Sebanyak 323 item atau buku ditemukan

KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM

Adalah benar, bahwa pendidikan dalam pengertian umum selalu diterjemahkan sebagai penyebaran dan internalisasi nilai dari berbagai pengalaman kumulatif, baik berupa keyakinan, sikap, pengetahuan maupun penerapannya yang dinilai positif dan bermanfaat oleh satu generasi ke generasi. Dalam perspektif ini, tidak ada perbedaan antara pendidikan Islam dengan pendidikan lainnya, karena pendidikan pada umumnya, sebagaimana banyak didefinisikan para pakar, merupakan upaya normatif untuk membantu orang lain berkembang ke tingkat yang lebih baik. Sifat yang sesungguhnya dari suatu sistem pendidikan dan perbedaannya dengan sistem-sistem lainnya, hanya dapat dipahami jika konsep dasar pendidikan itu dipelajari dengan seksama. Dalam hal ini, seperti nanti dapat dibaca pada uraian-uraian yang disajikan oleh para penulis pada buku ini, akan terlihat bahwa perbedaan antara pendidikan Islam dengan pendidikan Barat Modern umpamanya ialah, nilai tinggi yang diberikannya pada iman dan kesalehan hidup berdasarkan ajaran Islam sebagai salah satu dari tujuan fundamentalnya. Jika nampak terlihat adanya sebuah paradigma pendidikan yang memberdayakan peserta didik merupakan sebuah keniscayaan.

Adalah benar, bahwa pendidikan dalam pengertian umum selalu diterjemahkan sebagai penyebaran dan internalisasi nilai dari berbagai pengalaman kumulatif, baik berupa keyakinan, sikap, pengetahuan maupun penerapannya yang dinilai positif dan ...

Mendeteksi Guru Bergairah di Era Milenial (Konsep dan Acuan dalam Meningkatkan Gairah Mengajar)

Gairah mengajar bagi seorang guru adalah faktor yang sangat penting dan menentukan dalam pendidikan. Salah satu hal yang dilakukan dalam pendidikan adalah proses mentransfer pengetahuan dari guru kepada peserta didik. Namun, proses tersebut kerap kali tidak begitu mudah dijalankan sebab ada beberapa faktor yang memengaruhinya. Dalam hal itu, guru dituntut untuk menjalankan proses tersebut dengan gairah tinggi agar didapatkan hasil yang maksimal. Tidak akan begitu berarti bila guru mempunyai pengetahuan yang banyak, tetapi tidak memiliki gairah mentransfer pengetahuannya kepada peserta didik yang diajarnya. Oleh sebab itu, sangatlah penting bagi seorang guru untuk memiliki gairah tinggi dalam mengajar. Gairah tersebut sendiri bukanlah sesuatu yang langsung jadi, tidak ada satupun guru yang langsung bergairah dalam mengajar. Gairah tersebut merupakan proses yang berjalan seiring dengan waktu. Guru yang sudah lama mengajar tentunya diharapkan lebih bergairah dalam mengajar dibandingkan guru yang baru terlibat dalam pelayanan mengajar, dan jangan sampai hal ini terbalik. Oleh sebab itu, guru dituntut untuk senantiasa meningkatkan semangat dan gairahnya dalam mengajar dari waktu ke waktu. Kami menyambut dengan senang hati atas terbitnya buku ini sebab kehadiran buku ini menambah bahan-bahan yang sangat dibutuhkan dalam bidang Pendidikan di era digital dan milenial ini. Materi-materi yang dibahas dalam buku ini sesuai dengan zaman sekarang dan sangat berguna untuk guru yang menekuni bidang pendidikan sehingga wawasan/pemahamannya semakin diperluas. Kami mengapresiasi penulis yang telah bekerja keras menulis buku ini. Sekalipun banyak kesibukan dalam menjalankan tugas atau pelayanan, ia masih meluangkan waktu untuk menulis buku ini demi peningkatan kualitas pendidikan pada masa kini dan masa akan datang. Kehadiran buku ini juga menunjukkan kepedulian dan dedikasi yang sungguh dari penulis dalam hal semangat mengajar bagi para guru. Kami berharap akan ada buku-buku lain yang ditulis oleh penulis untuk waktu-waktu yang akan datang. Selain itu, kami berharap, penerbitan buku ini juga akan memotivasi guru-guru lain untuk menulis dan menerbitkan buku-buku yang berkualitas dalam disiplin ilmu yang ditekuninya demi peningkatan kualitas pendidikan. Kami pun berterima kasih sebesar-besarnya kepada penerbit CV. Pilar Nusantara atas kerja samanya. Penerbitan buku ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari adanya kerja sama tersebut. Oleh sebab itu, kami sangat berharap kerja sama ini dapat tetap dipertahankan, bahkan semakin ditingkatkan untuk masa mendatang. Akhir kata, kiranya buku ini dapat memberi dorongan motivasi bagi setiap guru yang berkecimpung dalam bidang pendidikan untuk meningkatkan gairah dan semangat dalam mengajar sehingga kualitas pendidikan dapat ditingkatkan.

Gairah mengajar bagi seorang guru adalah faktor yang sangat penting dan menentukan dalam pendidikan.

Konsep Pendidikan Islam Perspektif H.O.S. Tjokroaminoto

Ide dan gagasan pemikiran pendidikan H.O.S. Tjokroaminoto berbeda dengan pemikiran pendidikan yang berlaku dan berkembang pada masanya. Hal ini menjadi sangat menarik perhatian penulis untuk mencoba mengupas Sistem Pendidikan Islam Menurut H.O.S. Tjokroaminoto (Konsep Muslim Nasional Onderwijs, Historis dan Globalisasi). Ide seorang tokoh pergerakan ditinjau dari segi konsep pendidikan yang menitikberatkan pada penguasaan intelektual dan ibadah keislaman, merupakan pemikiran yang tepat dalam konteks pendidikan nasional saat ini untuk terus dipelajari. Buku ini hadir dalam rangka menelaah ulang, mendeskripsikan, menganalisis, dan memetakan implementasi pemikiran pendidikan perspektif H.O.S. Tjokroaminoto, sehingga dapat menemukan corak pemikirannya dalam konteks pengembangan pendidikan Islam. Selamat membaca!

Ide dan gagasan pemikiran pendidikan H.O.S. Tjokroaminoto berbeda dengan pemikiran pendidikan yang berlaku dan berkembang pada masanya.

KONSEP TANGGUNG JAWAB PENDIDIK DALAM ISLAM

KONSEP TANGGUNG JAWAB PENDIDIK DALAM ISLAM PENULIS: Dr. NURHADI, S.Pd.I., S.E.Sy., S.H., M.Sy., MH., M.Pd. dan MUHAMMAD IRHAMUDDIN HARAHAP, M.Pd. Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-7570-26-4 Terbit : Januari 2020 www.guepedia.com Sinopsis: Tanggung Jawab Guru dalam Pendidikan Islam menurut Pemikiran Buya HAMKA berdasarkan penjelasan dalam bukunya yakni mendidik: a). Pendidikan keimanan; b). Pendidikan moral (akhlak); c). Pendidikan fisik (jasmani dan rohani); d). Pendidikan sosial kemasyarakatan; e). Pendidikan intelektual. Sedangkan Tanggung jawab Guru dalam Pendidikan Islam menurut Pemikiran Hasan Langgulung setidaknya mencakup 7 hal, yakni: a). Pendidikan keagamaan yang meliputi pendidikan keimanan, aqidah dan ibadah; b). Pendidikan moral (akhlak); c). Pendidikan fisik yang mencakup pendidikan jasmani dan kesehatan; d). Pendidikan psikologis yang terdiri dari pendidikan kejiwaan dan perasaan; e). Pendidikan sosial kemasyarakatan; f). Pendidikan intelektual. Adapun Relevansi pemikiran Buya HAMKA dan Hasan Langgulung tentang Tanggung jawab Guru dalam Pendidikan Islam dapat diketahui bahwa Pendidikan pada dasarnya berkisar antara ilmu, amal, akhlak, dan keadilan. Ketiganya merupakan suatu konsep yang harus saling keterkaitan dalam proses pendidikan. Pendidikan bagi manusia bukan hanya untuk pemenuhan kepentingan internal sebagai makhluk yang dinamis, akan tetapi juga kepentingan eksternal, yaitu tertatanya peradaban umat manusia secara kaffah dan harmonis. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

KONSEP TANGGUNG JAWAB PENDIDIK DALAM ISLAM PENULIS: Dr. NURHADI, S.Pd.I., S.E.Sy., S.H., M.Sy., MH., M.Pd. dan MUHAMMAD IRHAMUDDIN HARAHAP, M.Pd. Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-7570-26-4 Terbit : Januari 2020 www.guepedia.com Sinopsis: ...

Konsep Pemikiran Edward L. Thorndike Behavioristik

Penulis : Efendi,S.Pd.I Hal : 212 ISBN : 978-602-6481-01-6 Sinopsis : Adapun kajian tentang belajar itu sendiri, terdapat berbagai pendekatan yang digunakan oleh para ahli pendidikan, di antaranya ada yang mengkaji bagaimana belajar efektif, belajar aktif, belajar yang menyenangkan, teori belajar dan sebagainya. Ruang lingkup kajian tentang teori belajar, terjadi banyak perbedaan pendapat di kalangan para pakar Kita ambil contoh konsep tentang benar dan salah. Aliran behavioristik memandang benar dan salah itu bergantung pada reinforcement (penguat) positif maupun negatif. Artinya jika ada stimulus dan setelah direspon ternyata menimbulkan keenakan, maka tingkah laku itu dikatakan benar, dan jika respon tersebut menimbulkan reinforcement negatif, maka perbuatan tersebut salah. Analisis Komparatif Teori Belajar behavioristik Perspektif Edward L. Thorndike dan Al-Ghazali yang berusaha mengkaji tentang teori belajar behavioristik (tingkah laku). Baik yang klasik maupun kontemporer dengan tidak mengabaikan konsep yang telah ditawarkan oleh pemikir Edward L. Thorndike. Sehingga mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang konsepsi belajar menurut pemikir islam yaitu Al-Ghazali. Sebelum menganalisis lebih jauh tentang teori belajar dalam Islam maupun Barat, peneliti mencoba menganalisis konsep pengetahuan dan konsep manusia dalam pandangan Barat maupun Islam. Sebab kedua konsep tersebut memiliki implikasi yang besar terhadap teori belajar. Dengan kata lain, konsep dan teori belajar erat kaitannya dengan konsep pengetahuan dan manusia. Karena konsep dan teori tersebut berpijak pada asumsi dasar atau pandangan para ahli psikologi tentang konsep pengetahuan sebagai obyek belajar dan manusia sebagai subyek belajar.

Penulis : Efendi,S.Pd.I Hal : 212 ISBN : 978-602-6481-01-6 Sinopsis : Adapun kajian tentang belajar itu sendiri, terdapat berbagai pendekatan yang digunakan oleh para ahli pendidikan, di antaranya ada yang mengkaji bagaimana belajar efektif ...

HUKUMAN DALAM PENDIDIKAN KONSEP ABDULLAH NASIH ‘ULWAN DAN B.F. SKINNER

Segala puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT., Tuhan semesta alam , atas segala karunia, rahmat, hidayah, dan taufik-Nya, penulis memiliki kekuatan dan kesabaran untuk menyelesaikan buku ini meskipun penulis mengakui bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Rasulullah SAW., keluarganya, para sahabatnya, dan semua penganut ajarannya. Buku berjudul HUKUMAN DALAM PENDIDIKAN Konsep Abdullah Nasih ‘Ulwan dan B.F. Skinner ini, disusun atas kegelisahan penulis dengan fenomena-fenomena yang terjadi di sekolah. Semisal kekerasan yang dilakukan guru yang berujung pada pelaporan orang tua murid kepada guru tersebut ke pihak kepolisian. Sungguh ironis memang, disatu pihak guru ingin mendisiplinkan dan mentertibkan anak, di lain sisi tindakkan tersebut berujung pada pihak kepolisian. Begitu juga dengan kasus yang sebaliknya, yaitu memang dilakukan oknum guru yang diluar batas, namun malah tak tertindak oleh pihak yang berwenang sehingga memberikan efek trauma pada anak. Hukuman dalam pendidikan yang telah dikonsep pemikir Islam dan pemikir barat memberikan udara segar untuk para pelaku pendidikan agar tidak salah langkah dalam mendisiplinkan dan mentertibkan sembari menginternalisasi karakter ataupun akhlak yang baik kepada anak. Hal ini sangat untuk memupuk akhlakul karimah pada anak, terlebih bahwa kita hidup di negara yang sangat mengutamakan etika atau akhlak yang baik. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan buku ini. Semoga Allah SWT. membalas dengan pahala yang berlipat ganda di dunia dan akhirat. Penulis juga mohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan buku ini, dan senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar buku ini lebih bermanfaat dan lebih baik kualitasnya di masa mendatang. Aamiin

Buku berjudul HUKUMAN DALAM PENDIDIKAN Konsep Abdullah Nasih ‘Ulwan dan B.F. Skinner ini, disusun atas kegelisahan penulis dengan fenomena-fenomena yang terjadi di sekolah.

MANAJEMEN PAUD DMIJ BERORIENTASI AKREDITASI

Manajemen PAUD adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan agar kegiatan dapat terlaksana dengan efektif dan efesien sehingga tujuan pendidikan dapat dicapai sebagaimana yang diharapkan. Sedangkan Akreditasi PAUD adalah suatu kegiatan penilaian kelayakan satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan penjaminan mutu PAUD.

Manajemen PAUD adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan agar kegiatan dapat terlaksana dengan efektif dan efesien sehingga ...

AKTUALISASI NILAI-NILAI KECERDASAN EMOSIONAL DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI PERGURUAN TINGI

Buku ini adalah hasil penelitian, peneliti bisa merampungkan penelitian kolektif dengan berjudul Strategi Peningkatan Nilai-Nilai Kecerdasan Emosional Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia Di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam ini dengan lancar seduai yang diharapkan.

Buku ini adalah hasil penelitian, peneliti bisa merampungkan penelitian kolektif dengan berjudul Strategi Peningkatan Nilai-Nilai Kecerdasan Emosional Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia Di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam ini dengan lancar ...

MANAJEMEN LABORATORIUM PENDIDIKAN

Manajemen laboratorium (laboratory management) adalah usaha untuk mengelola laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaiatan satu dengn yang lainnya. Beberapa alat-alat laboratorium yang canggih, dengan staf profesional yang tampil belum tentu dapat berfungsi dengan baik, oleh karena itu manajemen laboratorium adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dan kegiatan laboratorium sehari-hari. Suatu (job description) yang jelas, pemanfaatan fasilitas yang efektif, efesien, disiplin dan administrasi laboratorium yang baik pula. Sedangkan manajemen laboratorium pendidikan adalah pengaturan dan pelaksanaan proses fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan pelaporan) tempat riset (penelitian) ilmiah, eksperimen (percobaan), pengukuran ataupun pelatihan ilmiah guna memudahkan para peserta didik maupun pendidik dalam proses pembelajaran di lembaga pendidikan. Buku ini mengkaji tentang manajemen laboratorium dalam upaya meningkatkan ii mutu pembelajaran di sekolah, bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi manajemen laboratorium di sekolah.

Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan 6. Manajemen Hubungan Masyarakat Prinsip-prinsip manajemen hubungan masyarakat a. Komunikasi b.

MANAJEMEN PAUD DMIJ PLUS TERINTEGRASI

Manajemen PAUD adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelempok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan agar kegiatan dapat terlaksana dengan efektif dan efesien sehingga tujuan pendidikan dapat dicapai sebagaimana yang diharapkan.

Manajemen PAUD adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelempok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan agar kegiatan dapat terlaksana dengan efektif dan efesien sehingga ...