Pengajian peringkat lepas ijazah dalam bidang - bidang profesional seperti pendidikan , undang - undang , pengurusan perdagangan dan kejuruteraan , di universiti - universiti di Amerika Syarikat , dinilai prestasinya sekali tiap - tiap ...
Banyaknya peserta didik tentu akan membawa keragaman karakter. Keberagaman karakter peserta didik tentunya akan menguji kemampuan guru dalam profesionalismenya. Suasana proses pembelajaran sangat penting dalam menjalin hubungan timbal balik antara guru dan peserta didik. Jika suasana tersebut terjalin dengan baik, maka hubungan timbal baliknya pun akan berkoherensi dengan baik sehingga keeratan hubungan akan terjalin dan proses pembelajaran pun menjadi lancar. Ketika proses pembelajaran menjadi lancar, maka peserta didik akan merasa nyaman untuk belajar dan berekplorasi dengan pokok bahasan dalam pembelajaran tersebut. Guru yang profesional selalu menciptakan suasana yang positif terhadap peserta didik sebelum mereka beradaptasi dan selama proses pembelajaran. Dibutuhkan kecermatan dan pikiran yang taktis serta open minded dari seorang guru dalam menyusun sebuah strategi pembelajaran. Proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan efektif apabila guru tersebut tidak dapat memahami karakter peserta didik. Secara sederhana pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang secara khusus disiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat atau tidak memperoleh pekerjaan yang lainnya. Profesionalisme yang berdasarkan keterbukaan dan kebijakan terhadap ide-ide pembaharuan itulah yang akan mampu melestarikan eksistensi sekolah/madrasah. Profesionalisme Guru Dalam Memahami Perkembangan Peserta Didik ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.
Kompetensi Profesional Kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan (memutuskan sesuatu); kemampuan menguasai gramatika suatu bahasa secara abstrak atau batiniah (KBBI, 2021). Kompetensi profesional merupakan karakteristik ...
Kelompok ketiga adalah guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan bersertifikat profesional. Dalam kelompok ini, guru yang dimaksud adalah mereka yang telah memiliki sertifikat profesi guru. Sertifikat profesional (pada fase ...
Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan meningkatkan perilaku inovatif guru. Perilaku guru inovatif perlu menjadi pusat pengembangan profesional guru. Perilaku inovatif sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan berkelanjutan di era digital ini, dimana guru dihadapkan pada persoalan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang lebih pesat dari ilmu-ilmu lainnya. Guru harus memahami inovasi dan mendukung penerimaan teknologi jika mereka ingin mempertahankan tingkat pengetahuan dan keterampilan tinggi yang diperlukan untuk mengajar peserta didik dan untuk mengembangkan keterampilan mengajar mereka sendiri dalam menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran modern
... pembelajaran terbaru, serta menangkap setiap ada gagasan-gagasan baru sebagai peluang yang dapat dimanfaatkan. 2. Tindakan guru dalam menghasilkan ide-ide baru untuk menyelesaikan permasalahan pembelajaran dan permasalahan layanan ...
Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dituangkan dalam bentuk aturan tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada, dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika umum dinilai menyimpang dari kode etik. Etika Profesi Guru ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak
Organizational citizenship behavior atau perilaku kewargaan organisasional, dapat diartikan sebagai kontribusi individu yang melebihi tuntutan peran di tempat kerja. Hal tersebut sangat diperlukan demi meningkatkan efektifitas organisasi sekolah, meningkatkan kinerja guru, serta dapat mempengaruhi aspek-aspek sosial yang ada di organisasi, seperti kerjasama tim, komunikasi dan kemampuan interpersonal lain. Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa seorang guru memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005. Perilaku organizational citizenship behavior, bukanlah perilaku yang merugikan organisasi, tetapi sebaliknya justru dapat mendorong keefektifan fungsi organisasi. Ketika sekolah tidak memiliki guru yang menunjukkan perilaku kewargaan organisasional, maka kemajuan sekolah akan berjalan lebih lambat. Berbasis riset akademis yang telah dilakukan penulis, buku yang hadir kehadapan pembaca ini hendak menyajikan secara komprehensif terkait dengan pengaruh keadilan prosedural, kepercayaan, dan komitmen organisasi terhadap organizational citizenship behavior guru.
Organizational citizenship behavior atau perilaku kewargaan organisasional, dapat diartikan sebagai kontribusi individu yang melebihi tuntutan peran di tempat kerja.
Buku ini membahas mengenai profesionalisme guru Pendidikan Agama Kristen dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dimana Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) harus mampu menanamkan nilai-nilai Etika Kristiani kepada anak didiknya. Selain itu, dalam pengajaran di sekolah, guru PAK juga harus mampu menciptakan suasana belajar secara profesional dan kondusif agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Oleh karena itu, seorang guru yang profesional dapat memberikan dampak dan pengaruh yang positif kepada peserta didiknya terutama dalam proses belajar mengajar, sehingga peserta didik dapat mencapai prestasi yang optimal. Pada buku ini juga akan membahas mengenai hasil penelitian tentang pengaruh profesionalisme guru Pendidikan Agama Kristen terhadap prestasi belajar peserta didik yang ada di SMA Negeri 3 Mimika Distrik Mimika Bara di Kokonao, Papua.
Buku ini membahas mengenai profesionalisme guru Pendidikan Agama Kristen dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dimana Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) harus mampu menanamkan nilai-nilai Etika Kristiani kepada anak didiknya.
Segala Puji dan Syukur kami panjatkan selalu kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat, Taufiq, dan Hidayah yang sudah diberikan sehingga kami bisa menyelesaikan buku panduan yang berjudul “Rancangan Penelitan Tindakan Kelas” dengan tepat waktu. Tujuan dari penulisan buku ini tidak lain adalah untuk membantu para guru sekolah dasar untuk mengembangkan kompetensi melalui PTK. Buku ini juga akan memberikan informasi mengenai konsep dasar, format penulisan PTK, dan laporannya. Kami sadar bahwa penulisan buku ini bukan merupakan buah hasil kerja keras kami sendiri. Ada banyak pihak yang sudah berjasa dalam membantu kami di dalam menyelesaikan buku ini. Maka dari itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan wawasan dan bimbingan kepada kami sebelum maupun ketika menulis buku panduan ini. Kami juga sadar bahwa buku yang kami buat masih belum bisa dikatakan sempurna. Maka dari itu, kami meminta dukungan dan masukan dari para pembaca, agar kedepannya kami bisa lebih baik lagi di dalam menulis sebuah buku.
Segala Puji dan Syukur kami panjatkan selalu kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat, Taufiq, dan Hidayah yang sudah diberikan sehingga kami bisa menyelesaikan buku panduan yang berjudul “Rancangan Penelitan Tindakan Kelas” dengan tepat ...