekalipun menunjukkan bahwa konsensus pada dasarnya tidak selalu tercapai. Masalahnya di sini adalah apakah semua keputusan kolaboratif yang harus dikembangkan secara formal membutuhkan konsensus. Dalam kolaborasi yang para ahli pelajari konsensus dilihat sebagai mempromosikan representasi sudut pandang individu dan mendorong lebih banyak kerja sama. Namun, aturan konsensus sering dikritik karena mengakibatkan hasil denominator paling umum. Akan tetapi konsep ini juga dapat memungkinkan pemerintah mengalami kebuntuan dalam mengambil keputusan meskipun dimungkinkan bagi proses kolaboratif untuk memulai dengan viii konsensus yang prosedural dan kemudian kembali ke prosedur lain dalam kasus kebuntuan yang lainnya. Oleh karena itu buku ini akan membahas bagaimana strategi dalam menguatkan kelembagaan dalam proses kolaborasi. Dalam konteks organisasi banyak diskusi yang berkembang yang menekankan pendekatan multipihak (multistakeholder) serta berbasis pada masyarakat (civil society). Organisasi masyarakat atau organisasi lokal lainnya perlu mendapat perhatian lebih. Entitas semacam ini biasanya lebih berfungsi memecahkan masalah-masalah sosial sehingga memudahkan pemerintah dalam memetakan masalah yang ada di tengah masyarakat dengan berkolaborasi dengan entitas tersebut. Dengan demikian penguatan kelembagaan perlu menekankan pada penguatan organisasi di tingkat lokal pula. Proses pembangunan di masa lalu lebih memperhatikan penguatan kelembagaan di lapisan atas. Biaya, tenaga dan perhatian pada penguatan organisasi pemerintah sangat besar. Kekuatan utamanya biasanya dipegang oleh sektor swasta (private sector) dengan kemampuan mereka dalam menguasai segala dimensi dan unsur modal kelembagaan yang diperlukan. Dari permasalahan dan perdebatan teori diatas maka penyusun mengambil judul buku yaitu: Collaborative Governance (Suatu Konsep Penguatan Kelembagaan dalam Dunia Investasi).

Selama dekade terakhir, konsep baru tata kelola pemerintahan yang disebut “Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif atau disebut dengan Collaborative Governance” telah dikembangkan.

PEMBELAJARAN DIGITAL

Meningkatnya kecenderungan manusia terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di era informasi ini sesungguhnya memiliki kaitan secara langsung dengan peningkatan tahap literasi komputer, literasi informasi, dan juga tingkat kesejahteraan masyarakat. Semua faktor tersebut satu dengan lainnya saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Selain itu, minat membaca masyarakat juga semakin meningkat sehingga berdampak pada pemenuhan berbagai sumber yang mudah dan cepat diakses. Pembelajaran digital sebagai salah satu alternatif dalam dunia pendidikan yang dapat memberikan layanan dan sumber pembelajaran yang mudah dan cepat diakses. Pembelajaran digital dikembangkan menuju pada terwujudnya sistem pendidikan terpadu yang dapat membangun konektivitas antar komponen yang ada dalam pendidikan sehingga pendidikan menjadi lebih dinamis dan fleksibel bergerak dalam mengadakan komunikasi guna memperoleh dan meraih peluang-peluang yang ada untuk pengembangan pendidikan. Sudah barang tentu semua ini harus diikuti oleh kesiapan seluruh komponen sumber daya manusia baik dalam cara berpikir, orientasi, perilaku, sikap dan sistem nilai yang mendukung pemanfaatan pembelajaran digital untuk kemaslahatan manusia.

Beberapa Negara di Eropa memiliki kurikulum mulai untuk anak usia dini hingga perguruan tinggi. Sebagian mengemasnya menjadi bagian dari pembelajaran tematik (tidak menggunakan mata pelajaran literasi media).

Buku Panduan Model Pembelajaran Nobangan

Buku Panduan Model Pembelajaran Nobangan Penulis : Azizah Nurul Kami Sani Nurul Fitriah Aras Lusi Andriana Friska Rahma Safira Andi Nirmala Ainu Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-407-101-6 Terbit : Desember 2021 www.guepedia.com Sinopsis : Buku ini merupakan buku ajar, panduan bagi dosen, guru atau mahasiswa yang akan mengimplementasikan model pembelajaran Nobangan dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran Nobangan merupakan model pembelajaran berbasis permainan. Model ini dikembangkan dari permainan tradisional suku Kaili. Suku kaili merupakan salah satu suku di daerah Sulawesi Tengah. Model pembelajaran ini dapat mengembangkan nilai-nilai karakter seperti cinta tanah air, kerja keras, kerja sama, jujur, kreatifitas dan membantu melestarikan budaya daerah. Model pembelajaran ini memiliki kelebihan seperti membuat pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan, terjalin hubungan yang hangat dan bersahabat antara guru dan siswa,` menanamkan sifat tanggungjawab, disiplin, cermat dan berfikir kritis pada diri siswa serta menumbuhkan rasa kompetisi saat mengikuti permainan Nobangan pada diri siswa. Di era globalisasi seperti saat ini, nilai-nilai kebudayaan mulai luntur. Olehnya itu, mari kita melestarikan kebudayaan daerah sebagai ciri khas dari Kebudayaan Indonesia. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini.UIN Ar-Raniry Banda Aceh, 3(1), hlm.74–92. ... Pembentukan Karakter Kerja sama dan Cinta Tanah Air Melalui Pembelajaran Tematik Model Webbing di Sekolah Dasar Pontianak Timur.

Aplikasi Komputer dan Pengolahan Data Pengantar Statistika Industri

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat penting bagi masyarakat akademik. Cabang keilmuan apa pun yang menyangkut data baik kualitatif apalagi kuantitatif, perlu menampilkan, mengolah serta menganalisis data-data tersebut menjadi pernyataan serta kesimpulan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Referensi yang dapat digunakan dalam khazanah ilmu statistik sudah cukup banyak, tetapi masih membuka peluang yang luas bagi penulis untuk memberikan sumbangan berharga dari berbagai sudut pandang. Buku ini merupakan salah satu dari hasil upaya untuk dapat memperkaya khazanah tersebut. Apa yang ditampilkan dalam buku ini mencakup teori dasar, praktik, serta terutama bagaimana memanfaatkan perangkat lunak untuk dapat membantu pembaca menampilkan, mengolah, serta menganalisis data.

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat penting bagi masyarakat akademik.

KOMUNIKASI PEMBANGUNAN DALAM MEDIA CETAK LOKAL STUDI ISI PEMBERITAAN PEMKAB. BANGKA

Desiminasi informasi pembangunan menjadi issu yang sangat penting bagi pemerintah. Saat tehnologi komunikasi dan informasi berkembangan dengan pesatnya, maka akan berimbas juga kepada perubahan sosial lingkungan masyarakat dalam pemilihan media untuk mengkonsumsi informasi. Rekonstruksi media dalam membingkai komunikasi pembangunan pemerintah dalam mendesiminasikan program kebijakan serta reformasi birokrasi menjadi hal yang sangat berpengaruh signifikan. Maka dalam membangunan hubungan baik dengan media harus dilakukan secara komprehensif sehingga mereka bisa memberikan pemberitaan yang berimbang dan berdampak kepada perubahan yang tidak hanya pada tataran kognitif tapi juga kepada perubahan afektif dan behavior. Buku ini menyajikan gambaran tentang komunikasi pembangunan pemerintah daerah dalam konteks media massa cetak dengan menggunakan monitoring media, yang dilakukan secara mendalam menggunakan model analisis isi terhadap pemberitaan media cetak lokal.

Desiminasi informasi pembangunan menjadi issu yang sangat penting bagi pemerintah.

Strategi Pembelajaran Fiqih Kontemporer

Proses pembelajaran dalam mencapai tujuan kegiatan pembelajaran yang telah ditentukan. Dalam mengajar Pembelajaran Fiqih, seorang pendidik perlu menggunakan strategi pembelajaran untuk memudahkan dalam menyampaikan suatu materi Pembelajaran Fiqih pada peserta didik, sehingga peserta didik dapat dengan mudah mencerna dan memahami suatu materi pembelajaran dengan baik.

Proses pembelajaran dalam mencapai tujuan kegiatan pembelajaran yang telah ditentukan.

Past and Present Interactions in Legal Reasoning and Logic

This volume explores the relation between legal reasoning and logic from both a historical and a systematic perspective. The topics addressed include, among others, conditional legal acts, disjunctions in legal acts, presumptions and conjectures, conflicts of values, Jørgensen ́s Dilemma, the Rhetor ́s Dilemma, the theory of legal fictions and the categorization of contracts. The unifying problematic of these contributions concerns the conditional structures and, more particularly, the relationship between legal theory and legal reasoning in the context of conditions. The contributions in this work constitute the first results of the ANR-DFG joint research project “JuriLog” (Jurisprudence and Logic), which aims at fostering the cooperation between legal scholars and philosophers. On the one hand, lawyers and legal scholars have an interest in emphasizing the logical character of legal reasoning. In this respect, the present enquiry examines the question of how logic, especially newer forms of dialogical logic, can be made fruitful as a significant area of philosophy for jurisprudence and legal practice. On the other hand, logicians find in legal reasoning a striving towards clear definitions and inference-procedures that is relevant to their discipline. In order to fully understand such reciprocal relationships, it is necessary to bridge the gap between law, logic and philosophy in contemporary academic research. The essays collected in this volume all work towards this common goal. The book is divided in three sections. In the first part, the strong relation between Roman Law and logic is explored with respect to the analysis of disjunctive statements in legal acts. The second part focuses on Leibniz ́s legal theory. The third part, finally, is dedicated to current interactions between law and logic.

Not only this framework allows us to respect the methodological abyss pointed out by Kelsen, but it also displays the interactions which are inherent to the legal reasoning. Our attempts are particularly directed to aspects concerning ...

Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia 1908 - 1945

Buku berjudul Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia 1908-1945 ini terdiri dari 7 bab, yaitu 1).Pendahuluan, 2).Politik Masa Kolonial Menjelang Tahun 1908, 3).Latar Belakang Pergerakan Nasional Indonesia, 4).Masa Permulaan dan Pembentukan Pergerakan Nasional, 5).Masa Radikal dan Non Kooperasi Pergerakan Nasional, 6).Masa Moderat dan Kooperasi Pergerakan Nasional, 7).Pergerakan Nasional Masa Pendudukan Jepang.

Volume perdagangan berkembang dengan pesatnya, sedang perkembangan modal terjadi secara besar-besaran (Sartono Kartodirdjo, 1992 : 22). Tahun 1870 pada umumnya dianggap sebagai titik balik di dalam sejarah politik kolonial Belanda.

Strategi Manajemen Pemasaran

Buku ini merupakan bagian dari ilmu Pemasaran sehingga para pembaca akan lebih mudah memahami Strategi Manajemen Pemasaran dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Materi dalam buku terdiri dari 11 Bab yang menambahkan bagian pemasaran digital sebagai kesiapan organisasi dalam menghadapi “new age technologies”, dan terjadi peningkatan pemahaman konsumen akan perkembangan teknologi berdampak pada pengalaman digital mereka untuk memenuhi kebutuhan yang lebih cepat dan baik. Untuk itu perusahaan harus menyesuaikan strategi pemasaran dalam memasarkan barang dan jasa. Buku ini membahas tentang: Bab 1 Hakikat Pemasaran Bab 2 Perencanaan Strategis dan Proses Pemasaran Bab 3 Riset Pemasaran Bab 4 Loyalitas Pelanggan Bab 5 Kepuasan Pelanggan Bab 6 Strategi Bersaing di Pasar Bab 7 Strategi Produk Dan Jasa Bab 8 Strategi Penetapan Harga Bab 9 Strategi Promosi Bab 10 Strategi Diversifikasi Bab 11Strategi Pemasaran Digital

Yayasan Kita Menulis. Laudon, K.C. (2017) E-commerce 2017 : business, technology, society. 13th edn. Boston: Pearson Education. Lee, W. O. And Wong, L. S. (2016) 'Determinants Of Mobile Commerce Customer Loyalty In Malaysia', ...