Banyaknya peserta didik tentu akan membawa keragaman karakter. Keberagaman karakter peserta didik tentunya akan menguji kemampuan guru dalam profesionalismenya. Suasana proses pembelajaran sangat penting dalam menjalin hubungan timbal balik antara guru dan peserta didik. Jika suasana tersebut terjalin dengan baik, maka hubungan timbal baliknya pun akan berkoherensi dengan baik sehingga keeratan hubungan akan terjalin dan proses pembelajaran pun menjadi lancar. Ketika proses pembelajaran menjadi lancar, maka peserta didik akan merasa nyaman untuk belajar dan berekplorasi dengan pokok bahasan dalam pembelajaran tersebut. Guru yang profesional selalu menciptakan suasana yang positif terhadap peserta didik sebelum mereka beradaptasi dan selama proses pembelajaran. Dibutuhkan kecermatan dan pikiran yang taktis serta open minded dari seorang guru dalam menyusun sebuah strategi pembelajaran. Proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan efektif apabila guru tersebut tidak dapat memahami karakter peserta didik. Secara sederhana pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang secara khusus disiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat atau tidak memperoleh pekerjaan yang lainnya. Profesionalisme yang berdasarkan keterbukaan dan kebijakan terhadap ide-ide pembaharuan itulah yang akan mampu melestarikan eksistensi sekolah/madrasah. Profesionalisme Guru Dalam Memahami Perkembangan Peserta Didik ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.
Kompetensi Profesional Kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan (memutuskan sesuatu); kemampuan menguasai gramatika suatu bahasa secara abstrak atau batiniah (KBBI, 2021). Kompetensi profesional merupakan karakteristik ...
Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dituangkan dalam bentuk aturan tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada, dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika umum dinilai menyimpang dari kode etik. Etika Profesi Guru ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak
Pendidikan merupakan kebutuhan utama manusia, karena dengan pendidikan manusia akan berdaya dan berkarya sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Pembicaraan tentang pendidikan selalu menjadi kajian yang tidak pernah berhenti, dan upaya ke arah pendidikan yang lebih baik selalu di lakukan dari waktu ke waktu. Tujuan mengajar di kelas yang dilakukan oleh guru bukanlah semata-mata transformasi pengetahuan, namun sebagai upaya pendidikan yang berusaha menghasilkan manusia seutuhnya tidak hanya secara kognitif saja melainkan dalam hal afektif dan psikomotornya. Hal ini senada dengan UU RI tentang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 yang menerangkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Model-Model Pembelajaran ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak*
Masa remaja merupakan masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Remaja bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Masa remaja adalah masa dimana seseorang mengalami proses penyesuaian terhadap lingkungan maupun diri sendiri dan sangat rentan dengan keadaan lingkungan dan pergaulan. Pada era sekarang ini remaja telah terkontaminasi dengan perkembangan jaman dan teknologi. Perkembangan teknologi ada yang berfungsi positif dan ada yang menjadikan remaja menuju ke hal-hal yang negatif serta seringkali menyebabkan seorang remaja mengalami penurunan motivasi belajar. Motivasi sangat penting karena apabila remaja tidak memiliki motivasi belajar, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar pada diri remaja tersebut. Pentingnya peranan motivasi dalam proses belajar perlu dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Motivasi belajar dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi/memuaskan suatu kebutuhan. Guru adalah salah satu bagian dari komponen peningkatan motivasi belajar yang paling berpengaruh pada pelajar. Dalam meningkatkan motivasi belajar maka dalam proses pembelajaran haruslah dengan metode yang tepat, karena ketepatan metode yang akan diterapkan akan mempengaruhi motivasi keingintahuan yang nantinya juga akan mempengaruhi motivasi belajar. Guru dalam kegiatan belajar mengajar tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan dalam pengalaman teoritis tapi juga harus memiliki kemampuan praktis. Kedua hal ini sangat penting karena seorang guru dalam pembelajaran bukanlah sekedar menyampaikan materi semata tetapi juga harus berupaya agar mata pelajaran yang sedang disampaikan menjadi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami. Pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila siswa terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun sosial dalam proses untuk mencapai hasil pembelajaran yang ingin dicapai sehingga remaja dapat mencapai tugas-tugas perkembangan dengan baik dan positif serta tidak menghambat proses perkembangan di tahap selanjutnya.
Bimbingan dan konseling merupakan bagian dari sistem pendidikan di sekolah/madrasah yang memiliki peranan penting berkaitan dengan pemenuhan fungsi dan tujuan pendidikan serta peningkatan mutu pendidikan di sekolah/madrasah. Pendidikan yang bermutu dalam penyelenggaraannya tidak cukup hanya dilakukan melalui transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi harus didukung oleh peningkatan profesionalisasi dan sistem manajemen pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam memilih dan mengambil keputusan demi pencapaian cita-citanya.