Sebanyak 284 item atau buku ditemukan

Pemikiran Modern Dalam Sunah

Pendekatan Ilmu Hadis

Buku Pemikiran Modern dalam Sunah: Pendekatan Ilmu Hadis ini melihat secara ilmiah pergulatan atau percaturan antara modernis sunah yang sesungguhnya dan new modernism sunah yang sekadar mencari popularitas. Studi pemikiran modern dalam sunah sangat penting bagi umat Islam dewasa ini, sehingga umat Islam tidak mudah terpikat oleh slogan dan aliran baru yang banyak bermunculan dewasa ini. Pengarang buku ini dengan pendekatan ilmu hadis mengupas tuntas pemikiran modern dalam sunah sampai ke akarakarnya, mulai dari ingkar sunah era Klasik hingga era Modern sampai new modernism sunah, sejarah dan sebabsebab timbulnya pengingkar sunah di berbagai negara, serta berbagai alasan dan argumen yang mereka ajukan. Kemudian, dan yang paling penting ialah pembahasan tentang modernisasi sunah yang semestinya dalam Islam, teori pemodernan sunah, salah paham dan keraguan new modernism dan pemikirannya. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Buku Pemikiran Modern dalam Sunah: Pendekatan Ilmu Hadis ini melihat secara ilmiah pergulatan atau percaturan antara modernis sunah yang sesungguhnya dan new modernism sunah yang sekadar mencari popularitas.

Pemikiran Politik Islam

Buku ini memuat elaborasi da eksplorasi pemikiran dan tokoh ketatanegaraan Islam, mulai dari periode Klasik seperti al-Farabi, al-Mawardi, al-Ghazali, Ibn Taimiyah, dan Ibn Khaldun; hingga era Modern seperti Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Muhammad Iqbal, dan Ayatullah Khomeini untuk menyebut beberapa nama dan juga pemikiran dan praktik politik Islam di Nusantara dari masa kerajaan/kesultanan hingga masa kontemporer; mulai dari Nuruddin ar-Raniry, Raja Ali Haji hingga Mohammad Natsir dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur). --- Buku persembahan penerbit Prenadamedia Kencana

Buku ini memuat elaborasi da eksplorasi pemikiran dan tokoh ketatanegaraan Islam, mulai dari periode Klasik seperti al-Farabi, al-Mawardi, al-Ghazali, Ibn Taimiyah, dan Ibn Khaldun; hingga era Modern seperti Jamaluddin al-Afghani, Muhammad ...

Semerbak Dupa di Pulau Seribu Masjid

Kontestasi, Integrasi, dan Resolusi Konflik Hindu-Muslim

Interaksi antarkomunitas yang berbeda etnis dan agama di Indonesia berlangsung secara dinamis. Interaksi sosial terkadang berjalan penuh harmoni yang mempercepat proses integrasi, namun tak jarang berlangsung penuh ketegangan dan konflik. Konflik yang tidak dikelola secara proporsional kerap berubah menjadi kerusuhan komunal. Konflik komunal yang terjadi disebabkan mulai pudarnya kearifan lokal (local wisdom) dan minimnya ruang publik (public sphere); dua hal yang memperlemah ikatan antarwarga. Melemahnya ikatan antarwarga yang berkelindan dengan faktor lain seperti sejarah, politik, ekonomi, dan budaya, menyebabkan berbagai pertentangan antarwarga gampang bergeser dari ketegangan personal menjadi konflik komunal; dan menjurus konflik etnis dan agama. Integrasi sosial akan terawat dengan baik apabila semua kelompok memiliki sikap keberagamaan yang inklusif. Sikap inklusif dalam beragama (religious literacy) menunjang harmoni sosial antar-umat beragama, karena faktor agama berperan penting untuk resolusi konflik terutama pada tahap de-eskalasi konflik. Teologi kerukunan dan nilai-nilai adat merupakan modal sosial terpenting dalam merawat harmoni sosial, sekaligus unsur potensial bagi upaya bina damai. Buku persembahan penerbit PrenadaMedIaGroup

Interaksi antarkomunitas yang berbeda etnis dan agama di Indonesia berlangsung secara dinamis.

SEJARAH PESANTREN

Jejak, Penyebaran, dan Jaringannya di Wilayah Priangan (1800-1945)

Jaringan pesantren dan proses islamisasi di Jawa Barat merupakan hal yang sangat menarik untuk dikaji; dan, buku yang merupakan karya monumental seorang sejarawah ini, berhasil menampilkan gambaran dokumen dan sumber sejarah pesantren. Buku ini layak dibaca dan dijadikan bahan rujukan bagi pengembangan khazanah keilmuan khususnya sejarah Islam. Dr. H. Sulasman, M.Hum

Jaringan pesantren dan proses islamisasi di Jawa Barat merupakan hal yang sangat menarik untuk dikaji; dan, buku yang merupakan karya monumental seorang sejarawah ini, berhasil menampilkan gambaran dokumen dan sumber sejarah pesantren.

Historiografi Ibnu Khaldun

Analisis Atas Tiga Karya Sejarah Pendidikan Islam

Bagaimana sejarah itu ditulis?Ibnu Khaldun (1332-1406 M) sebagai Bapak Historiografi menawarkan model penulisan sejarah kritis. Historiografi atau fann al-tārīkh merupakan proses rekonstruksi masa lampau, yang tidak hanya melandaskan pada sisi luarnya an sich, tapi lebih penting dari itu adalah memperhatikan sisi dalamnya. Untuk itu, diperlukan metode dirāyah (metode kritik), yang menekankan kepada kesaksian langsung sebagai sumber sejarah, di samping juga menekankan perlunya interpretasi bagi setiap peristiwa sejarah.Metode ini melandaskan dirinya pada segi rasionalitas, yaitu dengan menggunakan bantuan analisis ilm al-‘umrān sehingga sejarah menjadi berdimensi sosial. Bagi Ibnu Khaldun, metodologi penulisan sejarah seperti ini berguna untuk mengetahui masa lampau dalam rangka menatap masa depan peradaban manusia. Historiografi ala Khaldunian di atas menjadi penting untuk melihat karya sejarah pendidikan Islam saat ini, yang umumnya ditulis dengan penulisan sejarah non-kritis.Sejarah pendidikan Islam bagaimanapun juga adalah sejarah, yang dituntut untut mampu menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa pendidikan terjadi. Bantuan analisis ilmu sosial dan kultur, karenanya, menjadi keniscayaan, sehingga melahirkan karya sejarah pendidikan Islam, yang selain sarat akan fakta-fakta historis, tapi juga berkontribusi ilmiah bagi pengembangan pendidikan Islam. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Bagaimana sejarah itu ditulis?Ibnu Khaldun (1332-1406 M) sebagai Bapak Historiografi menawarkan model penulisan sejarah kritis.

FILSAFAT ISLAM

Pendekatan Tema dan Konteks

Perkembangan budaya global yang begitu cepat meniscayakan adanya perubahan di segala segi kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat sosiologis-praktis dan pragmatis, namun juga menyangkut hal-hal yang bersifat ideologis-paradigmatik dan epistemik. Bahkan tata nilai, norma dan pandangan hidup serta agama harus menghadapi perubahan, atau mungkin pergantian. Pengaruh yang sangat besar akibat perubahan global dewasa ini adalah gaya hidup masyarakat yang materialis-hedonis dan kecenderungan pada hal-hal praktis atau instan. Hal ini menyebabkan fenomena masyarakat yang malas berpikir tentang hal-hal yang lebih mendasar, subtansial dan fundamental dari setiap masalah kehidupan. Akibat lebih jauh adalah kecenderungan menyelesaikan masalah secara parsial, dangkal, dan tidak mendasarkan pada pertimbangan yang cerdas, komprehensif, solutif-integratif dan ilmiah-religius. Di sinilah Filsafat Islam akan memainkan perannya sebagai suatu disiplin ilmu keislaman yang menuntun cara berfikir yang fundamental-subtansial, holistik, kritis, sistemik, kreatif, bebas dan islami, menyelamatkan, berpegang pada asas Islam dan Iman (landasan al-Qur’an dan al-Hadis) serta berparadigma profetis. Dengan Fisafat Islam, akan membangun manusia landasan dan pola berpikir yang logis, subtantif, komprehensif, kokoh, konsisten dan bertanggungjawab, sehingga mempunyai kemampuan untuk melibatkan diri dalam proses transformasi pembebasan (liberation), penegakan kemanusiaan (humanisation) dan peneguhan keimanan (trancendention) dalam mencapai keselamatan, kedamaian di segala bidang dan dimensi kehidupan.

Di sinilah Filsafat Islam akan memainkan perannya sebagai suatu disiplin ilmu keislaman yang menuntun cara berfikir yang fundamental-subtansial, holistik, kritis, sistemik, kreatif, bebas dan islami, menyelamatkan, berpegang pada asas Islam ...

Filsafat Pendidikan Islam

Filsafat Pendidikan Islam, kalau dipisah urutan kata per kata, maka masing-masing memiliki pengertian yang berbeda-beda. Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan jawaban atau pemecahan terhadapnya telah menimbulkan teori-teori dan sistem pemikiran (isme), oleh karena itu filsafat dimulai oleh rasa heran, bertanya dan memikirkan tentang asumsi-asumsi kita yang fundamental (mendasar). Adapun pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah ditetapkan. Sedangkan Islam adalah sebuah agama samawi yang Allah Subhanahu wa Ta’ala turunkan kepada menusia dengan pengutusan Nabi Muhammad Shalallohu ‘alaihi wa Salam untuk kebahagian umat manusia di dunia dan akhereta. Sehingga Islam sebagai agama adalah jalan hidup, pandangan hidup, dan nilai-nilai yang dipegang oleh umatnya. Menurut Islam pendidikan adalah pemberi corak hitam putihnya perjalanan hidup seseorang. Oleh karena itu ajaran islam menetapkan bahwa pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang wajib hukumnya bagi pria dan wanita, dan berlangsung seumur hidup, semenjak dari buaian hingga ajal datang. Tetapi, kalau lah disatukan ke tiga kata tersebut, Filsafat Pendidikan Islam, maka ia menjadi sebuah objek pembahasan ilmu dan pengetahuan, yang memiliki definisi tersendiri. Yaitu, sesuatu disiplin ilmu yang mengkajian secara filosofis mengenai masalah yang terdapat dalam kegiatan pendidikan yang didasarkan pada al Qur’an dan al Hadist sebagai sumber primer, dan pendapat para ahli, khususnya para filosof Muslim, sebagai sumber sekunder.

Filsafat Pendidikan Islam, kalau dipisah urutan kata per kata, maka masing-masing memiliki pengertian yang berbeda-beda.

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Adapun pembelajaran/instruction adalah sebagai proses pembelajaran yakni proses belajar sesuai dengan rancangan. Unsur kesengajaan dari pihak di luar individu yang melakukan proses belajar merupakan ciri utama dari konsep instruction. Proses pengajaran ini berpusat pada tujuan atau goal directed teaching process yang dalam banyak hal dapat direncanakan sebelumnya (pre-planned). Karena sifat dari proses tersebut, maka proses belajar yang terjadi adalah proses perubahan perilaku dalam konteks pengalaman yang memang sebagian besar telah dirancang. Buku ini membahas atau menguraikan tujuh topik, yaitu; Konsep Belajar dan Hakikat Belajar, Pemikiran Teori Belajar Humanistik dalam Pembelajaran, Memahami Teori Belajar Kognitivisik, Memahami Teori Belajar Konstruktivistik Dan Teori Belajar Revolusi Sosio-Kultural, Hakikat Multiple Intellegences, Hakikat Kesulitan Belajar, dan terakhir Hakikat Pembelajaran.

Buku ini membahas atau menguraikan tujuh topik, yaitu; Konsep Belajar dan Hakikat Belajar, Pemikiran Teori Belajar Humanistik dalam Pembelajaran, Memahami Teori Belajar Kognitivisik, Memahami Teori Belajar Konstruktivistik Dan Teori Belajar ...

PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM

Sumbangan Para Tokoh Pendidikan Islam Melalui Gagasan, Teori, dan Aplikasi

Sistem pendidikan Islam yang mengacu pada nilai-nilai Islam telah menciptakan perbedaan yang fundamental dari sistem pendidikan pada umumnya (modern), baik dari Timur maupun Barat. Perbedaan tersebut bukan hanya karena memang sumber utamanya yang khas (Al-Quran dan Haits), namun juga karena adanya upaya dari para pemikir pendidikan Islam sejak periode klasik, pertengahan, hingga modern dalam menjaga dan berupaya mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam dunia pendidikan, karena pendidikan Islam tidak hanya sebatas menjawab kebutuhan manusia di alam fana, tetapi juga berusaha menjawab kebutuhan manusia setelah kematian. Dengan bahasa yang lugas dan mudah dimengerti, buku setebal 16 Bab ini hadir untuk mengupas pemikiran pendidikan Islam yang disodorkan oleh para tokoh pendidikan di zaman keemasan Islam, hingga para tokoh pendidikan Islam yang ada di Nusantara. Di dalamnya disajikan berbagai pemikiran pendidikan yang khas dan belum pernah atau bahkan tidak disodorkan oleh tokoh-tokoh pendidikan secara umum. Hadirnya buku ini, diharapkan dapat memudahkan para pembaca untuk mempelajari dan memahami hasil pemikiran pendidikan dari para tokoh terkemuka, meskipun tanpa membaca karang asli yang ditulis oleh tiap-tiap tokoh bersangkutan. Lebih spesifiknya, buku ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih atau bahkan pemantik bagi para praktisi pendidikan, dosen, mahasiswa, maupun pegiat literasi lainnya untuk terus memikirkan dan mengembangkan pendidikan Islam ke arah yang lebih gemilang, sehingga ia (baca: pendidikan Isam) tetap eksis dan mampu mewarnai kebudayaan manusia secara sempurna.

Dengan bahasa yang lugas dan mudah dimengerti, buku setebal 16 Bab ini hadir untuk mengupas pemikiran pendidikan Islam yang disodorkan oleh para tokoh pendidikan di zaman keemasan Islam, hingga para tokoh pendidikan Islam yang ada di ...