Sebanyak 1488 item atau buku ditemukan

Manajemen Pendidikan Karakter

Belajar dari negeri Cina inilah, barangkali pemerintah Indonesia memprogramkan pendidikan karakter dalam kurikulum sekolah. Untuk itu, diperlukan manajemen yang tepat agar pelaksanaannya dapat dilakukan secara berkelanjutan (continuing) serta mencakup seluruh aspek karakter bangsa secara utuh dan menyeluruh (kaffah). Sehingga, pendidikan karakter tersebut betul-betul dapat menyiapkan generasi bangsa menuju bangsa yang beradab dan bermartabat. Hal ini juga penting, terutama untuk mempertahankan diri dari proses degradasi karakter bangsa yang tanda-tandanya sudah kita rasakan akhir-akhir ini. Buku “Manajemen Pendidikan Karakter” ini, dapat membangkitkan inspirasi, kesadaran, pemahaman, kepedulian, dan komitmen Anda sebagai bangsa Indonesia, khususnya bagi para guru, pengawas, dan kepala sekolah dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang berkarakter.

Agar guru dapat mengembangkan pendidikan karakter secara efektif, serta dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dalam peningkatan pribadi peserta didik, guru perlu memiliki hal-hal berikut: 1. menguasai dan memahami pendidikan ...

Model Pembelajaran Pendidikan Karakter Cerdas

Menjadi ancaman dalam masyarakat jika pendidikan diselenggarakan tanpa didikan karakter cerdas (moral). Belum tentu, dan tidak semua orang yang berpendidikan itu, telah terdidik dengan nilai-nilai karakter. Buku ini merupakan hasil penelitian, mengkaji masalah pendidikan karakter cerdas yang mengemuka saat ini. Ia terdiri dari nilai-nilai karakter cerdas dalam kehidupan utuh, efektif, dan yang terkandung dalam butir-butir Pancasila, terdiri dari tiga bagian. Bagian I terdiri dari tiga bab, yakni: Bab 1 Landasan Dasar, mempresentasikan landasan pendidikan karakter cerdas sebagai fondasi utama pendidikan, memuat landasan: filosofi, historis, sosiologi, psikologi, dan teori belajar pembelajaran karakter cerdas. Bab 2 Model Pembelajaran Karakter Cerdas, menguraikan: pengertian pembelajaran afektif, komponen domain/ ranah afektif dan hirargikalnya, kedudukan skemata afeksi dalam pembelajaran, hubungan integrasi antara ranah afektif dengan kognitif dan psikomotor, aplikasi kurikulum pengembangan afektif, prinsip pembelajaran afektif, dan pengembangan instrumen penilaian afektif. Bab 3 Konsep Dasar Pendidikan Karakter Cerdas, mempresentasikan: hakikat pendidikan karakter cerdas, pengertian karakter, konsep dasar kecerdasan, tujuan pendidikan karakter cerdas, dan pokok-pokok nilai-nilai karakter cerdas. Bagian II terdiri dari Bab 4, Nilai-Nilai Karakter Cerdas dalam kehidupan yang Utuh dan Efektif, mempresentasikan sumber nilai-nilai karekter cerdas, yakni Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bab 5, Jujur, mengurai konsep dasar karakter cerdas jujur. Bab 6, Cerdas, menguraikan: pengertian cerdas. Bab 7, Tangguh, menguraikan pengertian tangguh, yakni: 22) cermat, teliti, dan hati-hati, 23) sabar/ mengendalikan diri, 24) disiplin, 25) ulet/ tidak putus asa, 26) bekerja keras, 27) terampil, 28) produktif, 29) berorientasi nilai tambah, 30) berani berkorban, 31) tahan uji, 32) berani menanggung resiko, dan 33) menjaga K3. Bab 8, Peduli, menguraikan pengertian peduli, yakni: 34) mematuhi peraturan/ hukum yang berlaku, 35) sopan santun, 36) loyal dengan mentaati perintah, 37) demokratis, 38) sikap kekeluargaan, 39) gotong royong, 40) toleransi/ suka menolong, 41) musyawarah, 42) tertib/ menjaga ketertiban, 43) damai/ anti kekerasan, 44) pemaaf, dan 45) menjaga kerahasiaan. Bagian III terdiri dari enam bab (Bab 9-14), mengurai Nilai-nilai karakter cerdas (45 butir) yang terkandung dalam butir-butir Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara Indonesia, dan sumber jati diri. Selamat membaca!

ga komponen bekerja sama melaksanakan dengan baik, maka akan terbentuk karakter cerdas bangsa yang kuat (Kesuma, 2011: 2). Dari pembahasan di atas dapat ditegaskan bahwa pendidikan karakter cerdas merupakan upaya memanusiakan manusia ...

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PESANTREN

Pelajar dan Santri dalam ERA IT dan Cyber Culture

Pendidikan karakter yang mempunyai basis di pesantren mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam sejarah pendidikan nasional. Di era ini bangsa Indonesia meningkatkan komitmen menjadikan pendidikan sebagai sarana untuk menuju terwujudnya bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berkarakter-religius dan berdaya saing tinggi melalui pemanfaatan IT. Komitmen itu ditunjukkan di antaranya melalui beberapa kebijakan pemerintah untuk merealisasikan amanat Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 yang telah diamandemen mengamanatkan di antaranya, bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan dan pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.

Bab I Pendidikan Karakter—1 A. Pendidikan Karakter Sebagai Solusi Menghadapi Krisis —1 B. Karakteristik Pendidikan Karakter—7 C. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter—12 Bab II Strategi Implementasi Pendidikan Karakter—17 Pendidikan ...

TASAWUF DAN PENDIDIKAN KARAKTER

(Implementasi Nilai-Nilai Sufistik Kitab Tanwĩrul Qulûb di MA Matholi’ul Huda Bugel Jepara)

Buku ini berupaya membahas pemikiran Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdi dalam kitab Tanwĩrul Qulûb. Kitab tersebut berisi tentang ajaran sufisme yang dipengaruhi oleh para guru mursyid tariqah. Ajarannya menekankan pada pentingnya pembersihan hati (tashfiyatul qalb) dan perilaku terpuji (al-akhlaq al-mahmudah). Pendidikan sufistik yang berupaya membentuk perilaku terpuji ini sejalan dengan konsep pendidikan karakter yang sedang digalakkan oleh Pemerintah Indonesia. Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdi lahir pada abad ke-13 di Irbil, Irak. Ia sebagai seorang ulama besar, pemuka dalam Thariqat Al-Qadiriyah, sebuah thariqat yang dirintis Syaikh Abdul Qadir Al-Jaelani. Ia juga diangkat sebagai Syaikh Besar pada Thariqat Al-Khalidiyah dan Naqsyabandiyah di Mesir. Kemasyhurannya menyinari seluruh Mesir sebagai ulama ahli fiqih madzhab Syafi’i dan Syaikh Besar Thariqat Naqsyabandi. Di samping sebagai ulama, ia juga sebegai cendekiawan muslim banyak menghasilkan karya, di antaranya adalah Kitab Tanwĩrul Qulûb. Kitab tersebut mengajarkan tentang sufisme dan akhlak. Paling tidak, ada sekitar 34 nilai-nilai sufistik dalam Kitab Tanwĩrul Qulûb yang diimplementasikan dalam proses belajar mengajar di MA Matholi’ul Huda Bugel Jepara. Nilai-nilai sufistik tersebut selaras dengan pendidikan karakter yang digalakkan oleh Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017.

Prakata Kata Pengantar Pengantar Editor Daftar Isi Bab I. Pendahuluan Pendidikan Karakter Menurut Para Pakar Alur Pemikiran Buku ini Teori yang Digunakan [v] [vi] [ix] [xi] [1] [2] [3] [6] [7] [7] [9] [11] [12] Bab II.

PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Judul : PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Penulis : Dr. Zubairi, M.Pd.I Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 204 Halaman No ISBN : 978-623-497-123-1 Sinopsi Buku Pendidikan Agama Islam sudah mendapat prioritas utama masyarakat muslim sejak awal perkembangan Islam. Hal tersebut sejalan dengan kegiatan pendidikan Islam yang lahir dan tumbuh sejalan dengan berkembang agama Islam di Indonesia. Terwujudnya karakter Islami yang baik haruslah sejalan antara pendidikan dan pengajarannya mengingat keduanya sangat dibutuhkan dalam rangka perbaikan dan pengembangan karakter peserta didik agar mampu dan bisa memperbaiki kualitas hidup, terutama bagaimana meraih kualitas hidup di dunia dan juga di akhirat. Oleh karena itu orang tua dan guru sertat tokoh masyarakat harus bersinergi dalam rangka pembentukan karakter anak. Apa yang sudah dibina dan dibentuk disekolah harus sejalan dengan apa yang dilakukan di rumah, begitu pula di tengah-tengah masyarakat. Pendidikan karakter peserta didik itu tergantung pada sinergitas dan implementasi tri fungsi pendidikan itu sendiri, yaitu guru, orang tua dan pemerintah. Salah satu penunjang terwujudnya karakter baik bagi peserta didik secara langsung dipengaruhi oleh kesungguhan orang tua dan guru serta pemerintah, dalam mengajar dan mendidik, seta menciptakan suasana yang baik, jika ketiga unsur tersebut besinergi maka tidak menutup kemungkinan akan hadir energi yang baik.

Judul : PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Penulis : Dr. Zubairi, M.Pd.I Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 204 Halaman No ISBN : 978-623-497-123-1 Sinopsi Buku Pendidikan Agama Islam sudah mendapat prioritas utama ...

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN KARAKTER

Pendidikan karakter merupakan berbagai usaha yang dilakukan bersama-sama dengan orang tua dan anggota masyarakat untuk membantu anak-anak dan remaja agar menjadi atau memiliki sifat peduli, berpendirian, dan bertanggung jawab.

Pendidikan karakter merupakan berbagai usaha yang dilakukan bersama-sama dengan orang tua dan anggota masyarakat untuk membantu anak-anak dan remaja agar menjadi atau memiliki sifat peduli, berpendirian, dan bertanggung jawab.

Pendidikan Karakter: Membangun Watak Kepribadian Anak

Isi buku ini merupakan hasil penelitian, kegiatan seminar, dan pengamatan, serta pengalaman pribadi sebagai dosen, maka penulis berpendapat bahwa membangun karakter adalah suatu hal yang amat rumit, namun bisa dilakukan apabila lingkungan dan proses belajar mengajar memang kondusip. Proses penulisan buku ini diharapkan konsep pendidikan karakter membangun watak dan kepribadian anak dapat dipahami dengan lebih jernih dan diaplikasikan dengan mudah.

Proses penulisan buku ini diharapkan konsep pendidikan karakter membangun watak dan kepribadian anak dapat dipahami dengan lebih jernih dan diaplikasikan dengan mudah.

Peran Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter

manusia hidup di dunia membutuhkan orang lain. dia tidak dapat hidup sendiri karena itu harus bersosialisasi dengan lingkungannya. namun dalam bersosialisasi sering terjadi kesenjangan yang menyebabkan terganggunya hubungan antar sesama. sebagai contoh pangkat, jabatan, pendidikan bahkan jika diperhatikan lagi meluas ke bentuk fisik seseorang. dan itu terjadi bukan hanya pada orang dewasa melainkan sejak awal sudah mulai tertanam dalam diri seorang anak jika tidak dicegah sejak dini. contohnya ada anak yang tidak mau bergaul dengan temannya yang tidak cantik atau gemuk atau memiliki kekurangan fisik lainnya. bahkan di masa modern ini media sosial turut serta menyokong adanya peningkatan dalam berlomba-lomba menampilkan kecantikan fisik seseorang dengan menawarkan produk-produk kecantikan yang beragam. seharusnya hal ini tidak perdu terjadi jika tidak ada orang yang suka memandang seseorang dari wajah dan fisiknya saja. dan semua itu juga tidak perlu terjadi apabila sejak kecil orang tua dan masyarakat selalu mengajarkan kepada anak-anaknya contoh yang baik dalam memperlukan temannya dengan manusiawi.

manusia hidup di dunia membutuhkan orang lain. dia tidak dapat hidup sendiri karena itu harus bersosialisasi dengan lingkungannya. namun dalam bersosialisasi sering terjadi kesenjangan yang menyebabkan terganggunya hubungan antar sesama. ...

Pendidikan Karakter di Sekolah Teori, Praktik dan Model Kepemimpinan

Buku ini merupakan suatu contoh yang sangat praktis bagaimana inovasi pendidikan karakter dipraktekkan di Purwakarta dengan mengangkat kebijakan 7 poe atikan istimewa (tujuh hari pendidikan istimewa). Dengan hari dalam seminggu yang mendapat keistimewaan sekaligus mengajak setiap insan di wilayah Purwakarta untuk selalu menjalani keseharian dengan nilai-nilai utama yang mengagungkan hari-hari istimewa.

Buku ini merupakan suatu contoh yang sangat praktis bagaimana inovasi pendidikan karakter dipraktekkan di Purwakarta dengan mengangkat kebijakan 7 poe atikan istimewa (tujuh hari pendidikan istimewa).

Pendidikan Karakter: Program, Evaluasi, dan Implementasinya

Buku ini menyajikan tahapan evaluasi atas implementasi program pendidikan karakter di sekolah dasar. Evaluasi yang dilakukan yaitu menggunakan evaluasi model CIPP (Context, Input, Process, dan Pro- duct) dari Stufflebeam. Melalui evaluasi model tersebut diharapkan program pendidikan karakter yang diterapkan atau dilakukan di sekolah dasar mendapatkan evaluasi apakah program tersebut sudah sesuai dengan visi, misi, dan tujuan program pendidikan karakter.

Buku ini menyajikan tahapan evaluasi atas implementasi program pendidikan karakter di sekolah dasar.