Sebanyak 4 item atau buku ditemukan

Manajemen Risiko Pembiayaan UMKM Implementasi pada Lembaga Keuangan Syariah

Judul : Manajemen Risiko Pembiayaan UMKM Implementasi pada Lembaga Keuangan Syariah Penulis : Sunaryono, S.E., M.M., Devi Wahyuningsih, S.E., M.Ak, Tia Apriani, S.E., M.Ak, Dr. Fransiska Ekobelawati, S.E., M.M, Nurasiah, S.E., M.M, Nindy Puspitasari, S.E., M.Ak, Yulianto, S.E., M.M, Sukma Febrianti, S.E., M.M, Feriansyah, S.Sos., M.M, Ema Trisnawati, S.TP., M.M, Nurul Septya Magisa, S.Ak, M.M, Yusron Toto, S.E., M.M Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 168 Halaman Cover : Soft Cover No. ISBN : 978-623-10-1793-2 No. E-ISBN : 978-623-10-1794-9 (PDF) SINOPSIS Buku “Manajemen Risiko Pembiayaan UMKM: Implementasi pada Lembaga Keuangan Syariah” menawarkan panduan komprehensif untuk memahami dan mengelola risiko yang terkait dengan pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam konteks keuangan syariah. Dengan menggabungkan teori dan praktik, buku ini membahas berbagai strategi dan alat yang dapat digunakan oleh lembaga keuangan syariah untuk memitigasi risiko, sambil tetap mematuhi prinsip-prinsip syariah. Melalui berbagai studi kasus dan contoh nyata, pembaca diajak untuk melihat bagaimana konsep-konsep ini diterapkan dalam situasi dunia nyata, memberikan wawasan berharga bagi para praktisi keuangan syariah dan manajer risiko. Selain itu, buku ini juga mengeksplorasi peran penting lembaga keuangan syariah dalam mendukung pertumbuhan dan stabilitas UMKM. Dengan pendekatan holistik, penulis membahas bagaimana lembaga ini dapat menyeimbangkan antara kepatuhan syariah dan kebutuhan bisnis, serta bagaimana manajemen risiko yang efektif dapat meningkatkan kinerja dan keberlanjutan UMKM. Dilengkapi dengan analisis mendalam, framework, dan rekomendasi praktis, buku ini menjadi sumber daya penting bagi siapa saja yang terlibat dalam sektor keuangan syariah dan ingin mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang manajemen risiko dalam pembiayaan UMKM

... Syariah di Indonesia: Peluang dan Tantangan. Syiar hukum, 11(1), 21-38. Indonesia, B. (2015). Profil Bisnis Usaha Mikro ... Sharia Financing, Green 146.

PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TEORI DAN PRAKTIS)

Oikos dan Nomos, tidak banyak yang mengetahui bahwa dua kata tersebut adalah asal dari kata Ekonomi. Secara harfiah gabungan dua kata tersebut dapat diartikan sebagai “manajemen rumah tangga”. Di mana suatu rumah tangga harus mampu mengatur segala sumber daya yang dimiliki untuk mencukupi kebutuhan dengan berbagai kondisi dan strategi yang akan digunakan. Perkembangan ilmu ekonomi semakin kompleks dan pesat dewasa ini. Berbagai teori ekonomi bermunculan dan salah satunya dikenal dengan Ilmu Ekonomi Mikro. Ekonomi mikro fokus mempelajari segala hal yang menjadikan keputusan individu, baik pada skala rumah tangga, perusahaan, pemerintahan, maupun produsen, agar mengalokasikan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan. Ruang lingkup ilmu ekonomi mikro adalah untuk melihat perputaran ekonomi secara khusus dan spesifik dengan pembahasan seputar teori harga, produksi dan distribusi. Buku Pengantar Ekonomi Mikro “Teori dan Praktis” ini berisikan tentang teori, konsep dan perkembangan ekonomi, permintaan dan penawaran, produksi dan biaya, perilaku konsumen dan produsen, elastisitas, pasar, hingga studi kebijakan ekonomi. Kumpulan penulis yang merupakan praktisi akademisi ingin membuka cakrawala keilmuan pembaca pada bidang Ekonomi Mikro. Berbagai manfaat bisa didapatkan setelah memahami buku ini, diantaranya merumuskan kebijakan ekonomi; peramalan bisnis; manajemen & risiko; perilaku konsumen; pengaturan arus produk; kebijakan produksi; dan pengalokasian dana konsumen. Oleh karena itu, buku ini sangat cocok dimiliki bagi Anda sebagai pelaku bisnis, pemerintah, akademisi, pelajar, maupun rumah tangga masyarakat.

Oikos dan Nomos, tidak banyak yang mengetahui bahwa dua kata tersebut adalah asal dari kata Ekonomi.

Mengenal Lembaga Keuangan

Kehadiran Buku Mengenal Lembaga Keuangan ini disusun oleh para akademisi dan praktisi dalam bentuk buku kolaborasi. Walaupun masih jauh dari kesempurnaan, tetapi kami mengharapkan buku ini dapat menjadi referensi atau bahan bacaan dalam menambah khasanah keilmuan khususnya mengenai ilmu manajemen keuangan. Sistematika penulisan buku ini diuraikan dalam empat belas bab yang memuat tentang Ruang Lingkup Lembaga Keuangan, Uang dan Inflasi, Sistem Moneter Indonesia, Bank Sentral, Mengenal Bank: Umum dan Syariah, Bank Perkreditan Rakyat, Koperasi, Pasar Modal, Pasar Uang, Pegadaian, Asuransi, Sewa Guna Usaha, Otoritas Jasa Keuangan, serta ditutup dengan bab terakhir yaitu Lembaga Keuangan Internasional.

Kehadiran Buku Mengenal Lembaga Keuangan ini disusun oleh para akademisi dan praktisi dalam bentuk buku kolaborasi.

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Dakwah IAIN Pontianak Tahun 2017

Revitalisasi Dakwah Pinggiran: Penguatan Profesionalitas Da’i dan Infrastruktur Dakwah

Nawacita Pemerintah Republik Indonesia 2014-2019, sesungguhnya sangat menarik untuk dikembangkan dalam dakwah Islam. Mengingat kondisi umat Islam saat ini di Indonesia yang cenderung menurun secara kuantitas, bahkan mungkin juga kualitasnya. Sembilan point yang diprioritaskan dalam ‘Nawacita’ pemerintah, pada dasarnya merupakan point-point yang harus menjadi perhatian umat Islam. Salah satu point penting dalam program ini adalah point ke-3, yaitu: “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan”. Terkait dengan masalah dakwah, “Dakwah Pinggiran” adalah sebuah konsep dakwah yang berorientasi pada aksi nyata di masyarakat yang sulit dijangkau. Kata “Pinggiran” di sini dikonotasikan dalam dua makna, yaitu: pertama makna yang bersifat geografis dan kedua makna yang bersifat sosiologis. Secara georafis, umat Islam tersebar di mana-mana, bahkan lebih banyak yang berada di pelosok desa. Akan tetapi sampai sejauh ini, keberadaan mereka belum tersentuh oleh para da’i profesional dan infrastruktur yang baik. Sementara secara sosiologis, tidak sedikit umat Islam yang terpinggirkan di tengah gemerlapnya kehidupan perkotaan. Akibatnya, banyak umat Islam di Indonesia yang mengalami proletarianisme secara sistematis terstruktur. Angka statistic dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 menunjukkan bahwa dalam kurun waktu per-sepuluh tahun, prosentase umat Islam Indonesia turun rata-rata 1,14 % dalam 30 tahun terakhir. Hal ini tidak sejalan dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang rata-rata sebesar 1,49 % pertahun. Kondisi ini diperparah oleh masifnya gerakan stigmatisasi Islam dari berbagai penjuru dunia, yang menempatkan Islam sebagai “common enemy” yang harus dibasmi. Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di Negara-negara Eropa (yang penduduknya banyak yang mengalami Islamophobia), justru pertumbuhan umat Islam meningkat luar biasa. Seperti dilansir oleh Oasemuslim.com, bahwa pada tahun 2010 total penduduk Muslim di Eropa mencapai 6% dari 3 dekade sebelumnya (1990) yang hanya 4% saja. Bahkan diproyeksikan akan bertambah menjadi 8% lebih pada tahun 2030 mendatang. Ironisnya, Indonesia yang dikenal sebagai Negara Muslim terbesar dunia, justru mengalami penurunan dalam kuantitasnya. Persoalan penurunan kuantitas ini, bukan tidak mungkin disebabkan oleh degradasi atau sekadar stagnasikualitas para da’i/daiyah yang terjadi di dalam, sehingga dakwah Islam tidak berkembang dengan baik di negeri ini. Sehingga, hal ini perlu diselesaikan segera oleh umat Islam, baik secara individu maupun secara kelembagaan. Dalam rangka mengangkat kembali posisi umat Islam di mata dunia dan masyarakat Indonesia, diperlukan sebuah upaya bersama yang sistematis dan terstruktur. Cara yang ditawarkan di sini terdiri dari 2 (dua) hal, yaitu: 1) menguatkan profesionalitas Sumber Daya Insani para Da’I/Daiah; dan, 2) membangun infrastruktur dakwah secara layak dan tertata.

Dengan semakin bertambahnya jumlah jamaah melalui proses ikrar Islam ... dan pembentukan lembaga keuangan syariah Baitul Maal wa Tamwil(BMT) Al Muhajirin.