Sebanyak 1638 item atau buku ditemukan

ISLAM SUFISTIK

MEMBUMIKAN AJARAN TASAWUF YANG HUMANIS, SPIRITUALIS DAN ETIS

Tasawuf sebagai suatu disiplin ilmu yang mengandung banyak hikmah dan uswah serta qudwah yang dicontohkan para kaum sufi sehingga ilmu ini mampu mengantarkan seseorang kepada tingkatan kedekatan kepada Allah Swt. Berbagai macam amaliah dan ajaran yang telah disusun-dipraktikkan kaum sufi dalam dunia tasawuf memberikan sebuah jalan bagi manusia untuk bisa meraih kedekatan sepenuhnya dengan Allah, untuk bisa mensucikan jiwanya, sehingga bisa meraih kebahagiaan sejati, kedamaian dan ketenangan yang kontinu. Akhirnya, menjadi manusia yang senantiasa berada di bawah ketataan dan kepatuhan kepada-Nya. Ketaatan dan kepatuhan inilah yang nantinya bisa ‘menggiring’ umat Islam kepada jalan yang lurus, sikap moderat, kebijaksanaan, mencintai kedamaian, keharmonisan dan perdamaian serta kepekaan sosial yang tinggi. Islam sufistik ingin menorehkan sebuah paradigma yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, moraliras di samping nilai spiritualitas. Tiga nilai inilah yang ingin disebarkan, disosialisasikan dan diaktualisasikan ke dalam kehidupan masyarakat khususnya umat Islam, agar menjadi umat yang wasathiyah, tasamuh, tawazun, i’tidal, ta’awun di samping istiqamah dalam berzikir, beribadah dan bermunajah. Islam sufistik juga ingin menghapus “kesan” negatif terhadap dunia sufi yang “dituduh” anti terhadap aspek sosial, fokus pada aspek ruhani semata dan sejenisnya. Melalui gagasan Islam sufistik inilah wajah tasawuf akan dikembalikan dan dikuatkan bahwa dalam tasawuf tidak hanya mengajarkan pada satu aspek saja, melainkan mensinergikan-mengintegrasikan satu aspek kepada aspek lain dalam menuju Zat yang Maha Satu. Untuk itu, buku ini hadir dalam rangka membumikan ajaran-ajaran tasawuf yang humanis, spiritualis dan etis di tengah-tengah masyarakat post modern abad 21 M ini dengan wajah Islam sufistik.

Islam sufistik ingin menorehkan sebuah paradigma yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, moraliras di samping nilai spiritualitas.

NAHWU SUFI

Linguistik Arab dalam Perspektif Tasawuf

Kitab Munyatu al-Faqir al-Mutajarrid wa Siratu al-Murid al-Mutafarrid merupakan ringkasan kajian nahwu sufi kitab al-Futuhat al-Qudsiyah fi Syarh al-Ajrumiyah karya Ibnu ‘Ujaibah. Penjelasan-penjelasan tasawuf melalui kitab nahwu menuntut para pengkaji untuk menelaah tidak hanya dari satu perspektif ilmu pengetahuan, ia membutuhkan pengetahuan yang mendalam seputar nahwu non-sufistik dan pra-wacana mengenai ilmu tasawuf. Nahwu Sufi telah menempuh cara berpikir sufistik sebagaimana yang telah ditetapkan oleh para ulama sufi, yaitu penafsiran nahwu yang tidak seluruhnya disandarkan pada teks atau logika. Oleh karena itu, karakteristik Nahwu Sufi adalah An-Nahwu Al-Isyari, artinya nahwu dijelaskan melalui metode penafsiran yang berpegang pada metode simbolis yang tidak berhenti hanya pada aspek kebahasaan saja. Nahwu Sufi menjelaskan tentang istilah-istilah dalam nahwu yang berbeda dengan maknanya secara zahir berdasarkan isyarat atau petunjuk yang diterima oleh para ahli sufi. Ulama Sufi mengklaim bahwa metode penafsiran dalam nahwu sufi merupakan metode interpretasi yang valid, yang dibangun atas dualitas makna zahir dan batin. Kebenaran pemikiran sufi hanyalah sufi itu sendiri. Nahwu Sufi dari mulai pengertian tentang kalam sampai majzumat, pada intinya menjelaskan tentang kondisi hati dan jiwa seorang hamba yang memulai perjalanan tasawufnya (suluk), dimulai dari tingkatan zauq, syurb, sahwu, hingga sampai pada tingkatan mukasyafah dan ru’ya. Bahasa Arab adalah bahasa yang spesial. Sebab, dari beribu-ribu bahasa yang ada, ia terpilih sebagai wadah dari wahyu Tuhan yang terakhir bernama al-Qur’an. Tingkat sastra yang sangat tinggi juga menjadikan bahasa Arab dalam al-Qur’an sebagai mukjizat terbesar bagi Muhammad.Terpilihnya bahasa Arab sebagai bahasa al-Qur’an awalnya memang hak preogratif Tuhan. Namun lebih dari itu, hikmah terpilihnya Arab sebagai bahasa mukjizat adalah karena ia memiliki kualitas yang lebih dibanding bahasa-bahasa lainnya. Baik secara kandungan makna dalam kata dan juga tata bahasanya. Sehingga, bisa dikatakan bahasa arab sangat kental dengan nuansa teologis. Kandungan-kandungan istimewa dalam bahasa arab itu rupanya dipahami betul oleh Syaikh Al-Kuhin, sehingga ia mencoba menyingkap bukan hanya “makna dekat”, tapi juga “makna jauh” yang terdapat dalam tata bahasa arab yang sudah terangkum dalam kitab al-jurumiyah. simbol-simbol yang terdapat di dalamnya digunakan Al-Kuhany untuk mengungkapkan realitas dan pengalaman spiritual. Ia melukiskan rahasia di balik eksplorasi pemakaian obyek dan simbol yang diharapkan akan memiliki nilai-nilai pemaknaan yang dalam. Hingga kemudian muncul istilah nahwu lisan & hati.

Nahwu Sufi telah menempuh cara berpikir sufistik sebagaimana yang telah ditetapkan oleh para ulama sufi, yaitu penafsiran nahwu yang tidak seluruhnya disandarkan pada teks atau logika.

TASAWUF SEBAGAI REVOLUSI SPIRITUAL DI ABAD GLOBAL

Tasawuf sebagai suatu disiplin ilmu yang mengandung banyak hikmah dan uswah serta qudwah yang dicontohkan para kaum sufi sehingga ilmu ini mampu mengantarkan seseorang kepada tingkatan kedekatan kepada Allah swt. Berbagai macam amaliah dan ajaran yang telah disusun-dipraktikkan kaum sufi dalam dunia tasawuf memberikan sebuah jalan bagi manusia untuk bisa meraih kedekatan sepenuhnya dengan Allah, untuk bisa mensucikan jiwanya, sehingga bisa meraih kebahagiaan sejati, kedamaian dan ketenangan yang kontinu. Akhirnya, menjadi manusia yang senantiasa berada di bawah ketataan dan kepatuhan kepada-Nya. Ini menjadi indikator bahwa tasawuf layak menyandang gelar sebagai ‘Revolusi Spiritual’ bagi manusia modern yang telah kehilangan ruh spiritualnya, mengalami krisis moral dan sosial yang membuatnya cenderung melakukan banyak penyimpangan. Untuk itu, penulis menyuguhkan sebuah karya agar bisa dijadikan masyarakat abad global sebagai referensi dalam menyelesaikan problematika kehidupannya, yang itu tidak bisa dipecahkan dengan akal, teknologi, dan sains. Oleh karenanya buku ini: “Tasawuf Sebagai Revolusi Spiritual di Abad Global”, dapat dijadikan referensi bagi para mahasiswa, kaum milenial, dan masyarakat post modern pada umumnya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah sebagai langkah memupuk keimanan dan ketakwaan. Bila ini senantiasa dipupuk maka ruh spiritual tidak akan kering, dan manusia sebagai seorang hamba tidak akan jauh dengan sang Penciptanya. Cara memupuk keimanan dan ketakwaan inilah yang penulis ulas dalam bingkai tasawuf, untuk mengenalkan bahwa dunia tasawuf mampu menjadi garda terdepan dalam meningkatkan dan menghidupan ruh spiritual seorang Muslim.. Akhirnya, mengantarkan manusia menjadi manusia yang utuh secara spiritual, moral dan sosial. Selamat membaca.

Tasawuf sebagai suatu disiplin ilmu yang mengandung banyak hikmah dan uswah serta qudwah yang dicontohkan para kaum sufi sehingga ilmu ini mampu mengantarkan seseorang kepada tingkatan kedekatan kepada Allah swt.

Tasawuf Nusantara

Rangkaian Mutiara Sufi Terkemuka

Tulisan tentang perkembangan tasawuf di negeri kita ini relatif belum banyak. Naskah Tasawuf Nusantara dimaksudkan pada mulanya sebagai bahan awal untuk mengajarmata kuliah Tasawuf Nusantara di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta. Namun untuk informasi yang lebih luas jangkauannya dan menghubungkannya dengan masa sekarang, penulis menambahkan bahasan tentang beberapa riwayat tokoh sufi mutakhir yang cukup terkemuka. *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)

Naskah Tasawuf Nusantara dimaksudkan pada mulanya sebagai bahan awal untuk mengajarmata kuliah Tasawuf Nusantara di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta.

Akhlah Tasawuf : Masyarakat Modern, Ajaran Tasawuf, Wali, Karamah dan Tokoh Sufi Nusantara

Buku ini membahas tentang problematika masyarakat modern, konsep muhasabah, muraqabah dan musyahadah dalam membentuk insan kamil, konsep wali dan karamah, serta keteladanan tokoh tasawuf nusantara.

Buku ini membahas tentang problematika masyarakat modern, konsep muhasabah, muraqabah dan musyahadah dalam membentuk insan kamil, konsep wali dan karamah, serta keteladanan tokoh tasawuf nusantara.

PENDIDIKAN TASAWUF

Sebuah Kerangka Proses Pembelajaran Sufistik Ideal Di Era Milenial

Tasawuf hadir dalam wajah baru ‘hasil’ integrasi dengan ilmu pendidikan. Maksudnya, kerangkanya bernuansa seperti kerangka pendidikan pada umumnya yang berisi tentang konsep dasar, proses pembelajaran, model, metode, strategi, media, materi, evaluasi, tahapan dan capaian dan lain sebagainya. Namun, substansinya berisi tentang ajaran dan nilai-nilai tasawuf yang kemudian ditutup dengan kerangka lembaga pendidikan tasawuf yang dikenal dengan istilah tarekat. Kolaborasi antara ilmu tasawuf dan ilmu pendidikan inilah yang melahirkan istilah pendidikan tasawuf yang dijadikan sebagai sebuah kerangka pembelajaran sufistik. Pendidikan tasawuf ini merepresentasikan sebuah proses pembelajaran berbau sufistik yang ideal bagi para salik khususnya, dan masyarakat modern pada umumnya. Artinya, ketika seseorang ingin mendalami pemahamannya tentang sufi, ingin meniti jalan spiritual agar bisa ‘wushul’ dengan Allah, selain memperbaiki budi dan mensucikan hati, maka mau tidak mau harus melalui proses dan prosedur yang benar. Untuk itulah, dalam buku ini disusun proses dan prosedur tersebut secara sistematis sehingga dapat memudahkan seseorang untuk bertaqarrub kepada Allah swt.

Pendidikan tasawuf ini merepresentasikan sebuah proses pembelajaran berbau sufistik yang ideal bagi para salik khususnya, dan masyarakat modern pada umumnya.

Semesta Tasawuf

Begitu indahnya tasawuf jika dipahami secara sempurna. Karena memang tujuan tasawuf itu sendiri adalah timbulnya kemurahan jiwa, ketenteraman hati, dan kebaikan akhlak bersama para makhluk. Artinya, ilmu tasawuf bukanlah ilmu yang berkutat pada retorika, namun berhubungan dengan kekuatan cinta. Bukan hanya apa yang dibaca dalam buku, namun dilihat dan diambil dari para guru. Bukan didapatkan dari keilmuan yang tidak jelas, tapi disarikan dari pengkhidmatan kepada guru dengan ikhlas dan berteman dengan orang yang cerdas.

Bukan hanya apa yang dibaca dalam buku, namun dilihat dan diambil dari para guru. Bukan didapatkan dari keilmuan yang tidak jelas, tapi disarikan dari pengkhidmatan kepada guru dengan ikhlas dan berteman dengan orang yang cerdas.

Nuansa Kajian Tasawuf dan Budaya Lokal; Antologi Reviu Artikel Jurnal

Buku ini merupakan antologi reviu artikel jurnal yang terdiri dari lima bagian. Bagian pertama memuat sebuah ulasan yang dikemas dalam sub pendahuluan, bagian dua memuat koleksi reviu dengan dua belas artikel jurnal ilmiah yang mengkaji tentang tasawuf dan psikoterapi. Bagian ketiga me-muat koleksi reviu dengan tiga belas artikel jurnal yang meng-kaji tentang tasawuf dan budaya lokal, bagian keempat memuat koleksi reviu dua belas artikel ilmiah yang mengkaji tentang tasawuf dan sufistik, bagian kelima yang merupakan bagian akhir dikemas dalam sub penutup. Sebagai sebuah antologi, buku ini merupakan hasil kuliah Tasawuf dan Budaya Lokal (TBL), kelas F1, F2, dan F3, semester genap tahun akademik 2020-2021, pada Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi (TP) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) UIN Sunan Ampel Surabaya. Para penulisnya adalah peserta matakuliah yang bersangkutan. Mereka melakukan reviu artikel dalam bimbingan dosen pengampu. Dalam kondisi apapun, reviu tersebut merupakan hasil refleksi kritis mereka yang berkaitan dengan kompetensi matakuliah dan program studi yang ditekuninya.

Buku ini merupakan antologi reviu artikel jurnal yang terdiri dari lima bagian.

Mengenal Tasawuf

Sekurangnya selama dua dekade–di negeri-negeri maju bahkan sejak setengah abad–yang lalu, kita menyaksikan kembalinya spiritualisme atau mistisisme ke dalam kehidupan manusia modern. Demikian pula halnya dengan spiritualisme Islam, yakni tasawuf. Keberhasilan peradaban modern dalam memenuhi tuntutan kemakmuran hidup ternyata justru menggarisbawahi dahaga orang pada spiritualisme. Mistisisme sekaligus juga mengembalikan wajah cinta dan kedamaian agama di tengah hawa kebencian dan kekerasan yang mewabah belakangan ini. Maka, buku kecil ini memiliki fungsi ganda. Pertama, memaparkan tasawuf secara proporsional, ringkas, populer, dan mudah dipahami, tetapi sedapat mungkin juga cukup komprehensif dan tidak dangkal. Kedua, mempromosikan sejenis tasawuf positif–sebagai lawan tasawuf negatif atau eksesif–yang sejalan dengan prinsip cinta, akhlak, kebaikan, sikap proporsional terhadap kehidupan duniawi, rasionalitas, dan juga penghargaan terhadap sains. Meskipun ringkas dan populer, pembaca akan mendapati pandangan-pandangan segar yang tak segera bisa didapat dari buku-buku sejenis yang lebih berat. Dengan membaca buku ini, Anda diharapkan dapat mengetahui: * Makna tasawuf * Manfaat bertasawuf * Tasawuf sebagai mazhab cinta dan perwujudan rukun ihsân * Sejarah aliran-aliran tasawuf * Kosmologi, epistemologi, dan ontologi tasawuf * Konsep-konsep kunci tasawuf, khususnya zuhud dan ‘uzlah * Tentang mursyid dan tarekat * Tentang tasawuf dan Metode Takwil [Mizan, Noura Books, Nourabooks, Religi, Islam, Sufisme, Tasawuf, Dewasa Indonesia]

Sekurangnya selama dua dekade–di negeri-negeri maju bahkan sejak setengah abad–yang lalu, kita menyaksikan kembalinya spiritualisme atau mistisisme ke dalam kehidupan manusia modern.

Pengantar Ilmu Tasawuf

Buku daras ini disusun dalam rangka untuk menjadi bahan referensi bacaan mata kuliah Pengantar Ilmu Tasawuf. Materi-materi bahasan yang terdapat dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Tasawuf ini mengambil sosok karakteristik Waliyullah (kekasih allah).

Buku daras ini disusun dalam rangka untuk menjadi bahan referensi bacaan mata kuliah Pengantar Ilmu Tasawuf.