Sebanyak 19471 item atau buku ditemukan

Mengajari Anak Shalat (Teori dan Praktek)

Sebagaimana kita tahu shalat merupakan tiang agama, yang dengannya seluruh bangunan akan kokoh dan berdiri tegak. Shalat dengan seluruh kegiatan yang mengiringinya, dari berwudhu’, perjalanan ke masjid, berjama‘ah, dan seluruh faidah, keutamaan, dan pahala yang dijanjikan di dalamnya, sungguh akan membukakan peluang dan pintu bagi kita untuk meraih kesenangan, ketenangan, dan kebahagiaan abadi. Dia merupakan penghapus dosa, pelenyap keburukan, dan tiket masuk surga. Allah akan bangga kepada hamba-Nya karena shalat dan Dia akan memberi perlindungan kepadanya, baik di dunia, apalagi di akhirat. Karena itu, sangatlah merugi jika kita sebagai orang tua menutup peluang dan pintu ini bagi kita dan putra-putri kita untuk meraih hal tersebut.

Mushthafa Abul Mu'athi. KATA PENGANTAR Rumah tangga muslim ahli ibadah : Tanggung jawab siapa ? ( Oleh Syaikh Sayyid Quthb ) enyusun Kitab Tafsir fii Zhilaalil Qur'aan . Semoga Allah mencurahkan kasih - Nya kepadanya dan menjadi- kannya ...

Membumikan Rukun Islam (Teori dan Praktek)

Buku yang berjudul “Membumikan Rukun Islam (Teori dan Praktek)” ini ditulis karena kegelisahan penulis terhadap fenomena yang terjadi saat ini. Islam merupakan sebuah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw, di dalamnya memuat ajaran yang bersifat umum dan mencakup seluruh bidang kehidupan manusia. Agama Islam diwahyukan dalam rangka untuk menjawab persoalan manusia mengenai ketuhanan yang berupa persoalan hidup manusia dari yang terkecil sampai yang besar. Manusia sebagai wakil Allah di bumi menggunakan ajaran Agama untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang tentram, aman dan damai sesuai tuntunan Allah. Idealnya, ajaran agama yang telah disampaikan harus dilaksanakan dalam segala aspek kehidupan manusia. Namun pada kenyataannya, ajaran Agama hanya sebagai pesan-pesan langit yang masih memerlukan pemahaman, penerjemahan dan penafsiran. Persoalan utama ajaran Agama adalah bagaimana membumikan ajaran langit, sehingga dapat menjadi tata kehidupan sosial, ekonomi yang menyejahterakan, politik berkeadilan dan budaya masyarakat yang berakhlak. Sehingga Agama tidak hanya berada dalam tataran ketentuan yang diyakini tetapi harus diamalkan pula. Karena Islam adalah agama amal, maka pemahannya pun seharusnya dimulai dari sisi normative menuju teoritis keilmuan yang berdasar pada fakta yang terjadi.

... ibadah puasa . Selain itu zakat fitrah juga dapat menggembirakan hati para fakir miskin di hari raya idul fitri . Zakat fitrah juga di maksudkan untuk membersihkan dosa yang mungkin ada ketika seseorang melakukan puasa ramadhan . 2 ...

PEMAHAMAN HADIS DAN IMPLIKASINYA DALAM PRAKTEK KEAGAMAAN JAMAAH TABLIGH DI KOTA BENGKULU (KAJIAN LIVING HADIS)

Dalam kedudukannya sebagai sumber ajaran Islam, hadis Nabi saw. memiliki posisi yang sangat penting, Hadis termasuk sumber ajaran Islam yang kedua (al-Mas}dar al-S|a>ni) setelah al-Quran. Dalam hubungannya dengan al-Quran, hadis Nabi memiliki fungsinya yang paling utama sebagai penjelas (baya>n), maka menjadi niscaya ketika memposisikan Nabi Muhammad saw. sebagai uswatun hasanah, yang memiliki misi sebagai rahmatan li al-‘a>lami>n. Dalam Interpretasi dan pemahaman terhadap hadis ini, pada batas-batas tertentu dapat memunculkan berbagai pandangan yang berbeda. Perbedaan interpretasi dalam memahami hadis Nabi Muhammad Saw, dapat berimplikasi pada pengamalan praktek keagamaan dan ketetapan hukum yang ditimbulkan dan berlaku bagi umat Islam.

... ibadah yang lain ) . Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan . " 42 QS . Yunus ( 10 ) : 61 وَمَا تَكُونُ فِي شَأْنٍ وَمَا تَتْلُوْا مِنْهُ مِنْ قُرْآنٍ وَّلَا تَعْمَلُوْنَ مِنْ عَمَل إِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُودًا إِذْ تُفِيضُوْنَ ...

Takhrîj dan Metode Memahami Hadis

Masalah yang dihadapi para pembelajar hadis cukup beragam, seperti banyak hadis yang tidak disebutkan sanad dan periwayatnya, penyebutan matan tanpa dijelaskan kualitasnya, atau kandungan makna yang secara lahiriah tampak kontradiktif. Oleh sebab itu, buku ini hadir untuk menjawab berbagai permasalahan tersebut. Sementara itu, ada dua subjek dalam pembahasan buku ini, yaitu kajian hadis secara internal dan eksternal. kajian internal adalah kajian matan, sedangkan kajian eksternal adalah kajian sanad. Kajian internal bertujuan mengamalkan sunnah, sedangkan kajian eksternal bertujuan menjaga orisinilitas hadis. Buku ini akan mengantarkan para pelajar, santri, dan mahasiswa memahami hadis secara benar sebagaimana yang ditunjukan ulama. Hal itu penting karena disiplin ilmu hadis memerlukan para pemikir baru untuk menggali produk-produk hukum yang sesuai dengan perkembangan zaman dan memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat.

Masalah yang dihadapi para pembelajar hadis cukup beragam, seperti banyak hadis yang tidak disebutkan sanad dan periwayatnya, penyebutan matan tanpa dijelaskan kualitasnya, atau kandungan makna yang secara lahiriah tampak kontradiktif.

Menyingkap Khazanah Ilmu Hadis

Begitu pentingnya al-Quran dan Hadis, hingga umat Islam mengekspresikannya dengan berbagai bentuk sepanjang Quran. Kita seringkali mendengar orang mengatakan, “Mari kita kembali kepada Quran dan Hadis!”, “Mari kita kembali kepada Quran dan Sunnah!”, dan ungkapan-ungkapan lainnya. Shahih al-Bukhari, salah satu kompilasi riwayat-riwayat hadis yang dikumpulkan oleh Imam al-Bukhari, diekspresikan sangat vital oleh para ulama sehingga muncul ungkapan “Ashahhu al-kutub ba’da al-Qur’an shahih al-Bukhari” (kitab yang paling sahih setelah Quran adalah shahih Bukhari). Sebelum memahami apa makna yang terkandung di dalam hadis, kita perlu memahami apa yang disebut sebagai istilah-istilah dalam hadis, atau disebut ‘ilm mushthalah al-hadits. Isi ilmu ini adalah seluruh penamaan yang terkait dengan kondisi hadis, baik dari aspek sanad (jalur riwayat) sampai aspek matan (konten hadis). Di sinilah kita tahuistilah shahih, dha’if, mutawatir, dan istilah lainnya. Setelah tahu ilmu istilah, kita perlu belajar bagaimana memahami sebuah hadis, apakah hadis tersebut bisa diamalkan, apakah hadis tersebut memiliki hadis lain yang menguatkan, apakah hadis tersebut ternyata maknanya bertentangan dengan Quran, dan masih banyak pertanyaan lain terkait dengan pemahaman hadis. Maka, ilmu ini kemudian disebut sebagai kritik hadis atau pemahaman hadis. Kedua ilmu itulah yang berupaya dirangkum dalam buku ini.

Begitu pentingnya al-Quran dan Hadis, hingga umat Islam mengekspresikannya dengan berbagai bentuk sepanjang Quran.

Studi Hadis Teori dan Aplikasi

Buku Studi Hadis : Teori dan Aplikasi ini disusun dengan tujuan menyediakan serta memperkaya referensi materi mata kuliah Studi Hadis/Ilmu Hadis/Ulumul Hadits untuk mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), maupun Perguruan Tinggi Umum (PTU), buku ini pula memberikan keunikan tersendiri, karena disusun secara sistematis dan seimbang antara kajian teoritis tentang ilmu-ilmu hadis dengan kajian aplikatif khususnya yang berkenaan dengan metodologi penelitian hadis.

Buku Studi Hadis : Teori dan Aplikasi ini disusun dengan tujuan menyediakan serta memperkaya referensi materi mata kuliah Studi Hadis/Ilmu Hadis/Ulumul Hadits untuk mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), maupun Perguruan Tinggi ...

Ilmu Matan Hadis

Hadis tidak hanya penting sebagai sumber otoritas Islam kedua setelah Quran, tetapi juga mengandung pesan pesan yg harus difahami secara kontekstual. Kontekstualisasi pemaknaan hadis mengharuskan pemahaman luas mendalam tentang matan hadis. Matan hadis berpotensi berkonotasi temporal, lokal dan atau universal. Kapan sebuah hadis bermakna universal yang mengikat semanjang waktu dan tempat, kapan bersifat sementara dan tidak mengikat sepanjang masa, kapan bermakna lokal dan tidak mengikat untuk seluruh daerah membutuhkan kajian mendalam dan ektensif tentang teks dan konteks hadis untuk dapat merekonstruksinya sampai kepada sebuah kesimpulan. Buku ini bisa menjadi salah satu rujukan untuk kepentingan tersebut. (Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A. Direktur Jenderal Direktorat Pendidikan Islam Kementerian Agama RI). Ilmu matan hadis adalah ilmu yang utama dalam kajian hadis. Cabang-cabang ilmunya digagas oleh para Nasir al-Sunnah, seperti Al-Syafi'i (w. 204 H.). Buku ini sangat membantu pecinta sunnah untuk lebih memahami hadis-hadis Nabi SAW. (Rifqi Muhammad Fatkhi, MA Ketua Prodi Ilmu Hadis UIN Jakarta)

Buku ini bisa menjadi salah satu rujukan untuk kepentingan tersebut. (Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A. Direktur Jenderal Direktorat Pendidikan Islam Kementerian Agama RI). Ilmu matan hadis adalah ilmu yang utama dalam kajian hadis.

KAJIAN ILMU RIJAL AL HADIS

Sinopsis : Hadis dikodifikasikan secara resmi pada zaman Khalifah Umar bin Abdul Aziz (w.110 H/720 M) sebagaimana dijelaskan oleh Abu Zahrah pada al-Hadits wa al-Muhadditsun, Hadis dalam pandangan Subhi Shahih dalam Ulum al-Hadits wa Musthalahuhu, hadis diriwayatkan baik secara mutawatir maupun ahad. Periwayatannya berbeda dengan al-Qur'an yang ayatnya diterima secara mutawatir. Orisinalitas hadis diperlukan untuk mengetahui validitas hadis. Dalam hal ini, kajian yang berhubungan dengan sanad di antaranya adalah ilmu rijal al-hadits. Ilmu yang khusus menelaah keberadaan rawi hadis disebut dengan ilmu Rijal al-Hadits. Ilmu ini memiliki cabang yaitu ilmu tarikh al-ruwah dan ilmu al-Jarh wa al-Ta'dil. Ilmu tarikh al-ruwah membahas keadaan perawi pada aktivitas periwayatan hadis. Sedangkan ilmu al-Jarh wa al-Ta'dil mengkaji periwayatan hadis dari aspek diterima atau ditolaknya periwayatan. Dari dua kajian cabang ilmu ini, ilmu rijal al-hadits membahas tentang sejarah atau biografi perawi hadis dan kajian periwayatan hadis dari aspek penilaian atau justifikasi kualitas perawi. Dengan ilmu tarikh al-ruwah, kita dapat mengetahui kapasitas perawi dalam periwayatan hadis. Ilmu ini mengupas hari lahir dan wafatnya, guru-gurunya, masa mendengarkan hadis, orang-orang yang meriwayatkan hadis darinya, negerinya, tempat tinggalnya, perjalanan dalam mencari hadis, waktu tiba di berbagai negeri, dia mendengar hadis dari guru-gurunya dan segala hal yang berhubungan dengan urusan periwayatan hadis. Adapun pembahasan mengenai periwayatan hadis dari segi dapat diterima atau ditolak periwayatan dijelaskan pada ilmu al-jarh wa al-ta'dil. Ilmu ini memfokuskan pada kajian kualitas pribadi periwayat hadis, seperti dari segi kekuatan hafalan, kejujuran, integritas pribadi, dan berbagai keterangan lainnya yang berhubungan dengan sanad hadis. Kajian rijal al-hadits berhubungan dengan penelitian terhadap semua personal yang menjadi perawi hadis sampai hadis dikodifikasikan pada kitab. Kita dapat menemukan ratus ribu perawi pada periwayatan hadis. Kajian ini bukan perkara yang mudah, karena pembahasannya meliputi semua perawi dengan berbagai aspeknya, terlebih menilai personal perawi.

Dari dua kajian cabang ilmu ini, ilmu rijal al-hadits membahas tentang sejarah atau biografi perawi hadis dan kajian periwayatan hadis dari aspek penilaian atau justifikasi kualitas perawi.

Ilmu hadits dasar

Buku yang ada di depan Anda ini adalah berisi ilmu hadis dasar yang cocok bagi mereka yang baru memulai belajar ilmu hadis maupun bagi mereka yang baru mulai mengajar ilmu hadis. Penulis pada dasarnya ingin menyajikan materi ilmu hadis dasar ini dengan sesederhana dan sesimpel mungkin, namun dalam beberapa tema yang penulis anggap penting untuk didalami penulis menambahkan sedikit pendalaman yang insyaAllah masih cukup mudah difahami.

Buku yang ada di depan Anda ini adalah berisi ilmu hadis dasar yang cocok bagi mereka yang baru memulai belajar ilmu hadis maupun bagi mereka yang baru mulai mengajar ilmu hadis.

21 AYAT DAN HADITS PEMIKIRAN EKONOMI SYARIAH Dilengkapi Dengan Konsep-Konsep Dasar Muamalah

Secara umum, segala aturan dalam hukum islam baik yang berhubungan dengan ibadah, munakahat, mawaris, jinayat maupun muamalah selalu berlandaskan dalil baik al-quran maupun hadits. Dalam hal ini maka salah satu kajian yang penting untuk dipelajari adalah masalah muamalah yang merupakan aturan tentang hubungan sesama manusia. Walaupun kajian muamalah berhubungan dengan sesama manusia namun tidak menutup kemungkinan akan berdampak kepada hubungan dengan allah karena sejatinya jika seseorang salah dalam melaksanakan muamalah maka otomatis juga dia berdosa. Sehingga mengkaji muamalah juga merupakan hal yang sangat penting terutama tentang ayat-ayat yang menjadi sumber utama dalam ketentuan tersebut. Oleh karena itu kami menyusun buku ini agar bisa menjadi salah satu rujukan dalam melaksanakan kegiatan muamalah yang sesuai dengan tuntunan al-quran dan hadits.

Secara umum, segala aturan dalam hukum islam baik yang berhubungan dengan ibadah, munakahat, mawaris, jinayat maupun muamalah selalu berlandaskan dalil baik al-quran maupun hadits.