Sebanyak 8 item atau buku ditemukan

TEKNOLOGI INTERNET OF THINGS (IoT) DAN HIDROPONIK

Kita sebagai pengguna tentu saja tidak pernah tahu seperti apa data kita disimpan, dikelola, dan digunakan oleh perusahaan-perusahaan tertentu, misalnya saja seperti perbankan. Di satu sisi, harus ada kebijakan yang mengatur jelas dan ...

MEMBANGUN KEPUASAN PELANGGAN BANK SYARIAH

PENDEKATAN KONSEP ISLAMIC MARKETING

MEMBANGUN PENDIDIKAN INDONESIA BERKELAS DUNIA

“Buku ini sebagai salah satu referensi bagi dunia pendidikan di Indonesia dalam rangka memajukan dan meningkatkan kualitas layanan, sistem, manajemen dan sumber daya manusia di lingkungan lembaga pendidikan guna menjawab tantangan global di Era Industri 4.0 yang semakin ketat dan dinamis ini.” - Prof. Dr. KH. Said Aqil Husin al Munawwar, Lc, MA (Guru Besar UIN Jakarta) “Integrasi antar bidang ilmu pengetahuan perlu dilakukan sebagai konsekuensi dari tanggung jawab untuk mensejahterakan umat manusia. Seluruh komponen pendidikan harus berbasis integrasi antar ilmu pengetahuan. Buku ini layak dibaca karena akan membantu pembaca untuk memahami bagaimana integrasi antar ilmu itu dilakukan.” - Prof. Dr. Abuddin Nata, MA (Guru Besar UIN Jakarta) “Pendidikan harus berorientasi pada berbagai aspek, baik aspek intelektual, emosional, moral, sosial maupun spiritual. Harmonisasi aspek tersebut dimungkinkan terwujudnya wajah pendidikan yang integral dan mampu menjawab tantangan global. Buku ini sangat cocok untuk bahan renungan bagi kita dalam rangka memperbaiki dan memajukan pendidikan yang lebih baik.” - Prof. Dr. Samsul Nizar, M.Ag (Guru Besar dan Ketua STAIN Bengkalis Riau) “Dalam memperbaiki sistem pendidikan diperlukan berbagai strategi yang tepat; mapan berbasis integratif dan bernuansa holistik untuk membentuk paradigma yang seimbang, moderat, dan berbudaya. Sebagaimana yang telah dikaji dalam buku ini.” Selamat membaca..! - Prof. M. Mas’ud Said, Ph.D (Direktur Pascasarjana Univ. Islam Malang) “Buku ini penting untuk dibaca terutama bagi para pengelola pendidikan di Indonesia.” - Prof. Dr. Zumrotul Mukaffa, M.Ag (Guru Besar UIN Surabaya)

telah dengan sadar dikondisikan sebuah pendidikan karakter melalui pendidikan karakter yag ditranformasikan ke dalam silabus pembelajaran di sekolah (Dalyono & Lestariningsih, 2016). Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) telah masuk dan ...

TASAWUF DAN PENDIDIKAN KARAKTER

(Implementasi Nilai-Nilai Sufistik Kitab Tanwĩrul Qulûb di MA Matholi’ul Huda Bugel Jepara)

Buku ini berupaya membahas pemikiran Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdi dalam kitab Tanwĩrul Qulûb. Kitab tersebut berisi tentang ajaran sufisme yang dipengaruhi oleh para guru mursyid tariqah. Ajarannya menekankan pada pentingnya pembersihan hati (tashfiyatul qalb) dan perilaku terpuji (al-akhlaq al-mahmudah). Pendidikan sufistik yang berupaya membentuk perilaku terpuji ini sejalan dengan konsep pendidikan karakter yang sedang digalakkan oleh Pemerintah Indonesia. Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdi lahir pada abad ke-13 di Irbil, Irak. Ia sebagai seorang ulama besar, pemuka dalam Thariqat Al-Qadiriyah, sebuah thariqat yang dirintis Syaikh Abdul Qadir Al-Jaelani. Ia juga diangkat sebagai Syaikh Besar pada Thariqat Al-Khalidiyah dan Naqsyabandiyah di Mesir. Kemasyhurannya menyinari seluruh Mesir sebagai ulama ahli fiqih madzhab Syafi’i dan Syaikh Besar Thariqat Naqsyabandi. Di samping sebagai ulama, ia juga sebegai cendekiawan muslim banyak menghasilkan karya, di antaranya adalah Kitab Tanwĩrul Qulûb. Kitab tersebut mengajarkan tentang sufisme dan akhlak. Paling tidak, ada sekitar 34 nilai-nilai sufistik dalam Kitab Tanwĩrul Qulûb yang diimplementasikan dalam proses belajar mengajar di MA Matholi’ul Huda Bugel Jepara. Nilai-nilai sufistik tersebut selaras dengan pendidikan karakter yang digalakkan oleh Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017.

Prakata Kata Pengantar Pengantar Editor Daftar Isi Bab I. Pendahuluan Pendidikan Karakter Menurut Para Pakar Alur Pemikiran Buku ini Teori yang Digunakan [v] [vi] [ix] [xi] [1] [2] [3] [6] [7] [7] [9] [11] [12] Bab II.

PENDIDIKAN PROFETIK

Aktualisasi & Internalisasi dalam Pembentukan Karakter

Pendidikan dan moral merupakan dua aspek yang memiliki relasi secara kausalitas. Ketika terjadi peningkatan kasus dekadensi moral, maka di sisi lain dapat dipastikan telah terjadi penurunan capaian kualitas dalam pendidikan. Sebagaimana yang terjadi di beberapa tahun terakhir ini. Kasus kriminalitas, pelanggaran hak asasi, kekerasan di kalangan pelajar hingga kasus pelecehan seksual sudah menjadi headline dalam beberapa media yang tidak ada habis- nya. Realitas semacam itu tentu memiliki gap kontradiktif dengan idealisme tentang tujuan pendidikan pada umumnya, yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk itu, perlu kembali menengok ke belakang, di mana terdapat praktik pendidikan yang mencakup isi serta esensi pendidikan yang sebenarnya, yaitu pendidikan pada masa Rasulullah SAW. Pendidikan yang tidak hanya sekadar proses transfer of knowledge semata, namun juga memperhatikan penanaman nilai yang tentu akan menyentuh moral peserta didik secara langsung. Untuk itu, pendidikan profetik ini dinilai menjadi konsep solutif yang diharapkan mampu mengentaskan keadaan pendidikan yang saat ini sedang dibalut problematika kasus dekadensi moral. Mengapa buku ini merupakan salah satu solusi dalam mengatasi krisis moral pendidikan? Buku pendidikan profetik ini hadir sebagai gambaran proses pendidikan yang ideal. Dalam buku ini diulas keseluruhan komponen pendidikan serta ditambah dengan proses kepemimpinan dengan paradigma profetik. Di mana kualitas dijadikan sebagai acuan, bukan hanya sekedar omong kosong formalitas sebagaimana percontohan implementasi pendidikan pada umumnya. Selain itu, dalam buku ini juga diulas tuntas bagaimana pendidikan profetik dijadikan sebagai fondasi fundamental dalam membangun karakter peserta didik. Tidak hanya sekadar paparan teori, buku ini juga menyuguhkan best practice dalam implementasi pendidikan profetik sebagai fondasi fundamental dalam membangun karakter.

Buku pendidikan profetik ini hadir sebagai gambaran proses pendidikan yang ideal. Dalam buku ini diulas keseluruhan komponen pendidikan serta ditambah dengan proses kepemimpinan dengan paradigma profetik.

STRATEGI DAN METODE KAUM SUFI DALAM MENDIDIK JIWA

Sebuah Proses untuk Menata dan Mensucikan Ruhani agar Mendapatkan Pancaran Nur Illahi

Kaum sufi erat kaitannya dengan istilah tasawuf. Di mana Ilmu Tasawuf sendiri merupakan mata kuliah yang banyak diajarkan di Perguruan Tinggi Islam baik Negeri maupun Swasta. Namun, tasawuf juga bisa dipelajari bagi semua eleman masyarakat, mengingat tasawuf sebagai ilmu untuk ‘menata’ aspek ruhani manusia menjadi bersih dan lebih baik dengan menyandang gelar muhsinin wal muttaqin. Untuk itu, dalam dunia tasawuf terdapat beberapa strategi dan metode yang bisa digunakan untuk mendidik jiwa dalam rangka menata dan mensucikannya agar ia bisa berada sedekat mungkin dengan Allah Swt, dan akhirnya ia bisa mendapatkan secercah cahaya Ilahi. Strategi dan metode yang diajarkan dalam dunia tasawuf dan dipraktikkan oleh para kaum sufi, menjadi landasan bahwa seseorang memerlukan sebuah cara dan alat untuk bisa dekat dengan Allah, untuk bisa kenal dengan-Nya dan untuk bisa mendapatkan cinta-Nya. Mana mungkin bisa dekat, kenal, dan mendapat cinta-Nya, jika manusia tidak mengerti cara dan alat untuk menggapai hal tersebut. Sama seperti, ketika manusia ingin pergi ke suatu tempat, di mana ia tidak mempunyai peta, kompas, dan arah penunjuk jalan. Ia dengan percaya diri terus berjalan menuju tempat yang ia kehendaki. Akibatnya, ia akan tersesat. Sekalipun kepercayaannya itu benar, maka ia akan membutuhkan waktu sangat lama untuk bisa sampai ke tempat tersebut. Oleh karenanya, manusia dalam menata dan mensucikan jiwanya (ruhani) diperlukan sebuah strategi dan metode yang bersifat spiritual, mengingat aspek yang dikaji adalah aspek ruhani (batin). Sehingga, akan berhasil dalam melewati proses tersebut. Akhirnya, jiwanya ‘layak’ mendapatkan pancaran cahaya Ilahi disebabkan kesuciannya, yang dalam al Qur'an diabadikan dengan predikat 'an Nafsu al Muthmainnah’ dan ‘Qalbun Salim’. Untuk itu, karya ini: "Strategi dan Metode Kaum Sufi dalam Mendidik Jiwa: Sebuah Proses untuk Menata dan Mensucikan Ruhani agar Mendapatkan Pancaran Nur Ilahi” disuguhkan sebagai referensi bagi para mahasiswa, kaum millenial, dan masyarakat post modern pada umumnya untuk lebih mengetahui cara menata dan mensucikan ruhani sebagaimana yang dicontohkan oleh para kaum sufi. Ketika ruhani sudah tertata dengan baik, bersih dan suci inilah manusia akan mengalami suatu keadaan berupa ketenangan, kedamaian, dan kekusyukan dalam beribadah kepada Allah Swt, akhirnya cahaya Allah diturunkan kepadanya. Yang mana hal tersebut menjadi suatu yang sangat penting bagi masyarakat modern dalam menghadapi pengaruh zaman global abad ini. Selamat membaca.

Untuk itu, karya ini: "Strategi dan Metode Kaum Sufi dalam Mendidik Jiwa: Sebuah Proses untuk Menata dan Mensucikan Ruhani agar Mendapatkan Pancaran Nur Ilahi” disuguhkan sebagai referensi bagi para mahasiswa, kaum millenial, dan ...