Sebanyak 1947 item atau buku ditemukan

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

Sumarna, dkk (2019 : 120) mengemukakan pendapatnya tentang Perbankan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau dalam bentuk layanan lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Lembaga keuangan ini memberikan fasilitas bagi pihak yang memiliki dana lebih dan pihak yang memiliki dana yang kurang, mempermudah transaksi pembayaran, dan mencari keuntungan. Menurut Yulisari, dkk (2021 : 31), bank ialah sebuah lembaga keuangan yang memiliki fungsi sebagai penyimpan dan penyalur dana bagi masyarakat yang membutuhkan. Sementara itu, Sesiady, dkk (2018 : 182), bank merupakan penyedia bermacam layanan financial yang salah satunya adalah layanan penyaluran kredit modal kerja. Dari beberapa definisi mengenai bank di atas, disimpulkan bahwa bank merupakan suatu lembaga keuangan yang bergerak menyediakan fasilitas simpan pinjam yang diperuntukkan mensejahterakan perekonomian rakyat

Menurut Yulisari, dkk (2021 : 31), bank ialah sebuah lembaga keuangan yang memiliki fungsi sebagai penyimpan dan penyalur dana bagi masyarakat yang membutuhkan.

100 Permainan PAUD dan TK di Dalam dan di Luar Kelas

Bermain adalah hal yang menyenangkan bagi anak. Sudah sewajarnya jika pendidikan di PAUD dan TK didominasi dengan permainan. Tentunya permainan itu dirancang agar dapat mengembangkan sisi-sisi positif anak. Manfaat permainan dalam buku ini sangatlah lengkap. Mulai motorik halus, ketangkasan, kreativitas, pengetahuan bilangan, kerapian, ketelitian, dan banyak lainnya ada dalam buku ini. Permainan-permainan dalam buku ini meliputi permainan tradisional, terpimpin, sains, dan matematika. Nah, lengkap bukan! Sudah kewajiban kita untuk memberikan yang terbaik bagi putra-putri kita.

Bermain adalah hal yang menyenangkan bagi anak.

Prof. Son, sang pendidik multikultural

Collection of articles on development of multicultural education in Indonesia; festschrift for Ahmad Sonhadji, a professor at State University of Malang, Indonesia.

Kursus Wirausaha - Menjadi Pengusaha Ayam Goreng & Jamur

"""Buku ini memberikan rahasia suksesnya usaha ayam goreng dan jamur krispi rumahan ala franchisee. Kelebihannya karena usaha yang diajarkan dalam buku ini tanpa franchisee tapi dikelola sendiri, maka keuntungan lebih besar. Kita menghemat banyak biaya karena tidak membayar franchisee, selain itu kita punya merek sendiri. Tidak hanya itu, buku ini memberikan secara lengkap langkah-langkah operasional usaha ayam goreng dan jamur krispi. Mulai dari prospek usaha ayam gorengan jamur krispi, strategi pemasaran, operasional pembuatan bahan, sistem portioning, cara menyajikan, sampai mempertahankan merek. Tentu saja termasuk resep membuatnya disajikan dalam buku ini. Siapa tahu ayam goreng Amerika dalam gerobak yang sukses itu ternyata milik Anda."""

... Jasa kesehatan, Perbankan dan seterusnya) harus dilakukan oleh orang ahli dan tentu saja dengan modal besar. Seseorang tidak bisa membuka jasa konsultan pajak jika dia tidak memiliki dasar pendidikan pajak atau usaha pelayanan perawatan ...

Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif adalah sumber pertumbuhan baru ekonomi Indonesia yang diperlukan untuk mencapai target pembangunan jangka panjang. Ketersedian sumber daya manusia dalam jumlah besar dapat ditransformasikan menjadi orang-orang kreatif yang akan menciptakan nilai tambah yang besar terhadap sumber daya alam dan budaya yang melimpah ketersediaannya. Penduduk yang besar, khususnya kelas menengah yang jumlahnya terus meningkat merupakan pasar karya kreatif yang besar di dalam negeri. Pasar global untuk karya kreatif juga diperkirakan akan meningkat seiring dengan mulai membaiknya perekonomian global dan emerging market. Kombinasi ketersediaan sumber daya dan pasar yang besar ini berpontensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang lebih pesat di masa datang dan menjadikan ekonomi kreatif sebagai salah satu sumber pertumbuhan baru dalam perekonomian Indonesia.

... kreatif yang masih dalam bentuk sebuah ide baru dapat dituangkan untuk memunculkan sesuatu yang baru yang inovatif dengan tujuan adanya perubahan baru yang lebih baik. Hubungan antara kreatif dan inovatif dapat ditunjukkan pada gambar ...

Model Pembelajaran Multimodal Bermuatan Ekonomi Kreatif

Panduan Praktis Pembelajaran Multimodal di Perguruan Tinggi

Pembelajaran multimodal, yang melibatkan berbagai bentuk media seperti teks, gambar, audio, dan video, telah terbukti menjadi cara yang efektif untuk mengaktifkan berbagai saluran sensorik dan memfasilitasi pemahaman yang lebih dalam. Buku ini menawarkan alternatif pembelajaran fundamental di perguruan tinggi di mana model pembelajaran multimodal dipadukan dengan konsep ekonomi kreatif. Saat ini, pada era yang semakin kompetitif dan dinamis, perguruan tinggi perlu beradaptasi dengan cara-cara baru dalam memberikan pemahaman yang mendalam kepada mahasiswa tentang konsep ekonomi kreatif dan bagaimana mengaplikasikannya dalam praktik. Buku ini membahas langkah-demi-langkah tentang bagaimana merancang dan menerapkan model pembelajaran multimodal bermuatan ekonomi kreatif di lingkungan perguruan tinggi. Pembaca akan diberikan wawasan tentang bagaimana memilih modalitas media yang tepat untuk menyampaikan konsep ekonomi kreatif secara efektif kepada mahasiswa. Dalam setiap langkah, penekanan diberikan pada pengembangan keterampilan kritis, kreativitas, dan kemampuan mahasiswa untuk menghubungkan teori dengan aplikasi nyata. Sebagai bonus, buku ini menawarkan panduan praktis untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip ekonomi kreatif ke dalam proyek-proyek pembelajaran, memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengembangkan solusi kreatif untuk tantangan nyata dalam industri. Dengan demikian, buku ini tidak hanya merangsang pemahaman teoritis tetapi juga mendorong pengembangan keterampilan praktis yang diperlukan untuk sukses di dunia ekonomi kreatif yang terus berkembang. Buku ini sangat relevan bagi pendidik, dosen, dan praktisi pendidikan tinggi yang ingin menciptakan pengalaman belajar yang berdaya guna dan relevan bagi mahasiswa di era ekonomi kreatif. Dengan model pembelajaran multimodal yang menarik dan berfokus pada ekonomi kreatif, buku ini menawarkan konsep inovatif yang dapat mengubah cara pembelajaran di perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan industri kreatif dengan percaya diri dan pengetahuan yang mendalam.

Buku ini membahas langkah-demi-langkah tentang bagaimana merancang dan menerapkan model pembelajaran multimodal bermuatan ekonomi kreatif di lingkungan perguruan tinggi.

EKONOMI KREATIF BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Berubahnya peta perekonomian global menempatkan kreatifitas menjadi modal utama dalam menghadapi tantangan global. Dalam konteks globalisasi, daya saing merupakan kunci utama untuk bisa sukses dan bertahan (Bahri, 2014). Daya saing ini muncul tidak hanya dalam bentuk produk dalam jumah banyak namun juga berkualitas. Kualitas produk tersebut dapat diperoleh melalui pencitraan ataupun menciptakan produk-produk inovatif yang berbeda dari wilayah lainnya, sehingga diperlukan kreativitas yang tinggi untuk dapat men- ciptakan produk-produk inovatif dan berdaya saing secara global. Berangkat dari poin inilah, ekonomi kreatif menemukan eksistensinya dan berkembang. Secara umum, ekonomi kreatif (creative economy) diartikan sebagai suatu konsep perekonomian di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas, dengan mengedepankan ide dan berbagai pengetahuan dari sumber daya manusia itu sendiri, sebagai faktor produksi yang paling utama. Dan menurut United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi yang berkembang berdasarkan aset kreatif yang berpotensi menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Jadi, pada dasarnya, konsep ekonomi kreatif ini lebih menge- depankan kreativitas, ide, dan pengetahuan manusia sebagai aset utama dalam menggerakkan ekonomi di suatu negara dan akhirnya bisa mendunia. Titik tekan dalam dunia ekonomi kreatif adalah ide, talenta dan kreatifitas yang menjadi unsur vitalnya (Puspitosarie, 2015). Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (2008) merumuskan ekonomi kreatif sebagai upaya pembangunan ekonomi secara berkelan- jutan melalui kreativitas dengan iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan. Definisi yang lebih jelas disampaikan oleh UNDP (2008) yang merumuskan bahwa ekonomi kreatif merupakan bagian integratif dari pengetahuan yang bersifat inovatif, pemanfaatan teknologi secara kreatif dan budaya.

Berubahnya peta perekonomian global menempatkan kreatifitas menjadi modal utama dalam menghadapi tantangan global.

Manajemen Strategi Dan Mutu Pendidikan Islam

Mutu pendidikan di Negara berkembang masih sangat tertinggal jika dibandingkan dengan mutu pendidikan di Negara maju. Seperti yang kita ketahui, Pendidikan di Negara berkembang terkesan berantakan. Masih banyak masyarakat di Negara berkembang yang masih tidak mengerti pentingnya pendidikan, Sehingga mayoritas masyarakat di Negara berkembang kurang memperhatikan pendidikan. Padahal jika ditilik lebih jauh lagi, pendidikan merupakan salah satu indeks pembangunan dan merupakan elemen pengukur maju atau tidaknya sebuah negara. Dalam pelaksanaannya pun dapat dipastikan bahwa seluruh kebijaksanaan pendidikan di negara berkembang yang merupakan negara yang masih mencari bentuk serta pola kebijaksaannya sendiri tentunya selalu belajar terhadap negara-negara kolonial utamanya yang telah sangat maju dibandingkan negaranya sendiri. Hal ini telah menunjukan bahwa negara berkembang tidak serta merta meninggalkan begitu saja bentuk-bentuk kebijaksanaan yang dibawa oleh negara-negara kolonial, melainkan masih mungkin dipakai dan di terapkan dalam mengatur kebijakasaan pendidikan di negaranya.

Mutu pendidikan di Negara berkembang masih sangat tertinggal jika dibandingkan dengan mutu pendidikan di Negara maju.

Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan

Buku “Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan” diulas melalui enam bagian utama. Pertama, membahas tentang konsep manajemen mutu dan manajemen pendidikan. Kedua, tentang teorisasi mutu madrasah/sekolah dan mutu lembaga pendidikan. Ketiga, analisis tentang kualitas internal dan eksternal pendidikan. Keempat, pembahasan tentang analisis SWOT. Kelima, analisis tentang lingkungan internal, berupa visi, mis, dan sasaran pendidikan. Keenam, analisis tentang kualitas pendidikan dalam fakta dan persepsi.

Buku “Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan” diulas melalui enam bagian utama.