Sebanyak 3008 item atau buku ditemukan

Perilaku Inovatif Sebagai Pusat Pengembangan Profesional Guru Pada Era Digital

Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan meningkatkan perilaku inovatif guru. Perilaku guru inovatif perlu menjadi pusat pengembangan profesional guru. Perilaku inovatif sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan berkelanjutan di era digital ini, dimana guru dihadapkan pada persoalan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang lebih pesat dari ilmu-ilmu lainnya. Guru harus memahami inovasi dan mendukung penerimaan teknologi jika mereka ingin mempertahankan tingkat pengetahuan dan keterampilan tinggi yang diperlukan untuk mengajar peserta didik dan untuk mengembangkan keterampilan mengajar mereka sendiri dalam menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran modern

... pembelajaran terbaru, serta menangkap setiap ada gagasan-gagasan baru sebagai peluang yang dapat dimanfaatkan. 2. Tindakan guru dalam menghasilkan ide-ide baru untuk menyelesaikan permasalahan pembelajaran dan permasalahan layanan ...

GURU PROFESIONAL

Buku guru profesional ini ditulis dalam beberapa BAB, yaitu; BAB I. GURU PROFESIONAL, BAB II. KARAKTERISTIK GURU PROFESIONAL, BAB III. KOMPETENSI PAEDAGOGIK, BAB IV. KOMPETENSI KEPRIBADIAN, BAB V. KOMPETENSI SOSIAL, BAB VI. KOMPETENSI PROFESIONAL, BAB VII. CITRA GURU PROFESIONAL, BAB VIII. KOMITMEN GURU PROFESIONAL, BAB IX. KODE ETIK PROFESI KEGURUAN, BAB X. MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELALUI SUPERVISI, BAB XI.MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELALUI ORGANISASI PROFESI, BAB XII. MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELALUI KUALAIFIKASI PENDIDIKAN

hanya dari segi pengetahuan saja tetapi juga dari segi kepribadian, sosial dan profesional sebagai guru. Kompetensi guru berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 yang selanjutnya diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun ...

Menjadi guru beretika dan profesional

mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang semual dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi ...

Guru Profesional, Inspiratif, dan Menyenangkan

Buku ini merupakan paparan dan kajian yang holistik, yang menggambarkan betapa perlunya kualitas pendidik atau guru dalam proses pembelajaran. Buku ini terdiri atas 11 bab yang memaparkan konsep dan teori sebagai upaya mengembangkan kemampuan guru dalam mendidik secara inspiratif dan menyenangkan bagi murid- murid yang diajar. Hal yang mengemuka dalam buku ini adalah mendeskripsikan guru Kristen yang mampu melakukan tugas secara profesional. Dunia pendidikan sangat membutuhkan pendidik atau guru-guru profesional, karena mereka adalah ujung tombak keberhasilan proses pembelajaran. Meskipun dalam aktivitas pembelajaran peran dan tanggung jawab naradidik tidak boleh dilupakan, tetapi sang guru (pendidik) memegang fungsi yang sangat strategis. Oleh karena itu, memiliki guru-guru yang profesional, inspiratif, dan menyenangkan merupakan strategi mencapai pendidikan yang berkualitas.

Oleh karena itu, memiliki guru-guru yang profesional, inspiratif, dan menyenangkan merupakan strategi mencapai pendidikan yang berkualitas.

Smart Teaching: Solusi Menjadi Guru Profesional

Guru merupakan komponen input yang menentukan keberhasilan suatu pendidikan. Kemajuan teknologi dan informasi yang sangat cepat ini menuntut guru untuk lebih SMART, baik dalam pengembangan ilmunya maupun dalam praktik pengajarannya. Guru harus mampu mewujudkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan sehingga dapat menjadi magnet bagi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan baik. Dengan begitu, akan terbentuk generasi penerus yang cerdas serta mampu bersaing di bidang pendidikan, Iptek, dan bidang-bidang lainnya. Buku Smart Teaching: Solusi Menjadi Guru Profesional merupakan salah satu solusi dalam mengajak guru untuk dapat mengajar dengan cerdas, tidak hanya berbicara menyampaikan materi, tetapi piawai dalam menerapkan berbagai strategi yang disertai kiat-kiat untuk menghidupkan suasana pembelajaran. Buku ini dirancang dengan model teach less, learn more. Artinya, dalam buku ini hanya menyampaikan konsep-konsep penting dan prinsip-prinsip utama untuk menjadi guru yang SMART dalam mengajar.

Menurut Journal Education Leadership edisi Maret 1993 (dalam Dedi Supriadi, 1999:98), ada lima ukuran seorang guru dinyatakan profesional, yaitu (a) memiliki komitmen pada peserta didik dan proses belajarnya; (b) secara mendalam ...

MENJADI GURU PAUD DMIJ PLUS TERINTEGRASI YANG PROFESIONAL

Buku “MENJADI GURU PAUD DMIJ PLUS TERINTEGRASI YANG PROFESIONAL” ini sengaja penulis tulis untuk bahan bacaan para guru dan pengelola PAUD. Buku ini merupakan wujud sumbangsih pemikiran penulis terhadap dunia pendidikan sehingga para guru dapat meningkatkan profesionalismenya, khususnya untuk para guru PAUD DMIJ PLUS Terintegrasi. Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Tugas tersebut akan efektif jika guru memilki derajat profesional tertentu yang tercermin dari kompetensi, kemahiran, kecakapan, atau keterampilan yang memenuhi standar mutu atau norma etik tertentu. Profesionalisme guru adalah melakukan sesuatu sebagai pekerjaan pokok sebagai profesi, ditunjang oleh suatu ilmu tertentu secara mendalam yang diperoleh dari lembaga pendidikan serta sanggup menjalankan perannya sebagai guru, pengajar, pembimbing, melatih, menilai, mengevaluasi, administrator, serta membina anak didik.

pemecahan problematika yang sedang terjadi mengenai profesional guru, atau melakukan penelitian ilmiah tentang profesional yang dihadapi oleh para guru. Namun pada kenyataannya, organisasiorganisasi keguruan ini belum banyak ...

Profesionalisme Guru Dalam Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran Di Sekolah

Profesionalisme berasal dari kata profesi. Istilah profesi, berasal dari kata Profession mengandung arti sama dengan occupation yaitu suatu pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan atau latihan khusus. Dalam pengertian lain profesi adalah kedudukan atau jabatan yang memerlukan ilmu pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh melalui pendidikan yang bersifat teoritis dan praktek yang dapat diuji kebenarannya.

harus berkualitas, sehingga bila pada sebuah lembaga pendidikan ratarata peserta didiknya kurang berkualitas maka ada indikasi bahwa para guru yang mengajar pada sekolah tersebut kurang profesional atau belum dikatakan sebagai guru ...

PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ERA REVOLUSI 4.0

Judul : PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ERA REVOLUSI 4.0 Penulis : Dr. Zubairi, M.Pd.I Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 255 Halaman ISBN : 978-623-497-168-2 Sinopsi Buku Pendidikan agama Islam sebagai proses menumbuhkan dan mengembangkan potensi intelektual, spiritual, fisik, sosial, etika, estetika dan moralitas (akhlak) yang terdapat pada peserta didik. Sehingga ia dapat tumbuh dan terbina secara optimal, melalui cara memelihara, mengasuh, merawat, memperbaiki dan mengembangkannya secara terencana, sistematis, metodologis dan berkelanjutan. Jadi pendidikan agama Islam dengan mengacu pada istilah التربية الإسلامية sangat konprehensif dan mendalam, karena di dalamnya terdapat nilai dan kandungan antara lain; al-Tarbiyah ( التربية ) al- Ta’lim (التعليم), al-Tadris (التدريس ), al-Ta’dib ( التأديب ), al-Tazkiyah (التزكية), al-Riyadhoh ( الرياضة), dengan kandungan tersebut dapat menghantarkan manusia meraih ketenangan dan kebahagiaan di dunia mapun di akhirat. Revolusi Industri 4.0 yang sarat akan teknologi yang super cepat akan membawa perubahan yang cukup signifikan, salah satunya terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Perubahan dalam sistem pendidikan berdampak pada peran guru sebagai tenaga pendidik. Dalam menghadapi era Revolusi 4.0, dunia pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas SDM. Peserta didik diharapkan dapat memiliki kecakapan hidup abad 21 yang dikenal dengan istilah 4C, yakni creativity, critical thinking, communication, dan collaboration. Oleh karena itu ada tiga hal yang harus dimanfaatkan pendidik di era society 5.0, antara lain: Internet of things pada dunia Pendidikan (IoT), Virtual/Augmented reality dalam dunia pendidikan, dan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk mengetahui serta mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran yang dibutuhkan oleh peserta didik. Guru professional dituntut memiliki kompetensi tinggi untuk menghasilkan peserta didik yang mampu menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0. Ada lima kompetensi yang harus dimiliki oleh guru pada era Revolusi Industri 4.0 ini yaitu: 1). Educational competence, kompetensi berbasis internet of thing sebagai basic skill. 2). Competence for technological commercialization, memiliki sikap kewirausahaan (entrepreneurship) berbasis teknologi 3). Competence in globalization, kompetensi hybrid dan keunggulan memecahkan masalah 4). Competence in future strategies, kompetensi memprediksi masa depan berikut strateginya. 5) Counselor competence. Kompensi memahami psikologis anak. Kemudian seorang guru profesional harus punya prinsip dalam proses pembelajaran, diantaranya; Proses Pemebelajaran, Aktif, Inovatif, Kreatif Efetif, efisien dan edukatif dan Menyenangkan. Dan lebih mudahnya disingkat dengan PAIKEM.

Judul : PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ERA REVOLUSI 4.0 Penulis : Dr. Zubairi, M.Pd.I Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 255 Halaman ISBN : 978-623-497-168-2 Sinopsi Buku Pendidikan agama Islam sebagai proses menumbuhkan dan ...

Sisi-sisi Lain Kebijakan Profesionalisme Guru

Optik Hukum, Implementasi, dan Rekonsepsi

Guru seringkali digugu dan ditiru begitulah pepatah klasik menyebutnya. Jikalau ada anak yang pandai pastilah yang ditanyai siap orang tuanya tapi sebaliknya kalau ada anak didik yang malas, kurang cerdas dll yang ditanya siapakah gurunya? paradigma ini seakan melekat seraya menisbatkan bahwa “tanggunga jawab” seorang guru tidaklah mudah. Semua pihak tentulah setuju dengan istilah profesionalisme guru. Tidak hanya secara keilmuan melainkan juga secara finansial, walaupun isilah guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa sudah mengalami sedikit distorsi dan redifinisi di tengah kebijakan yang cenderung lesu. Guru yang profesional diharapkan mampu mendongkrak kualitas pendidikan di tanah air yang selama ini tergolong relatif rendah. Meskipun beberapa individu telah mencapai prestasi yang gemilang di beberapa forum olimpiade. Namun keinginan dan harapan ini akan menjadi isapan jempol belaka apabila para stakeholders hanya berharap dan berharap tanpa berbuat sesutu yagn lebih baik. Buku ini membedah seputar realitas dan sisi-sisi lain kebijakan profesionalisme guru, dari sisi optik hukum, implementasi dan rekonsepsi. Sehingga cocok bagi para akademisi, praktisi, politisi, pemangku kebijakan serta birokrasi, terlebih aktivis mahasiswa, dan insan cendekia yang peduli akan pendidikan di negeri ini.

Buku ini membedah seputar realitas dan sisi-sisi lain kebijakan profesionalisme guru, dari sisi optik hukum, implementasi dan rekonsepsi.